Anda di halaman 1dari 3

TEKS SKRIP SANG KANCIL DENGAN TALI PINGGANG SAKTI Ha....ha...ha......

, nampaknya hari ini engkau akan menjadi makanan aku Sang Kancil, ha...ha....ha......, ketawa Sang Harimau. Wahai Sang Harimau, janganlah makan aku, lepaskanlah aku, kasihanilah aku Sang Harimau rayu Sang Kancil. Ha, kawan-kawan hendak tahu apa kesudahan ceritanya? Dengarlah cerita saya pada hari ini yang bertajuk Sang Kancil dengan Tali Pinggang Sakti. Assalamualaikum Warahmatullah Hiwabarakatuh dan Salam Sejahtera kepada barisan Hakim yang arif lagi bijaksana, guru-guru dan rakan-rakan sekalian. Di dalam sebuah rimba, tinggal seekor Sang Kancil yang cerdik lagi bijaksana. Pada suatu hari, Sang kancil keluar mencari makanannya, tiba-tiba dia ternampak Sang Ular yang besar sedang tidur nyenyak di bawah sebatang pokok. Aku harus berhati-hati dengan Sang Ular itu, jikalau ia terjaga habislah aku dimakannya nanti, bisik Sang Kancil di dalam hatinya. Tanpa membuang masa Sang Kancil pun beredar dari tempat itu. Kemudian, Sang Kancil meneruskan perjalanannya untuk mencari makanan, tiba-tiba kedengaran bunyi riuh-rendah suara binatang-binatang di dalam hutan itu. Lari.... lari......... lari Sang Kancil, Sang Harimau hendak makan kita, jerit Sang Arnab dan Sang Monyet sambil berlari lintang pukang. Belum sempat Sang Kancil melarikan diri, tiba-tiba Sang Harimau terus menerkam ke arah Sang Kancil. Sang Kancil mengigil dan menangis ketakutan. Ha....ha...ha......, nampaknya hari ini engkau akan menjadi makanan aku Sang Kancil, ha...ha....ha......, ketawa Sang Harimau. Wahai Sang Harimau, janganlah makan aku, lepaskanlah aku, kasihanilah aku Sang Harimau rayu Sang Kancil. Sang Kancil mencari akal untuk melepaskan dirinya dan dia teringat akan Sang Ular yang sedang tidur nyenyak di bawah sebatang pokok.

Wahai Sang Harimau, aku mempunyai sebuah tali pinggang sakti yang ku simpan di bawah sebatang pokok, jika engkau memakainya sudah tentu semua binatang akan tunduk dan hormat pada engkau, kata Sang Kancil. Apa... tali pinggang sakti?! Di manakah tali pinggang sakti itu?! tanya Sang Harimau. Tali pinggang sakti itu ada ku simpan di bawah sebatang pokok tetapi engkau mestilah melepaskan aku dahulu, kata Sang Kancil. Baiklah Sang Kancil, aku lepaskan engkau, tapi ingat!! Kalau kau tipu aku siaplah engkau!!, herdik Sang Harimau. Sang Kancil pun membawa Sang Harimau ke tempat Sang Ular yang sedang tidur nyenyak tadi. Ha..itulah tali pinggang yang ku katakan tadi, bisik Sang Kancil kepada Sang Harimau. Tanpa membuang masa, Sang Harimau pun terus memegang badan Sang Ular yang sedang tidur nyenyak tadi dan melilitkan badan Sang Ular itu ke pinggangnya. Wah, hebat sungguh tali pinggang sakti ini! Ha..ha...sekarang akulah raja di rimba ini, semua binatang akan takut kepada aku, ha....ha.....ha....., ketawa Sang Harimau. Sang Ular yang sedang tidur nyenyak pun terjaga apabila terdengar suara Sang Harimau itu tadi. Apalagi Sang Ular berasa sangat marah lalu terus membelit pinggang Sang Harimau dengan kuat. Hei Sang Harimau, kenapa kau ganggu aku tidur? Nie yang aku marah ni...ko memang nak kena nie...siapla kau! Aku nak makan kau! Pucuk di cita ulam mendatang..rezeki datang bergolek-golek...aku pun tengah lapar..makanan dah terhidang depan mata ni..hahahahaha....bersiap sedia la kau Sang Harimau.. Sang Harimau pun menjerit memnita tolong. Tolong.... tolong.... tolong.... Sang Harimau meronta-ronta untuk melepaskan dirinya. Cis, berani engkau menipu aku Sang Kancil, siaplah engkau, marah Sang Harimau. Akhirnya, Sang Harimau pun mati dibelit oleh Sang Ular. Selamatlah Sang Kancil daripada dimakan oleh Sang Harimau. Semua haiwan yang tinggal di dalam rimba itu mengucapkan terima kasih kepada Sang Kancil kerana telah menyelamatkan nyawa mereka.

....Selesailah sudah... Kisah Sang Kancil... Yang Sangat cerdik lagi bijaksanaberjaya menumpas musuh yang ganasHidupan hutan Aman dan gembira.
Hai kawan-kawan, Dari cerita yang saya sampaikan tadi, dapatlah kita semua teladan bahawa setiap masalah yang kita hadapi pasti ada penyelesaian, jika kita menggunakan akal seperti Sang Kancil tadi. Sekian, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai