Anda di halaman 1dari 7

System pendinginan mesin pada mobil kita mengandalkan juga sensor-sensor suhu (temperature sensor), baik diimplementasi secara

mekanis maupun elektrik, hingga pengontrolan ECU dan Air Conditioning System. Tips berikut dibawah adalah bertujuan untuk melakukan Pengujian atas komponen sbb: 1. Thermostat 2. ThermoSwitch / Engine Coolant Temperature Switch 3. Engine Coolant Temperature Sensor 4. Engine Coolant Temperature Gauge Prinsip pengetesan Thermostat, ThermoSwitch, Engine Coolant Temperature Gauge dan Engine Coolant Temperature Sensor hampir sama.. yaitu dengan DIREBUS!!! Target suhu perebusan adalah sekitar 80-115C 1. THERMOSTAT : Nah.. boss.. gambar logic thermostat seperti di atas kalau panas dia akan OPEN.. alias mengalirkan air bersirkulasi dari mesin yang panas menuju radiator untuk didinginkan dan dikembalikan ke mesin sehingga suhu mesin turun dan optimal. Coba rendam Thermostat ke dalam AIR spt pada gambar di atas Jika mencapai suhu sekitar 80-90C thermostat harus sudah membuka penuh. jika setengah, artinya problem.. atau bahkan jika tidak membuka sama sekali atau belum panas udah terbuka hmmm ouuuh oouhh.. yeaaah. Bagaimana jika thermostat dilepas/ditiadakan seperti anjuran2 banyak montir ? Tujuan keberadaan thermostat ini adalah untuk mengusahakan mesin bekerja pada suhu ideal 8090C. Pada saat mesin dingin misalnya pada pagi hari,.. sirkulasi air ditahan oleh oleh thermostat sehingga manteng di sekitar blok mesin hingga air tersebut panas akibat panas ruang bakar. Tujuan memblokir sirkulasi tersebut adalah supaya mesin cepat mencapai suhu idealnya

(80-90C). Ketika mencapai suhu ideal tersebut, kemudian thermostat mulai membuka sehingga air bersirkulasi sempurna, dan suhu mesin tidak melebihi 80-90C. Jadi jika thermostat ditiadakan atau tidak berfungsi dengan baik mengakibatkan: 1. jika mampet/ macet menutup: air tidak bersirkulasi -> suhu mesin meningkat diatas suhu ideal. 2. jika tidak ada thermostat: mesin lambat mencapai suhu ideal.

2. THERMOSWITCH / ENGINE COOLANT TEMPERATURE SWITCH: Digunakan untuk mengaktifkan Fan Radiator secara otomatis ketika suhu air radiator mencapai 80-90C.Jika panas mencapai 80-90C, dua konektor pada socket tersebut akan saling berhubungan (Contacted/Short/Closed), sehingga menjadi saklar bagi Fan Radiator untuk menyala mengalirkan udara segar bagi radiator. PENGUJIAN: Rebus dengan AIR ketika direbus mencapai suhu 80-90C, dengan MultiTester (ohm meter) harus memiliki resistensi 0 (nol ohm) alias terhubung dengan baik. 3. ENGINE COOLANT TEMPERATURE SENSOR: Komponen ini bertugas memberi informasi kepada sistem AC (Air Conditioner) agar menonaktifkan Magnetic Clutch Kompresor AC ketika suhu air di mesin mencapai 108-115C alias OVERHEATing. Dengan kata lain, ketika mesin OverHeat, sistem AC akan tidak bekerja sehingga tidak memberatkan kerja mesin. PENGUJIAN: Rebus dengan OLI Pada suhu dibawah 108C harus dalam kondisi OFF (Open) Pada suhu 108-115C harus dalam posisi ON (Close)

4. ENGINE COOLANT TEMPERATURE GAUGE: Sensor ini memberi informasi suhu kepada ECU. Kemudian juga informasi ini diteruskan oleh ECU ke Panel Temperatur mesin di Dashboard. Berikut tabel perkiraan nilai tahanan/resistensi antara konektor dengan body (arde/ground), yang berdampak pada suhu perebusan untuk itu perlu berdampingan dengan Thermometer sebagai referensi! PENGUJIAN: Rebus dengan AIR Nilai di atas bukanlah mutlak!!!.. tapi paling tidak mendekati tabel di atas ini. Contoh.. nilai resistensi untuk suhu 20C di beberapa mobil adalah sekitar 3,5KOhm beda 1KOhm dari tabel di atas. normal kok. Kalau sensor suhu ini rusak, akan terjadi apa sih? Jika rusak, maka ECU mengira mesin masih dingin, sehingga dia akan menaikkan Idle RPM (untuk memanaskan mesin) melalui Servo/ ISC. Akibatnya sekalipun mesin sudah hangat/berada di suhu optimal,.. RPM saat Idle tetap tinggi (di atas normal) .. ini tidak terasa mengakibatkan pemborosan bensin!.

Kontrol suhu radiator dengan 5 motor Berikut gambar asumsi dari system radiator anda. Ada 5 motor yang menggerakan fan untuk mendinginkan sirip-sirip radiator. Radiator terhubung dengan pipa masuk dan keluar mesin. Sensor temperatur dipasangkan pada jalur setelah cooling radiator Sistem kerja dari fan tersebut berdasarkan temperatur pada air semakin panas airnya maka semakin banyak fan yang bekerja. Dalam system ini anda harus menentukan setpoint temperatur yang diinginkan. Contohnya adalah sebagai berikut: Tahap berikutnya membuat system pengontrolan yaitu sebagai berikut, karena ini membutuhkan control yang sederhana maka saya coba membuat suatu desain mudah sebagai berikut: Pembuatan system: 1. Dimulai dengan memilih sensor suhu. Pakailah sensor suhu RTD transmitter (RTD yang menghasilkan sinyal 4 ~ 20mA ), dengan range pengukuran suhu dan dimensi benda yang sesuai dengan yang anda butuhkan. (saya bisa mencarikan setelah anda beritahu spesifikasinya). RTD transmitter ini disupply leh tegangan 24VDC dan diseti bagian outputnya ke input komparator 2. Membuat pengubah 4~20mA ke 1 ~ 10VDC dengan memasang parallel resistor 50 ohm antara singnal output RTD ke - / grounding 3. Membuat rangkaian komparator dari opamp berjumlah 5 rangkaian sesuai setpoint suhu yang diinginkan 4. Output dari komparator masuk pada driver relay. Kontak dari relay ini akan memberikan supply ke coil kontaktor fan sehingga fan akan on Cara Setting sistem

Bila rangkian telah selesai harus dites dengan cara sebagai berikut:

1. Panaskan sensor sampai suhu setpoint pertama (40C), putar sedikit demi sedikit trimpot setpoint pada komparator fan 1 hingga motor on 2. Lakukan dengan cara sama untuk setpoint berikutnya sesuai komparator motor yang on pada tabel

SENSOR LM35 Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengkonversi besaran panas yang ditangkap menjadi besaran tegangan. Jenis sensor suhu yang digunakan dalam sistem ini adalah IC LM35, sensor ini memiliki presisi tinggi. Sensor ini sangat sederhana dengan hanya memiliki buah 3 kaki. Kaki pertama IC LM35 dihubung kesumber daya, kaki kedua sebagai output dan kaki ketiga dihubung ke ground. Adapun gambar dan karakteristik dari IC LM35 adalah sebagai berikut : 1. Dapat dikalibrasi langsung ke dalam besaran Celcius. 2. Faktor skala linier + 10mV/ C. 3. Tingkat akurasi 0,5C. saat suhu kamar (25C). 4. Jangkauan suhu antara -55C sampai 150C. 5. Bekerja pada tegangan 4 volt hingga 30 volt. 6. Arus kerja kurang dari 60A. 7. Impedansi keluaran rendah 0,1? untuk beban 1 mA. Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah.

Anda mungkin juga menyukai