Anda di halaman 1dari 20

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM: PROSES PRODUKSI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS

(Garcinia mangostana L)
BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH: Ketua Anggota : Leonora S. Berutu : Lianatus Sholeha Ni Wayan Anita A.A Gede Ary Gunada 0911205012/2009 0911205010/2009 0911205014/2009 1011205030/2010

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR BALI 2012


i

HALAMAN PENGESAHAN

1.

Judul Kegiatan

: Proses Produksi Tablet Effervescent Ekstrak Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L)
2. 3. a. b. c. d. e. Bidang Kegiatan (Pilih salah satu) : () PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-K ( ) PKM-T ( ) PKM-KC

Ketua Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap NIM Jurusan Universitas/Institut/Politeknik Alamat Rumah dan No Tel./HP

f. Alamat Email 4.

: Leonora S. Berutu : 0911205012 : Teknologi Industri Pertanian : Universitas Udayana : Pondok Jepun 1, Jl. Goa Gong No. 6, Jimbaran /085 338 570 045 : noraodiet@gmail.com

Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang : Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP : 0018116501 : Ceningan Sari Sesetan, Denpasar/081 239 713 56 : Rp. 12.250.000,: 3 bulan Denpasar, 31 Oktober 2012

5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. N I DN c. Alamat Rumah dan No Tel./HP 6. Biaya Kegiatan Total a. DIKTI 7. Jangka Waktu Pelaksanaan Menyetujui: Pembantu Dekan III

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ir. Agus Selamet Duniadji, STP, M.Si) NIP. 19570816198503 1 002 Pembantu Rektor III Universitas Udayana (Prof. Dr. Ir. I G.P. Wirawan, M.Sc) NIP. 19580627 198503 1 005

(Leonora S. Berutu) NIM. 0911205012 Dosen Pendamping

(Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP) NIDN. 0018116501


i

ii

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG MASALAH....................................................................................1 B. PERUMUSAN MASALAH................................................................................................2 C. TUJUAN..............................................................................................................................2 D. LUARAN YANG DIHARAPKAN.....................................................................................2 E. KEGUNAAN.......................................................................................................................2 F. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................2 F.1. Kulit Buah Manggis..........................................................................................................2 F.2. Tablet Effervescent............................................................................................................4 F.3. Metode Pembuatan Tablet Effervescent dan Sifat-sifatnya..............................................5 G. METODE PELAKSANAAN..............................................................................................7 H. JADWAL KEGIATAN ......................................................................................................10 I. RANCANGAN BIAYA.......................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12 LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................................................13

ii

iii

DAFTAR GAMBAR

1. Diagram Alir Penyiapan Ekstrak.7 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Tablet Effervescent Dilakukan dengan Granulasi Basah.. ..8

iii

iv

Abstrak Buah Manggis memiliki banyak manfaat, salah satunya bagian kulit. Kulit Buah Manggis mengandung polifenol, tannin, xanton, sesquiterpen, kuinon, dan saponin. Senyawa-senyawa aktif ini memiliki sifat-sifat antioksidan, antiinflamasi dan kemopreventif. Kulit Buah Manggis yang dahulu hanya dibuang saja ternyata menyimpan sebuah harapan untuk dikembangkan sebagai kandidat obat. Kulit buah manggis setelah diteliti ternyata mengandung beberapa senyawa dengan aktivitas farmakologi misalnya antioksidan, antiinflamasi, antihistamin, pengobatan penyakit jantung, antibakteri, antijamur bahkan untuk pengobatan atau terapi penyakit HIV. Tablet effervescent ekstrak kulit Buah Manggis diproduksi untuk menutupi rasa sepat, pahit dan kurang enak dari produk-produk herbal sehingga penampilan produk lebih menarik, mudah dikonsumsi, hemat tempat dan memiliki umur simpan lebih lama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses produksi tablet effervescent dari ekstrak kulit Buah Manggis. Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah tersedianya industri tablet effervescent dari ekstrak kulit Buah Manggis yang memiliki khasiat kesehatan terutama mencegah penyakit degeneratif dan rasa yang disukai konsumen. Produk tablet ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan minuman herbal berbasis bahan lokal. Penelitian ini memanfaatkan bahan-bahan alam yang tersedia cukup berlimpah di Pulau Bali yaitu kulit Buah Manggis. Buah Manggis adalah salah satu produk hortikultura unggulan daerah yang sangat digemari oleh wisatawan. Proses produksi tablet effervescent ekstrak Kulit Buah manggis dilakukan melalui dua tahap yaitu proses ekstraksi untuk mendapatkan senyawa aktif yang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut air dan proses pembuatan tablet effervescent yang dilakukan dengan metode granulasi basah. Percobaan ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap satu perlakuan yaitu formulasi tablet effervescent ekstrak Kulit Buah manggis dengan perlakuan dosis effervescent mix yang berbeda-beda. Sifat-sifat yang dianalisis pada tablet ini adalah sifat fisik berupa keseragaman bobot, kekerasan, warna dan kerapuhan tablet, serta waktu larut di dalam air. Sifat-sifat kimiawi yang dianalisis adalah pH, aktivitas antioksidan, kadar antosianin dan kadar air dan analisis organoleptik yaitu skor terhadap rasa, warna dan penerimaan keseluruhan. Kata kunci : Kulit Buah Manggis, Tablet effervescent, Obat herbal, Ekstraksi, Granulasi basah

iv

A. LATAR BELAKANG MASALAH Buah Manggis juga merupakan hasil hortikultura unggulan Pulau Bali yang menyimpan banyak manfaat. Pradipta et al. (2012) menyatakan bahwa fraksi air dari kulit Buah Manggis mengandung polifenol, tannin, xanton, sesquiterpen, kuinon, dan saponin. Senyawa-senyawa aktif ini memiliki sifat-sifat antioksidan, antiinflamasi dan kemopreventif. Kulit Buah Manggis yang dahulu hanya dibuang saja ternyata menyimpan sebuah harapan untuk dikembangkan sebagai kandidat obat. Kulit buah manggis setelah diteliti ternyata mengandung beberapa senyawa dengan aktivitas farmakologi misalnya antioksidan, antiinflamasi, antihistamin, pengobatan penyakit jantung, antibakteri, antijamur bahkan untuk pengobatan atau terapi penyakit HIV. Beberapa senyawa utama kandungan kulit buah manggis yang dilaporkan bertanggungjawab atas beberapa aktivitas farmakologi adalah golongan xanton. Pemanfaatan produk-produk dari bahan alam (tanaman) atau produk herbal

untuk mencegah dan mengobati penyakit dipercaya tidak memiliki efek samping bagi kesehatan tubuh. Pendapat seperti itu tidak sepenuhnya benar karena sampai saat ini sebagian besar penggunaan produk herbal yang berfungsi untuk pencegahan penyakit atau pengobatan masih bersifat empiris. Penggunaan dari produk herbal tersebut hanya berdasarkan dosis dan efek yang didapat dari pengalaman yang bervariasi pada tiap-tiap orang, tetapi belum berdasarkan evidence based medicine, dimana produk yang berfungsi sebagai obat harus lolos melewati uji fisik, kimiawi, farmakologis, biologis, dan uji toksisitas. Disamping itu pula, penyajian produk-produk herbal yang beredar di pasaran lebih banyak berupa produk kering atau simplisia dengan dosis yang kurang tepat dan rasa dominan yang kurang enak seperti rasa pahit dan sepat. Dewasa ini mulai berkembang produk berupa tablet effervescent yaitu tablet khusus yang dibuat dengan mengempa bahan bahan aktif dari produk herbal dengan campuran senyawa asam dan basa organik. Tablet effervescent diproduksi untuk menutupi rasa sepat, pahit dan kurang enak dari produk-produk herbal sehingga penampilan produk lebih menarik, mudah dikonsumsi, hemat tempat dan memiliki umur simpan lebih lama dibandingkan dengan ekstrak cair. Walaupun ekstrak ekstrak kulit buah manggis memiliki banyak khasiat, konsumen pada umumnya kurang menyukai rasa

sepat dan pahit yang ditimbulkannya. Oleh sebab itulah diperlukan penyajian produk yang lebih menarik dengan rasa enak dan segar berupa tablet effervescent. Penyediaan produk herbal berupa tablet diharapkan dapat menutupi rasa sepat dan pahit dari senyawa-senyawa aktif tersebut, berkhasiat bagi kesehatan, dan layak untuk diproduksi dan dipasarkan. B. PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang menimbulkan gagasan program ini adalah kulit buah manggis sebagai limbah memiliki kandungan polifenol, tannin, xanton, sesquiterpen, kuinon, dan saponin dapat dijadikan sebagai obat herbal yang diproduksi dalam bentuk tablet effervescent untuk menutupi rasa sepat, pahit, dan tidak enak. C. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses produksi tablet effervescent ekstrak kulit buah manggis. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari penelitian ini diperoleh tablet effervescent ekstrak kulit buah manggis yang tidak sepat, pahit, enak namun aman dikonsumsi , berkhasiat bagi kesehatan, dan layak untuk diproduksi dan dipasarkan. E. KEGUNAAN Program ini dapat berguna sebagai salah satu strategi dalam memanfaatkan limbah kulit buah manggis. Hasil penelitian ini adalah tablet effervescent berbasis bahan alam lokal yang mengandung senyawa-senyawa bioaktif, dan diharapkan dapat bermanfaat untuk memelihara kesehatan, serta mencegah penyakit-penyakit degeneratif. F. TINJAUAN PUSTAKA F.1 Kulit Buah Manggis Manggis (Garcinia mangostana L) merupakan salah satu buah unggulan Indonesia yang memiliki peluang ekspor cukup menjanjikan. Dari tahun ke tahun

permintaan manggis meningkat seiring dengan kebutuhan konsumen terhadap buah yang mendapat julukan ratu buah (Queen of Fruits). Pohon manggis dapat tumbuh di dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl. (Prihatman, 2000). Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis digunakan sebagai obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan (Prihatman, 2000). Menurut Hadriyono et.al (2011) buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia danmengandung gula sakarosa, dekstrosa dan levulosa dan komposisi bagian buah yang dimakan per 100 g meliputi 79.2 g air; 0.5 g protein; 19.8 g karbohidrat; 0.3 g serat; 11 mg kalsium; 17 mg fosfor; 0.9 mg besi; 14 IU vitamin A, 66 n/mg vitamin C; 0,09 mg vitamin B1 (Thiamin); 0,06 mg vitamin B2 (Riboflavin) dan 0,1 mg vitamin B5 (Niasin) (Qosim, 2007). Daging buah manggis berwarna putih, bertekstur halus dan rasanya manis bercampurasam sehingga menimbulkan rasa khas dan segar. Di beberapa Negara Asia dan Afrika, buah manggis, terutama kulitnya, banyak digunakan sebagai obat-obatan tradisional untuk diare, disentri, dan infeksi. Hasil penelitian terbaru di jepang menunjukkan, ekstrak kulit buah manggis yang mengandung lebih dari 90% xant one (campuran alfa-mangostin 80-90% dan gama-mangostin 5-10%) mampu berperan dalam mengobati kanker dan direkomendasikan sebaagai pendamping dalam pengobatan kanker (Yunitasari, 2011). Kulit buah manggis telah dimanfaatkan untuk menyamak kulit, sebagai zat pewarna, pengawet, dan insektisida. Pemanfaatan kulit buah manggis untuk konsumsi pada produk pangan maupun pengobatan harus dilakukan secara hati-hati. Kulit buah manggis mengandung kadar resin, tanin, serat kasar, dan komponen lainnya yang tidak dapat dicerna tubuh pada kadar tinggi (Yunitasari, 2011). Beberapa kasus dapat muncul akibat mengonsumsi kulit buah manggis dalam bentuk tepung tanpa perlakuan yang baik, seperti gangguan pada ginjal dan usus serta beberapa organ tubuh lainnya.

F.2. Tablet Effervescent Tablet effervescent merupakan tablet berbuih yang dibuat dengan cara kompresi granul yang mengandung garam effervescent atau bahan-bahan lain yang mampu melepaskan gas ketika bercampur dengan air (Ansel et al., 1989). Dasar formula pada tablet effervescent adalah reaksi antara asam dengan basa atau reaksi antara asidulan dengan karbonat atau bikarbonat menghasilkan karbondioksida (Hui, 1992). Selanjutnya Ansel et al. (1989) menyatakan bahwa beberapa keuntungan sediaan effervescent adalah penyiapan larutan dalam waktu seketika yang mengandung dosis yang tepat, penggunaannya lebih mudah, dapat diberikan kepada orang yang mengalami kesulitan menelan tablet atau kapsul, selain itu larutan dengan karbonat yang dihasilkan dapat memberikan efek segar. Ada tiga metode pembuatan tablet effervescent yaitu metode granulasi kering, granulasi basah dan pentabletan langsung. Proses pembuatan tablet pada umumnya dilakukan pada RH ruangan yang rendah yaitu 30% sampai 40% (Ansel et al.,1989). Formula tablet effervescent terdiri atas bahan dasar dan bahan tambahan. Bahan dasar biasanya berupa ekstrak senyawa aktif dari bahan-bahan alam sedangkan bahan tambahan berupa bahan pengisi, perekat, penghancur dan pelicin. Seluruh bahan yang digunakan harus mudah larut di dalam air sehingga tidak meninggalkan residu (Ansel et al., 1989 dan Mohrle et al., 1989). Effervescent adalah reaksi di dalam air antara asam dan basa yang memproduksi karbondioksida. Asam yang biasanya digunakan adalah asam sitrat, malat, tartarat, adipat dan fumarat. Senyawa asam yang umumnya digunakan adalah asam sitrat karena memiliki rasa jeruk. Asam malat biasanya digunakan pada formula effervescent untuk menghaluskan rasa (smoother aftertase). Sementara asam-asam tartarat, adipat dan fumarat digunakan sebagai sparingly karena asam-asam tersebut memiliki kelarutan yang lebih rendah di dalam air. karbonat. Senyawa basa yang paling umum digunakan pada formula effervescent adalah sodium bikarbonat, potasium bikarbonat, sodium karbonat dan potasium Sodium bikarbonat adalah senyawa basa yang paling umum digunakan karena Reaksi dapat membentuk larutan jernih setelah tablet dilarutkan dalam air. Sementara itu kedua jenis senyawa karbonat pada umumnya digunakan sebagai desikan (Lee, 2012). antara asam dan basa pada produk effervescent disajikan pada persamaan di bawah ini :

3NaHCO3(aq) + H3C6H5O7(aq) --- 3H2O(aq) + 3CO2(g) + Na3C6H5O7 (aq) 252g (3mol) + 192 g (1 mol) --- 54 g (1 mol) + 132 g (3 mol) + 258 g (1 mol)

Disamping senyawa asam dan basa, diperlukan pula senyawa pengikat yang larut dalam air seperti dekstrin, sorbitol, xylitol dan laktosa. Senyawa pengikat yang ideal adalah senyawa yang dapat membuat tablet memiliki kekerasan tertentu sehingga mudah dalam penanganannya dan mudah pula larut di dalam air (Yanze et al., 2001). Senyawa lain yang dibutuhkan pada pembuatan tablet effervescent adalah senyawa pelicin dan pemanis. Senyawa pelicin yang seringkali digunakan adalah sodium benzoat, polietilen glikol dan asam adipat. Senyawa pemanis yang juga menjadi bahan tambahan pada tablet dapat berupa sakarin, aspartam dan surkalosa (Lee, 2012). Penggunaan bahan pemanis aspartam dalam formulasi tablet effervescent dimaksudkan untuk menutupi rasa zat-zat aktif pada tablet yang kurang baik dan membuat produk menjadi lebih menarik sehingga akan diperoleh rasa manis tanpa rasa pahit (Pulungan, 2004). F.3. Metode Pembuatan Tablet Effervescent dan Sifat-sifatnya Secara umum pembuatan tablet dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. a. Metode granulasi basah Metode granulasi basah merupakan metode yang paling sering digunakan dalam memproduksi tablet kompresi. Langkahlangkah yang diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode granulasi basah di bagi menjadi penimbangan dan pencampuran bahan bahan, pembuatan granulasi basah, pengayakan adonan lembab menjadi granul, pengeringan, pengayakan kering, pencampuran bahan pelincir, dan pembuatan tablet menjadi kompresi (Ansel et al., 1989). Keuntungan granulasi basah antara lain (1) meningkatkan kohesifitas dan kompresibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu akan menghasilkan bentuk tablet yang bagus, keras dan tidak rapuh, (2) mencegah segregasi komponen penyusun tablet yang telah homogen sebelum proses pencampuran, (3) memperbaiki kecepatan pelarutan zat aktif untuk zatzat yang bersifat hidrofob, dengan perantara cairan pelarut yang cocok pada bahan pengikat (Bandelin, 1996). b. Metode granulasi kering

Metode granulasi kering, granul dibentuk oleh pelembaban atau penambahan bahan pengikat ke dalam campuran serbuk obat tetapi dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan setelah itu memecahkannya dan menjadikan pecahan-pecahan ke dalam granul yang lebih kecil. Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau karena untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan (Anse et al.,, 1989). c. Metode kempa langsung Metode cetak langsung ini digunakan untuk bahan-bahan yang memiliki sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering (Ansel et al., 1989). Kempa langsung juga memiliki keuntungan yaitu tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak, prosesnya kering, dan tahapan prosesnya pun sedikit (Banker dan Anderson, 1994). Kesulitan dalam pembuatan tablet effervescent ini yaitu mengendalikan kelembaban ruangan yang digunakan untuk pembuatan tablet. Kelembaban berkaitan dengan stabilitas tablet effervescent yang dihasilkan. Semakin tinggi kelembaban, maka semakin sulit dalam penabletan, karena dengan tingginya kelembaban, maka asam basa yang ada dalam tablet akan lebih cepat bereaksi sehingga tablet yang dihasilkan akan lebih cepat lembek, untuk itu kelembaban relatif 40% harus tetap terjaga (Banker dan Anderson, 1994). Pengujian terhadap sifat-sifat produk effervescent pada umumnya dilakukan terhadap granul dan tablet. Sifat-sifat granul dan tablet effervescent terdiri atas sifat fisik, kimiawi, sifat biologis dan sensoris. Sifat-sifat fisik yang penting untuk granul effervescent adalah keseragaman bobot, bulk density, sudut diam dan waktu larut. Sifatsifat fisik untuk tablet adalah keseragaman bobot, kerapuhan tablet, waktu larut, dan kekerasan tablet sedangkan sifat-sifat kimia yang penting adalah pH, kadar air, dan kandungan senyawa aktif. Disamping itu, untuk dapat dimanfaatkan sebagai sediaan obat herbal yang aman untuk dikonsumsi, diperlukan juga sifat-sifat lain seperti aktivitasnya di dalam tubuh, toksisitas, sifa-sifat sensoris dan umur simpan tablet. Seluruh sifat dari tablet effervescent akan diuji pada penelitian ini untuk mendapatkan tablet yang siap dijual

ke pasaran (Hartono, 2008; Ansar et al., 2009; Trisusilawati, 2010 dan Pratiwi et al., 2011) G. METODE PELAKSANAAN Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Kulit Buah Manggis dikeringkan di dalam cabinet drier dengan suhu 55oC sampai kadar air 12% dan selanjutnya disebut simplisia. Simplisia kulit Buah Manggis dihancurkan dan diayak sampai mendapatkan bubuk berukuran 40 mesh. Ekstraksi untuk mendapatkan senyawa aktif dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut air. Ekstraksi dengan metode maserasi dilakukan sebagai berikut : Diambil 20 g bubuk kulit Buah Manggis dimasukkan ke dalam gelas beaker, kemudian ditambahkan akuades dengan suhu 70oC sampai volume 200 ml. Proses ini dilakukan di dalam inkubator selama 24 jam. Setelah itu campuran tersebut disaring dengan kertas Whatmann no. 1 sehingga didapat ekstrak air. disajikan pada Gambar 1. Diagram alir ekstraksi

Percobaan ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap satu perlakuan yaitu formulasi tablet effervescent ekstrak Kulit Buah manggis dengan perlakuan dosis effervescent mix yang berbeda-beda. Dosis effervescent mix diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Ansar et al. (2009) dengan sedikit modifikasi, yang disajikan pada Tabel 2. Proses pembuatan tablet effervescent dilakukan dengan metode granulasi basah yang disajikan pada Gambar 2.

Tabel 2 Formulasi Tablet dengan Dosis Effervescent Mix yang Bervariasi


Jenis bahan Granula Ekstrak Gula pasir PEG Asam Sitrat Na Bikarbonat Total (mg) Formula I 2000 190 10 300 900 3400 Jumlah bahan (mg) Formula II 2000 190 10 400 800 3400 Formula III 2000 190 10 500 700 3400 Formula IV 2000 190 10 600 600 3400 Formula V 2000 190 10 700 500 3400

Proses pembuatan tablet effervescent dilakukan dengan metode granulasi basah yang disajikan pada Gambar 2.
Ekstrak Kulit Buah Manggis

Penambahan Dekstrin

40% (b/v)

50% (b/v)

60% (b/v)

Pencampuran Ekstraksi Basah Dioven sampai kadar air 10% Diblender 2 menit dan Diayak Serbuk Ekstrak Asam sitrat, gula pasir, Na bikarbonat sesuai dengan perlakuan Diblender 2 menit Serbuk Effervescent Diayak 60 mesh Pentabletan Tablet Effervescent

Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan tablet effervescent dilakukan dengan metode granulasi basah
8

Tahap pertama, ekstrak dicampur dengan dekstrin sesuai dengan perlakuan kemudian dikeringkan dengan oven sampai kadar air 10 persen. Setelah itu campuran diblender dan diayak dengan ayakan 40 mesh sehingga diperoleh serbuk ekstrak. Tahap kedua adalah pencampuran serbuk atau disebut granul dengan effervescent mix seperti pada Tabel 2 dan pencetakan tablet dengan metode kompresi (Mohrle et al., 1989). Bahan-bahan yang sudah dicampur berdasarkan formula I sampai V dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dimampatkan dengan gaya pengepresan 3000 N. Seluruh percobaan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 5 variasi dosis effervescent mix x 3 ulangan =15 unit percobaan. Sifat-sifat yang dianalisis pada tablet ini adalah sifat fisik berupa keseragaman bobot, kekerasan, warna dan kerapuhan tablet (Banker dan Anderson, 1994), serta waktu larut di dalam air (Mohrle et al., 1989). Sifat-sifat kimiawi yang dianalisis adalah pH, aktivitas antioksidan, kadar antosianin dan kadar air (AOAC, 1992) dan analisis data organoleptik yaitu skor terhadap rasa, warna dan penerimaan keseluruhan. Analisis dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : (1) Analisis statistik diskriptif untuk menggambarkan karakteristik kelompok perlakuan dan distribusi frekuensi berbagai variabel. (2) Analisis Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas data yang dihasilkan dalam penelitian. (3) Analisis homogenitas varians dengan Levens Test. (4) Analisis komparasi untuk mengetahui pengaruh dosis effervescent mix terhadap sifatsifat fisik, kimiawi dan warna dari tablet effervescent menggunakan analisis univariat (One Way ANOVA). Apabila terdapat pengaruh yang bermakna (taraf 5%) maka analisis dilanjutkan dengan uji beda rerata antar perlakuan dengan uji perbandingan berganda Duncan.

10

H. JADWAL KEGIATAN Penelitian ini akan dilaksanakan mulai Desember 2012 sampai Februari 2013. Tabel jadwal kegiatan praktek kerja adalah sebagai berikut: No Bulan (2012 - 2013) Desember Januari Februari

Kegiatan Persiapan Penelitian Olah data Laporan

1 2 3 4

I.

RANCANGAN BIAYA
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Jenis Pengeluaran (1) Volume (2) 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 30 30 30 30 30 30 Satuan (3) Buah Buah Unit Unit Buah Buah Unit Buah Unit set sample sample sample sample sample sample Harga Satuan (Rp) (4) 5.000,00 5.000,00 200.000,00 2.000.000,00 5.000,00 200.000,00 300.000,00 2.000.000,00 200.000,00 310.000,00 20.000,00 20.000,00 40.000,00 5.000,00 50.000,00 6.000,00 Jumlah Biaya (Rp) (5=2x4) 5.235.000,00 10.000,00 10.000,00 200.000,00 2.000.000,00 10.000,00 200.000,00 300.000,00 2.000.000,00 200.000,00 310.000,00 6.330.000,00 600.000,00 600.000,00 1.200.000,00 150.000,00 1.500.000,00 150.000,00

1. Peralatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sendok kayu Gunting Kompor gas Penggiling tepung Pisau Termometer basah kering Mixer Blender Kering Box pendingin

10 alat-alat gelas 2. Bahan Habis Pakai (material Penelitian) 1 Analisis sifat-sifat kimia (kd. Air, pH) 2 Analisis rendemen bubuk dan ekstrak Analisis senyawa aktif (tannin, 4 polifenol, antosianin dll) 5 Analisis organoleptik Analisis sifat-sifat fisik tablet 6 effervescent 7 Analisis Warna

10

11

8 9 10 11 12 13 14 15

Gas Elpiji Kulit Buah Manggis Basah Dekstrin Bahan-bahan effervescent mix Garam-garam Jenuh pengatur RH Aquades Tissu Kertas Saring

1 10 2 2 2 10 3 2

tabung kg kg Unit kg liter pak gulung

60.000,00 50.000,00 120.000,00 200.000,00 150.000,00 10.000,00 10.000,00 50.000,00

60.000,00 500.000,00 240.000,00 400.000,00 600.000,00 100.000,00 30.000,00 200.000,00 50.000,00

4. Perjalanan 1 Transportasi ke tempat pengambilan sampel 5. Lain-lain 1 Pengolahan Data 2 Kertas HVS A4 3 Tinta printer 4 Sewa peralatan laboratorium Total Anggaran

5 1 1 1 1

kali Paket rim unit Keg

10.000,00 50.000,00 50.000,00 35.000,00 500.000,00

50.000,00 635.000,00 50.000,00 50.000,00 35.000,00 500.000,00 12.250.000,00

DAFTAR PUSTAKA
11

12

Ansar, B. Rahardjo, Z. Noor, dan Rachmadi. 2009. Optimasi Teknik Pembuatan Tablet Effervescent Sari Buah dengan Response Surface Method. J. Teknol. Dan Industri Pangan XX(1):25-31 Ansel, H.C., J.R. Robinson and T. Ericsson. 1989. Effect of Compressibility and Powder Flow Properties on Tablet Weight Variation in Drug Development Industrial Pharmacy. J. Pharmaceutical Science 77(4):214-217 Banker, C.S and N.R. Anderson. 1994. Tablet. Di dalam Lachman, L. Lieberman dan H.A. Kanig, Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi I. Tejemahan : S. Suyatmi, Universitas Indonesia Press, Jakarta. Hartono, H.P. 2008. Karakteristik Fisik dan Organoleptik Tablet Effervescent Putih Telur Bercitarasa Lemon dengan Konsentrasi Effervescent Mix yang Berbeda. Skripsi, IPB, Bogor. Lee, R,E, 2012. Effervescent Tablet. CSC Publishing Co., USA Mohrle, D. Ahwood and C.S. Banker. 1989. Effect of Compession Force, Humidity, and Disintegrate Concentration on the Disintegration and Dissolution of Directly Compressed Furosemide Tablets Using Croscamellose Sodium as Disintegrate. Tropical Journal Of Pharmaceutical Research 2(1):285-286 Pratiwi, G., T. Hertiani dan Mufrod. 2011. Optimasi Komposisi Sukrosa dan Aspartam sebagai Bahan Pemanis pada Formula Tablet Effervescent Ekstrak Buah Mengkudu. Majalah Obat Tradisional 16(2):43-50 Prihatman, K., 2000, Manggis (Garcinia mangostana L.), Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BPP Teknologi, Jakarta. Sudjadi. 1986. Metode Pemisahan. UGM Press, Yogyakarta. 160 p. Wijeratne, S.S.K., S.L. Cuppet, and V. Schlegel. 2005. Hydrogen Peroxide Induce Oxidative Stress Damage and Antioxidant Enzyme Response in Caco-2 Colon Cells. J. Agric. Chem. 53(22) : 8768-8774. Yanze, F.M., C. Duru, and M. Jacob. 2001, A process to Produce Effervescent Tablet : Fluidized Bed Dryer Melt Granulazion. Drug Development and Industrial Pharmacy. 26(11):1167-1176

LAMPIRAN
12

13

I.

BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK 1. Ketua penulis a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Tempat, Tanggal Lahir f. Alamat : Leonora S. Berutu : 0911205012 : Teknologi Pertanian/TIP : Universitas Udayana : Aceh, 14 Februari 1991 : Pondok Jepun 1, Jl. Goa Gong No. 6, Jimbaran : 12 jam/ minggu : 085 338 570 045

g. Waktu untuk kegiatan PKM h. No. telepon/HP

Ketua Penulis

(Leonora S. Berutu) NIM. 0911205012


2. Anggota penulis a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Tempat, Tanggal Lahir f. Alamat : Lianatus Sholeha : 0911205010 : Teknologi Pertanian/ITP : Universitas Udayana : Banyuwangi,10 Juni 1991 : Pondok Jepun 1, Jl. Goa Gong No. 6, Jimbaran : 12 jam/minggu : 085 737 686 295

g. Waktu untuk kegiatan PKM h. No telepon/HP

Anggota Penulis

(Lianatus Sholeha) NIM. 0911205010


3. Anggota penulis a. Nama Lengkap b. NIM : Ni Wayan Anita : 0911205014
13

14

c. Fakultas/ Program Study d. Perguruan Tinggi e. Tempat, Tanggal lahir f. Alamat

: Fakultas Teknologi/TIP : Universitas Udayana :Tabanan, 18 Januari 1991 : Desa Mekarsari, Kec. Baturiti, Tabanan : 12 jam/minggu : 087 862 460 637

g. Waktu untuk kegiatan PKM h. No telepon/ HP

Anggota Penulis

(Ni Wayan Anita) NIM. 0911205014


4. Anggota penulis a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/ Program Study d. Perguruan Tinggi e. Tempat, Tanggal lahir f. Alamat : A.A Gede Ary Gunada : 1011205030 : Fakultas Teknologi/TIP : Universitas Udayana :Tabanan, 12 Agustus 1992 : Jl. Debes No. 15 Desa Buahan Tabanan : 12 jam/minggu : 085 739 712 006

g. Waktu untuk kegiatan PKM h. No telepon/ HP

Anggota Penulis

(A.A Gede Ary Gunada) NIM. 1011205030


II. BIODATA DOSEN PENDAMPING a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP/NIK c. NIDN d. Jabatan Fungsional e. Jabatan Struktural : Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP : 19651118199003 2 001 : 0018116501 : Lektor Kepala :-

14

15

f.

Fakultas

: Teknologi Pertanian : Universitas Udayana : Singaraja, 18 November 1965 : Jl. Cenigan Sari IVa, Gang Mawar 15, Denpasar : 12 jam/minggu : 081 239 713 56

g. Perguruan Tinggi h. Tempat, tanggal lahir i. j. Alamat Waktu untuk Kegiatan PKM

k. No telepon/ Hp

Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, MP ) NIDN. 0018116501

15

Anda mungkin juga menyukai