Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI ASET TETAP

1. Pengertian dan klasifikasi aset tetap Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Termasuk : aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan tetapi dimanfaatkan oleh pihak lain dan hak atas tanah Tidak termasuk : aset yang dikuasai untuk dikonsumsi dalam operasi pemerintah Klasifikasi: Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan

Komponen biaya : Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung: Biaya persiapan tempat Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar muat (handling cost) Biaya pemasangan (instalation cost) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur Biaya konstruksi

Biaya aset tetap yang dibangun secara swakelola Biaya Langsung: Tenaga kerja Bahan baku Biaya Tidak Langsung: Biaya perencanaan dan pengawasan 2. Prinsip Akuntansi Aset Tetap Perlengkapan Pengakuan: Tenaga listrik Harus berwujud dan memenuhi kriteria : Sewa peralatan Mempunyai masa manfaat lebih dll dari 12 (dua belas) bulan; Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya Biaya perolehan aset dapat diukur bukan merupakan suatu komponen biaya secara andal; aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak Tidak dimaksudkan untuk dijual dapat diatribusikan secara langsung pada dalam operasi normal entitas; biaya perolehan aset atau membawa aset Diperoleh/dibangun dengan maksud ke kondisi kerjanya. untuk digunakan. Biaya permulaan (start-up cost) dan pra Telah diterima atau diserahkan hak produksi serupa tidak merupakan bagian kepemilikannya, dan atau pada saat biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu penguasaannya berpindah untuk membawa aset ke kondisi kerjanya. Pengukuran aset tetap: aset tetap yang diperoleh atau dibangun secara swakelola dinilai dengan biaya perolehan Aset tetap yang tidak diketahui harga perolehannya disajikan dengan nilai wajar Penyusunan neraca awal Untuk pemerintah yang baru pertama kali akan menyusun neraca, nilai aset tetap di neraca menggunakan nilai wajar aset tetap pada saat neraca tersebut disusun Aset tetap yang diperoleh setelah neraca awal disajikan dinilai dengan harga perolehannya

Jaminan pemeliharaan Sesuai dengan Perpres No. 8 Th 2006 ttg Perubahan Atas Kepres No. 80 Th 2003 (Perubahan Ke4), pembayaran termin terakhir atas penyerahan pekerjaan yang sudah jadi dari Pihak Ketiga, dapat dilakukan melalui dua (2) cara yaitu: 1. Pembayaran dilakukan sebesar 9 5 % dari nilai kontrak, sedangkan yang 5 % merupakan retensi selama masa pemeliharaan. 2. Pembayaran dilakukan sebesar 100 % dari nilai kontrak dan penyedia barang/jasa harus menyerahkan jaminan bank sebesar 5 % dari nilai kontrak yang diterbitkan oleh Bank Umum atau oleh perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian 1. Penahanan pembayaran senilai 5 (lima) persen dari nilai kontrak harus diakui sebagai utang retensi 2. jaminan bank untuk pemeliharaan harus diungkapkan dalam CaLK

Jurnal hibah: K/L Db. Aset Tetap- Peralatan dan Mesin Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap Sedangkan oleh BUN akan dijurnal: Db. Kas Umum Negara Cr. Pendapatan Hibah Db. Belanja modal Cr. Kas Umum Negara Aset besejarah Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah yang karena umur dan kondisinya aset tetap tersebut harus dilindungi oleh peraturan yang berlaku dari segala macam tindakan yang dapat merusak aset tetap tersebut Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, misalnya untuk ruang perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.

Pertukaran aset Apabila aset tetap ditukar dengan aset tetap Pengeluaran setelah perolehan yang tidak serupa atau aset lainnya, maka aset Pengeluaran belanja untuk aset tetap setelah tetap yang baru diperoleh tersebut dinilai perolehan dapat dibedakan menjadi dua: berdasarkan nilai, yang terdiri atas nilai aset belanja untuk pemeliharaan untuk tetap yang lama ditambah jumlah uang yang mempertahankan kondisi aset tetap harus diserahkan untuk mendapatkan aset tetap tersebut sesuai dengan kondisi awal baru tersebut belanja untuk peningkatan memberi Apabila suatu aset tetap ditukar dengan aset manfaat ekonomik di masa yang akan yang serupa, yang memiliki manfaat yang serupa datang dalam bentuk peningkatan dan memiliki nilai wajar yang serupa, atau kapasitas, masa manfaat, mutu produksi, kepemilikan aset yang serupa, maka biaya aset atau peningkatan standar kinerja yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas. Aset Donasi Aset Tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan. Perlakuan untuk hibah dalam bentuk barang ini adalah dengan menganggap seolah-olah ada uang kas masuk sebagai pendapatan hibah, kemudian uang tersebut dibelanjakan aset tetap yang bersangkutan.

3. Pengertian dan prasyarat penyusutan Penyusutan : penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset akibat pemakaian atau pengurangan karena keusangan bukan alokasi biaya Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut Jurnal standar untuk penyusutan adalah sbb: Dr Diinvestasikan dalam Aset Tetap Cr Akumulasi Penyusutan Prasayarat penyusutan: Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan Identifikasi aset yang nilainya menurun. Harus diketahui masa manfaatnya Kondisi yang menyebabkan penurunan aset tetap (misalnya yang mudah obsolet)

Penetapan masa manfaat Untuk obyektifitas dalam penetapan masa manfaat aset tetap (sebagai dasar menentu kan metode penyusutan): disarankan agar penetapannya diusulkan oleh instansi tehnis terkait dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan dalam bentuk Kebijakan Akuntansi. Penilaian kembali (revaluation) Dalam hal terjadi perubahan harga secara signifikan, pemerintah dapat melakukan penilaian kembali atas aset tetap yang dimiliki agar nilai aset tetap pemerintah yang ada saat ini mencerminkan nilai wajar sekarang. SAP mengatur bahwa pemerintah dapat melakukan revaluasi sepanjang revaluasi tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat dibukukan dalam ekuitas dana pada akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap. Penghentian Untuk aset tetap yang karena kondisinya atau karena alasan lain dihentikan dari penggunaan aktif maka aset tetap tersebut dipindahkan ke pos aset lainnya. Jurnal standar untuk mencatat transaksi ini adalah sbb: Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap Cr. Peralatan dan Mesin Dr. Aset Lainnya Cr. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Pelepasan Suatu aset tetap harus dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan Jurnal standar untuk mencatat transaksi tersebut adalah sbb: Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap Cr.Peralatan dan Mesin

4. Prosedur penyusutan Metode penyusutan Metode garis lurus (straight line method) = nlai yg dapat disusutkan : masa manfaat Metode saldo menurun ganda (double declining method) = BV x (1/masa manfaat x 100% x 2). Metode unit produksi (unit of production method) Produksi periode berjalan x tarif penyusutan. Tarif penyusutan = nilai yg dapat disusutkan : total output. Pemilihan metode penyusutan tergantung dari sifat dan karakteristik aset tetap masingmasing

5. Pengertian Konstruksi dalam pengerjaan KDP adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan atau proses perolehannya belum selesai pada akhir periode akuntansi. KDP mencakup tanah; peralatan dan mesin; gedung dan bangunan; jalan, irigasi dan jaringan; dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan sampai dengan tanggal pelaporan belum selesai pengerjaannya. KONTRAK KONSTRUKSI adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk konstruksi suatu aset Cakupan kontrak konstruksi Kontrak untuk jasa perencanaan; Kontrak untuk perolehan/konstruksi aset; Kontrak untuk jasa pengawasan; Kontrak untuk membongkar atau restorasi aset dan restorasi lingkungan

3.Kontrak konstruksi: termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat penyelesaian pekerjaan; kewajiban yang masih harus dibayar kepada kontraktor berhubung dengan pekerjaan yang telah diterima tetapi belum dibayar pada tanggal pelaporan; dan pembayaran klaim pada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi. Biaya Pinjaman Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman, maka biaya pinjaman : dikapitalisasi menambah biaya konstruksi sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara andal. Syarat kapitalisasi biaya pinjaman Tidak boleh melebihi jumlah biaya bunga yang dibayarkan periode yang bersangkutan; Jika pinjaman untuk beberapa jenis aset dialokasi dengan metode rata-rata tertimbang; Jika konstruksi dihentikan sementara bukan karena force majeur, biaya pinjaman dikapitalisasi Jika konstruksi dihentikan sementara karena force majeur biaya pinjaman tidak dikapitalisasi.

Penyatuan & segmentasi kontrak konstrksi Jika kontrak konstruksi mencakup beberapa aset, setiap aset diperlakukan sebagai suatu kontrak yang terpisah jika: Proposal diajukan terpisah; Setiap aset dinegosiasikan terpisah; Biaya masing-masing aset dapat diidentifikasi

6.Prinsip Akuntansi KDP Pengukuran 1.KDP dicatat dengan biaya perolehan. 2. Swakelola: biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi; biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut; dan biaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan konstruksi yang bersangkutan.

Pengakuan Aset berWujud diakui sebagai KDP, jika: besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh; Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan. KDP merupakan aset yang dimaksudkan digunakan untuk operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap. KDP dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan jika kriteria berikut ini terpenuhi: konstruksi yang secara substansi telah selesai dikerjakan; dan dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan Pengungkapan rincian Kontrak Konstruksi Dalam Pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiaanya; nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya; jumlah biaya yang telah dikeluarkan; uang muka kerja yang diberikan; dan retensi.

Anda mungkin juga menyukai