Anda di halaman 1dari 8

PETA-PETA KONTROL UNTUK DATA VARIABEL

1. Penggunaan Peta Kontrol Pada dasarnya peta kontrol dipergunakan untuk : a. b. Menentukan apakah suatu proses berada dalam pengendalian statistikal. Memantau proses terus-menerus sepanjang waktu agar proses tetap stabil secara statistikal dan hanya mengandung variasi penyebab umum. c. Menentukan kemampuan proses.

Pada dasarnya setiap peta kontrol memiliki : a. b. Garis tengah (central line), yang biasa dinotasikan CL. Sepasang batas kontrol (control limit), yakni batas kontrol atas (upper control limit) dinotasikan UCL dan batas kontrol bawah (lower control

limit) dinotasikan LCL. c. Tebaran nilai-nilai karakteristik kualitas yang menggambarkan keadaan dari proses.

Untuk membuat peta kontrol diperlukan pendugaan terhadap variasi yang diakibatkan oleh penyebab umum. Terdapat beberapa jenis peta kontrol menurut jenis data pengukuran yang dipakai (data variabel atau data atribut) serta tujuan penggunaannya. Data variabel menunjukkan karakteristik kualitas yang mempunyai dimensi kontinu yang dapat mengambil nilai-nilai kontinu dalam kemungkinan yang tidak terbatas, seperti : panjang, kecepatan, bobot, volume dan lain-lain. Dalam setiap peta kontrol, batas kontrol dihitung dengan menggunakan formulasi berikut : UCL = (nilai rata-rata) + 3 (simpangan baku) LCL = (nilai rata-rata) - 3 (simpangan baku) Simpangan baku adalah variasi yang disebabkan oleh penyebab umum.

2. Peta Kontrol X-Bar dan R Peta kontrol X-Bar (rata-rata) dan R (Range) digunakan untuk memantau proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinu, sehingga sering disebut

sebagai peta kontrol untuk data variabel. Peta kontrol X-Bar memberikan penjelasan tentang apakah perubahan-perubahan telah terjadi dalam ukuran titik pusat (central tendency) atau rata-rata dari suatu proses. Sementara itu, peta kontrol R (range)menjelaskan tentang apakah perubahan-perubahan telah terjadi dalam ukuran variasi, dengan demikian berkaitan dengan perubahan homogenitas produk yang dihasilkan melalui suatu proses. Langkah-langkah untuk membangun peta kontrol X-Bar dan R adalah : a. b. c. d. Tentukan ukuran contoh. Kumpulkan sejumlah set contoh. Hitung nilai rata-rata (X-Bar) dan range (R) dari setiap set contoh. Hitung nilai rata-rata dari semua X-Bar, yaitu X-Double Bar yang merupakan garis tengah (central line) dari peta kontrol X-Bar, serta nilai ratarata dari semua R, yaitu R-Bar yang merupakan garis tengah(central line) dari peta kontrol R. e. f. Hitung batas-batas kontrol 3-sigma dari peta kontrol X-Bar dan R. Buatkan peta kontrol X-Bar dan R dengan menggunakan batas-batas control 3-sigma di atas. g. Apabila proses berada dalam pengendalian statistical (proses stabil), hitung indeks kapabilitas proses, Cp, dan indeks performansi Kane, Cpk. h. Gunakan peta kontrol terkendali dari X-Bar dan R itu untuk memantau proses yang sedang berlangsung dari waktu ke waktu.

Untuk mempermudah pemahaman, perhatikan contoh kasus berikut ini. Bayangkan bahwa PT. ABC adalah sebuah perusahaan pembuatan produk kayu lapis (plywood). Berdasarkan permintaan pelanggan ditetapkan spesifikasi

ketebalan dari produk kayu lapis itu adalah 2,40 mm 0,05 mm. Bagian Pengendalian Kualitas PT. ABC telah melakukan pengukuran terhadap 20 contoh, masing-masing berukuran 5 unit (n=5). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2. Data Ketebalan Kayu Lapis

Pangukuran pada unit contoh (n = 5) Conto h X1(m m) X2 (m m) X3 (m m) X4 (m m) X5 (m m)

Perhitungan yang perlu RataJumla h rata( XBar) Rang e (R)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

2,38 2,39 2,40 2,39 2,38 2,41 2,36 2,39 2,35 2,43 2,39 2,38 2,42 2,36 2,45 2,36 2,38 2,40 2,39 2,35

2,45 2,40 2,37 2,35 2,42 2,38 2,38 2,39 2,38 2,39 2,36 2,35 2,37 2,38 2,43 2,42 2,43 2,35 2,45 2,41

2,40 2,43 2,36 2,37 2,39 2,37 2,35 2,36 2,37 2,36 2,42 2,35 2,40 2,38 2,41 2,42 2,37 2,39 2,44 2,45 Jumlah Rata-rata

2,35 2,34 2,36 2,39 2,35 2,42 2,38 2,41 2,37 2,42 2,39 2,35 2,43 2,36 2,45 2,43 2,39 2,35 2,38 2,47

2,42 2,40 2,35 2,38 2,41 2,42 2,37 2,36 2,39 2,37 2,36 2,39 2,41 2,36 2,45 2,37 2,38 2,35 2,37 2,35

12,00 11,96 11,84 11,88 11,95 12,00 11,84 11,91 11,86 11,97 11,92 11,82 12,03 11,84 12,19 12,00 11,95 11,84 12,03 12,03

2,40 2,39 2,37 2,38 2,39 2,40 2,37 2,38 2,37 2,39 2,38 2,36 2,41 2,37 2,44 2,40 2,39 2,37 2,41 2,41 47,78 2,39

0,10 0,09 0,05 0,04 0,07 0,05 0,03 0,05 0,04 0,07 0,06 0,04 0,06 0,02 0,04 0,07 0,06 0,05 0,08 0,12 1,19 0,06

Keterangan : 1. Rata-rata (X-Bar) dari setiap contoh adalah nilai rata-rata pengukuran dari contoh itu. Misalnya untuk nilai X-Bar contoh-1 = Sx/n = 12,00/5 = 2,40. 2. Range adalah jarak antara nilai pengukuran terbesar dan nilai pengukuran terkecil. Untuk contoh-1 = R1 = 2,45 2,35 = 0,10. 3. X-Double bar merupakan garis tengah (CL) dari peta kontrol X-Bar, yang merupakan nilai rata-rata keseluruhan (rata-rata dari X-bar), dihitung sebagai barikut : X-Double bar = (2,40 + 2,39 + + 2,41)/20 = 2,39. 4. R-bar merupakan garis tengah dari peta kontrol R, yang merupakan nilai rata-rata dari range data, dihitung sebagai barikut : R-bar = (0,10 + 0,09 + + 0,12)/20 = 0,06.

Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada tabel 4.3 di atas, maka dapat dibuat peta kontrol X-Bar dan R, dengan menggunakan batas-batas control 3sigma sebagai berikut : 1. Peta Kontrol X-Bar CL = X-Double bar = 2,39 UCL = X-Double bar + A2R-Bar = 2,39 + (0,577)(0,06) = 2,42 LCL = X-Double bar - A2R-Bar = 2,39 - (0,577)(0,06) = 2,36 2. Peta Kontrol R CL = R-bar = 0,06 UCL = D4R-Bar = (2,114)(0,006) = 0,12 LCL = D3R-Bar = (0)(0,006) = 0 Untuk menentukan nilai A2, D4 dan D3 dapat dilihat pada tabel 4.4. Pada gambar 5 dan 6 berikut ini dapat dilihat peta kontrol dari permasalahan di atas.

Gambar 5. Peta Kontrol X-Bar

Gambar 6. Peta Kontrol R

Pada kedua peta tersebut di atas, tampak bahwa proses tidak terkendali, karena ada titik (data) yang berada di luar kontrol.

Tabel 3. Daftar Nilai Koefisien dalam Perhitungan Batas-batas Peta Kontrol XBar dan R serta Indeks Kapabilitas Proses Koefisien Koefisien untuk Ukuran Contoh (n) A2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1,880 1,023 0,729 0,577 0,483 0,419 0,373 0,337 0,308 0,285 0,266 0,249 0,235 0,223 0,212 0,203 0,194 0,187 0,180 D3 0 0 0 0 0 0,076 0,136 0,184 0,223 0,256 0,283 0,307 0,328 0,347 0,363 0,378 0,391 0,403 0,415 D4 3,267 2,574 2,282 2,114 2,004 1,924 1,864 1,816 1,777 1,744 1,717 1,693 1,672 1,653 1,637 1,622 1,608 1,597 1,585 Batas X-Bar Kontrol Koefisien untuk Batas Kontrol R untuk Menduga Simpangan Baku, s d2 1,128 1,693 2,059 2,326 2,534 2,704 2,847 2,970 3,078 3,173 3,258 3,336 3,407 3,472 3,532 3,532 3,640 3,689 3,735

21 22 23 24 25

0,173 0,167 0,162 0,157 0,153

0,425 0,434 0,443 0,451 0,459

1,575 1,566 1,557 1,548 1,541

3,778 3,819 3,858 3,895 3,931

Setelah melakukan perbaikan pada proses, maka dikumpulkan kembali data yang baru. Berdasarkan peta kontrol X-Bar dan R yang baru (setelah perbaikan), dapat diketahui bahwa proses pembuatan kayu lapis telah stabil dan berada dalam pengendalian statistikal. Karena proses telah berada di bawah pengendalian statistikal, maka perlu menentukan kapabilitas prosesnya. Kapabilitas proses dapat ditentukan dengan menggunakan ukuran indeks kapabilitas proses (Cp) dan indeks performansi Kane (Cpk). Cp = (USL-LSL) / 6s, di mana s = R-bar / d2 = 0,034 / 2,326 = 0,01462 Cp = (USL-LSL) / 6(R-bar/d2) = (2,45 2,35) / (6)(0,01462) = 1,14 Kriteria penilaian : 1. Jika Cp > 1,33, maka kapabilitas proses sangat baik. 2. Jika 1,00 < Cp < 1,33, maka kapabilitas proses baik, namun perlu pengendalian ketap apabila Cp mendekati 1,00. 3. Jika Cp < 1,00, maka kapabilitas proses rendah, sehingga perlu ditingkatkan performansinya melalui perbaikan proses.

(Dalam membuat Peta Kendali Xbar dan R yang terbaik memulainya dengan Peta Kendali R sampai diperoleh kondisi terkendali. Setelah Peta Kendali R menunjukkan variabilitas proses terkendali dibuat Peta Kendali Xbar. Hal ini berlaku juga dengan cara yang sama untuk Peta Kendali Xbar dan S) Langkah Penyelesaian dengan MINITAB 1. Masukkan data diatas pada program MINITAB

2. Kemudian klik Stat > Control Charts > Variables Chart for Subgroups > R, pilih Observations for a subgroups are in one row of coloumns 3. Setelah itu klik tombol OK 4. Kemudian Variables Chart for Subgroups > Xbar-R, pilih Observations for a subgroups are in one row of coloumns 5. Setelah itu klik tombol OK

Anda mungkin juga menyukai