Anda di halaman 1dari 4

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBUATAN FIBERGLASS

1.1. Membuat Cetakan Membuat cetakan yaitu: membagi model (bisa dibagi dua, tiga, empat, dst.) dengan memperhitungkan kemudahan membuka cetakan. Misalnya memisahkan tangan, memisahkan kepala, memisahkan kaki. Langkah kedua Model dibagi dengan cara ditoreh berupa garis tipis dengan pisau cutter sedalam sekitar 1 (satu) cm. Langkah ketiga Pada torehan pisau cutter tadi ditancapkan potongan seng tipis stau mika sebagai penyekat dengan berjajar rapi berupa garis lurus. Kalau ada yang kurang rapi dapatdi lem dengan alteco. Langkah keempat Diolesi dengan semir lantai (MAA) dicampur dengan minyak tanah, sebaiknya sekali oles kering diulang lagi dan tunggu kering dulu, karena kalau masih basah hasil cetakan tidak bisa halus. Langka kelima Setelah lapisan pertama kering dilapisi lagi dengan ditambah serat fiber atau mett. Hal yang sama juga dilakukan untuk cetakan besar yang disesuaikan dengan kekuatannya. Langkah Keenam Ketika cetakan sudah tebal sesuai dengan kebutuhan dan kekuatannya, cetakan. dibiarkan beberapa waktu agar kering dan keras. Cetakan dari fiberglass sudah cukup keras sekitar 30 menit hingga 2 jam, Setelah keras cetakan dibuka pelan-pelan dengan cara mencungkil mika pemisahnya dan diketok perlaahan sehingga terbuka semuanya seperti membuka buah durian. Setelah terbuka, semua cetakan dibersihkan dari tanah liat yang dicetakan tadi. Bila perlu dicuci dengan menggunkan kuas hingga bersih. jika cetakan akan dicor dengan resin hasilnya akan halus jika cetakan yang sudah bersih itu dijemur hingp kering.Karena sifat resin anti air. Langkah pertama

1.2. Mengisi Cetakan Mengisi cetakan biasa disebut mengecor, langkahnya ialah. Langkah l Cetakan yang sudah bersih dioles dengan semir lantai (MAA) dengan dicampur minyak tanah hingga rata, lalu dianginkan atau dijemur hingga kering. Kemudian dioles lagi dengan semir lantai hingga rata, karna lebih tebal lebih baik tetapi permukaan yang sudah dioles harus kering agar semir tidak menutupi lekuk-lekuk model pada cetakan. Langkah 2 Mencampur fiberglass. Tuangka resin pada ember plastik dengan perbandingan resin 1I (satu) Kg, tuangkan kobal ungu 1 (satu) sendok makan diaduk hingga rata, kernudian tuangkan talek sekitar 1/2 Kg, diaduk lagi hingga rata dan liar (kental). Bila perlu warnar dapat dicampuri pigmen atau pewarna resin atau cat kaleng biasa yang mengandung minyak. Tapi jika direncanakan patung akan dicat, maka bahan fiberglass tidak perlu dicampur pewarna. Langkah 3 Tuangkan adonan resin pada gelas plastik atau gayung air yang dicampur dengan katalis. Adonan ini diaduk hingga rata. Perbandingannya, resin 1 (satu) gelas, katalis 1 (satu) sendok the. Semakin banyak katalis semakin cepat kering. Adonan resin dan katalis dikuaskan pada cetakan hingga rata. Setelah kering diulang lagi agar tebal sehingga lebih kuat. Langkah 4 Melapisi cor adonan resin dengan serat kaca (mett). Caranya, campur adonan resin deagan katalis sesuai perbandingan tadi (langkah 3). Tapi, agar campuran lebih encer maka cukup dicampur dengan katalis saja (tanpa talek) agar campuran itu bisa meresap pada mett. Lalu kuaskan hingga rata pada cetakan. Potong mett menjadi potongan kecil, lalu tempelkan mett pada cetakan bejajar merata pada cetakan yang sudah diolesi adonan resin yang masih basah. Kuaskan lagi adonan resin pada mett dengan cara dicucuk-cucuk agar meresak dan rata. Setelah kering diolesi sekali lagi dengan adonan resin agar kuat sesuai dengan kebutuhan. Cetakan dibiarkan beberapa saat hingga kering. Tapi sebelum

mengeras, lapisan resin dan mett dipotong dengan cutter pada bibir cetakan, agar rata dan rapi, sehingga ketika cetakan disambungkan bisa rapat Langkah 5 Menyambung cetakan. Caranya belahan cetakan yang telah dilapisi adonan resin dan mett tadi, digabungkan kernbali sesuai dengan belahan awal, lalu diikat dengan potongan karet ban bekas ataupun kawat bendrat. Tuangkan adonan resin dengan katalis pada sambungon cetakan tadi hingga rata, setelah kering diulang lagi hingga cukup tebal dan kuat dan biarkan hingga kering. Membuka basil cetakan adalah langkah untuk mengambil patung dari cetakan yang sudah menjadi keras (permanen). Caranya dengan memecahkan cetakan gibs tadi dengan alat pahat dan alat pukul yang dilakukan sedikit demi sedikit dengan pukulan tidak ted'alu keras, sehingga akan lepas dari patung yang ada di dalam cetakan. 1.3. Restorasi Patung/Relief

Restorasi adalah praktik memperbaiki patung setelah dilepas dari cetakan. Patung yang baru dilepas dari cetakan tentu belum sernpurna., maka perlu diperbaiki. Caranya, dengan menambal dan rnenyambung bagiar.-bagian yang masih lepas. Perbaikan juga dilakukan dengan mengikir, menggrinda dan mengamplas patung hingga bersih dan rapi. Patung yang mengalami kerusak besar sebaiknya ditambal dengan bahan fiberglass. Tapi jika kerusakan kecil, misalnya berapa lubang kecil, cukup ditambal dengan dempul ipoxy. Pekerjaan merestorasi patung itu penting, sehingga butuh waktu cukup lama. Patung yang modelnya dibuat dengan sangat bagus, tapi direstorasi dengan cara kurang teliti, maka patung yang akan dihasilkan tidak akan baik 1.4. Finishing

Finishing adalah pekerjaan yang paling panting, karena tampilan karya seni sangat ditentukan dari hasil finishing. Jika finishing dilakukan asal-asalan, maka patung yang baguspun menjadi tidak.menarik. Sebaliknya, patung yang sederhana jika finishing dilakukan secara sempurna akan menghasilkan patung yang indah dan mempesona. Cara finishing bermacam-macam, dari yang cara tradisional hingga cara modern,

tergantung kebutuhan, kecanggihan alat dan bahan dan inovasi pematung. Tetapi pada umumnya finishing patung fiberglass dilakukan dengan menggunakan cat semprot atau cairan cat dikuaskan. Tahap finishing paling akhir dengan menyemprotkan cat transparan (clear atau koting). 1.5. 2. Resin Bahan pokok pembuatan patung fiberglass, bentuk dan karakternya seperti oli, Macam-macarn resin:
a. Resin bening super b. Resin bening PA c. Resin Arindo d. Resin SHCP e. Resin ETERNA f.

Bahan-bahan yang harus digunakan

Resin 1553 Bubuk batu berwarna putih. Sebagai bahan pengental dan menghemat resin.

3. 4. 5.

Talek Kobal Cairan kimia berwarna ungu. Bergtma sebagai pengeras resin Katalis Bahan kimia berwarna bening dengan bau yang menyengat. Berfungsi sebagai bahan mempercepat pengerasan resin.

6.

Serat Kaca / Mett Serabut kaca berwarna putih mengkilat yang sangat tajam, bila mengenal kulit akan terasa gatal. Berfungsi sebagai penguat atau konstruksi resin.

7.

Silikon Silikon terbuat dari karet sifatnya lentur tapi kuat. Gunanya untuk membuat cetakan repro (cetakan ganda).

Anda mungkin juga menyukai