Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN 2 MATERI : MANAJEMEN PIUTANG DOSEN : RONA TMC SIMARANGKIR TAHUN AKADEMIK : 2009/2010 SEMESTER : GENAP PERTEMUAN :8 (DELAPAN)
PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2010 Pendahuluan Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau secara kredit. Sudah barang tentu perusahaan akan lebih menyukai jika transaksi penjualan dapat dilakukan secara tunai, karena perusahaan akan segera menerima kas dan kas tersebut dapat segera digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Di pihak lain para konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan dapat melakukan penjualan secara kredit, karena pembayaran dapat ditunda. Dalam kenyataannya, penjualan kredit pada kebanyakan menimbulkan adanya piutang atau tagihan. Transaksi kredit paling sedikit melibatkan dua pihak kreditur, yaitu pihak yang menjual barang atau jasa dan memperoleh piutang, dan debitur yaitu pihak yang melakukan pembelian dan menjadikan utang. Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Masalah piutang ini menjadi begitu penting dalam kaitannya dengan perusahaan manakala harus menentukan berapa jumlah piutang yang optimal. Di samping itu piutang juga harus dikelola dengan efisien yang menyangkut tentang laba atau tambahan laba yang diperoleh dengan perubahan kebijakan penjualan dengan beban yang timbul karena adanya piutang.
Manajemen Piutang Manajemen piutang adalah keputusan mengenai diberikan atau tidak diberikannya fasilitas kredit. Ruang-lingkup manajemen piutang : 1. Kebijaksanaan kredit (standar kredit/kualitas rekening yang diterima, jangka waktu /periode kredit yang diberikan, discount/potongan tunai yang diberikan untuk pembayaran yang lebih awal 2. Kebijaksanaan pengumpulan piutang, dan faktorfaktor lain yang relevan 3. keputusan kredit ini menyangkut tradeoff antara keuntungan(marginal profit) dan biaya tambahan (marginal cost) yang disebabkan oleh perubahan dalam salah satu atau kombinasi elemen-elemen tersebut
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi dalam Piutang 1. Volume penjualan kredit, semakin besar volume penjualan kredit, makin besar investasi yang tertanam dalam Piutang 2. Syarat pembayaran (termin), semakin lama masa kredit, semakin besar invesatasinya. 3. Ketentuan tentang pembatasan kredit, batasan kredit dapat berupa kuantitatif (plafon kredit, semakin besar plafon kredit perpelanggan makin besar investasi yang diperlukan) dan kualitatif (selektif terhadap pelanggan kredit, makin ketat seleksi akan semakin memperkecil investasi dalam piutang). 4. Kebijakan pengumpulan piutang, pengumpulan piutang dapat bersifat aktif menggunakan debt collector) pengumpulan piutang lebih tepat waktu tetapi perlu tambahan biaya pengumpulan piutang, atau pasif yaitu keyakinan bahwa debitur menepati janji, maka resiko tertunggaknya piutang lebih besar. 5. Kebiasaan membayar dari para langganan, apabila sebagian besar pelanggan membayar pada masa diskon (termin 2/10;n/30), maka membutuhkan investasi lebih kecil, tetapi jika pelanggan membayar pada hari ke 30 atau bahkan menunggak, perlu investasi yg besar. Contoh Super sets Inc., sebuah perusahaan pembuat televise, menjual 200.000 televisi setahun dengan harga masing-masing $198, penjualan dilakukan secara kredit dengan persyaratan sebagai berikut: jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari, pelanggan akan menerima potongan harga 2 persen; jika tidak jumlah penuh akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari. Terakhir, asumsikan bahwa 70 persen pelanggan mengambil potongan harga tersebut dan membayar pada hari ke-10, sedangkan 30 persen lainnya membayar pada hari ke-30. Jumlah hari piutan tidak tertagih(days sales outstanding-DSO) Super sets, yang kadangkadang disebut pula lama penerimaan rata-rata (average collection period-ACP), adalah 16 hari: DSO = ACP = 0,7 (10 hari) + 0,3 (30 hari) = 16 hari Rata-rata penjualan harian (average daily sales-ADS) Super set adalah $108,493 ADS = Penjualan tahunan = (Unit terjual) (Harga jual) 365 365 200.000 ($198) = $39.600.000 = $108.493 365 365 Saldo piutang super sets setiap waktu, jika diasumsikan menggunkan tingkat penjualan yang konstan dan seragam sepanjang tahun, adalah $1.735.888 : Piutang = (ADS) (DSO) =
= ($108.493) (16) = $1.735.888 Jika kita mengetahui nilai penjualan tahunan dan saldo piutang, maka kita dapat menghitung DSO dengan cara berikut ini: DSO = Piutang Penjualan per hari = $1.735.888 = 16 hari $108.493
Kebijakan kredit Keberhasilan atau kegagalan sebuah bisnis terutama akan tergantung pad permintaan atas produk-produknya, semakin tinggi nilai penjualannya, semakin besar keuntungannya dan semakin tinggi harga sahamnya. Penjualan kemudian akan tergantung pada beberapa faktor, beberapa faktor diantaranya merupakan faktor-faktor eksternal tetapi yang lainnya berada di bawah kendali perusahaan. Determinan-determinan utama yang dapat dikendalikan dari penjualan adalah harga jual, kualitas produk, periklanan, dan kebijakan kredit (credit policy). Kebijakan kredit adalah sekumpulan keputusan yang meliputi masa kredit, standar kredit, prosedur penagihan dan potongan harga yang ditawarkan oleh perusahaan. Kebijakan kredit selanjutnya terdiri dari empat variable berikut ini: 1. Masa Kredit, yang merupakan jangka waktu yang diberikan kepada pembeli untuk melunasi pembeliannya. 2. Potongan harga yang diberikan untuk pembayaran lebih cepat, termasuk persentase potongan harga dan seberapa cepat pembayaran harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan pemberian potongan harga. 3. Standar kredit, yang memiliki arti kekuatan keuangan yang diisyaratkan atas pelanggan yang menerima fasilitas kredit. 4. Kebijakan penagihan, yang diukur oleh seberapa keras atau lunaknya perusahaan dalam usaha menagih akun-akun yang lambat pembayarannya. Penilaian resiko kredit Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan kepada para langganan. Oleh karena itu banyak perusahaan yang berusaha mengurangi resiko kredit dengan memperhatikan lima C sebelum memberikan persetujuan kredit dan three Rs of Credit yakni Character, Capacity, Capital, Collateral, Conditions dan Rate of Return, Risk Abiaring, Repayment Capacity. 1. Character, kemungkinan dari para pelanggan secara jujur berusaha memenuhi kewajibannya. 2. Capacity, pendapat subjektif mengenai kemampuan pelanggan. Ini diukur dari record tahun sebelumnya, atau dengan observasi fisik pada pabrik dan took pelanggan. 3. Capital, diukur oleh posisi finansial perusahaan secara umum, dimana hal ini ditunjukkan dengan analisis ratio finansiil, khususnya ditekankan pada tangible networth perusahaan. 4. Collateral, dicerminan dari aktiva yang dijaminkan bagi keamanan kredit. 5. Conditions, menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan atau perkembangan khusus dalam bidang ekonomi yang mempengaruhi efek terhadap kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya. 6. Rate of Return, adalah kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan. Ini dapat dianalisis menggunakan data historis kemudian diproyeksikan untuk beberapa periode mendatang.Dalam analisis ini perlu juga diperhatikan kondisi persaingan karena meskipun kemampuan memperoleh keuntungan di masa lampau cukup tinggi , belum tentu perusahaan
dapat memperoleh keuntungan yang sama jika persaingannya semakin ketat. 7. Risk Bearing Ability, menunjukkan kemampuan menghadapi risiko baik risiko usaha atau business risk maupun risiko financial atau financial risk. Kedua risiko ini dapat dianalisis dengan melihat struktur aktiva dan struktur keuangannya.Perusahaan yang menggunakan lebih banyak aktiva tetap relative memiliki business risk yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lebih sedikit aktiva tetapnya. 8. Repayment Capacity, menunjukkan kemampuan membayar kembali hutang dan pokok pinjaman. Kemampuan untuk membayar kewajibannya ini dapat dilihat dari tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Penilaian resiko kredit - langkah-langkah pencegahan resiko tidak tertagihnya piutang. 1. Penentuan besarnya resiko yang akan ditanggung perusahaan, hal ini ditentukan atas dasar pengalaman pengalaman tahun-tahun sebelumnya. misalnya resiko ditetapkan 10% dari piutang, jika perusahaan berencana meningkatkan penjualan dg Rp100.000 dan akan menyebabkan tambahan biaya Rp 50.000, maka tambahan keuntungannya adalah sebesar Rp 40.000(100.000-50.000-(10%x100.000)) 2. Kemampuan debitur memenuhi kewajibannya, hal ini dapat diukur dengan likuiditas dan rentabilitas. Selain itu perlu dipertimbangkan soliditas: a. soliditas komersiil, kejujuran debitur/direkturnya dalam memenuhi kewajibannya tepat pd waktunya. b. solidits finansiil, memiliki modal kerja yang cukup dalam memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya c. soliditas moril, sifat-sifat dan moril yang baik dari debitur/direkturnya. 3. Membuat klasifikasi kredit tiap pelanggan, hal ini dapat digunakan daftar analisis umur piutang (aging schedule) sehingga diketahui sejarah kredit tiap-tiap pelanggan. 4. Mengadakan seleksi calon pelanggan, berdasar sejarah kredit dapat ditentukan pelanggan mana yang dapat ditambah plafon kredit, diturunkan, atau tetap. Dalam kaitannya dengan manajemen piutang terdapat berbagai instrument kredit seperti : 1. Open account, satu perjanjian kredit dimana daftar barang yang diperjualbelikan atau invoice ditandatangani oleh pembeli setelah pembeli menerima barangnya dan setelah itu baru keduanya mencatat dalam pembukuan mereka. 2. Promissory Note, mencakup jumlah pembayaran, tingkat bunga, skedul pembayaran dan persyaratan lainnya.Promissory note ini sangat berguna jika pembelian mencakup jumlah yang sangat besar; penjual telah mengantisipasi kemungkinan tidak terbayarnya penjualan tersebut dan dari segi hokum promissory note lebih kuat disbanding dengan invoice biasa. 3. Commercial Draft, penjual menarik cek dan promisorry note yang harus ditandatangani oleh pembeli untuk sejumlah nilai dan harus dibayar pada periode tertentu.Jadi commercial draft ini kombinasi cek dan promissory note. 4. Sign Draft, dimana pada saat pembeli menerima draft dan dokumen pembelian, bank korespondedn pembeli dapat menarik sejumlah dana dan mengirimkannya kepada penjual. 5. Time Draft, dimana pada saat pembeli menerima draft dan dokumen pembelian, bank koresponden pembeli dapat menarik sejumlah dana dan mengirimkannya kepada penjual. Bentuk lain yang mungkin adalah time draft usaha draft dimana penjual baru akan menerima pembayaran dari pembeli beberapa waktu kemudian. 6. Bankers Acceptance, satu bentuk time draft yang dijamin oleh bank. Bank menerima tanggung jawab pembayaran hutang pihak pembeli, dengan demikian menghindarkan penjual dari default risk atau risiko tidak terbayarnya hutang tersebut.
Perputaran piutang Perputaran piutang (receivable turnover) dipengaruhi oleh syarat pembayaran dan kecenderungan debitur untuk menepati janji pembayarannya. Receible turnover = net credit sales average receivable Average Collection period = 360 . receivable turnover Apabila rata-rata hari pengumpulan piutang lebih lama dari batas pembayaran, maka cara pengumpulan piutang kurang efisien. Contoh: Net credit sales Receivable: awal th akhir th Average receivable Receivable turnover Average collection period Rp 2002 100.000 20.000 30.000 25.000 4 kali 90 hari Rp 2003 100.000 30.000 10.000 20.000 5 kali 72 hari
Rp
Rp
Penjualan secara kredit akan berdampak positip (kenaikan omset penjualan) dan negatif, seperti kerugian karena piutang tak tertagih dan atau biaya kesempatan (opportunity cost) Pertimbangan untuk memperketat atau mempermudah pemberian kredit, dapat dilakukan dengan memperhatikan cost dan benefit bila akan mengambil keputusan seperti contoh berikut ini. Selama ini perusahaan menjual secara tunai, omset penjualannya sebesar Rp 800 juta, keuntungan 15% dari penjualan. Jika perusahaan berencana untuk menjual secara kredit dengan syarat pembayaran n/60. Hal ini ditaksir akan meningkatkan omset penjualan menjadi 1.050 juta pertahun. Dana yang dibutuhkan untuk membiayai piutang tersebut ditaksir sebesar Rp 148,75 juta pertahun. Apakah manejemen menerima alternatif penjualan kredit tersebut? Manfaat : tambahan keuntungan (1.050 jt 800 jt) x 15% = Rp 37,5 jt pengorbanan : perputaran piutang = 360/60 = 6 kali rata-rata piutang = 1.050/6 = 175 jt dana untuk membiayai piutang 148,75jt biaya dana yang ditanggung 148,75 x 15%= 22,31 jt manfaat bersih Rp 15,19 jt Benefit > cost, layak untuk diterapkan Perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20;n/60. ditaksir 50% pelanggan akan membayar pada hari ke 20, dan sisanya pada hari ke 60. maka : Rata-rata periode pembayaran piutang := 0,5(20) + 0,5(60) = 40 hari Perputaran piutang = 360/40 = 9 kali Rata-rata piutang = 1.050/9 = 116,67 juta Rata-rata dana yang diperlukan untuk membiayai piutang= 116,67 juta x 85% = 99,17 juta Penurunan biaya dana 116,67 jt 99,17 jt = 17,5 juta Manfaat : penurunan biaya dana = 17,50 jt
Pengorbanan : diskon = 2% x 50% x 1.050 jt = 10,50 jt manfaat bersih 7,00 jt Benefit > cost, layak untuk diterapkan. Aging schedule (daftar analisis umur piutang) diperlukan untuk mengetahui sejarah pelanggan, dan atas dasar hal tersebut, bagi yang menunggak perlu dilakukan langkah sbb: 1. Mengirimkan surat tegoran, 2. menelpon atau menghubungi secara langsung, 3. menggunakan debt collector, 4. menempuh prosedur hukum.
Faktor lain yang memengaruhi kebijakan kredit 1. Potensi keuntungan, terdapat biaya-biaya yang terjadi dalam pemberian kredit, jika terdapat kemungkinan untuk melakukan penjualan secara kredit dan juga menerapkan suatu beban yang melekat atas piutang yang masih belum tertagih, maka penjualan secara kredit sebenarnya dapat lebih menguntungkan daripada penjualan tunai. 2. Pertimbangan hukum.Menurut undang-undang Robinson-Patman, membebankan harga yang berbeda diantara pelanggan oleh perusahaan adalah suatu tindakan yang illegal, kecuali jika harga yang berbeda tersebut dapat dijustifikasi oleh biayanya. Hal yang sama berlaku pula untuk kreditadalah hal yang illegal untuk menawarkan persyaratan kredit yang menguntungkan kepada seorang pelanggan atau sekelompok pelanggan daripada kepelanggan yang lain, kecuali jika perbedaan tersebut dapat dijustifikasi oleh biaya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Tumiur Mauli C.Simorangkir SE.,MM MANAJEMEN KEUANGAN II 9
Rona