An
Terapi oksigen adalah suatu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen pada inspirasi, yang dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kadar oksigen inspirasi / FiO2 (Orthobarik ), dan meningkatkan tekanan oksigen (Hiperbarik),
Ventilasi Selama inspirasi udara mengalir dari atmosfir ke alveoli 2. Difusi 3. Perfusi pulmonal
1.
memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan
Hipoksia
Penyakit yang menyebabkan Hipoksia Hipoksik : Hipoksia Anemik Hipoksia Stagnan Hipoksia Histotoksik Oksigenasi kurang sedangkan paru normal Oksigenasi cukup sedangkan paru tidak normal Oksigenasi cukup, paru normal, sedangkan sirkulasi tidak normal. Pasien yang membutuhkan pemberian oksigen konsentrasi tinggi. Pasien dengan tekanan partial karbondioksida ( PaCO2 ) rendah
Dapat mengontrol konsentrasi oksigen udara inspirasi, Tahanan jalan nafas yang rendah
Kanul
nasal/binasal/nasal prong Sungkup muka sederhana. Sungkup muka rebreathing dengan kantong oksigen. Sungkup muka non rebreathing dengan kantong oksigen.
Gunting. Sumber oksigen. Humidifier. Flow meter. Aqua steril. Selang oksigen. Tanda dilarang merokok Sungkup muka Venturi Jelly. Plester
obstruksi nasal. Kateter nasofaringeal / kateter nasal : jika ada fraktur dasar tengkorak kepala, trauma maksilofasial, dan obstruksi nasal. Sungkup muka dengan kantong rebreathing : pada pasien dengan PaCO2 tinggi, akan lebih meningkatkan kadar PaCO2 nya lagi
Protokol prosedur
1. Sistem Aliran Rendah Low flow low concentration : Kateter nasal Kanul nasal / kanul binasal / nasal prong. Low flow high concentration Sungkup muka sederhana. Sungkup muka dengan kantong rebreathing Sungkup muka dengan kantong non rebreathing
2. Sistem Aliran Tinggi Sungkup muka dengan venturi Bag and Mask / resuscitator manual a. Selang T / T piece / Briggs adaptor b. Sungkup terbuka / Face tent c. Collar trakeostomi
Salah satu resiko terapi oksigen adalah keracunan oksigen Pemajanan selama 24-48 jam mengakibatkan kerusakan jaringan paru. Pemberian O2 100% pada tekanan yang lebih tinggi berakibat tidak hanya iritasi trakeobronkial, tetapi juga kedutan otot, bunyi berdering dalam telinga, rasa pening, kejang dan koma.