Anda di halaman 1dari 82

MEMBRAN SEL DAN BIOKIMIA JARINGAN

Tujuan Instruksional
Umum
Mahasiswa FK USU Sem. 2 akan dapat menjelaskan fungsi membran dalam sistem transport, absorbsi dan kontraksi di sel otot dan sel lainnya.

Khusus
Mahasiswa akan dapat : 1. Menjelaskan struktur, sifat dan fungsi membran sel biologis 2. Menggambarkan struktur membran eritrosit 3. Menjelaskan fungsi struktur pada membran eritrosit 4. Menjelaskan sistem transport pada membran

5. Menjelaskan fungsi protein integral dan protein perifer pada membran dan hubungannya dengan reseptor 6. Menjelaskan struktur dan gambaran otot serat lintang 7. Menjelaskan interaksi miosin, aktin dan ATP dalam kontraksi otot 8. Menginterpretasikan fungsi sistem Troponin dan Tropomyosin 9. Menjelaskan peranan ion Ca2+ dan Creatin fosfat pada proses kontraksi otot 10. Menjelaskan perbedaan sistem kontraksi otot polos dan otot serat lintang 11. Menjelaskan fungsi dan struktur Cytoskelet, Cilia, Mikrotubuli dan Mikrofilament dalam kaitannya dengan fungsi dan pergerakan sel 12. Membedakan kelainan yang dijumpai sebagai gangguan dalam kontraksi otot

PENDAHULUAN
Retikulum Endoplasma Mitokondria Membran Nukleus

Lisosom

Sitoplasma

Membran Plasma Badan Golgi

MEMBRAN
Sifat Membran Biologi :
1. Struktur lembaran tipis, 6 10 nm 2. Terdiri dari lipid, protein dan sedikit karbo hidrat yang terikat pada lipid/protein 3. Sebagai larutan dengan dua dimensi yg punya kerja timbal balik 4. Struktur sangat viskus tetapi elastis, tertutup, asimetris dengan dua permukaan (bilayer)

MEMBRAN PLASMA
Membentuk ruang tertutup di sekeliling protoplasma sel individualitas sel Permeabilitas yang selektif adanya saluran dan pompa ion/ substrat serta adanya reseptor spesifik
sawar/ barrier untuk mempertahankan perbedaan komposisi fisiologis ion/ substrat di intra dan ekstra sel

Model Na+ Channel

MEMBRAN PLASMA
Pertukaran bahan adanya daerah khusus (gap junction)

Model Gap Junction

MEMBRAN PLASMA
Mengadakan internalisasi dan kompartementalisasi air di dalam tubuh cairan intra dan ekstra sel

Memiliki reseptor utk molekul tertentu yg mengatur informasi antar sel dan sekitarnya Membran mitokondria sbg tempat proses pembentukan energi (energy transducer) yg menghasilkan ATP (proses fosforilasi oksidatif)

MEMBRAN SEL
Pengertian membran tidak sebatas sebagai struktur yang membatasi/ memisahkan satu sel dengan sel yang lainnya Membran juga membentuk ruang/ kompartemen khusus di dalam sel itu sendiri Membran intrasel/ eukariotik mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, granula sekresi, lisosom dan membran nukleus

Struktur Sel
Retikulum Endoplasma

Mitokondria Membran Nukleus Lisosom

Sitoplasma

Membran Plasma

Badan Golgi

STRUKTUR MEMBRAN

STRUKTUR MEMBRAN
Membran tersusun dari beberapa unsur :
1 a Fosfogliserida

Fosfolipid

b Sfingomielin

LIPID
2 Glikosfingolipid
3 Sterol

B C

PROTEIN

KARBOHIDRAT
Klik salah satu dari komponen di atas

a Fosfogliserida
Unsur yg paling banyak, punya rangka gliserin, mengikat dua asam lemak dengan ikatan ester pada C1 dan C2. Bisa juga mengikat alkohol terfosforilasi (serin, etanolamin, kolin, inositol).

Klik di sini

b Sfingomielin
mempunyai rangka sfingosin (derivat amino alkohol, mengikat satu asam lemak dengan ikatan amida unsur dalam selubung mielin

Klik di sini

2 GLIKOSFINGOLIPID
Merupakan lipid yg mengandung gula, seperti :
- Serebrosida : mengandung ikatan heksosa tunggal, glukosa atau galaktosa - Gangliosida : mengandung ikatan gula yg lebih kompleks

Klik di sini

3 STEROL
Sterol yang lazim dijumpai Kolesterol - Komponen utama dalam membran plasma, sedikit di badan golgi, mitokondria dan nukleus. - Tersisip diantara fosfolipid, berperan dalam menentukan tingkat fluiditas membran.

Lipid membran mempunyai bagian hidrofob dan hidrofil sifat amfipatik


Klik di sini

PROTEIN MEMBRAN
Bersifat amfipatik

Tersisip dalam lapisan bilayer amfipatik fosfolipid


Lebih dari 100 jenis protein, dengan banyak fungsi : enzym, prot.Carrier, prot.Struktural, reseptor dsb.

PROTEIN MEMBRAN
Berdasarkan posisi pada membran
Protein Integral
Protein Perifer
1. Prot. Integral : globular, amfipatik dengan dua ujung hidrofil yang dipisahkan regio hidrofob dalam lapisan bilayer lipid 2. Prot. Peripher : terikat lemah pada bagian hidrofil prot.Integral

MEMBRAN ERITROSIT
Membran eritrosit tersusun atas beberapa komponen :
- protein transmembran band 3 - protein glikoforin - spektrin - aktin - protein band 4

MEMBRAN ERITROSIT

Fluidity of the Lipid Bilayer

Membrane Disruption by Detergent

TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN 1. Mekanisme pasif


Difusi sederhana Difusi difasilitasi

2. Mekanisme aktif
Transport aktif/ pump

3. EndWindows Explorerositosis dan Eksositosis

TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN 1. Mekanisme passive a. Diffusi sederhana


- Mengikuti gradient elektrokimia - Diffusi sederhana dipengaruhi oleh : agitasi thermal molekul spesifik, gradient konsentrasi, dan kelarutan materi tersebut.

TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN b. Diffusi difasilitasi, memerlukan :


- Prot. Carrier (dapat jenuh v-max) - Tempat ikatan spesifik pada solut - Spesifisitas terhadap ion, gula serta asam amino - Konstanta pengikatan solut pada sistem - Molekul serupa menjadi inhibitor kompetitif

Diffusi difasilitasi berlangsung dengan mekanisme pingpong

TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN


2. Mekanisme aktif
- Transport aktif/ pump - Menjauhi keseimbangan termodinamika, melawan gradien elektrokimia - Butuh energi (ATP) dan protein carrier

TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN


Transport aktif primer : Na-K ATP-ase , dll Transport aktif sekunder : symport Naglukosa , dll. Sistem transport mengatur fungsional jumlah dan arah pergerakan molekul : - uniport - Symport - Antiport

TRANSPORT MATERI PADA MEMBRAN


3. Endositosis dan Eksositosis
- Transport makromolekol (polisakarida, protein, polinukleotida, dll) - Menggunakan pembentukan vesikel dari atau dengan membran plasma - Endositosis untuk internalisasi - Eksositosis untuk eksternalisasi

ENDOSITOSIS
Proses : invaginasi vesikel fusi kemembran organella transfer isi. Butuh energi, ca++, dan sistem mikrofilament Ada dua type : fagositosis dan pinositosis FAGOSITOSIS : untuk sel-sel makrofag
dan granulosit.

PINOSITOSIS : pada semua sel


Fase cairan : non selektif, proporsional dengan konsentrasi. 2. Fase absorptif : selektif, terbatas pada reseptor tertentu, vesikel terbungkus klatrin
1.

EKSOSITOSIS
Molekul yang dilepas digolongkan dalam:
1. 2. 3.

Molekul yang terikat pada permukaan sel Molekul yang menjadi bagian dari matriks ekstra sel. Molekul yang diekstra sel menjadi sinyal bagi sel lain.

MUTASI GEN
Akondroplasia : mutasi gen pembentuk fibroblast Fibrosis kistik : mutasi gen pengangkut ClPenyakit wilson : mutasi gen ATP-ase-Cu Sferositosis herediter : mutasi gen spektrin Hiperkolesterol familial : mutasi gen reseptor LDL

OTOT
Merupakan jaringan tunggal terbesar Bekerja menarik dilawan oleh daya kerja otot lain atau gaya berat Macam tipe : skeletal, cardiac, dan smooth muscle.
- Striated skeletal dan cardiac muscle Nonstriated smooth muscle - Voluntary skeletal muscle Unvoluntary cardiac dan smooth muscle

Sebagai transducer biokimia merubah energi kimia menjadi energi mekanik

OTOT
Syarat :
1.Ada supply energi 2.Ada cara pengaturan aktivitas 3.Ada hubungan dengan operator 4.Dapat kembali ke keadaan semula

STRUKTUR SECARA MIKROSKOPIS


Striated muscle
Terdiri dari sel serabut otot berinti banyak Membran plasma sarkolemma Sarkoplasma yang kaya creatin fosfat, glikogen, ATP dan enzym enzym glikolisis Terdapat miofibril tersusun paralel dalam sarkoplasma

MIOFIBRIL
Miofibril dengan mikroskop elektron :
- pita A (gelap) dan pita I (terang ) - zona H (bahagian tengah pita A) kurang padat - Garis Z (membagi pita I) sangat padat - Sarkomer (regio antara dua garis Z) unit fungsional otot

MIOFIBRIL
Secara Biokimia, miofibril pada potongan melintang dibentuk dua filamen longitudinal : - filamen tebal (pita A ; >>> protein miosin) membentuk 55 % protein otot - filamen tipis (pita I s/d pita A ; >>> protein aktin, tropomiosin dan troponin) membentuk 25 % protein otot

PROTEIN OTOT
Berperan pada gerakan tingkat organ > 20% massa fibril otot Aktin : globular (aktin-G), dengan adanya ion Mg2+ polimerisasi menjadi aktin-F Alfa aktinin :pada garis Z , terikat pada aktin menstabilkan filamen aktin Tropomiosin : fibrosa , terdiri dari dua rantai yang terikat pada aktin-F

PROTEIN OTOT
Troponin : terdiri dari tiga polipeptida terpisah ( TpI, TpC, TpT ) Miosin : membentuk 55% protein otot
- Molekul heksamer asimetrik sepasang rantai berat (H-chain) dan dua pasang rantai ringan (L-chain). - Ekor fibrosa dua heliks yang membelit masing-masing dgn caput globuler

PROTEIN OTOT
Aktivitas ATP ase + Miosin mengikat aktin - Dengan tripsin dua fragmen meromiosin (LMM dan HMM) - Heavy meromiosin : larut , terikat pada aktin-F dengan aktivitas ATP-ase, Dengan papain dua sub fragmen (S1 dan S2)

PROTEIN OTOT
Titin : dari Z s/d M line membantu relaksasi otot Nebulin : sepanjang filamen aktin mengatur pembentukan dan panjang filamen aktin. Desmin : melekat pada plasmalemma Distrofin : melekat pada plasmalemma Kalmodulin :protein pengikat Ca 2+ Kaldesmon : terikat pada tropomiosin dan aktin otot polos membantu pengikatan miosin pada aktin.

FUNGSI MOLEKULER OTOT


Siklus kontraksi otot : pengikatan dan pelepasan kaput miosin dengan filamen aktin Kontraksi : kaput miosin berotasi menjangkau aktin-F pelepasan produk hidrolisa ATP (power stroke) ekor miosin menarik aktin kearah sarkomer filamen aktin melewati filamen miosin sliding filament model Molekul ATP baru akan terikat pada kaput miosin aktin-F dilepas relaksasi Relaksasi : kaput miosin menghidrolisa ATP ADP + Pi.

RELAKSASI

MIOSIN

ATP ADP + Pi MIOSIN + ADP + Pi


FIL. AKTIN

Mempunyai afinitas tinggi untuk berikatan dengan filamen aktin

Caput Miosin berhasil menggapai fil.aktin


MIOSIN

Pi terlepas
FIL. AKTIN

Power Stroke

MIOSIN

ADP terlepas
FIL. AKTIN

Caput Miosin menarik fil.aktin

Kontraksi

MIOSIN

ATP baru masuk


FIL. AKTIN

MIOSIN + ATP Mempunyai afinitas sangat rendah terhadap fil.aktin

MIOSIN

Fil.aktin akan terlepas


FIL. AKTIN

Relaksasi

FUNGSI MOLEKULER OTOT


Kontraksi pada otot striated Eksitasi sarkomer Ca 2+ masuk sarkoplasma (dengan carrier kalsequestrin) tp C . 4 Ca ikatan troponin tropomiosin aktin F berubah active site aktin-F terbuka miosin mengikat aktin kontraksi

FUNGSI MOLEKULER OTOT


Kontraksi pada otot non striated
- Tidak terdapat sistem troponin

- Rantai ringan-p miosin otot polos menghambat interaksi miosin-aktin sebelum difosforilasi. - Eksitasi sarkomer Ca 2+ masuk sarkoplasma kalmodulin . 4 Ca aktivasi enzym kinase fosforilasi rantai ringan-p miosin mengikat aktin kontraksi

METABOLISME ATP OTOT


ATP dibentuk melalui proses :
Glikolisis Glikogen glikogenolisis glukosa glikolisis asam Piruvat netto 2 ATP Fosforilasi oksidatif Supply O2 otot terutama dalam mioglobin Kreatin fosfat Dibentuk saat otot relaksasi ~p + ATP ATP Dua molekul ADP ADP + ADP ATP + AMP (dengan enzym mioadenilat kinase )

SITOSKLETON
Struktur filamen intrasel yang tersusun ekstensif Melakukan fungsi seluler / kerja mekanis antara lain : membentuk energi, morfogenesis, mitosis, endositosis eksositosis, transport intrasel dll Pada sel eukaryotik 3 tipe struktur filamen :
1. Filamen aktin 2. Mikrotubulus 3. Filamen intermediate

Filamen Aktin
Diisolasi dari sel bukan otot Mengandung residu metilhistidil Polimerisasi spontan dengan adanya MgCl2 dan KCl menjadi utas rangkap (seperti aktin-F otot) Stress fiber gambaran mikrofilamen sel aktin yang mencolok dibawah membran plasma

Filamen Aktin
Protein-protein khusus yang mempengaruhi fungsi aktin :
1. profilin : menghambat polimerisasi 2. filamin : pembentukan mikrofilamen 3. tropomiosin : pembentukan mikrofilamen 4. aktinin : perlekatan mikrofilamen ke membran, ke substratum dan organella sel 5. sitokalasin : memecah mikrofilamen dan menghambat polimerisasi

Mikrotubulus
Terdiri dari tabung-tabung di sitoplasma berdiameter 25 nm
Protein-protein kinesin, dinein, dinamin dan miosin sebagai motor molekuler tidak adanya dinein silia dan flagella tidak bergerak (penyebab kemandulan pria dan penyakit paru obstruktif menahun (COPD) Berfungsi pada pembentukan dan kerja spindle mitosis

Mikrotubulus
Bertanggung jawab untuk gerakan intrasel
Komponen utama silia dan flagella, akson dan dendrit Pembentukannya dihambat oleh alkaloid tertentu antara lain : colchicine dan derivatnya, demekolsin (terapi gout arthritis), vinblastin (anti kanker) dan griseofulvin (anti jamur)

Filamen Intermediate
Merupakan molekul fibrosa kaput terminal amino dan ekor terminal karboksil
Relatif stabil tidak dibentuk dan diurai secepat mikrotubulus Penyebarannya : keratin (sel epitel, rambut dan kuku ), desmin (otot), vimentin (sel-sel messenchym), neurofilamen (sel neuron), filamen glia (sel glia)

JARINGAN IKAT
Matriks ekstrasel sebagai jaringan penyangga untuk sel-sel disekitarnya
Disusun oleh 3 biomolekul utama : - protein struktural : kolagen, elastin, fibrilin - protein khusus : fibronektin, laminin - proteoglikan

Jaringan ikat yang mengalami spesialisasi : tulang dan kartilago

Kollagen
Salah satu protein struktural yang terdapat dalam matriks ekstrasel (connective tissue)
Molekul triple heliks (utas tiga) terdiri dari tiga subunit polipeptida yang berhubungan dalam fibril Tiap unit polipeptida (rantai alfa) tiap putaran heliksnya mengandung tiga residu (glisin prolin / aa lain hidroksiprolin / aa lain

Kollagen
Disintesa diribosom (pre kolagen) retikulum endoplasma (hidroksilasi dan glikosilasi membentuk triple heliks) apparatus golgi (modifikasi ekstensif menjadi kolagen matur) sekresi ke ekstrasel (tersusun menjadi serat kolagen) Dilisiskan bila kebutuhan asam amino meningkat (kelaparan dan proses inflamasi)

Kelainan Struktur Kolagen


Syndroma Ehler Danlos - kerusakan kolagen tipe IV, III, VI, VII - klinis : hipersensitivitas kulit, fragilitas jaringan, peninggian mobilitas sendi Syndroma Alport - kerusakan kolagen tipe IV membrana basalis - terangkai kromosom X - klinis : haematuria GGK

Kelainan Struktur Kolagen


Epidermolisis Bullosa - kerusakan kolagen tipe VII - klinis : kulit pecah dan lepuh

Scorbut / Scurvy - kerusakan kolagen karena defisiensi kofaktor pada prolil dan lisil hidroksilase (asam ascorbut) - klinis : perdarahan pada gusi dan sub kutan, luka susah sembuh

Elastin
Struktur yang dapat meregang dan kembali keukuran semula Terdapat dalam jumlah besar pada jaringan yang memerlukan keelastisan (paru, pemb.darah, ligamentum) Jaringan tiga dimensi yang dibentuk dari polipeptida-polipeptida yang cross linked

Beberapa rantai samping lisin-nya (dari beberapa elastin) saling berikatan kovalen desmosin cross-linked (sangat elastis)

Elastin
Sangat tidak larut, stabil, didegradasi oleh protease neutrofil elastase Pada paru, alveoli terpapar kronis oleh neutrofil elastase yang dilepas dari pengaktifan dan perusakan sel-sel neutrofil kerusakan elastin alveolar emfisema Normal, 1 anti tripsin terdapat dalam cairan tubuh menghambat sejumlah kerja protease 1 anti tripsin disintesa dihati, monosit dan makrofag alveolar

Kelainan pada Elastin


Sindroma Williams : tidak ada gen pembentukannya, kelainan perkembangan jaringan ikat (stenosis aorta) dan SSP Skleroderma : penumpukan elastin pada kulit
Emfisema pulmoner Kutis laxa Penuaan kulit

Beda kolagen dan elastin


Kolagen Tipe genetis banyak Heliks triplet Struktur berulang gli-x-y Ada proses hidroksilasi Mengandung karbohidrat Ikatan silang aldol Elastin Satu tipe genetis Gelungan acak Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ikatan silang desmosin

Anda mungkin juga menyukai