Anda di halaman 1dari 5

M.

Amin Husaini

Tugas Radiokimia

Aplikasi Radiokimia dalam Indsutri dan Sekilas Aplikasi Teknik Nuklir dalam Kesehatan M. Amin Husaini (10/300834/PA/13380)

APLIKASI DALAM INDSUTRI Anomali atau mal fungsi yang terjadi dalam proses dan pengoperasian unit peralatan atau komponen sistem produksi harus segera diketahui penyebabnya agar tidak mengganggu target produksi. Aplikasi isotop dan radiasi dapat mendeteksi dengan cepat tepat dan akurat penyebab masalah tanpa menghentikan berlangsungnya proses produksi. Isotop dan radiasi dapat dimanfaatkan : 1). Untuk mengungkapkan suatu masalah atau diagnosis penyebab masalah (trouble shooting), 2). Untuk pengendalian proses (process control) dan 3). untuk optimasi proses (process optimization). Aplikasi isotop dan radiasi dalam industri dilaksanakan dengan dua cara yaitu sebagai teknik perunut dan teknik sumber terbungkus

Pemindai GAMMA (Gamma Scan) dalam Industri Migas dan Petrokimia Teknik gamma scan digunakan untuk mengetahui kondisi material didalam unit proses industri seperti kolom fraksinasi, kolom distilasi, pipa penyalur dan lain sebagainya. Masalah yang dapat diidentifikasi menggunakan teknik gamma scan antara lain: Level fluida didalam pipa atau tangki Kedudukan tray didalam kolom Penyumbatan pada down comer Banjir fluida di atas tray

M. Amin Husaini

Tugas Radiokimia

Scaling pada pipa Pelacakan pig pembersih pipa Tomografi

TEHNIK PERUNUT (TRACER TECHNIQUE) Transport fluida (cair maupun gas) dari satu unit proses ke lain unit hamper selalu dijumpai di dalam industri, terutama industri petrokimia, industri pemrosesan mineral dan industri migas. Untuk mendapatkan produk akhir, massa fluida tersebut mengalami berbagai perlakuan proses mengikuti kaidah-kaidah ilmu fisika, kimia, termodinamika, perpindahan panas, mekanika fluida dsb. Disinilah peran dan keunggulan teknik perunut yang secara aktual dapat mengontrol dinamika fluida pada setiap langkah proses. Prinsip utama aplikasi teknik perunut terdiri dari tiga langkah yaitu injeksi isotop, deteksi, dan interpretasi. Teknik perunut banyak diaplikasikan terutama dalam masalah : 1.Kecepatan aliran fluida dalam sistem tertutup maupun terbuka kalibrasi flowmeter, distribusi dan kecepatan water injection lapangan minyak bumi dalam rangka peningkatan produksi minyak bumi (EOR) 2.Kesetimbangan massa mercury inventory dalam industri soda dengan proses electrolisis 3. Residence time (waktu tinggal) berguna sekali untuk mendapatkan informasi tentang performance atau kinerja suatu bejana pemroses (misalnya rotary kiln pada pabrik semen atau tangki floatasi dalam pabrik pengolahan/ mineral)

PEMANFAATAN RADIOKIMIA dalam PENGOLAHAN BAHAN BAKAR FOSIL Kegiatan di bidang minyak dan gas bumi, mulai dari tahapan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan hingga distribusi, pada saat ini tidak terlepas dari penggunaan teknologi maju/canggih karena pertimbangan berbagai keuntungan yang didapat. Salah satunya adalah pemanfaatan zat

M. Amin Husaini

Tugas Radiokimia

radioaktif sebagai sumber radiasi yang pada saat ini telah digunakan dihampir semua tahapan kegiatan tersebut. Kegiatan di bidang minyak, gas bumi, secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 tahapan, yaitu eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan pemasaran/distribusi. Teknik nuklir yang

menggunakan zat radioaktif pada dasarnya telah digunakan dalam setiap tahapan tersebut. Bahkan pemakaian tersebut dapat mencakup mulai dari tahap kosntruksi dan operasi hingga ke tahap perawatan (maintenance). Keuggulan teknik nuklir komparatif bila dibandingkan dengan metode konvesional lainya antara lain adalah respon yang lebih cepat, relative murah dan mudah perawaatanya, mampu bekerja dalam kondisi ekstrim (tekanan dan atau temperature tinggi, korosif, dll)serta keandalanya tinggi Eksplorasi Pada tahapan ini, pemakaian zat radioaktif adalah dalam pembuatan anjungan lepas plantai ( oil rig) dimana kualitas pengelasan diperiksa dengan menggunakan teknik radiografi. Zat radioaktif yang biasa digunakan adalah iridium
192

Ir. Alternatif lainya adalah cobalt, 60Co, dan sinar X

akan tetapi pada prakteknya di Indonesia sangat jarang. Selain itu dalam proses pengeboran digunakan juga teknik logging yang menggunakan zat radioaktif Americium-Berilium, Am-Be, yang ,memancarkan neutron dan celsium
137

Cs, yang memancarkan gamma. Kedua kegiatan di

atas menggunakan zat radioaktif dengan aktivitas cukup tinggi sehingga potensi bahayanya juga tinggi. Teknik lain yang telah dimanfaatkan dalam bidang oil recovery adalah teknik perunut (tracer techniques). Zat radioaktif yang digunakan
124

Sb,

46

Sc,

192

Ir,

131

I, 3 H ,85 Kr. Juga digunakan untuk


137

marking, yaitu menandai kedalaman sumur pengeboran, digunakan

Cs atau

60

Co. pada kedua

aplikasi tersebut zat radioaktiv yang digunakan aktivitasnya pada umumnya sangat rendah, sehingga potensi bahaya nya juga rendah. Eksploitasi Tahap kegiatan ini didominasi oleh teknik radioaktif, terutama untuk pengelasan pipeline dan tangki penyimpanan. Teknik lain yang telah dimanfaatkan adalah teknik gauging yang menggunakan zat radioaktif
137 60

Cs dan

Co. Kegunaan/tujuannya adalah untuk pengukuran laju

M. Amin Husaini

Tugas Radiokimia

aliran (flow gauge) pada pipeline dan ketinggian (level gauging) pada tangki. Dalam hal ini system peralatanya menggunakan dan selalu dalam kondisi tertutup di dalam wadah ( housing). Teknik perunut juga dimanfaatkan untuk mengetahui lokasi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah. Apabila terjadi kemacetan (kemampetan) didalam pipa, sering juga digunakan alat poly-pig yang dilengkapi dengan sumber
60

Co beraktifitas rendah yang dapat dirunut sampai ke

lokasi terjadinya penyumbatan. Pengolahan dan Distribusi Selama tahapan konstruksi, baik untuk pengolahan maupun distribusi, teknik radiografi

merupakan aplikasi yang paling dominan, demikian pula dengan kegiatan pada saat perwatan. Seperti halnya pada tahap kegiatan lain (eksplorasi dan eksploitasi), teknik gauging dan perunut juga telah dimanfaatkan untuk kegiatan operasional, sedang pada saat tahap perawatan, teknk radigrafi telah digunakan.

APLIKASI DALAM KEDOKTERAN Tujuan Pengobatan Penggunaan radioisotope untuk pengobatan pada saat ini masih terbatas pada beberapa jenis penyakit antara lain pengobatan hipertiroid, karsinoma tiroid, polistemia vera, hemangiona kulit. Berdasarkan cara pemakaianya dapat dibagi 2 kelompok. a. Dengan cara penyinaran dari luar, antara lain digunakan cobalt-60, cesium-137 b. Dengan cara dimasukan ke dalam tubah, antara lain menggunakan iodium-131 untuk pengobatan hipertiroid dan kanker tiroid. Radioisotop generasi kedua diantaranya samarium-153, dysprosium-165, rhenium-186, holomium-166 yang merupakan isotop

M. Amin Husaini

Tugas Radiokimia

pemancar dan asatatine-211, bismuth- 212 sebagai pemancar yang dapat untuk pengobatan kanker.

Radioterapi Semua bagian tubuh manusia terdiri dari molekul-molekul, dan molekul disusun oleh atom. Setiap inti atom dikelilingi oleh electron. Ketika radiasi berenergi tinggi melewati atom, electron dari atom dapat mengalami ionisasi. Ionisasi akan merubah sifat atom dalam sel kanker. Proses perubahan ini dapat mengakibatkan rusaknya susunan DNA dan molekulmolekul genetic pada sel-sel kanker. Sel-sel kanker tidak melakukan proses pembelahan atau pelebaran. Akhirnya sel kanker rusak permanen. Dalam radioterapi banyak digunakan terapi radiasi gamma yang diradiasikan oleh isotop kobalt- 60. Untuk mengarahkan sinar radiasi digunakan sebuah mesin yang mampu berotasi mengitasri daerah kanker dan mengarahkan sinar pada d aerah tersebut. Radiasi ini tidak akan mengganggu sel-sel sehat.

Sumber Tim BATAN, 2012, Isotop dan Radiasi untuk Kemajuan Usaha Anda, PATIR-BATAN Kustiono, A. S, Pemakaian Zat Radioaktif di Bidang Minyak dan Gas Bumi Ditinjau dari Segi Keselamatan, dalam Buletin ALARA Pusat Standarisasi dan Penletian Keselamatan Radiasi Badan Tenaga Atom Nasional Nurlaela Z, Penggunaan Teknik Nuklir dalam Bidang Kedokteran Nuklir dan Sterilisasi dan Risikonya Bagi Kesehatan,Buletin BATAN tahun XXII No.1

Anda mungkin juga menyukai