Anda di halaman 1dari 41

PRESENTASI KASUS INDIVIDU CVA EMBOLI

Oleh: Reni Rifanti

PEMBIMBING Dr. Irawan SpS Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan

Bab 1 - Pendahuluan

Epidemiologi

Epidemiologi

Stroke (3) Jantung (1) Kanker (2)

Kelainannya terdapat pada otak, terutama pembuluh darah otak.

Angka kematian meningkat Laki-laki >> wanita

BAB 2 Laporan Kasus


Tn. I.H, 45 tahun KU: Lemah badan

Pmx status neurologis Pmx fisik Pmx penunjang

- RPS -Lemah badan - memberat pada saat p asien bangun tidur - kedua kaki dan kedua tangan pasien tidak da pat digerakkan, - tidak dapat berbicara

Rpsos: Pasien pe rokok aktif

Cont

Cont
- Kesadaran : GCS : E3VXMX (Somnolen) -Rangsang meningeal : Kaku kuduk (-), Kernig (-), Brudzinsky I-II (-) - Pemeriksaan N. Cranialis: 1. N. I : SDE 2. N. II : SDE 3. N. III, IV, VI : SDE 4. N V: SDE 5. N VII: SDE 6. N VIII: SDE 7. N IX: SDE 8. N X: SDE 9. N XI : SDE 10. N XII: SDE Pemeriksaan Motorik Kekuatan: sde Tonus : sde

Re Reflek Fisiologis BPR +/+ KPR +/+ TPR +/+ APR +/+

Reflek Patologis Hofman -/- Chaddock -/- Tromer -/ - Babinsky -/Gordon -/- Oppenheim -/- Gonda /- Schaefer -/-

Fungsi SSO : BAB (+), BAK (+), K eringat (+)

Pemeriksaan Fungsi Luhur


Afek/emosi: sde Kemampuan bahasa: sde Memori: sde Visuospasial: sde Intelegensia: sde

Reflek dinding perut: th. 9 +/+ th.10 +/+ th 11 +/+ Sensibilitas Eksteroseptif Nyeri: sde Suhu: sde Raba: sde

Propioseptif Sikap: normal Nyeri dalam: sde

Pemeriksaan Laboratorium

Diffcount Hematokrit Hb LED Lekosit Trombosit OT/PT Clorida Serum Kalium serum Natrium serum Serum creatinin Urea Uric acid Cholesterol HDL cholesterol LDL cholesterol Trigliserida GDA

: 0/0/66/23/11 : 28,1 % : 8,9 mg/dl : 37/65 /jam : 6.900 : 378.000 : 19/18 U/L : 106 m mol/l : 3,3 m mol/l : 138 m mol/l : 0,7 mg/dl : 18 mg/dl : 6,0 mg/dl : 142 mg/dl : 35,6 mg/dl : 86,4 mg/dl : 110 mg/dl : 85

Foto thorax AP Tidur

EKG

CT scan kepala tanpa kontras

Ringkasan

Pasien datang ke RS Muhammadiyah Lamongan pada tanggal 02 April 2013 dengan keluhan lemah badan. Lemah badan dirasakan sejak 3 hari smrs, dan memberat pada saat pasien bangun tidur (subuh) 1 hari smrs, menurut pengakuan istri pasien, pada saat sebelum dibawa ke RS kedua kaki dan kedua tangan pasien tidak dapat digerakkan, pasien juga tidak dapat berbicara. Riwayat Sosial: Pasien merupakan perokok aktif, sehari bisa menghabiskan 3 pak rokok, mengkonsumsi kopi (+),Keadaan umum: lemah, kesadaran: Somnolen, GCS: 3,X,X. Tekanan Darah : 115/70 mmHg, Nadi :49x/mnt, frekuensi nafas: 18 x/mnt/regular, Temperatur: 36.8 C, Hb: 8,9 mg/dl, Kalium serum: 3,3 m mol/l, hasil ct-scan didapatkan lesi hipodense di lobus temporal sinistra

SIRIRAJ SCORE

(2,5x1)+(2x0)+(2x0)+(0,1x70) -(3x0) -12 = - 2,5 ( hasil: < -1 = Infark/iskemik)

Topis: Kortex serebri , arteri serebri media Klinis: Malaise, Afasia global, bradikardi, anemia, hipokalemi Etiologi: CVA Emboli

Diagnosis

Terapi

IVFD Asering 1500 cc/24 jam Inj Metamizole 3x1 g Inj Ranitidin 2x50 mg Inj Piracetam 4x3 g Antitrombotik
Consul Spesialis Saraf Consul spesialis Jantung Consul Fisioterapi Speec Therapy

Edukasi
Penyakit Prognosis
Faktor resiko

PEMBAHASAN

Pada kasus ini di dapatkan bahwa Tn. I.H, 45 tahun, di diagnosis sebagai str oke atau cva infark (emboli), disertai dengan gejala afasia global, dimana pa da anamnesis dan pemeriksaan fisik serta penunjang sesuai dengan teori.

-hilangnya rasa, atau sensasi abno rmal, -kelemahan atau kelumpuhan, -hilangnya penglihatan atau - pendengaran, -pemglihatan ganda, - bicara pelo, -tidak dapat berbicara sama sekali ataupun tidak mengerti, - sulit menelan, - mulut miring, -hilangnya keseimbangan atau ba hkan - kehilangan kesadaran

-lemah pada tangan - lemah badan - tidak dapat berbica ra sama sekali

Pada pasien ini didapatkan fakto r resiko berupa gejala aritmia. A ritmia adalah gangguan irama ja ntung, suatu kondisi di mana jan tung berdenyut tidak menentu. I rama jantung mungkin terlalu ce pat (takikardia), terlalu lambat ( bradikardia) atau tidak teratur. d imana pada pasien ini ditemuka n selalu mengalami bradikardi.

Bila jantung berdenyut lamb at, maka jumlah darah yang mengalir disirkulasi menjadi berkurang, sehingga kebutuh an tubuh tidak terpenuhi. Hal ini akan menimbulkan gejala seperti mudah capek, kelelah an, sesak, keleyengan, bahk an sampai pingsan.yang berb ahaya jika jumlah darah yan g menuju ke otak menjadi be rkurang bahkan minimal sehi ngga terjadi pingsan atau pe rasaan melayang. Namun pa da keadaan yang lebih parah dapat menyebabkan stroke.

Pada riwayat social, pasien adalah perokok aktif, dimana dalam sehari saja pasien dapat menghabiskan 3 bungkus rokok. Rokok sendiri menjadi salah satu faktor re siko dari stroke, dimana merokok menimbulkan gangguan dari pada jantung sepe rti aritmia dll, dan pada tingkat yang lebih parah dapat mengakibatkan stroke.

Hal ini sesuai dengan teori , dimana paparan asap rokok menjadi salah satu faktor risiko penyebab s erangan jantung. Bahan kimia dalam asap rokok dapat mengiritasi lapisan arteri sehingga menyeb abkan terjadinya peradangan.

Pada temuan hasil CT-scan k epala didapatkan lesi hipode nse temporal sinistra

Afasia global

Afasia adalah suatu gan gguan berbahasa yang di akibatkan oleh kerusakan otak. Afasia adalah suatu tanda klinis dan bukan p enyakit. Afasia dapat tim bul akibat cedera otak at au proses patologik pada area lobus frontal, tempo ral atau parietal yang me ngatur kemampuan berb ahasa,

Pada manusia, fungsi pengaturan bahasa mengalami lateralisasi ke hemis fer kiri otak pada 96-99% orang yang dominan tangan kanan (kinan) dan 6 0% orang yang dominan tangan kiri (kidal). Pada pasien yang menderita af asia, sebagian besar lesi terletak pada hemisfer kiri.

Afasia global, adalah bentuk afasia yang paling berat. Ini disebabkan lesi y ang luas yang merusak sebagian besar atau semua area bahasa pada ota k. Keadaan ini ditandai oleh tidak ada lagi atau berkurang sekali bahasa sp ontan dan menjadi beberapa patah kata yang diucapkan secara berulangulang, misalnya baaah, baaah, baaah atau maaa, maaa, maaa. Pemah aman bahasa hilang atau berkurang. Repetisi, membaca dan menulis juga terganggu berat.

.c c c c "c c#cccc&c c/ccc c0c/cc c1cc

Daerh otak secara m akro di vaskularisasi oleh oleh 3 sistem p embuluh darah: 1. Circle of wilisi 2. Middle cerebral a rteri 3. Basilary artery

BAB 3- Tinjauan Pustaka

Definisi Gangguan fungsional otak, yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsug > 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak

Etiologi

Gangguan pembuluh darah


Gangguan aliran darah Gangguan susunan darah

CVA Infark Emboli Trombus

CVA Bleeding PIS PSA

Penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral

Non Modifiable Age. Gender. Race and ethnicity. - Heredity / family History.

Hipertensi. Penyakit jantung. Infark miokard. Disritmia / fibrilasi. Gagal jantung katub. Gagal jantung kongestif. Manifestasi arteriosklerosis. Diabetes Mellitus. Polisitemia. Pernah menderita stroke,

Modifiable (ringan), controllable/treatable Hipercholesterolemia. Hematokrit tinggi. Merokok. Kegemukan. Hiperurichemia. Hiperfibrinogenemia. Kurang olah raga. Alkohol.

PATOFISIOLOGI

Gejala klinis

Gejala Klinis

CT-Scan
Stroke hemoragik Hiperdense Stroke non hemoragik hipodens

Pengobatan stroke
Prinsip 5B : 1. Breathing 2. Blood 3. Brain 4. Bowel 5. Bladder
Terapi medikamentosa: 1. Beri trombolisis rt-PA maksimal dalam 3 j am onset (terapi yang diijinkan Food and Dr ug Association). 2. Beri anti koagulan dan anti platelet seper ti aspirin 165-325 mg/hr dalam 48 jam sejak onset.

Terapi Afasia
Speech Terapi

Anda mungkin juga menyukai