Anda di halaman 1dari 12

Luka diabetes adalah suatu komplikasi yang terjadi pada penderita diabetes dimana kadar gula darah senantiasa

tinggi sehingga merusak aliran darah dan juga syaraf-syaraf kurang sensitifitasnya thd nyeri saat terjadi luka seringkali luka baru disadari oleh penderita ketika luka sudah mengeluarkan cairan/nanah dan terjadi infeksi. Luka diabetes juga mempunyai kriteria khusus diantaranya adalah luka sulit sembuh, seringkali luka terlihat kering (hitam/kuning) yang mungkin menurut orang awam luka sudah mulai sembuh padahal jauh dibawah kulit luka sudah dalam dan seringkali sudah terdapat goa (terowongan) dibawah kulit. Ketidaktepatan dan ketidaktahuan penderita / keluarga dalam perawatan luka seringkali malah memperparah luka, terlebih lagi adanya keengganan penderita untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan karena khawatir akan dilakukan amputasi acapkali menyebabkan luka semakin parah. Berikut adalah tips perawatan luka diabetes yang dapat dilakukan oleh keluarga di rumah: 1. Awali dgn membaca doa terlebih dahulu, lalu pakai sarung tangan Cuci luka dengan menggunakan sabun cair (sabun cair antiseptik lebih dianjurkan), cairan untuk mencuci luka boleh menggunakan air hangat rebusan daun jambu biji (5 lembar daun jambu biji di rebus dalam 1 liter air sampai menjadi 0,5 liter), cairan tersebut telah terbukti mampu menggurangi bau khas pada luka dan melancarkan peredaraan darah. Atau bisa juga menggunakan cairan infuse NaCl. 2. Hindari mencuci dengan cairan yg toksik utk luka misalnya H2O2 3. Keringkan luka dengan kassa steril 4. Perhatikan detail luka, warna luka, ukuran, jumlah cairan, bau (Jika ingin didokumentasikan/di foto luka akan lebih baik lagi, sehingga perkembangan luka jelas terlihat) 5. Gunakan balutan luka/obat topikal luka sesuai dgn warna dasar luka (mengenai topik ini dapat dilihat pd artikel mengenai balutan luka modern http://www.perawatluka.com/?p=49 6. Jika terdapat luka warna dasar hitam atau kuning, maka itu adalah jaringan mati yang harus dilakukan pengangkatan jaringan mati tersebut oleh perawat/dokter, atau bisa juga dgn menggunakan obat khusus yg dapat melunakan jaringan mati tersebut, sehingga akan mudah untuk dilakukan pengangkatan jaringan, misalnya: hydrogel. Luka yang baik adalah jika warna dasar luka sudah berwarna merah. 7. Tutup luka dengan menggunakan kassa/balutan modern yg sesuai 8. Plester/filsasi dengan menggunakan plester yg aman/hypoalergi, plester tertutup semua bagian kassa (bukan hanya pinggir kassa), utk menjamin balutan dapat bertahan lama dan mencegah balutan kotor. 9. Pakai kaos kaki yg lembut, nyaman dan menyerap keringat (terutama saat keluar rumah) untuk menghindari balutan kotor juga memberikan rasa nyaman pada penderita. 10. Cuci tangan Jika mengalami kesulitan dalam perawatan luka dan butuh bantuan perawat profesional (wilayah JABODETABEK) dalam menangani luka atau ada hal yang ingin ditanyakan/didiskusikan atau kesulitan dalam mendapatkan balutan luka modern, silahkan hubungi 081584077677, email: perawatluka@gmail.com, kami akan dengan senang hati

menjawab dan membantu Anda. Ayo rawat luka dengan baik sehingga amputasi dapat dihindari. Sekian semoga bermanfaat..

http://www.perawatluka.com/?p=498

Penanganan Tukak Diabetik Menggunakan Dressing Modern


Tukak diabetik merupakan tukak dengan angka kejadian paling sering muncul dibandingkan tukak lain dari keseluruhan pasien yang mengalami tukak. Berdasarkan data dari Divisi Bedah Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2009, dari 202 pasien yang mengalami tukak, 184 di antaranya merupakan pasien tukak diabetik. Sementara, sisanya adalah tukak dekubitus, tukak vena, dan tukak arteri. Menurut patofisiologinya, luka kronik terdiri dari empat macam, yakni tukak pressure, tukak diabetik, tukak vena, dan tukak arteri. Demikian dikatakan Dr. Teguh Marfen Djayakusumah, SpB(K)V, dalam acara Workshop yang merupakan bagian dari rangkaian Annually Indonesian Vascular Update II & Indonesian Vascular Surgery Meeting Symposium-Workshop. Pertemuan Ilmiah Tahunan ahli bedah vaskular yang mengangkat tema Diminishing Vascular Problem Through the Best Treatment, ini diselenggarakan pada 24-25 April 2010, di Padang Golf Modern, Tangerang, Banten. Berbicara mengenai tukak diabetik, Dr. Raflis Rustam, SpB(K)V, yang kami temui di sela-sela acara workshop yang disponsori oleh PT BSN medical Indonesia tersebut mengatakan, Penderita diabetes yang tidak terkontrol memiliki kemungkinan besar terkena tukak. Tukak tersebut terjadi karena adanya tekanan dan rangsangan pada pengerasan telapak kaki. Tekanan dan rangsangan ini mengiritasi jaringan sekitarnya dengan trauma yang kecil. Luka kecil ini menjadi sumber masuknya bakteri penyebab infeksi. Menanggapi pendapat yang menyatakan tukak diabetik harus selalu diamputasi, dokter yang bertugas di Bagian Bedah Rumah Sakit M. Djamil, Padang, ini mengatakan, Tidak, tidak harus diamputasi. Amputasi dilakukan hanya pada kasus yang berat sekali di mana jaringan di daerah tersebut sudah mati. Sebaliknya, pada tukak diabetik yang jaringannya masih hidup sebaiknya dilakukan perawatan dengan memeriksa perfusi, luas dan dalam luka, kultur, serta esensibilitas. Jadi, jika terjadi tukak diabetik harus dilakukan perawatan sebaik mungkin. Kita harus yakin bahwa nutrisi ke bagian distal bagus karena merawat luka tanpa perfusi yang bagus akan memerlukan waktu yang lama sekali, ungkapnya. Pada luka yang basah, harus diberikan absorben dressing, kata dokter yang menyelesaikan pendidikan bedah vaskular di FKUI ini. Sekarang sudah ada dressing modern yang tidak hanya sebagai antimikrobial, tetapi juga bisa tetap mempertahankan kelembaban luka. Bakteri akan terikat pada dressing dan terangkat saat pergantian dressing. Dengan kelembaban yang tetap terjaga dan disertai dengan pembalutan, penyembuhan luka lebih terfasilitasi. Pembalutan ini berguna untuk memperbaiki sirkulasi vena yang ada. Meski kelainan tukak diabetik berkaitan dengan arteri, tetapi sistem vena biasanya juga terganggu. Penggunaan dressing modern efektif untuk menangani tukak diabetik, ujarnya. Mengenai penggunaan dressing modern dalam penanganan tukak diabetik, Dr. Ismon Kusasi, SpB(K)V, menyatakan, Dressing yang ideal adalah yang lembab, hangat, dan steril. Syarat ini dipenuhi oleh modern wound dressing yang ada sekarang dan banyak beredar. Intinya, dressing modern bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dan menghemat waktu serta biaya. Jika dihitung per satuan,

penggunaan dressing ini kelihatan lebih mahal, namun jika dilihat secara keseluruhan costnya lebih murah. Misalnya, penggunaan dressing konvensional harus empat kali ganti dalam sehari, sedangkan dengan dressing modern hanya cukup sekali dua hari. Dressing itu sifatnya seperti pakaian, individual, ungkap Dr. Patrianef, SpB. Artinya, penggunaan dressing disesuaikan dengan kondisi tukak. Misalnya, penggunaan dressing pada tukak yang banyak slough dan ada rongganya berbeda dengan tukak yang sudah epitelisasi di permukaan saja. Untuk tukak yang ber-slough diperlukan hydrogel (Cutimed gel) agar jaringan slough/nekrotik dapat melunak dan sebagai secondary dressing dapat diaplikasikan Cutimed Sorbact Round swab sehingga semua rongga terisi. Sedangkan tukak yang sudah ada epitelnya cukup mempertahankan kelembabannya menggunakan foam dressing Cutimed Siltec L. Tujuan penggunaan dressing modern adalah sembuh dengan cepat, ujar Dr. Ismon meyakinkan. Menanggapi acara workshop kali ini, Dr. Patrianef mengatakan bahwa acara semacam ini merupakan cara efektif untuk membagi pengetahuan kepada dokter-dokter dan perawat mengenai penggunaan dressing yang baik dan benar. Kami dokter tidak akan mampu melakukan edukasi semacam ini tanpa bantuan mitra seperti PT BSN medical Indonesia , ungkapnya. Tidak hanya bagi dokter, workshop kali ini juga sangat bermanfaat bagi perawat. Seperti diungkapkan oleh Susi Alfianti, Amd, dari Sidhartawan Soegondo Diabetes Care, dengan mengikuti acara ini, ia jadi lebih mengetahui proses penyembuhan luka, baik tukak pressure, tukak diabetik, tukak arteri, maupun tukak vena. Saya jadi semakin memahami cara menggunakan dressing modern untuk penyembuhan tukak diabetik, katanya. Perawat yang banyak menangani tukak diabetik ini menyatakan bahwa harga dressing modern per satuan memang kelihatannya lebih mahal, namun waktu penyembuhannya lebih cepat sehingga total cost menjadi lebih murah. Dengan menggunakan dressing seperti Cutimed Sorbact selama tiga hari, terjadi kemajuan yang sangat signifikan. Ia mengharapkan acara semacam ini dapat dilakukan di rumah sakitrumah sakit agar lebih banyak perawat yang dapat mengikuti edukasi ini. Selain itu, edukasi juga perlu dilakukan. Tidak hanya di rumah sakit di kota-kota besar, tetapi di kota-kota kecil juga perlu dirambah agar informasi mengenai dressing modern ini menjadi lebih merata
http://rychoapole910.blogspot.com/2011/11/penanganan-tukak-diabetik-menggunakan.html

Saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan. Perubahan profil pasien ex. Penyakit degeneratif. Kelainan metabolik. Perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan luka. 1. 2. 3. 4. 5. 6. pengkajian yang komprehensif, Perencanaan intervensi luka. implementasi tindakan. evaluasi hasil yang ditemukan selama perawatan. serta dokumentasi hasil yang sistematis. Perawat Bertanggungjawab terhadap keadaan pembalutan dan pengawasan terhadap luka akut. 7. Intervensi perawatan merupakan titik tolak thdp proses penyembuhan luka. 8. Bertanggung jawab thdp kualitas hidup klien dengan luka. OLD WOUND CARE

MODERN WOUND CARE PERAWATAN LUKA KONVENSIONAL VS MODERN Konvensional : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tdk mengenal perawatan luka lembab. Kasa lengket pada area luka. Luka dalam kondisi kering. Pertumbuhan jaringan lambat. Infeksi lebih banyak. Balutan luka hanya menggunakan kasa. Luka terbuka/tertutup

Modern : 1.Perawatan luka lembab 2.Kasa tidak lengket pada area luka 3.Luka dalam kondisi lembab 4.Pertumbuhan jaringan lebih cepat 5.Infeksi sedikit 6.Balutan luka modern 7.Luka tertutup dengan balutan luka.

MANAJEMEN LUKA KONVENSIONAL 1. Manajemen luka sebelumnya tidak mengenal adanya lingkungan luka yang lembab. 2. Manajemen perawatan luka yang lama atau disebut metode konvensional hanya membersihkan luka dengan normal salin atau ditambahkan dengan iodin povidine, hidrogen peroksida, antiseptik seperti itu dapat mengganggu proses penyembuhan

luka, tdk hanya membunuh kuman tapi membunuh leukosit yg bertugas membunuh kuman pathogen, kemudian di tutup dengan kasa kering. 3. Ketika akan merawat luka di hari berikutnya, kasa tersebut menempel pada luka dan menyebabkan rasa sakit pada klien, disamping itu juga sel-sel yang baru tumbuh pada luka juga rusak. 4. Luka dalam kondisi kering dapat memperlambat proses penyembuhan dan akan menimbulkan bekas luka. MANAJEMEN LUKA MODERN 1. Moist wound healing (perawatan luka lembab) diawali pada tahun 1962 oleh Prof. Winter. 2. Moist wound healing merupakan suatu metode yang mempertahankan lingkungan luka tetap lembab untuk memfasilitasi proses penyembuhan luka. 3. Lingkungan luka yang lembab dapat diciptakan dengan occlusive dressing (perawatan luka tertutup).

Alasan yang rasional 1. 2. 3. 4.


Fibrinolisis Angiogenesis. Kejadian infeksi lebih rendah dibandingkan dengan perawatan kering (2,6% vs 7,1%). Pembentukan growth factors (faktor tumbuh) Epidermal Growth Factor (EGF). Fibroblast Growth Factor (FGF). Interleukin 1/Inter-1

5. Platelet Derived Growth Factor (PDGF) dan Transforming Growth Factor- beta (TGFbeta).

6. Percepatan pembentukan sel aktif PROSES PENYEMBUHAN LUKA 1. Fase inflamasi (peradangan) 1-4 hari dari luka. 2. Fase rekontruksi/granulasi (pertumbuhan jaringan) 5 21 hari dari luka. 3. Fase maturasi/epitelisasi (kesempurnaan kulit) 22 1 atau 2 tahun
About these ads

http://ojantikareborn.wordpress.com/2013/01/04/perawatan-luka-modern-modern-wound-care/

TIPS PERAWATAN LUKA PADA DIKUBITUS Luka diabetes adalah suatu komplikasi yang terjadi pada penderita diabetes dimana kadar gula darah senantiasa tinggi sehingga merusak aliran darah dan juga syaraf-syaraf kurang sensitifitasnya thd nyeri saat terjadi luka seringkali luka baru disadari oleh penderita ketika luka sudah mengeluarkan cairan/nanah dan terjadi infeksi. Luka diabetes juga mempunyai kriteria khusus diantaranya adalah luka sulit sembuh, seringkali luka terlihat kering (hitam/kuning) yang mungkin menurut orang awam luka sudah mulai sembuh padahal jauh dibawah kulit luka sudah dalam dan seringkali sudah terdapat goa (terowongan) dibawah kulit. Ketidaktepatan dan ketidaktahuan penderita / keluarga dalam perawatan luka seringkali malah memperparah luka, terlebih lagi adanya keengganan penderita untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan karena khawatir akan dilakukan amputasi acapkali menyebabkan luka semakin parah. Berikut adalah tips perawatan luka diabetes yang dapat dilakukan oleh keluarga di rumah: 1. Awali dgn membaca doa terlebih dahulu, lalu pakai sarung tangan Cuci luka dengan menggunakan sabun cair (sabun cair antiseptik lebih dianjurkan), cairan untuk mencuci luka boleh menggunakan air hangat rebusan daun jambu biji (5 lembar daun jambu biji di rebus dalam 1 liter air sampai menjadi 0,5 liter), cairan tersebut telah terbukti mampu menggurangi bau khas pada luka dan melancarkan peredaraan darah. Atau bisa juga menggunakan cairan infuse NaCl. 2. Hindari mencuci dengan cairan yg toksik utk luka misalnya H2O2 3. Keringkan luka dengan kassa steril 4. Perhatikan detail luka, warna luka, ukuran, jumlah cairan, bau (Jika ingin didokumentasikan/di foto luka akan lebih baik lagi, sehingga perkembangan luka jelas terlihat) 5. Gunakan balutan luka/obat topikal luka sesuai dgn warna dasar luka (mengenai topik ini dapat dilihat pd artikel mengenai balutan luka modern 6. Jika terdapat luka warna dasar hitam atau kuning, maka itu adalah jaringan mati yang harus dilakukan pengangkatan jaringan mati tersebut oleh perawat/dokter, atau bisa juga dgn menggunakan obat khusus yg dapat melunakan jaringan mati tersebut, sehingga akan mudah untuk dilakukan pengangkatan jaringan, misalnya: hydrogel. Luka yang baik adalah jika warna dasar luka sudah berwarna merah. 7. Tutup luka dengan menggunakan kassa/balutan modern yg sesuai

8. Plester/filsasi dengan menggunakan plester yg aman/hypoalergi, plester tertutup semua bagian kassa (bukan hanya pinggir kassa), utk menjamin balutan dapat bertahan lama dan mencegah balutan kotor. 9. Pakai kaos kaki yg lembut, nyaman dan menyerap keringat (terutama saat keluar rumah) untuk menghindari balutan kotor juga memberikan rasa nyaman pada penderita. 10. Cuci tangan

Jika mengalami kesulitan dalam perawatan luka dan butuh bantuan perawat profesional (wilayah JABODETABEK) dalam menangani luka atau ada hal yang ingin ditanyakan/didiskusikan atau kesulitan dalam mendapatkan balutan luka modern, kami akan dengan senang hati menjawab dan membantu Anda. Ayo rawat luka dengan baik sehingga amputasi dapat dihindari.Luka diabetes adalah suatu komplikasi yang terjadi pada penderita diabetes dimana kadar gula darah senantiasa tinggi sehingga merusak aliran darah dan juga syaraf-syaraf kurang sensitifitasnya thd nyeri saat terjadi luka seringkali luka baru disadari oleh penderita ketika luka sudah mengeluarkan cairan/nanah dan terjadi infeksi. Luka diabetes juga mempunyai kriteria khusus diantaranya adalah luka sulit sembuh, seringkali luka terlihat kering (hitam/kuning) yang mungkin menurut orang awam luka sudah mulai sembuh padahal jauh dibawah kulit luka sudah dalam dan seringkali sudah terdapat goa (terowongan) dibawah kulit. Ketidaktepatan dan ketidaktahuan penderita / keluarga dalam perawatan luka seringkali malah memperparah luka, terlebih lagi adanya keengganan penderita untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan karena khawatir akan dilakukan amputasi acapkali menyebabkan luka semakin parah. Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang.

Luka dekubitus disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke jaringan yang mengakibatkan iskemia lokal jaringan. Jaringan berada diantara dua permukaan keras, biasanya antara permukaan tempat tidur dan rangka tulang. Iskemia lokal bararti bahwa sel kekurangan oksigen & nutrient, dan sampah metabolism terakumulasi dalam sel. Jaringan

a. b. c. d. e. f.

menjadi mati karena anoksia yang terjadi. Akibat lebih lanjut, tekanan yang tidak berkurang juga dalam waktu lama menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil. Dekubitus umum terjadi pada : Pasien Lansia Pasien yang sangat kurus Pasien kegemukan (Obesitas) Pasien yang tak dapat bergerak Pasien Inkohtivensia Pasien Lemah

Stadium luka dekubitus antara lain : 1. Dekubitus derajat I Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis. Kulit yang kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian dimassase 2-3 kali/hari. 2. Dekubitus derajat II Dimana sudah terjadi ulkus yang dangkal. Perawatan luka harus memperhatikan syarat-syarat aseptik dan antiseptik. Daerah bersangkutan digesek dengan es dan dihembus dengan udara hangat bergantian untuk meransang sirkulasi. Dapat diberikan salep topikal, mungkin juga untuk merangsang tumbuhnya jaringan muda/granulasi. Penggantian balut dan salep ini jangan terlalu sering karena malahan dapat merusak pertumbuhan jaringan yang diharapkan.

3. Dekubitus derajat III Dengan ulkus yang sudah dalam, menggaung sampai pada bungkus otot dan sering sudah ada infeksi. Usahakan luka selalu bersih dan eksudat diusahakan dapat mengalir keluar. Balut jangan terlalu tebal dan sebaliknya transparan sehingga permeabel untuk masukknya udara/oksigen dan penguapan. Kelembaban luka dijaga tetap basah, karena akan mempermudah regenarasi sel-sel kulit. Jika luka kotor dapat dicuci dengan larutan NaCl fisiologis. 4. Dekubitus derajat IV Dengan perluasan ulkus sampai pada dasar tulang dan sering pula diserta jaringan nekrotik. Semua langkah-langkah diatas tetap dikerjakan dan jaringan nekrotik yang ada harus dibersihkan , sebab akan menghalangi pertumbuhan jaringan/epitelisasi.

B. Jenis-jenis Luka Dekubitus 1. Ulkus Varikosum Adalah ulkus pada tungkai bawah yang disebabkan oleh gangguan aliran darah vena. Tanda khas dari pederita sering mengeluh bengkak pada kaki yang semakin meningkat saat berdiri dan diam, dan akan berkurang bila dilakukan elevasi tungkai. Keluhan lain adalah kaki terasa pegal, gatal, rasa terbakar, tidak nyeri dan berdenyut. Cara pengobatannya yaitu dengan meninggikan letak tungkai saat berbaring untuk mengurangi hambatan aliran vena. Bila terdapat pus oleskan GCO- Puregan Oil.

2. Ulkus Arteriosum Adalah ulkus yang terjadi akibat gangguan peredaran darah arteri. Gejalannya perubahan kulit menjadi menipis kering dan bersisik, sianotik, bulu tungkai berkurang, kuku jari kaki menebal dan distrofik. Selanjutnya terjadi gangguan pada jari kaki, kaki dan tungkai dan akhirnya timbul ulkus. Untuk menanggulangi infeksi dapat diberikan antibiotik atau metronidazol (khusus kuman anerob) dan analgetik untuk mengurangi nyeri. Untuk pengobatan dari luar gunakan GCO-Puregan Oil. 3. Ulkus Neurotropik Adalah ulkus yang terjadi karena tekanan atau trauma pada kulit yang anestetik ( hilangnya rasa nyeri ) biasanya diderita oleh pasien penyakit DM ( Diabetes Mellitus). Penyembuhan ulkus ini biasanya lambat dan sering tidak memuaskan. Upaya yang dilakukan adalah mengurangi tekanan, mengatasi infeksi, dan konsul ke dokter, jika ada penderita Diabetes Mellitus. Pengobatan luka dapat dianjurkan Puregan oil untuk pembersihan luka dapat dianjurkan cairan NaCl . GCO Puregan Oil ini dapat menumbuhkan jaringan kulit yang sudah hilang ( Bolong ) dan membantu mencegah dekubitus/ulkus datang kembali. Kandungan oil ini juga dapat mencegah infeksi dan mematikan jamur dan virus yang akan menyerang luka dekubitus sehingga luka dekubitus tidak dapat terkontaminasi oleh virus ataupun infeksi kulit lainnya. 4. Ulkus Tropikum Adalah Ulkus yang cepat berkembang dan nyeri, biasanya pada tungkai bawah, dan lebih sering ditemukan pada anak-anak kurang gizi di daerah tropik, cara pengobatan pada ulkus Tropikum adalah: a. Perbaikan keadaan gizi dengan cara memberikan makanan yang mengandung kalori dan protein tinggi, serta vitamin dan mineral.

b. Tetrasiklin Peroral dengan dosis 3 x 500 mg sehari dapat juga dipakai sebagai pengganti penicillin. Pengobatan luar Kompres dengan NACL & oleskan Puregan Oil tiap 2-3 jam sekali. Gambar luka dekubitus lainnya :

Contoh gambar luka dekubitus C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Alat atau Perlengkapan Pinset anatomi Pinset chirurgis Kasa steril Gunting plester Plester/perekat Alkohol 70 % / Wash bensin Desinfektant Larutan NaCl Sarung tangan bersih Sarung tangan steril Penggaris millimeter disposable Lidi kapas steril Pencahayaan yang adekuat

14. GCO-puregen oil D. Cara Perawatan Dekubitus Cara perawatan luka dekubitus: 1. Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang steril dengan menggunakan caiaran NaCl (caiaran infus) dan di angin-anginkan selama 5 menit lalu oleskan betadin kebagian lika yang agak dalam dan biarkan sampai kering (oleskan betadin agar mencegah infeksi saja), setelah itu baru oleskan lagi dengan puregan oil ke seluruh luka dekubitusdan usahakan jangan ditutup agar luka cepat kering. 2. Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan caiaran NaCl (caiaran infuse) dengan kasa steril sampai bersih tidak ada nanah sama sekali dan oleskan lagi betadin setelah kering baru oles lagi puregan oil. Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk lobang agak dalam, ambil kain kasa steril larutkan dalam cairan NaCl (cairan inpus) lalu masukkan dalam lobang luka tsb sambil ditekan sedikt agar nanah menempel ke bagian kain kasa lakukan berulang-ulang sampai benar-benar bersih setelah bersih baru boleh teruskan tahap no 1. 3. Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien tiduragak miring atau merubah posisi tidur pasien 4. Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya setelah dibersihkan dan jika luka masih kemerahan (awal dekubitus) oleskan GCO-puregan oil ini dengan cara di meses secara perlahan-lahan keseluruh luka dekubitus. 5. Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan jika jaringan kulit sudah mati (nevkrotik) dan jika sampai ke tulang butuh waktu lebih lama lagi tapi kadang tergantung kondisi fisik dan kejiwaan pasien jadi pasien harus selalu punya semangat yang kuat dan selalu ceria (proses penyembuhan biasanya berbea-beda tiap pasien). 6. Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna. Penatalaksanaan luka dekubitus : 1. Hilangkan tekanan pada daerah-daerah yang terkena dengan mengubah-ubah posisi. 2. Mengusahakan agar ventilasi antara badan dan tempat tidur berjalan lancer. 3. Sistemik : antibiotik spectrum luas seperti amoksisilin 4 x 500 mg selama 15-30 hari, siklosporin 1-2 gr/hari selama 3-19 hari atau golongan kuinolon 4 x 500 mg/hari selama 14 hari. 4. Topikal : salep antibiotic seperti salep kloramfenikol 2 %. E. Tindakan Pencegahan Dekubitus 1. Meningkatkan status kesehatan klien Memperbaiki dan menjaga keadaan umum klien, misalnya anemia diatasi, hipoalbuminemia dikoreksi, nutrisi dan hidrasi yang cukup, vitamin (vitamin C) dan mineral (Zn) ditambahkan. 2. Mengurangi/memeratakan faktor tekanan yang mengganggu aliran darah a. Alih posisi/alih baring/tidur selang seling, paling lama tiap dua jam. Keburukan pada cara ini adalah ketergantungan pada tenaga perawat yang kadang-kadang sudah sangat kurang, dan kadang-kadang mengganggu istirahat klien bahkan menyakitkan. b. Kasur khusus untuk lebih membagi rata tekanan yang terjadi pada tubuh klien, misalnya; kasur dengan gelembung tekan udara yang naik turun, kasur air yang temperatur airnya dapat diatur. (keberatan alat canggih ini adalah harganya mahal, perawatannya sendir harus baik dan dapat rusak. c. Regangan kulit dan lipatan kulit yang menyebabkan sirkulasi darah setempat terganggu, dapat dikurangi antara lain: 1) Menjaga posisi klien, apakah ditidurkan rata pada tempat tidurnya, atau sudah memungkinkan untuk duduk dikursi.

2)

Bantuan balok penyangga kedua kaki, bantal-bantal kecil untuk menahan tubuh klien, kue donat untuk tumit.

Posted by nurma aza at 8:16 PM


http://nurmaipaxsara.blogspot.com/2012/12/tips-perawatan-luka-pada-dikubitus.html

Anda mungkin juga menyukai