FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2012/2013 Oleh: Dr.Suhariningsih,S.H.SU Imam Koeswahyono,S.H.MHum
@ Hak Cipta Pada Penulis Dilarang Keras Mengcopy & Diedarkan Untuk Tujuan Komersial
1. Serius 2. Tertib & Cermat 3. Tepat waktu 4. Partisipasi (totalitas) 5. Kekompakan/ Kebersamaan dgn tugas kelompok 6. Kejujuran 7. Keberanian (dlm kebenaran) 8. Transparansi (Sistem Penilaian Hasil Belajar) 9. Keterbukaan Fikiran (Positif) 10.Mencapai Terbaik
Oloan Sitorus & HM Zaki Sierrad.,2006., Hukum Agraria Indonesia, Konsep Dasar & Implementasi, Cetakan Pertama, Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, Yogyakarta Maria SW Sumardjono.,2005., Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi & Implementasi, Edisi Revisi, Buku Kompas, Jakarta Boedi Harsono.,2009., UUPA Sejarah Penyusunan dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta Muchsin & Imam Koeswahyono.,2007.,Hukum Agraria Indonesia Dalam Perspektif Sejarah, Refika Aditama, Bandung Basic Agrarian Law (UUPA) & Buku Boedi Harsono keharusan memiliki tiap peserta pembelajaran
BAHAN PUSTAKA:
Tujuan: memberikan penyegaran kembali pemahaman calon mahasiswa MKn yg komprehensif mengenai hk agr/ pertanahan positif dgn urutan sebagai berikut: pengertian, politik hukum agraria nasional, sejarah terbentuknya UUPA, pengaruh hk Adat, asas, hak atas tanah, Ketentuan konversi, serta perkembangan mutakhir hukum agraria positif Urutan Pembahasan Per Pokok Bahasan Garis Besarnya: Pengertian agraria, politik, administrasi & hukum Sejarah terbentuknya UUPA, asas & tujuan Pengertian & pengaruh Hk Adat, Ulayat,Fungsi Sosia Prinsip-prinsip Hukum Tanah Nasional Pendaftaran Tanah Keterkaitan Aspek Pertanahan dgn SDA terkait Peran BPN, PPAT & Notaris Dlm Pengembangan hk agraria & Masalah Terkait
PRE TEST
1. Apa yang anda fahami dengan istilah agraria? 2. Apa perbedaan antara agraria dan tanah? 3. Dimana letak hukum agraria dlm sistem hukum Ind ? 4. Apa landasan philosofi hukum agraria Indonesia ? 5. Apa karakteristik hukum agraria Indonesia berda sarkan pengalaman dan pemahaman anda ?
Hukum Tanah Perdata:mengatur hub hk suby & oby Garis besar Perkemb Hk Tanah Indonesia:
Hukum Tanah Adat (Indigenous/ Folk Law) Hukum Tanah Barat ( Burgerlijk Wetboek 1848): Bk II HAT & Hak Jaminan, Bk III: jual-beli, BK IV Daluwarsa SIMPULAN: Dualistik
HK Tnh Adat
Ketent Pokok
Dualistik
HK Tnh Barat
Hk Tnh Swapraja
Pembagian Tanah Mnrt Psl 1 Agrarisch Besluit Tanah Daerah Swapraja berdasar S 1915-474 pem swapraja
berwenang memberikan tnh Swapraja dg Hak Barat
Tanah Domein Ngr: a.Vrijlandsdomein b.Onvrijlandsdomein Tanah Hak Eigendom Tanah Hak Erfpacht, Opstal, Gebruik Tanah hak Adat Fungsi Domein Verklaring: a.sbg land hk untuk memberikan
tnh kpd gol Eropa, Tmr Asing dgn hak Erfpacht, b. keperluan pembuktian (terbalik) Inggris (Sir Thomas Stamford Raffles) Land rente Lord Tenant TEORI DOMEIN TS RAFFLES
1816 Hindia Belanda koloni kerajaan Belanda 1830 Van den Bosch Cultuur Stelsel (Tanam Paksa) Esensi Kolonialisme Eksploitasi
E.Asas kepastian hk & keterbukaan gol petani Ps 11,13,19 F.Asas tnh SDA strategikoptimal, sustainable,terenc Ps 13, 14 G.Asas kemanusiaan yg adil & beradabpeny sengketa
A.Pengertian: hub hk yg memberikan kewng suby hk thd oby hk B. Pembidangan: bersifat hk publik dan hk perdata C. Ruang lingkup: hk tnh, hk air, hk pertambangan, hk perik,hk penguasaan tenaga & unsur ruang angkasa D. Tata jenjang/ hirarkhi: 1. hak bangsa (Psl 1) 2. hak menguasai negara (Psl 2)
Merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi No.3/PUU-VIII/2010 tanggal 16 Juni 2010 memperluas makna penguasaan negara atas sumber daya agraria termasuk di dalamnya tanah dikonstruksi bahwa rakyat secara kolektif memberikan mandat kepada negara untuk: Mengadakan kebijakan (beleid) Mengadakan pengaturan (regelendaad) Melakukan pengurusan (bestuursdaad) Melakukan pengelolaan (beheersdaad) Melakukan pengawasan (toezichthoudensdaad)
3. hak Ulayat (Psl 3) 4. hak perorangan terbagi: a. hak atas tanah orisinal/ primer: HM, HGB,HGU,HPk, HPL b. hak atas tnh derivatif/ skunder:HGB,Hpk,HSw,HUBHs,HGd
Urutan
1. 2.
20 - 27 28 - 34
3.
Right of Use of Structure (HGB) Right of Use menggunakan dan/ memungut hsl dr tnh org lain/ TN
4.
5.
Right of Management (HPL) Art 6 PMA No.9 Th pecahan TN Quasi HAT 1965 jis PMDN No.1 Th 1977, 1 PP No.40 Thn 1996, Psl 7 (1) UU No.16 Th 1985
Jenis HAT
Right of Lease ( Buildings) Right to Clear Land & Right to Collect Forest Produce Security of Loan Right (HT)
Jangka Waktu
Based on the Contract Quasi of Land Right
8.
9.
Unlimited
Right of Use of Water Right of Use of Airspace (Spatial) Right for Worship & Other Sacred Purposes in line with The Principle of Belief in Only One God
Policy (kebijakan), Suhendar,1997:98-99, Kolonial: eksploitasi sektor perkeb, OrLa: kemakmuran:LR, penataan struktur, OrBa: pengadaan tanah: pemb ekonomi & investasi; Rusmadi M,1997: 1.peningkatan kualitas SDM: BPN, PPAT, user; 2 penataan regulasi; 3.Koordinasi & sinkronisasi kelembagaan kini: PerPres No.11 Th 2005, PP 36/1998 & UU No.30 Th 2004 fikirkan alur: Planning, Organizing, Actuating, Controlling Evaluating (P O A C E) Tupoksi BPN
pengertian, pengaturan, mekanisme, implikasi, konteks pemetaan kasus Pengertian: administrare (to serve), KUBI : usaha & kegiatan yg berkaitan dg penyelenggaraan kebijks untukmencapai tujuan/ kegiatan yg berhub dg penyelenggaaan pem: kegiatan kantor & tata usaha, (D Suganda dlm Murad 1997: 1 )org & manajemen dr semua sumbernya scr berdaya & berhasil guna dpt mencapai tujuan yg ditentukan. Pertanahan kebij ngr/ pem dlm mengatur hub manusia dg SD tanah(Psl 2 & 4 UUPA). Pengaturan: UUPA, Kep Pres No.7/ 1979, UU 4/ 1996, UU No.30/ 2004, PP 40/1996, PP 41/1996, PP 24/1997, PP 36/1998, PP 37/1998,PP 46/2002, PMA 3/ 1997, Per Pres No.11 / 2005, Per Pres No.36 /2005, PMA 2/ 1999, PMA No.1/ 1999, Instrk MenAgr No.1/ 1999 dsb.
URUSAN AGRARIA DARI SENTRALISASI KE DESENTRALISASI ? Latar Belakang: Pergantian Rezim Orde Baru Transisi
Maraknya kasus agraria (pertanahan) Lihat Tabel KPA Konflik kelembagaan & norma Kebijakan Yang Ada: Desentralisasi UU No.32 Th 2004 Bentuk Kebijakan: TAP IX/ MPR/ 2001 Keputusan Presiden No.34 Tahun 2003 Penyerahan Urusan Pusat ke Daerah 9 Urusan Kebijakan lanjutan: PP No.38 Thn 2007 Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas 31 (tiga puluh satu) bidang urusan pemerintahan meliputi: a. pendidikan; b. kesehatan; c. pekerjaan umum . . . c. pekerjaan umum; d. perumahan; e. penataan ruang; f. perencanaan pembangunan; g. perhubungan; h. lingkungan hidup; i. pertanahan;
Basic Law on Oil and Natural Gas Mining Law Forestry Law
diakibatkan oleh dilakukannya perb hk/ terjadinya peristiwa hk mengenai satu bid tnh tertentu 1. Data bidang tanahnya 2.Letak bidang tanahnya 3.Batas bidang tanahnya 4.Luas bidang tanahnya 5.Status dan/atau subyek hak 6.Hak yg membebaninya 7.Pemindahan haknya 8.Batalnya hak menjadi Tn Ngr 9.Pelepasan/ penyerahan hak 10. Pengosongan tanah
11.Sengketa ganti rugi/ pesangon 12.Sengketa pembatalan hak 13.Sengketa pencabutan hak 14.Sengketa pemberian hak 15.Sengketa penerbitan sertf 16.Sengketa alat bukti hak/ perbuatan hukum
Fihak Yg Bersengketa: 1, Masyarakat Vs Pemerintah 57% 2.Masyarakat vs pengusaha 30% 3.Sesama masyarakat 11%
Data KPA 1970 2000: 1.Masy vs pemerintah 719 2.Masy vs perush swasta 833 3.Masy vs Perush pemerintah 219
Persyaratan Pembangunan Pasal 23 (1) Pembangunan rumah susun dilakukan melalui perencanaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan teknis. (2) Perencanaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Pasal 24 Persyaratan pembangunan rumah susun meliputi: a. persyaratan administratif; b. persyaratan teknis; dan c. persyaratan ekologis.
DO THE BEST