Anda di halaman 1dari 15

5 Langkah Membersihkan Mulut dan Gigi

28 Dec 2010 Kebersihan gigi dan mulut yang buruk tidak hanya menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi dan radang gusi, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Menjaga kebersihan mulut dan gigi adalah jendela menuju hidup sehat karena lebih dari 90% materi yang masuk tubuh Anda melalui mulut Anda. Lima langkah berikut dapat memastikan kebersihan gigi dan mulut Anda: 1. Menyikat gigi Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar: 1. Tempatkan sikat pada sudut 45 terhadap gusi. 2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya. 3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi. 4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah. 5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke bawah. 6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan. 7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit. 8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus enamel gigi. 2. Berkumur dengan antiseptik Anda dapat menyempurnakan sikat gigi dengan berkumur menggunakan larutan antiseptik untuk membunuh bakteri penyebab plak di tempat-tempat yang tidak terjangkau gigi. 3. Membersihkan sela gigi Anda juga perlu memastikan kebersihkan sela-sela antar gigi dengan pembersihan interdental. Tergantung pada ukuran ruang antar gigi, perawatan berikut dapat dilakukan: 1. Benang gigi (floss). Benang gigi adalah cara terbaik untuk membersihkan ruang antar gigi. Benang gigi berlapis lilin (wax floss) adalah alat yang nyaman karena meluncur lebih baik dan kurang berjumbai. Ambillah seutas benang gigi (sekitar 40 cm), tahan erat di antara jari-jari kedua tangan dan bersihkan ruang antar gigi dengan gerakan atas dan ke bawah. Penggunaan benang gigi mungkin membutuhkan beberapa kali latihan. 2. Tusuk gigi. Tusuk gigi yang baik terbuat dari kayu dan memiliki bentuk runcing yang cocok di ruang antara gigi. Letakkan tusuk gigi sebisa mungkin tegak lurus gigi di sela antar gigi di mana terdapat kotoran terselip. Buang kotoran dengan tusuk gigi. 3. Sikat antar gigi. Sikat antar gigi adalah sikat berkepala lebih kecil yang ideal untuk ruang antar gigi yang besar dan sela-sela antara gigi dan kawat gigi yang sulit dibersihkan dengan sikat gigi biasa. Penggunaan sikat antar gigi tidak menggantikan kebutuhan menyikat gigi Anda, tetapi sebagai tambahan rutinitas kebersihan gigi Anda. 4. Mengunyah permen karet. Penggunakan permen karet bebas gula dapat bermanfaat untuk kesehatan gigi Anda. Mengunyah permen karet dapat membersihkan gigi karena biasanya permen tersebut mengandung pemanis xylitol yang bermanfaat menghambat perkembangan bakteri streptococcus sehingga mengurangi gigi berlubang dan plak. Selain itu, kegiatan mengunyah juga merangsang produksi air liur yang merupakan perlindungan alami terhadap kerusakan gigi. 5. Menyikat lidah Membersihkan lidah dengan sikat atau penggaruk lidah menghilangkan penumpukan bakteri, sisa-sisa makanan, jamur, dan sel-sel mati dari permukaan lidah. Bakteri dan jamur yang tumbuh di lidah berhubungan dengan masalah mulut yang umum terjadi. Selain itu, bakteri pembusuk menghasilkan senyawa belerang di bagian belakang lidah yang menyebabkan bau mulut. source: image1, image2

Metode Alami untuk Memutihkan Gigi


14 Jul 2012 Siapa yang tidak ingin memiliki gigi-gigi yang putih dan bersih? Meskipun perawatan tradisional seperti pasta gigi berpemutih dan prosedur pemutihan oleh dokter gigi merupakan cara yang umum dilakukan, kadang-kadang mereka dapat menyebabkan gigi sensitif. Untuk Anda yang ingin menghindari perawatan kimia, beberapa solusi alami berikut mungkin dapat menjadi alternatif. Sebagai alternatif alami untuk membersihkan dan memutihkan gigi, siwak berada di tempat teratas. Kayu siwak (Salvadora persica) telah digunakan selama berabad-abad sebagai sikat gigi karena mengandung fluoride dan antibakteri alami. Siwak bahkan terbukti dalam beberapa penelitian lebih efektif mencegah plak dan radang gusi dibandingkan pasta gigi. Sebuah penelitian terbatas pada 24 orang berusia rata-rata 23 tahun menunjukkan bahwa penggunaan siwak 4 kali sehari selama satu bulan dapat memutihkan gigi secara signifikan. Buah-buahan renyah seperti apel, jambu biji, salak dan pir memiliki abrasivitas yang dapat membantu untuk mengangkat noda dan membersihkan gigi. Mereka seperti sikat gigi alami yang membersihkan permukaan gigi tanpa merusak enamel/email. Makanan tertentu seperti wortel, seledri dan apel meningkatkan produksi air liur di mulut Anda saat mengunyahnya. Air liur adalah penghilang noda alami tubuh. Namun, air liur bekerja dua arah. Selain membersihkan sisa makanan dan sampah, air liur juga membawa bakteri ke seluruh mulut, yang berarti menyikat gigi dua kali sehari dan membatasi konsumsi gula adalah sama pentingnya. Makanan lain bisa digunakan untuk bekerja secara langsung pada noda gigi. Stroberi mengandung asam malat, yang juga terdapat dalam pasta gigi berpemutih. Anda dapat membelah stroberi dan menggosokkan mereka pada gigi-gigi Anda untuk membersihkan noda. Alternatif lain untuk memutihkan gigi, Anda dapat berkumur dengan air jeruk nipis dua kali seminggu atau menggosok gigi dengan kain lap yang dibasahi minyak zaitun selama beberapa menit. Terakhir, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa memakan sedikit keju, susu atau yoghurt setelah makan dapat membantu mencegah kerusakan gigi dan mempromosikan remineralisasi email karena mengandung banyak kalsium dan fosfor. Ingatlah bahwa gigi secara alami memiliki warna kekuningan karena mengandung kalsium, mineral yang penting untuk email gigi yang kuat. Menyikat terlalu keras dan mengonsumsi makanan asam terlalu banyak akan merusak permukaannya. image: source

Rahasia Senyum Selebiriti: Memutihkan Gigi


19 Oct 2010 Gigi kita semua pada awalnya putih agak kekuningan. Dengan berlalunya waktu, gigi kita menjadi tidak lagi seputih waktu masih kecil. Pengeruhan warna gigi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk merokok, penuaan, noda makanan dan minuman dan efek samping obatobatan. Merokok dalam jangka panjang menyebabkan gigi berwarna kecoklatan karena residu tar yang menempel di gigi. Penuaan berperan membuat gigi terlihat kuning karena enamel, yang merupakan lapisan luar keras gigi Anda, semakin menipis oleh pemakaian sehingga lapisan dasar gigi yang berwarna kuning semakin tembus pandang. Makanan dan minuman apa pun seperti saos, teh, kopi, coke, dll yang dapat menodai taplak meja, pakaian, atau karpet Anda juga dapat menodai gigi Anda. Jenis-jenis antibiotik tertentu dapat membuat gigi berwarna gelap. Untungnya, kini kita dapat memutihkan kembali gigi kita melalui layanan dan produk yang banyak tersedia dan semakin murah biayanya. Memiliki gigi putih bukan kemewahan yang hanya dapat dijangkau kalangan selebriti. Anda pun bisa memiliki gigi seindah gigi mereka! Senyawa peroksida Pemutihan gigi termasuk jenis perawatan gigi kosmetik. Dokter gigi umumnya menawarkan dua jenis perawatan, yaitu perawatan di tempat praktik atau perawatan sendiri di rumah dengan perangkat pemutih (whitening kit) yang mereka siapkan secara khusus. Kedua prosedur itu sama-sama menggunakan senyawa berbasis peroksida dengan kadar bervariasi dari 3% sampai 35%. Sebagaimana kita ketahui, peroksida adalah unsur utama yang

digunakan sebagai pemutih (termasuk pemutih pakaian). Semakin tinggi konsentrasi peroksida, semakin kuat daya pemutihnyanamun, juga lebih berisiko menyebabkan kerusakan pada gusi dan jaringan sekitarnya. Metode pemutihan gigi Berikut adalah tiga metode untuk memutihkan gigi Anda: 1. Pemutihan gigi dengan laser Pemutihan gigi metode ini diawali dengan pembersihan gigi dan penghapusan plak di sepanjang garis gusi. Setelah gigi bersih, gel berkadar peroksida hingga 35% diterapkan pada gigi. Selanjutnya, lampu khusus bersinar laser digunakan untuk mengaktifkan gel. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar satu jam, dan memutihkan gigi 10 sampai 14 derajat. (Hasil bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang merespon sangat baik sehingga giginya memutih secara dramatis, sedangkan yang lain mungkin membuat perbedaan yang lebih kecil. Dokter gigi Anda dapat memberikan gambaran hasil maksimal yang dapat diperoleh gigi Anda). Dalam kasus-kasus ekstrim, prosedur pemutihan gigi laser mungkin perlu diulang di lokasi noda membandel yang disebabkan oleh obat seperti tetrasiklin. 2. Pemutihan gigi dengan gel Anda dapat memutihkan gigi sendiri dengan peralatan yang Anda dapatkan dari dokter gigi. Dokter gigi akan membersihkan gigi Anda, menyiapkan sebuah nampan (tray) gigi sesuai ukuran gigi dan kontur rahang Anda dan memberikan gel berkadar peroksida antara 10% hingga 15%. Untuk memakainya, Anda cukup mengoleskan gel pada nampan gigi lalu memasang nampan tersebut di gigi selama beberapa jam setiap malam untuk beberapa hari. (Lama penerapan bervariasi, semakin rendah kadar peroksida dalam gel, semakin lama waktu pemakaian yang aman). Metode ini dapat memutihkan gigi 8 sampai 10 derajat. Banyak dokter gigi berpendapat pemutihan gigi metode ini memberikan efek yang bertahan lebih lama. 3. Pemutihan gigi dengan strip pemutih Strip pemutih adalah strip yang mengandung peroksida sekitar 4 persen yang Anda tempelkan di gigi selama setengah jam untuk memutihkan gigi hingga 3 derajat. Pemutih berbentuk strip ini dapat Anda beli di apotek dan toko obat. Efek samping Pemutihan gigi adalah perawatan yang aman jika prosedurnya diikuti sesuai petunjuk. Namun, seperti halnya semua prosedur perawatan lain, ada potensi efek samping yang perlu dipahami: Sensitivitas. Gigi yang baru diputihkan akan sensitif terhadap perubahan suhu, tekanan dan sentuhan. Hal ini paling mungkin terjadi pada gigi yang diputihkan dengan metode laser, di mana konsentrasi peroksida yang digunakan lebih tinggi. Beberapa orang bahkan merasakan ngilu pada gigi mereka. Sensitivitas ini biasanya berlangsung hanya beberapa hari. Beberapa dokter gigi merekomendasikan pasta gigi yang mengandung kalium nitrat untuk gigi sensitif. Iritasi gusi. Gusi dapat mengalami iritasi akibat kontak dengan pemutih berkonsentrasi peroksida tinggi. Namun, iritasi tersebut biasanya hanya terasa dalam beberapa hari dan menghilang setelah proses pemutihan selesai.

Agar Sikat Gigi Selalu Higienis


1 Jul 2012 Pada sikat gigi terdapat banyak bakteri. Bahkan ketika Anda baru saja mengeluarkannya dari kemasan, sudah ada bakteri. Setelah digunakan, ada ratusan ribu bakteri. Setelah beberapa hari penggunaan, ada jutaan bakteri di sikat gigi Anda. Selain bakteri, sikat gigi juga dapat menjadi tempat perkembangbiakan jamur, terutama ketika tidak digunakan untuk sementara waktu dan ditempatkan di ruangan yang lembab. Anda dapat melihatnya sebagai titik hitam di bulu sikat gigi . Dalam keadaan normal, bakteri dan jamur itu tidak dapat membahayakan Anda. Sistem kekebalan tubuh Anda dapat menangkal mereka ketika masuk melalui mulut. Namun, ketika jumlahnya terlalu banyak dan kekebalan tubuh Anda menurun, Anda bisa jatuh sakit. Para ahli bahkan menduga kuman-kuman tersebut dapat berpindah dan menyebabkan penyakit jantung. Streptococcus Gordonii danStreptococcus Sanguinis adalah beberapa

bakteri yang menyebabkan infeksi mulut dan teridentifikasi menjadi faktor yang menyebabkan penyakit jantung. Juga ketika gusi Anda terluka saat menyikat gigi,peradangan gusi dapat berkembang dengan pesat. Beberapa tips berikut membantu Anda untuk memastikan bahwa sikat gigi Anda selalu higienis: 1. Ganti sikat gigi yang rusak Secara umum, sikat gigi harus diganti dengan yang baru setiap tiga bulan. Namun, mungkin lebih cepat jika sudah menunjukkan kerusakan. Beberapa orang menyikat gigi lebih dari dua kali sehari atau mengerahkan banyak tekanan pada sikat gigi selama menyikat. Ketika bulunya sudah berantakan maka saatnya untuk mengganti sikat gigi, meskipun Anda belum memakainya selama tiga bulan. 2. Bilas sebelum dan sesudah penggunaan Sebelum menggunakan sikat gigi, bilaslah di bawah keran. Setelah penggunaan, bilas lagi sebersih mungkin. Akan lebih baik bila Anda membilas dengan air panas yang mengalir. Alirkan air secara menyeluruh di sekitar bulu-bulu sikat sehingga semua pasta gigi hilang. Hapus sisa makanan sebaik mungkin untuk mencegah jamur. 3. Jangan menyimpan di satu tempat Banyak orang menempatkan sikat gigi semua anggota keluarga secara bersama-sama di satu tempat. Hal ini tidak dianjurkan karena bakteri dari sikat gigi seseorang dapat berpindah ke sikat gigi lain. Jika salah satu anggota keluarga memiliki penyakit radang tenggorokan atau infeksi mulut maka yang lain dapat tertulari melalui sikat gigi. Sikat gigi lama yang mengandung banyak bakteri juga dengan mudah menulari sikat gigi baru yang relatif bersih. 4. Simpan dengan benar Sikat gigi sebaiknya disimpan di lingkungan yang kering, bebas debu dan berventilasi baik. Tempatkan sikat gigi dalam posisi tegak dalam gelas dengan kepala sikat menjorok di atas gelas. Ada sikat gigi yang dirancang khusus dengan penutup bulu sikat. Penutup itu memang melindungi bulu sikat gigi dari bersentuhan dengan sikat gigi lain. Namun penutup itu membuat bulu tetap lembab dan memudahkan bakteri dan jamur untuk berkembang biak. Hal ini juga berlaku untuk kotak sikat gigi, yang Anda gunakan untuk menyimpan sikat gigi selama liburan atau dalam perjalanan. Oleh karena itu, segera keluarkan sikat gigi dari penyimpanan begitu sampai di tempat tujuan, lalu tempatkan di lingkungan yang bebas debu dan berventilasi baik. 5. Waspadai toilet Sikat gigi dan toilet adalah dua hal yang harus dipisahkan. Namun, kenyataan sering berbeda. Banyak orang bangun tidur di pagi hari (bahkan masih setengah tidur), membuang hajat dan kemudian melanjutkan dengan menyikat gigi, kadang-kadang tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyiram. Bakteri ususEscherichia Coli dapat dengan mudah berpindah ke sikat gigi dengan cara ini. Infeksi E. Coli berbahaya terutama bagi mereka yang memiliki kekebalan lemah seperti anak-anak, wanita hamil dan orang tua. Selain itu, ketika Anda menyiram toilet ada aerosol yang mengapung di udara. Aerosol adalah campuran dari partikel debu dan tetesan cairan dalam gas. Bakteri dapat ikut terangkat dari toilet dan mencemari lingkungan melalui aerosol tersebut. Jika Anda meletakkan sikat gigi di atas toilet, bakteri-bakteri itu dapat menempel ke sikat gigi Anda. Oleh karena itu, jangan menempatkan sikat gigi di atas toilet dan tutup toilet sebelum Anda menyiramnya. 6. Hati-hati dengan bahan kimia Meskipun bakteri dan jamur dapat tumbuh pada sikat gigi, Anda tidak dianjurkan menggunakan bahan kimia untuk membersihkannya. Residu desinfektan akan tetap berada di bulu sikat gigi. Selama menyikat gigi, zat berbahaya itu akan terlepas dan berisiko tertelan. image: source

Panduan Memilih Sikat Gigi dan Pasta Gigi


22 Sep 2010 Memilih pasta gigi dan sikat gigi yang dijual di toko dan apotek tidaklah selalu mudah karena begitu banyaknya pilihan yang tersedia. Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan Anda dalam memilih. Sikat gigi

1. Pilihlah sikat gigi berbulu lembut dengan kepala kecil yang bisa mencapai tempat-tempat yang sulit, khususnya ruang antar gigi. 2. Jangan membeli sikat berbulu kaku karena akan terlalu keras untuk gigi dan gusi Anda. 3. Jangan ragu untuk mengganti sikat gigi Anda yang sudah tidak rapi bulu-bulunya, paling tidak setiap tiga bulan sekali. 4. Kepala dan rambut dari sikat gigi adalah bagian terpenting. Bentuk gagang atau pegangan sikat gigi tidak mempengaruhi kualitas menyikat. Namun, gagang harus cukup kaku untuk mengendalikan semua gerakan sikat gigi. Pasta gigi Ada pasta gigi yang mengandung fluoride dan ada yang tidak. Mana yang harus dipilih? 1. Untuk anak berusia di bawah tiga tahun, gunakan pasta gigi tanpa fluoride agar tidak membahayakan bila tertelan. Bantulah juga anak Anda untuk menyikat giginya. 2. Untuk anak berusia antara 3 sampai 6 tahun, jumlah fluoride pasta gigi harus disesuaikan dengan usianya, yaitu 250-600 ppm (bagian per juta). 3. Dari usia 6 tahun, pasta gigi keluarga dapat digunakan (berkadar fluoride 1000-1500 ppm). Tiga indikator 1. Jika bulu sikat gigi sudah tidak beraturan setelah sepuluh hari pemakaian, berarti Anda menyikat gigi terlalu kuat! Jangan menggosok terlalu keras! 2. Sebaliknya, jika sikat gigi masih tampak baru setelah 4 bulan pemakaian, berarti Anda tidak menyikat gigi cukup sering atau terlalu berhati-hati. 3. Setelah menyikat gigi, lihatlah hasilnya. Jika Anda masih melihat plak (endapan putih), ulangi menggosok gigi dengan lembut di bagian yang masih kotor. image: source

Gigi Sensitif: Apa, Mengapa dan Bagaimana Mengatasinya


17 Aug 2011 Gigi sensitif adalah masalah umum yang sangat tidak menyenangkan. Mengapa gigi menjadi sensitif dan apa yang harus Anda lakukan bila memilikinya? Gigi sensitif adalah kondisi di mana gigi bereaksi terhadap makanan atau minuman yang panas, manis atau asam. Bila Anda memiliki gigi sensitif, meminum soda dingin atau memakan cokelat bisa tiba-tiba menyebabkan nyeri hebat pada gigi Anda. Rasa sakit terasa tajam (ngilu), seperti tersengat listrik dan biasanya hanya berlangsung beberapa detik. Penyebab Gigi sensitif disebabkan oleh berkurang atau menipisnya lapisan email di gigi kita. Gigi terbentuk dari pulpa gigi, jaringan hidup yang mengandung pembuluh darah dan saraf, dentin yang merupakan struktur terbesar jaringan gigi dan email (enamel), lapisan terluar yang sangat keras. (Lihat anatomi gigi) Dalam kondisi normal, dentin ditutupi oleh email atau gusi. Dentin memiliki pori-pori kecil (disebut tubulus) pada permukaannya yang mengarah ke dalam pulpa yang memiliki banyak saraf. Jika gigi aus atau gusi terkikis (resesi gusi), dentin akan terangsang oleh makanan yang panas/dingin, manis, atau asam. Rangsangan pada dentin akan diteruskan melalui tubulus ke saraf-saraf gigi, yang memicu rasa sakit. Penipisan email terutama disebabkan oleh kebiasaan makan yang buruk. Email mengalami didemineralisasi ketika kontak dengan asam, misalnya minuman bersoda (dengan atau tanpa gula), tomat dan jeruk. Makanan yang sangat manis juga mendorong aktivitas bakteri, yang kemudian menghasilkan asam dan memperburuk masalah. Tekanan mekanis seperti bruxism (gigi-gigi gemeretuk saat tidur) atau menyikat gigi dengan pasta gigi pemutih yang terlalu agresif juga dapat merusak email. Apa yang dapat Anda lakukan? Gigi sensitif dapat dihadapi dengan dua pendekatan, mengurangi hal-hal yang menyebabkan masalah dan mengurangi sensitivitas gigi. 1. Gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Ganti pasta gigi Anda yang untuk mengendalikan plak dan memutihkan gigi dengan pasta gigi khusus gigi sensitif. Pasta gigi khusus ini memiliki zat aktif seperti kalium

2.

3.

4.

5.

6.

nitrat, sitrat atau oksalat yang membantu menghambat sensasi dari permukaan gigi ke saraf, sehingga mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan gigi sensitif. Sikatlah gigi Anda dua kali sehari dan jangan menyikat gigi selama satu jam setelah mengonsumsi makanan atau minuman asam. Sikatlah gigi dengan benar. Menyikat dengan benar sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi Anda. Menyikat terlalu keras dapat membuat gigi lebih sensitif. Pilihlah sikat gigi berbulu lembut dan terus menyikat pada sudut 45 derajat terhadap garis gusi Anda dengan sapuan-sapuan pendek dan lembut, terutama pada tempat pertemuan gigi dan gusi. Gunakan pasta gigi ber-fluoride. Meskipun saat ini hampir semua pasta gigi diperkaya dengan flouride, Anda perlu memastikannya. Fluoride pada pasta gigi secara bertahap akan membantu melapis ulang email Anda (remineralisasi) dan memperkuat permukaan gigi yang telah didemineralisasi oleh asam bakteri. Obat kumur yang mengandung fluoride juga merupakan pilihan yang baik untuk gigi sensitif. Kurangi makanan dan minuman pemicu. Jika Anda terbiasa meminum teh atau kopi manis, kurangi gula di minuman Anda. Jika Anda terbiasa mengunyah permen di sepanjang waktu, kurangi jumlah permen yang masuk ke mulut Anda. Untuk sementara, kurangi buah-buahan seperti jeruk, nenas, tomat dan sirsak yang asam, ganti dengan buah-buahan yang kurang asam dan tidak terlalu manis. Dapatkan pelindung gigi. Jika Anda sering terbangun dengan sakit kepala atau sakit rahang, Anda mungkin memiliki kebiasaan menggeretukkan gigi saat tidur (bruxism). Kebiasaan ini membuat gigi-gigi aus dan menyebabkan sensitivitas gigi. Untuk mengatasinya, Anda perlu mengunjungi dokter gigi untuk mendapatkan penjaga mulut yang dapat melindungi gigi-gigi Anda saat tidur. Pastikan kecukupan kalsium. Makanlah makanan yang kaya kalsium seperti susu, yoghurt, dan keju. Kalsium diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi Anda. Jika Anda sudah melakukan perawatan gigi dengan baik, namun Anda masih terus meringis kesakitan bila menyeruput wedang panas atau menggigit dodol yang legit, konsultasikan dengan ahlinya. Dokter gigi Anda dapat mengevaluasi kondisi Anda dan membantu menentukan cara terbaik untuk mengurangi sensitivitas gigi Anda. image: source

4 Penyebab Sakit Gigi dan Penanganannya


26 Aug 2010 Sakit gigi dapat muncul tiba-tiba. Penyebab paling umum sakit gigi adalah lubang pada gigi yang disebut karies gigi atau kavitasi. Sakit gigi juga dapat disebabkan oleh hal lain seperti gigi longgar, erosi gusi, atau infeksi kanal akar gigi. Jika ada peradangan saraf, sakit yang dirasakan bisa sangat intens. 1. Karies Gigi Karies adalah nama kolektif untuk kerusakan gigi di enamel (zat di mahkota gigi), sementum (zat di akar gigi), dan dentin (zat di tengah antara mahkota dan akar).Gigi dapat berlubang karena bakteri tertentu yang memproduksi asam laktat dari hasil fermentasi karbohidrat seperti sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Gigi terutama terdiri dari mineral yang secara konstan mengalami proses demineralisasi dan remineralisasi. Demineralisasi terjadi karena pemakaian gigi, terutama karena makan makanan yang mengandung asam. Remineralisasi gigi terjadi dengan bantuan air liur, pasta gigi ber-flouride, dan obat kumur. Ketika pH pada permukaan gigi turun di bawah 5,5 karena asam laktat yang diproduksi bakteri, demineralisasi lebih cepat dari remineralisasi sehingga gigi tekor mineral. Hal ini dapat mengarah ke gigi berlubang. Gigi berlubang harus segera ditangani oleh dokter gigi agar tidak berkembang menjadi parah sehinggaharus dicabut, atau bahkan menyebabkan infeksi berbahaya. Dokter gigi akan membor lubang untuk membersihkan kerusakan dan kemudian menambal gigi dengan implan. 2. Gigi longgar Gigi longgar dapat terasa sangat menyakitkan saat mengunyah makanan. Penyebab gigi longgar biasanya adalah penyakit pada gusi (gingivitis, periodontitis), meskipun bisa juga disebabkan oleh kecelakaan atau benturan. Untuk mengatasi gigi longgar, dokter gigi harus menghilangkan penyakit pada gusi dengan pembersihan gigi (scaling) dan pengobatan. Gigi yang sedikit goyang masih dapat diperkuat dengan menambatkan ke gigi di dekatnya. Gigi yang goyang ke segala arah harus dicabut. 3. Erosi gusi Gusi yang mengalami erosi akan mengekspos akarnya sehingga menjadi sensitif terhadap makanan/minuman panas, dingin dan asam. Erosi gusi bisa disebabkan karena menyikat gigi terlalu keras atau karena penyakit gusi.

Erosi gusi berlangsung bertahap dalam waktu lama sehingga lebih umum pada mereka yang berusia di atas 40 tahun. Penderitanya tidak memperhatikan atau menganggap serius sampai menjadi masalah. Bila penyebab erosi adalah terlalu keras menyikat gigi, Anda harus mengganti sikat dengan yang lebih halus dan mengurangi tekanan. Erosi gusi hanya bisa dibetulkan dengan cangkok gusi, sebuah prosedur operasi plastik yang hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi spesialis. 4. Infeksi kanal akar gigi Kanal akar gigi yang terinfeksi bisa sangat menyakitkan dengan rasa nyeri yang menyebar ke daerah lain di wajah dan tengkorak. Tubuh mempertahankan diri dari infeksi sehingga menyebabkan peradangan. Kadang-kadang terjadi abses (nanah) dalam akar gigi yang dapat menetap di dalam tulang rahang pasien selama bertahun-tahun dan terus-menerus menyebarkan bakteri ke dalam aliran darah penderitanya. Infeksi kanal akar gigi dapat membuat gigi mati sehingga harus dicabut. Mempertahankan gigi mati bukanlah pilihan. Penggunakan herbal, vitamin, atau bahkan resep antibiotik biasanya tidak memecahkan masalah bila tanpa diikuti ekstraksi dan pembersihan kanal akar gigi dan jaringan sekitarnya. Apa yang dapat Anda lakukan bila sakit gigi? Rasa sakit yang mengganggu dapat Anda kurangi dengan meminum parasetamol, ponstan atau pereda nyeri lainnya. Bila sakit gigi Anda parah, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter gigi. image: source

Gusiku Berdarah, Apa yang Harus Kulakukan?


25 Aug 2010 Pendarahan gusi merupakan salah satu masalah yang paling umum. Gusi Anda dapat berdarah saat Anda menyikat gigi atau makan sesuatu yang keras. Ketika menggigit apel, misalnya, Anda melihat ada semburat-semburat merah di daging buah apel yang Anda gigit. Kadang-kadang mungkin Anda merasakan rasa darah di mulut Anda. Jika Anda menduga gusi Anda berdarah, Anda dapat memeriksanya dengan melihat gusi Anda lebih dekat. Biasanya, gusi Anda memerah dan meradang. Dengan sedikit tekanan saja, gusi Anda dengan cepat mengeluarkan darah. Gejala ini disebut peradangan gusi atau gingivitis. Penyebab Dalam hampir semua kasus, gusi berdarah disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk. Hal ini tidak selalu berarti bahwa Anda tidak cukup menyikat gigi, tetapi Anda mungkin melakukannya dengan salah. Pendarahan gusi disebabkan oleh plak yang berakumulasi. Plak menumpuk di gigi karena sisa-sisa makanan yang tertinggal di mulut. Plak mudah menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Menyikat gigi dengan hati-hati dan teratur akan membersihkan plak. Namun, jika tidak cukup sering atau kurang bersih dalam menyikat gigi, plak tidak hilang. Plak yang menumpuk di sepanjang garis gusi menyebabkan gusi meradang sebagai respon untuk melawan bakteri. Jika tidak dilakukan pengobatan, lama kelamaan peradangan itu akan berubah menjadi periodontitis. Periodontitis dapat membuat gigi-gigi longgar atau bahkan tanggal. Wanita hamil dapat menderita pendarahan gusi karena perubahan hormonal yang cenderung melemahkan gigi dan gusi. Penyebab lain dari pendarahan gusi adalah menyikat gigi terlalu keras. Menyikat terlalu keras juga dapat menarik garis gusi, sehingga membuat leher gigi telanjang. Hal ini dapat menyebabkan gigi sensitif terhadap panas dan dingin. Apa yang harus dilakukan? Jika Anda menderita pendarahan gusi, penting untuk meningkatkan kebersihan gigi Anda. Sikatlah gigi Anda minimal 2x sehari dan pastikan Anda menyikat gigi Anda di semua tempat. Jangan terburu-buru, sehingga Anda melewatkan beberapa bagian yang perlu dibersihkan. Sikat dengan baik sepanjang batas antara gigi dan gusi. Gunakanlah selalu sikat gigi dengan kekerasan yang lembut atau menengah. Selain menyikat, baik juga untuk membersihkan gigi dengan benang gigi dan tusuk gigi.

Jika pendarahan tidak berkurang setelah Anda meningkatkan kebersihan gigi Anda, kunjungi dokter gigi. Plak mungkin telah berubah menjadi tartar, yang membuat peradangan terus berlanjut. Dokter gigi dapat dengan mudah menghilangkan tartar sehingga gigi Anda bersih dan kondisi gusi Anda membaik. image: source

Periodontitis, Bukan Pendarahan Gusi Biasa


15 Jun 2010 Kata periodontitis berasal dari peri (sekitar),odont (gigi) dan itis (peradangan). Periodontitis adalah radang gusi (gingivitis) parah di mana peradangan gusi meluas hingga ke struktur pendukung gigi. Peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri yang berkembang biak pada plak dan tartar yang terbentuk di antara gigi dan gusi, yang kemudian menyebar ke tulang di bawah gigi sehingga mempengaruhi jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi. Dokter gigi atau dokter spesialis periodonti (biasa disebut periodontis) mendiagnosis periodontitis dengan memeriksa jaringan gusi lunak di sekitar gigi melalui uji klinis dan radiografi (rontgen gigi). Gejala Periodontitis pada awalnya tidak menyakitkan penderitanya, namun pada tahap lanjut bisa membuat gigi-gigi mudah lepas. Infeksi bakteri menggerus tulang tempat berpijak gigi dan melemahkan perlekatannya. Selain karies gigi, periodontitis adalah penyebab umum kehilangan gigi pada orang dewasa. Periodontitis memiliki gejala yang sangat sedikit sehingga banyak pasien yang baru berobat setelah penyakit itu berkembang secara signifikan. Gejala yang dapat timbul antara lain: Gusi memerah atau berdarah saat menyikat gigi atau menggigit makanan keras (jambu biji, misalnya) Gusi sering membengkak Halitosis atau bau mulut, dan rasa getir terus-menerus dalam mulut Resesi gingiva, sehingga gigi tampak memanjang. (Ini juga dapat disebabkan karena menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi terlalu kaku) Lubang dalam di antara gigi dan gusi Gigi longgar, pada tahap lanjut (meskipun hal ini mungkin terjadi karena alasan lain) Penyebab Penyebab utama dari periodontitis adalah kebersihan mulut yang buruk , misalnya karena jarang menggosok gigi. Nikotin juga merupakan faktor risiko. Perokok lebih berisiko terkena periodontitis dibandingkan non-perokok. Diabetes yang kurang terkontrol dapat memperparah penyakit ini. Pengobatan Tujuan pengobatan periodontitis adalah membersihkan plak dan tartar, mengurangi peradangan, menghilangkan lubang jika ada, dan mengatasi kerusakan pada gusi dan gigi. Pembedahan mungkin diperlukan untuk mengoreksi lubang gusi dan menguatkan gigi yang goyah. Dokter gigi Anda mungkin terpaksa harus mencabut gigi agar penyakitnya tidak bertambah buruk dan menyebar ke gigi-gigi di sekitarnya. image: source

6 Alasan Mengapa Gigi Harus Dicabut


1 Aug 2010 Pencabutan atau ekstraksi gigi adalah pengambilan gigi dari soketnya di tulang. Berikut adalah alasan mengapa gigi harus dicabut: 1. Gigi telah rusak parah Jika gigi rusak karena berlubang atau patah, dokter gigi Anda akan mencoba untuk memperbaikinya dan memulihkannya dengan menambal, memberi mahkota atau

perawatan lainnya. Kadang-kadang, bila kerusakannya terlalu luas untuk diperbaiki maka gigi harus dicabut. 2. Gigi ekstra yang menganggu gigi lain Beberapa orang memiliki gigi ekstra yang mendesak gigi lain dan menimbulkan masalah baik dalam fungsi maupun estetika gigi. 3. Menjalani perawatan yang menekan sistem kekebalan tubuh Orang yang menjalani kemoterapi bisa mengembangkan infeksi gigi. Obat ini sangat kuat dan memperlemah sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan sehingga meningkatkan risiko infeksi. Karena itu, bila ada gigi yang tidak sehat mungkin perlu dicabut sebagai pencegahan. Orang yang akan menjalani transplantasi organ juga mungkin harus dicabut giginya bila gigi itu dikhawatirkan menjadi sumber infeksi pasca transplantasi. Pasien transplantasi organ rentan terhadap infeksi karena pasien harus meminum obat yang menekan sistem kekebalan tubuhnya. 4. Menjalani perawatan gigi kosmetik Orang yang menjalani perawatan kawat gigi mungkin perlu dicabut giginya untuk menciptakan ruang bagi gigi yang sedang dipindahkan ke tempatnya. 5. Menerima terapi radiasi (radioterapi) Orang yang menerima radiasi di kepala dan leher mungkin perlu dicabut giginya di wilayah yang diradiasi. 6. Geraham bungsu yang tumbuh mengganggu Geraham bungsu, juga disebut geraham ketiga, sering dicabut baik sebelum atau setelah muncul. Gigi ini umumnya tumbuh di akhir masa remaja atau di awal dua puluhan. Geraham bungsu dapat terjebak dalam rahang dan sering harus dicabut jika membusuk atau menyebabkan rasa sakit. Geraham bungsu juga mungkin terhalang sebagian oleh gigi lain sehingga tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh sepenuhnya. Hal ini dapat mengiritasi gusi, menyebabkan rasa sakit dan bengkak, yang mengharuskan pencabutan gigi. Jenis ekstraksi gigi Ada dua jenis ekstraksi: ekstraksi gigi sederhana dan ekstraksi bedah. Ekstraksi gigi sederhana dilakukan pada gigi yang dapat dilihat dalam mulut. Dokter gigi umum dapat melakukan ekstraksi sederhana, dan kebanyakan dilakukan di bawah anestesi lokal, dengan atau tanpa obat antidepresan. Dalam ekstraksi sederhana, dokter gigi akan menjepit dengan forsep gigi dan menggoyang forsep bolak-balik untuk mengendurkan gigi sebelum mencabutnya. Kadang-kadang, suatu alat yang disebut luxator, yang ditempatkan antara gigi dan gusi, digunakan untuk membantu melonggarkan gigi. Ekstraksi gigi yang melibatkan pembedahan dilakukan untuk gigi yang tidak dapat dilihat dengan mudah di dalam mulut, baik karena patah di bawah permukaan gusi atau karena belum tumbuh.Ekstraksi bedah biasanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut. Pembedahan dapat dilakukan dengan bius lokal atau umum. Pasien dengan kondisi medis khusus dan anak-anak dapat diberikan anestesi umum. Dalam ekstraksi bedah, dokter harus membuat sayatan pada gusi Anda untuk menjangkau gigi. Dalam beberapa kasus, gigi tersebut harus dipecah menjadi beberapa bagian sebelum dicabut. Jika Anda membutuhkan geraham bungsu untuk dicabut, maka biasanya gigi itu akan dikeluarkan pada saat yang sama. Gigi atas biasanya lebih mudah dicabut dibandingkan gigi bawah. Gigi yang miring ke samping bisa lebih sulit dicabut dibandingkan yang tumbuh vertikal. sumber: colgate-palmolive

9 Tips Merawat Gigi Susu


11 May 2011 Gigi susu atau gigi primer adalah sekumpulan gigi pertama. Jumlahnya ada 20, yaitu 10 di rahang atas dan 10 di rahang bawah (masing-masing 4 gigi seri, 2 gigi taring dan 4 geraham). Jumlah itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan 32 gigi dewasa permanen. Gigi susu mulai terbentuk di dalam rahim dan mulai muncul di usia 5-8 bulan, meskipun dapat bervariasi dari anak ke anak. Anak laki-laki umumnya lebih lambat mengembangkan gigi susu dibandingkan anak perempuan. Gigi susu terakhir biasanya muncul di usia 2-3 tahun. Pada usia 6 12 tahun, gigi susu tanggal satu demi satu untuk diganti gigi permanen. Pada usia 13, seorang anak biasanya tidak memiliki gigi susu yang tersisa, dan sudah memiliki 28 dari 32 gigi dewasa permanen di mulutnya. Gigi permanen terakhir biasanya adalah gigi geraham ketiga atau geraham bungsu, yang muncul dari usia remaja akhir sampai usia pertengahan dua puluhan.

1.

2.

3. 4. 5.

6.

7.

8.

9.

Peran gigi susu Beberapa orangtua beranggapan bahwa gigi susu tidak perlu dirawat karena mereka akan tanggal dalam beberapa tahun. Ini adalah pemahaman yang keliru. Gigi susu sangat berperan terhadap perkembangan rahang, otot-otot wajah dan kesehatan gigi permanen. Meskipun gigi susu akan digantikan oleh gigi permanen, hal itu harus terjadi di usia yang tepat. Jika gigi susu hilang terlalu awal, gigi-gigi permanen cenderung tidak diposisikan dengan benar, tumbuh miring atau bahkan terhalang gigi lain. Kerusakan dan penyakit pada gigi susu juga dapat dengan mudah berpindah ke gigi permanen. Sebagian gigi susu masih bertahan sampai usia 10 12 tahun sehingga banyak kesempatan untuk menularkan pembusukan ke tetangga baru mereka yang permanen. Jika pembusukan menyebar ke akar, infeksi pada akar gigi susu dapat menyusup ke akar gigi tetap. Oleh karena itu, penting sekali bagi para orangtua untukmemerhatikan kesehatan gigi anak mereka. Tips merawat gigi susu Gigi susu membutuhkan perawatan yang sama dengan gigi permanen. Mereka membutuhkan perhatian dari infeksi atau cedera langsung maupun tidak langsung. Pengobatan cepat dan tepat harus diberikan pada gigi susu yang membusuk atau terluka karena jatuh atau trauma. Segera setelah gigi susu pertama muncul, Anda harus mulai menyikat gigi anak Anda. Pada awalnya, Anda cukup menggunakan jari atau kapas untuk membersihkan gigi anak. Pada usia sekitar satu tahun, Anda dapat mulai menyikat gigi anak dan kemudian mengawasi dan membimbing anak untuk menyikat gigi. Bimbinglah anak untuk menyikat gigi sampai usia 3-4 tahun atau sampai anak mampu menyikat sendiri dengan baik. Kemudian, Anda cukup mengawasinya. Pilihlah sikat gigi anak yang baik, yang memiliki bulu bulat dan lembut. Kepala sikat harus kecil agar dapat menjangkau semua sudut. Gagangnya harus cukup tebal namun cocok, nyaman dan aman di tangan anak. Bilaslah sikat gigi dengan baik dan keringkan di udara setelah selesai pemakaian. Gantilah sikat gigi setiap tiga bulan sekali. Gunakan pasta gigi khusus anak-anak dengan bahan yang tidak berbahaya bila tertelan. Carilah pasta gigi dengan kandungan flouride maksimum 600 ppm. Mulai usia sekolah, anak-anak dapat beralih ke pasta gigi orang dewasa, dengan kadar fluorida sebesar 0,1% atau 1.000 ppm (maksimum 1.500 ppm). Fluoride sangat penting untuk pembentukan gigi yang sehat. Gunakan pasta gigi secukupnya saja, hanya sebesar kacang tanah sudah cukup. Jangan termakan pengaruh iklan yang menunjukkan penerapan pasta gigi sampai menutupi semua permukaan sikat gigi. Overdosis flouride pada saat pembentukan gigi dapat mengakibatkan masalah yang disebut fluorosis. Gigi anak menjadi berwarna coklat dengan bintik-bintik putih permanen. Anak-anak di bawah usia enam tahun rentan terhadap masalah ini. Berikan contoh kebiasaan menyikat gigi yang baik pada anak. Sikatlah gigi Anda di pagi dan sore hari. Hal ini memotivasi anak-anak untuk meniru Anda. Sikatlah gigi dalam waktu yang cukup (sekitar tiga menit) sehingga seluruh permukaan gigi Anda betul-betul bersih. Kunjungi dokter gigi secara rutin minimal sekali dalam 6 bulan. Perawatan gigi tidak hanya dilakukan terhadap kerusakan atau cedera, tetapi juga bila ada maloklusi gigi anak. Kunjungan berkala memungkinkan dokter gigi untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah lebih awal. Hentikan kebiasaan mengisap jempol. Mengisap jempol adalah normal sampai usia sekitar 3 4 tahun. Jika mengisap jempol terus berlanjut setelah usia ini, sebaiknya dilakukan upaya untuk menghentikannya karena dapat berakibat buruk pada gigi. (Cara tradisional untuk menghentikan kebiasaan ini adalah dengan penerapan sesuatu yang pahit (misalnya brotowali) di jempol anak).

9 Tips Mencegah Pembusukan Gigi pada Anak-Anak


10 Sep 2010 Pembusukan gigi atau dalam bahasa teknisnya disebut karies gigi dapat berdampak besar terhadap kepercayaan diri seorang anak dan menyebabkan masalah bagi gigi permanennya, karena gigi susu sangat penting dalam pengembangan gigi permanen. Gigi susu menyediakan ruang untuk gigi permanen, sehingga bila rusak maka gigi permanen dapat tumbuh tidak beraturan. Sembilan tips berikut dapat mencegah pembusukan gigi pada anak-anak: 1. Mulailah membersihkan gigi anak sejak gigi pertama tumbuh, biasanya pada umur 6 bulan. Pembersihan dilakukan setiap malam sebelum tidur. Semakin muda Anda memulai, semakin mudah untuk mengembangkan kebiasaan itu. Anda dapat menempatkan kepala anak Anda di pangkuan agar menyikat gigi lebih menyenangkan dan efektif. Bersihkan gusi dan gigi pertama bayi dengan kain kasa lembab atau sikat gigi kecil yang lembut. Untuk bayi

2.

3.

4.

5. 6. 7.

8. 9.

dengan gigi lebih banyak, lumurkan sedikit pasta gigi anak-anak (sekitar sebutir beras) pada sikat gigi yang lembut. Jadwalkan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Jangan menunggu sampai gigi anak bermasalah. Pemeriksaan rutin membantu menjaga kesehatan mulut anak Anda. Biarkan anak menjadi akrab dengan dokter gigi dan jangan menanamkan rasa takut padanya seperti sebagian orang tua yang sering mengancam anak-anak akan mencabut gigi mereka jika tidak menyikat gigi atau terlalu sering makan permen. Pastikan anak menyikat gigi secara teratur dua kali sehari. Mulailah mengajarkan menyikat gigi ketika anak Anda sudah cukup besar, biasanya pada usia 2 tahun. Untuk memberi contoh, biarkan anak Anda melihat Anda sedang menyikat gigi. Anak-anak adalah peniru luar biasa dan tidak ada yang lebih baik dari orang tua dalam mencontohkan cara menyikat gigi kepada anak. Siapkan makan siang anak Anda dengan makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran dan keju yang mengandung banyak kalsium dan rendah asam dan gula. Hindari makanan manis yang lengket dan mudah terjebak dalam gigi seperti kismis, dodol, karamel dan lolipop. Karena bakteri penyebab kerusakan gigi dapat menular, jangan memasukkan sendok dan garpu ke mulut anak Anda jika sudah Anda pakai. Usahakan masing-masing anak memiliki sikat gigi sendiri. Ketika berbelanja, pastikan untuk menyertakan beberapa sikat gigi baru dalam daftar Anda. Sikat gigi harus diganti setiap tiga bulan sekali. Pilih sikat gigi yang lembut dan kompak khusus untuk anak-anak. Cobalah untuk tidak menggunakan pasta gigi fluoride ketika anak masih kecil karena mereka mungkin menelan pasta gigi itu tanpa sengaja. Sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat menyebabkan enamel fluorosis. Untuk anak yang lebih besar, pilih pasta gigi lembut dengan fluoride berkadar rendah sampai usia 7 tahun. Ganti gula dengan madu karena madu tidak kariogenik (menyebabkan karies gigi). Jangan memberikan susu, jus atau minuman manis saat anak akan tidur. Cairan itu akan terperangkap di bawah bibir atas anak dan dapat menyebabkan gigi depan atas mereka membusuk. image: source

Penyebab dan Penanganan Bau Mulut


16 May 2010 Bau mulut atau dalam bahasa kedokterannya disebut halitosisadalah masalah yang dialami banyak orang. Penyebabnya bermacam-macam, baik karena mulut atau gigi tidak terawat, luka di rongga mulut, mulut kering, atau penyakit lain. Beberapa bakteri di mulut Anda menghasilkan senyawa gas belerang yang menyebabkan mulut berbau tidak sedap. Bila Anda tidak menyikat gigi secara teratur, bakteri itu menumpuk di potongan-potongan makanan yang tersisa di dalam mulut dan di sela-sela gigi Anda. Mulut yang kering karena berpuasa, pengaruh obat-obatan atau kondisi kesehatan tertentu (misalnya sariawan) juga dapat menyebabkan nafas Anda berbau tidak sedap. Beberapa makanan, seperti bawang putih, jengkol dan petai dapat berkontribusi terhadap bau nafas karena menghasilkan minyak yang dibawa ke paru-paru dan keluar melalui mulut Anda. Merokok dan gigi palsu juga dapat menjadi penyebab bau mulut. Bau mulut juga dapat disebabkan oleh beberapa penyakit seperti: Sinusitis (infeksi sinus) Infeksi amandel atau tonsilitis Penyakit paru-paru Penyakit ginjal Penyakit hati Kelainan darah Diabetes Disfungsi kandung empedu Kanker Pengobatan bau mulut

Pengobatan bau mulut sangat tergantung pada penyebabnya. Perawatan gigi dan mulut yang baik secara umum mengurangi risiko bau mulut. Gosoklah gigi secara teratur, minimal 2 menit setiap kalinya, dua kali sehari. Jangan lupa menyikat lidah Anda, karena bakteri senang berkumpul di sana. Anda juga perlu melakukan flossing untuk menghilangkan plak berbahaya dan sisa makanan yang terjebak di antara gigi dan gusi. Sempurnakan sikat gigi Anda dengan obat kumur untuk mengurangi perkembangbiakan bakteri di mulut. Penderita sinusitis kronis mungkin perlu memakai semprotan hidung (saline nasal spray) untuk mengurangi bau mulut. Dokter juga mungkin memberikan antibiotik bakteri anaerob (seperti metronidazole), untuk mengurangi pertumbuhan berlebih bakteri penghasil belerang. Bicaralah dengan dokter/ dokter gigi untuk mengidentifikasi penyebab bau mulut Anda dan menemukan perawatan yang paling efektif bagi Anda.

Kawat Gigi, Perlukah?


10 May 2010 Kini semakin banyak orang menggunakan kawat gigi atau behel gigi untuk meluruskan dan merapikan gigi mereka. Kawat gigi adalah jenis perawatan ortodonti, atau pengobatan yang ditujukan untuk mengoreksi letak gigi yang tidak beraturan atau menyesuaikan rahang atas dan bawah. Jika Anda memiliki gigi miring atau tidak sejajar (tidak klop untuk mengunyah dan menggigit), Anda dapat meluruskan gigi Anda dengan kawat gigi. Sebagian orang, misalnya para artis, menggunakan kawat gigi untuk memperbaiki penampilan, agar gigi mereka lebih rapi dan cantik. Perawatan kawat gigi boleh dilakukan untuk anak-anak maupun orang dewasa, meskipun bukti menunjukkan efeknya lebih baik dan lebih cepat pada mereka yang lebih muda. Anak-anak yang telah memiliki gigi tetap (bukan gigi susu) dapat menerima perawatan kawat gigi. Masalah kesehatan gigi yang paling umum memicu perawatan kawat gigi antara lain: Mulit kecil. Mulut kecil dapat menyebabkan keterbatasan ruang bagi gigi untuk tumbuh. Hal ini mengakibatkan gigi tumbuh berjejalan secara tidak beraturan. Gigi tonggos. Beberapa anak suka mendorong lidah mereka ke depan sehingga mengakibatkan tonjolan gigi atau rahang atas dan bawah tidak klop. Kebiasaan buruk seperti mengisap jempol di masa bayi juga dapat mengakibatkan masalah ini. Gigi terlalu rapat atau terlalu jarang. Kadang-kadang, seseorang dapat memiliki gigi yang terlalu besar/menonjol atau gigi tertentu yang tidak berkembang atau menonjol sama sekali. Hal ini mengakibatkan kesulitan dalam mengunyah. Tanggalnya gigi susu sebelum waktunya atau cedera traumatis di wajah, mulut atau rahang juga dapat memengaruhi kemampuan Anda mengunyah. Bagaimana perawatan kawat gigi dilakukan? Kawat gigi bekerja dengan menerapkan tekanan terus-menerus selama satu periode untuk secara bertahap mengubah gigi ke arah tertentu. Kebanyakan pasien memakai kawat gigi selama satu atau dua tahun. Beberapa orang mungkin hanya perlu memakai selama beberapa bulan, dan sebagian lainnya mungkin harus terus memakainya hingga lebih dari dua tahun. Sepanjang waktu tersebut, kunjungan ke dokter gigi atau ahli ortodonti perlu dilakukan secara berkala untuk penyesuaian dan pembersihan karang gigi. Setelah kawat gigi dilepas, Anda harus secara teratur memeriksakan diri. Gigi Anda bisa bergeser sedikit dengan berlalunya waktu, namun biasanya tidak sampai memerlukan perawatan ortodonti lebih lanjut. Untuk mengurangi pergeseran alami ini, Anda mungkin disarankan untuk memakai penahan (retainer) selama enam bulan dan kemudian cukup hanya di malam hari saat tidur. Penahan/retainer adalah kawat gigi lepasan yang biasanya terbuat dari karet atau plastik bening dan kawat yang menutupi permukaan luar gigi. Jenis-jenis kawat gigi Secara umum, ada tiga jenis kawat gigi: Kawat gigi dari logam. Terbuat dari baja tahan karat (stainless steel), ini adalah jenis tertua yang telah digunakan selama puluhan tahun dan paling murah. Kawat logam dapat meninggalkan noda di permukaan gigi sehingga banyak dihindari orang. Kawat gigi keramik atau plastik transparan. Jenis ini tidak begitu terlihat dan tampak lebih alami daripada kawat logam karena membaur dengan gigi. Kawat keramik tidak meninggalkan noda dan sama kuatnya dengan logam, namun membutuhkan waktu perawatan yang lebih lama dan lebih mahal. Pada beberapa kasus, kawat keramik atau plastik menjadi kotor dan berubah warna di akhir perawatan.

Kawat gigi emas. Sama seperti kawat gigi logam tradisional, tapi terbuat dari baja berlapis emas. Tidak ada kelebihan jenis kawat emas ini dibandingkan baja, kecuali terlihat lebih wah secara kosmetik. Kawat gigi lingual. Kawat gigi ini ditempatkan di bagian dalam gigi sehingga tidak terlihat dari luar. Kelemahan terbesar kawat gigi lingual adalah tidak nyaman dan dapat mengakibatkan luka di gusi dan lidah Anda. Anda mungkin juga akan kesulitan berbicara pada awalnya. Dokter gigi/ortodontis Anda akan mendiskusikan pilihan-pilihan kawat gigi yang tersedia bagi Anda dan menyarankan pilihan yang mungkin terbaik bagi Anda. Biaya kawat gigi Biaya pemasangan kawat gigi saat ini berkisar antara Rp7-20 juta, tergantung pada jenis perawatan, kondisi gigi, lokasi dan tindakan restoratif lain yang perlu dilakukan sebelum atau selama perawatan.

4 Cara Mengganti Gigi yang Hilang


8 Feb 2011 Banyak orang menderita kehilangan gigi, yang disebabkan oleh masalah gigi, cedera kecelakaan, atau gigi tidak tumbuh. Statistik menunjukkan bahwa 70% orang dewasa berusia 35-44 tahun telah kehilangan setidaknya satu gigi permanen. Satu dari empat orang dewasa di atas 74 tahun telah kehilangan semua gigi mereka. Gigi hilang sering menjadi sumber rasa malu dan menimbulkan berbagai masalah seperti kesulitan mengunyah, kesulitan berbicara, dan kerusakan gigi akibat pergeseran gigi-gigi yang berdekatan. Untungnya, berbagai solusi kini tersedia untuk mengganti gigi yang hilang. Berikut adalah 4 pilihan yang tersedia: 1. Gigi palsu lengkap Bila seluruh gigi sudah hilang, solusinya adalah gigi palsu lengkap yang biasanya terbuat dari akrilik. Gigi palsu lengkap dapat langsung atau konvensional. Gigi palsu langsung bisa langsung dipasang tanpa harus menyesuaikan dengan pola rahang pengguna seperti halnya gigi palsu konvensional. Keuntungannya, pasien bisa langsung memiliki gigi. Namun, tulang dan gusi dapat menyusut dari waktu ke waktu, terutama selama periode penyembuhan setelah pencabutan gigi. Oleh karena itu, gigi palsu langsung umumnya hanya solusi sementara sampai gigi palsu konvensional dapat dibuat. 2. Gigi palsu parsial Solusi ini digunakan ketika hanya beberapa gigi yang hilang. Gigi palsu parsial terdiri dari gigi pengganti yang melekat pada dasar plastik yang berwarna seperti warna gusi, yang dihubungkan dengan kerangka logam untuk menahan gigi palsu di tempatnya. Gigi tiruan ini ditahan oleh gigi-gigi asli yang berdekatan dengan jepit atau kaitan presisi (jepit tersembunyi) pada mahkota gigi. 3. Jembatan gigi Berbeda dengan gigi palsu parsial, jembatan gigi adalah gigi palsu yang ditempatkan secara permanen. Metode ini lebih mahal tapi populer untuk mengganti sebuah gigi yang hilang. Prosedurnya melibatkan dokter gigi untuk mengikis mahkota gigi-gigi yang berdekatan dan mengambil pola cetakan. Sebuah jembatan berbasis porselen dan emas kemudian dicetak. Jembatan tersebut lalu dipasang di celah dan gigi-gigi sekitarnya. Hasilnya adalah perasaan yang sangat alami. Dengan warna alami seperti gigi asli, jembatan gigi adalah pilihan ideal untuk orang yang tertarik dalam restorasi gigi yang tidak terdeteksi. 4. Implan gigi Bila gigi yang hilang lebih dari satu atau dokter gigi khawatir jembatan gigi biasa tidak cukup kuat untuk menahan tekanan waktu mengunyah, implan gigi digunakan. Metode ini melibatkan penempatan batang titanium kecil ke tulang rahang. Batang ini berfungsi sama seperti akar gigi. Ketika implan terpasang di tulang rahang, mahkota gigi bisa melekat padanya. Hasilnya adalah perasaan yang sangat alami dan tidak ada efek pada gigi sekitarnya. Namun, metode ini memerlukan dua tahapan dan memakan waktu lama, sekitar delapan atau sembilan bulan perawatan diperlukan untuk memasang implan di tempatnya. Ini juga merupakan prosedur cukup kompleks yang membutuhkan bedah mulut minor. Akibatnya, biayanya lebih mahal.

Pembersihan Plak dan Karang Gigi


9 Jan 2011 Plak adalah lapisan lunak dan lengket di gigi yang terdiri dari protein dan bakteri (biofilm). Plak terdiri dari 70% bakteri yang berasal dari air liur. Plak terbentuk segera setelah Anda selesai menyikat gigi. Dalam waktu 48 jam

setelah pembentukannya, plak mulai mengeras oleh kalsium, fosfor, dan mineral lainnya dari air liur, menjadi karang gigi. Karang gigi sendiri tidak berbahaya, tetapi memiliki permukaan yang sangat kasar di mana bakteri dapat dengan mudah melekat di permukaannya. Permukaan kasar ini menjadi tempat koloni bakteri yang menyebabkan berbagai masalah, seperti radang gusi (gingivitis/ periodontitis), kerusakan gigi (karies) dan bau mulut (halitosis). Karang gigi juga merupakan masalah kosmetik karena membuat gigi berwarna kuning atau coklat. Karang gigi lebih berpori-pori daripada enamel sehingga mudah berubah warna. Jika Anda merokok atau sering minum kopi atau teh, gigi Anda yang terkena karang gigi akan berubah warna menjadi coklat atau hitam. Pembersihan plak Cara terbaik untuk menghilangkan plak adalah dengan menyikat gigi (terutama di malam hari dan pagi hari),dengan pembersihan interdental oleh benang gigi, tusuk gigi atau sikat antar gigi. Plak gigi hampir tidak terlihat karena warnanya keputihan, sama dengan gigi. Plak dapat dibuat terlihat dengan cairan atau tablet pewarna khusus. Bahan-bahan itu dapat membantu Anda menemukan area yang perlu mendapatkan perhatian lebih saat membersihkan gigi. Pada anak-anak, pewarna itu berguna untuk memeriksa apakah mereka menyikat gigi dengan baik. Ambillah satu tablet pewarna dan biarkan meleleh di lidah Anda. Gerakkan lidah Anda ke permukaan gigi-gigi Anda. Berkumurlah sampai air tidak lagi berwarna. Bagian di mana gigi Anda berubah warna adalah tempat plak. Berikan perhatian lebih ke tempat-tempat itu saat membersihkan gigi Anda. Pembersihan karang gigi Karang gigi yang telah terbentuk biasanya hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi. Dokter gigi akan menggunakan kombinasi air bertekanan tinggi dan alat pembersih untuk menghilangkan karang gigi tersebut. Dokter gigi menggunakan alat yang disebut scaler untuk membersihkan karang gigi secara manual atau elektronik. Jika karang gigi disertai penyakit gusi yang parah, pasien mungkin akan dirujuk dokter gigi ke spesialis periodontis untuk pembersihan dan perawatan lebih lanjut.

Dapatkah Perawatan Gigi Mencegah Penyakit Jantung?


28 Nov 2010 Bagaimana mungkin gigi, bagian dari tubuh yang relatif tidak berhubungan, berpengaruh terhadap jantung? Orang-orang yang teratur memeriksakan gigi dan merawat gigi mereka cenderung memiliki lebih sedikit masalah jantung. Kesimpulan ini ditemukan oleh Profesor Howard Jenkinson dari University of Bristol, Inggris. Jenkinson secara tak sengaja mendapatkan penemuan tersebut saat memeriksa bagaimana sel-sel darah dipengaruhi oleh bakteri. Bakteri di mulut Mulut memiliki hampir 700 jenis bakteri yang hidup di dalamnya. Bakteri-bakteri tersebut membantu mengurai partikel makanan. Setiap kali Anda makan, minum atau bahkan membuka mulut, jumlah bakteri dalam mulut Anda akan meningkat. Sebagian besarnya adalah jenis bakteri yang aman, tetapi ada juga yang berbahaya. Menyikat dan merawat gigi dengan tepat menjaga perkembangan bakteri tetap di bawah kontrol. Namun, perawatan gigi yang buruk dapat mengakibatkan infeksi gusi, radang gusi dan penyakit mulut lainnya. Hal ini dapat menyebabkan bakteri berbahaya memasuki aliran darah dan menjadi faktor independen yang menyebabkan penyakit jantung. Bakteri yang menyebar melalui arteri Anda dari mulut juga dapat menyebabkan peningkatan pembentukan plak, seperti halnya makanan kaya lemak jenuh meningkatkan produksi plak di dinding arteri. Hal ini berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah dan penurunan aliran darah yang menyebabkan penyakit jantung dan bahkan stroke. Streptococcus Gordonii dan Streptococcus sanguinis adalah beberapa bakteri yang menyebabkan infeksi mulut dan teridentifikasi menjadi faktor yang menyebabkan penyakit jantung. Mencegah lebih baik Antibiotik tertentu tampaknya tidak efektif melawan penyakit jantung. Ada kemungkinan bakteri-bakteri mulut itulah penyebabnya. Profesor Jenkinson dan Dr Steve Kerringan masih bekerja untuk menemukan solusinya. Sampai ditemukan, pencegahan penyakit mulut dan menjaga kesehatan gigi adalah metode terbaik untuk melindungi diri Anda sendiri. Perlindungan dapat lebih ditingkatkan dengan menggunakan produk perawatan gigi

seperti semprotan anti-bakteri dan obat kumur. Hal ini membantu untuk mencegah infeksi mulut dan, pada gilirannya, melindungi dari salah satu penyebab penyakit jantung.

Kesehatan Gigi pada Masa Kehamilan


25 Oct 2010 Anda sedang hamil? Berhati-hatilah dengan gigi Anda. Selama kehamilan, ada dua hal yang berdampak pada gigi Anda. Pertama dan terpenting, ada perubahan hormonal yang cenderung melemahkan gigi dan gusi. Radang gusi (gingivitis) sering terjadi dan mengakibatkan rasa sakit, pembengkakan, perdarahan, dan kadang-kadang dalam kasus yang langka, melonggarnya gigi-gigi. Beberapa wanita dapat mengidap tumor kehamilan pada gusi mereka yaitu benjolan gusi yang terasa sakit dan berwarna ungu kemerahan. Perubahan kedua adalah pola makan. Wanita hamil sering mengalami mual dan muntah-muntah serta mengubah kebiasaan makan. Mereka juga seringkali mengidam yang manis-manis sehingga menyebabkan gigi berlubang dan membusuk. Beberapa studi menunjukkan bahwa bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi ditularkan dari ibu ke anak. Jadi berhati-hatilah terhadap apa yang Anda makan. Penting sekali untuk mengurangi makanan ringan yang manis-manis dan menyantapnya sesudah makan besar, bukan di antara waktu makan. Jika terjadi masalah gigi selama kehamilan, beritahu dokter gigi Anda jika Anda sedang hamil. Perawatan gigi selama trimester pertama harus dihindari sebisa mungkin. Itu adalah masa penting pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga sebaiknya menghindari tindakan pada ibu yang bisa berpengaruh pada bayi. Namun, perawatan gigi rutin boleh dilakukan selama trimester kedua. Semua tindakan gigi yang dapat ditunda sebaiknya ditunda sampai setelah melahirkan. Sebagian besar obat tidak dianjurkan selama kehamilan, termasuk obat-obatan seperti ibuprofen, aspirin, atau piroksikam. Obat-obatan tertentu seperti tetrasiklin dapat memengaruhi perkembangan gigi anak Anda dan tidak boleh diberikan selama kehamilan. Beritahu dokter gigi Anda semua obat yang Anda pakai. Dokter gigi mungkin harus mengubah rencana perawatan gigi Anda berdasarkan informasi tersebut. Nutrisi sangat penting selama kehamilan karena bayi Anda mendapatkan nutrisi dari tubuh Anda. Dengan makan yang benar, Anda bisa mulai merawat gigi bayi dari sejak awal kehamilan. Gigi bayi Anda mulai berkembang pada sekitar tiga bulan usia kehamilan Anda. Pastikan untuk memasukkan makanan dengan kalsium dan vitamin D dalam menu Anda. Produk susu, keju dan yogurt merupakan sumber mineral yang penting dan baik untuk perkembagan gigi, gusi dan tulang bayi Anda. Dokter Anda dapat memberi informasi untuk membantu Anda makan dengan baik selama kehamilan. image: source

Anda mungkin juga menyukai