Anda di halaman 1dari 23

ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI

LATAR BELAKANG
Penduduk Bali sebagian besar merupakan penduduk dengan mata pencaharian di sektor agraris. Sistem pengairan yang sangat terkenal adalah SUBAK. Penduduk Bali merupakan penduduk yang religius. Mayoritas beragama Hindu Bali. Pengaruh Religi sangat kuat mewarnai seluruh kehidupan mereka.

Ada sistem stratifikasi dalam masyarakat Bali, berdasarkan nilai religi Hindu, yaitu sistem Kasta. Sistem Kasta di Bali : Brahmana, Ksatria, Weisya, Sudra.

Keselarasan (keharmonian) hidup manusia dengan alamnya merupakan salah satu falsafah dalam ajaran Hindu yang nantinya diwujudkan dalam arsitekturnya.
Segala aturan tata ruang, tata bangunan tradisional Bali diatur dalam kitab lontar Hasta Kosala Kosali dan Hasta Bumi

Keselarasan hidup dengan alam sekitarnya pada arsitektur, diwujudkan dalam bentuk keseimbangan antara makrokosmos dan mikrokosmos Proporsi arsitektur terwujud dengan tepat sekali terhadap si pemakai, karena menggunakan ukuran-ukuran dengan modul dari proporsi tubuh / badan si pemakai, misalnya jari, tangan, kaki, dan lain-lain.

PRINSIP ARSITEKTUR
BHUANA AGENG BHUANA ALIT PANCA MAHA BHUTA TRI HITA KARANA TRI ANGGA SANGA MANDHALA

KESEIMBANGAN KOSMOS
Arsitektur Tradisional Bali merupakan penyelaras kehidupan manusia dan alamnya. Keseimbangan harus terjadi antara Bhuana Ageng (Makrokosmos) dan Bhuana Alit (Mikrokosmos)

Panca Maha Bhuta


Keseimbangan dapat dicapai melalui unsur-unsur di alam yang disebut Panca Maha Bhuta, yaitu : 1. Apah (cairan) 2. Teja (Sinar) 3. Bayu (Angin) 4. Akhasa (udara) 5. Pertiwi (Zat Padat)

TRI HITA KARANA


Konseptual rancangan tradisional didasarkan pada tatanilai ruang yang dibentuk oleh 3 sumbu kosmos : 1. Shuah (atmosfir) 2. Bhuah (litosfir) 3. Bhur (Hydrosfir)

Tata nilai ruang


SHUAH
Alam Atas, tempat roh suci, kebaikan, tempat yang bernilai Agung, sakral, lambang Surga Alam tengah, dunia, tempat aktivitas manusia, keduniawian, materialistik Alam bawah, tempat roh jahat, setan, kotor, lambang kenistaan,

BHUAH

BHUR

Tata Nilai Ruang shuah


bhuah

utama
madya

bhur

nistha

TATANAN TAPAK
Dibagi menjadi 9 zona berdasarkan pembagian : Utama, Madya dan Nistha. Terdapat halaman di tengah (natah) sebagai pengikat massa-massa bangunan yang mengelilinginya. Oreintasi pada : kaja kelod.

Pemerajan
Bale Meten Bale Dauh

Balen Dangin
Jineng

Dapur

Kori / gerbang

BALE METEN

BALE DAUH

Bale Dangin

Bale dajah

Anda mungkin juga menyukai