Anda di halaman 1dari 5

Manusia, Agama, dan Ruang lingkup

I. o o o o o Manusia dan Agama Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang sangat baik, ciptaan Allah yang paling sempurna (QS AtTin:4) Manusia diciptakan Allah untuk beribadah kepada-Nya (QS Adz-Dzariat:56) Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi (QS Al-Baqoroh:30) Manusia secara individual bertanggung jawab atas segala perbuatannya (QS Ath-Thur:21) Mekanisme asal-usul manusia (QS Al-mukminun:12-14)

Memandang manusia terdiri dari dua substansi yang bersifat materi (badan) dan substansi yang bersifat immateri (jiwa) dan hakikat dari manusia adalah substansi immaterialnya (Al-ghazali). Substansi immaterial atau jiwa itu juga disebut al-nafs dalam islam Nafsu manusia terdiri dari beberapa daya : daya fikir, daya fisik, daya rasa dan daya moral Intinya : Kesempurnaan manusia diperoleh dengan jalan mempertajam daya II. III. Hubungan Manusia dengan Agama Segi kebutuhan lahiriah Segi intelektual Pengertian Agama Islam

Secara etimologi, kata Islam berasal dari bahasa Arab salima-yaslamu-salamatan wa salaman yang artinya selamat, damai, tunduk, patuh, pasrah, menyerahkan diri, rela, puas, menerima, sejahtera, dan tidak cacat (AlMunawwir, 1984:669). Sesuai dengan namanya, agama Islam yang disyariatkan Allah S.W.T kepada para nabi dan rasul-Nya berpangkal pada satu ajaran dasar, yaitu monoteisme murni (al-tauhid) dan satu tujuan, yaitu memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat (hasanah fi al-dunya wa al-akhirah) dengan menyembah Allah S.W.T. Peran Agama (Islam) dalam Kehidupan a. Sandaran & cara hidup, b. Cara berfikir, berideologi, dan bertindak c. Membentuk pribadi insan kamil disamping juga membentuk masyarakat yang ideal d. Pembentukan moral dan spiritual IV. Karakteristik Agama Islam

Buku menjadi cendekiawan muslim yang mengambil sumber dari buku Al-khashaish al-ammah li al-islam karangan ulama besar muslim yang bernama Dr. Yusuf al-Qardhawi menjelaskan bahwa islam mempunyai beberapa karakteristik. 1) islam agama rabbaniyah atau ketuhanan 2) islam adalah agama insaniyyah atau kemanusiaan 3) syumuliyyah atau menyeluruh 4) al-Waqiiyyah atau real

5) al-Wasathiyyah atau moderat 6) al-Wudhuh atau jelas 7) al-Jamu baina al-Tsabat wa al-Murunnah atau integritas yang permanen dan fleksibel 8) islam bersifat gradual atau bertahap V. Sumber Ajaran Agama Islam 1. Al-Quran Al-quran merupakan sumber pedoman agama Islam yang paling utama. Diwahyukan oleh Allah S.W.T kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril secara bertahap selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-quran yang menjadi sumber nilai dan norma umat muslim di dunia ini terbagi ke dalam 30 juz, 114 surah, lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata dan 325.345 huruf. 2 Macam surat dalam Al-Quran: a. Surat Makiyah Pada umumnya ayat pendek-pendek Pada umumnya dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhannaas (hai manusia) Pada umumnya berisi ajaran mengenai tauhid, akhlak, dan kisah-kisah umat manusia di masa lalu

b. Surat Madaniyah Umumnya ayat panjang-panjang, Ayat-ayat Madaniyah baiasanya dimulai dengan kata-kata yaa ayyuhallaziina aamanu (hai orang-orang yang beriman) Ayat-ayat Madaniyah memuat tentang hukum dan syariat.

Kandungan Al-Quran Petunjuk mengenai akidah yang harus diyakini oleh manusia. Petunjuk mengenai syariah dan jalan yang harus diikuti manusia untuk memperoleh kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. Petunjuk tentang akhlak, mengenai hal baik dan buruk yang harus diindahkan oleh manusia dalam baik dalam kehidupan sosial maupun individual. Kisah-kisah umat manusia di masa lampau. Berita tentang zaman yang akan datang. Benih dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Hukum yang berlaku bagi alam semesta. Ruang Lingkup Agama Islam Aqidah aqada-yaqidu = istilah untuk menyatakan iman (kepercayaan) yang teguh dan kuat seorang mukmin yang telah mengikatkan diri atau membuhulkan jiwa dirinya pada Allah. Inti dari keimanan ialah tauhid. Akhlak secara etimologi adalah kelakuan, perangai. Secara sosiologi Indonesia diartikan sebagai perangai atau tingkah laku yang baik.

Syariah secara etimologi adalah jalan, sumber air, jalan menuju sumber air. Sedangkan secara terminologi pengertiannya adalah peraturan atau hukum yang ditetapkan Allah bagi manusia melalui Rasul-Nya Islam sebagai agama dan wahyu yang memberi bimbingan kepada manusia melingkupi semua aspek kehidupan. Agama Islam tercakup dalam suatu sistem akidah dan syariah serta akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia. Ruang lingkup agama Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Allah (Hablumminallah) saja, akan tetapi juga hubungan antara manusia dengan manusia ( Hablumminannas), serta manusia dengan alam sekitarnya. 2. Al-Hadits

VI.

Sejarah Perkembangan Islam

Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi. Keadaan Jazirah arab sebelum islam masuk : --Tidak mempunyai pemerintahan yang rapi diatur menurut kebiasaan yang diwariskan oleh leluhur mereka --Adat istiadat penuh dengan takhayul --Dipandang memilki akhlak yang tidak pantas --Awal mulanya bangsa arab menyembah berhala, binatang, jin dan Hantu/syaitan Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, akhirnya ajaran Islam kemudian juga disampaikan secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya. Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Di Madinah, Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga semakin kuatlah umat Islam. Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam. Ke Khalifahan setelah Nabi Muhammad SAW wafat:
K h a f i l a h u r R a s y i d i n

Abu Bakar Shiddiq Pengumpulan ayat-ayat Al-Quran yang akan dibukukan, Memperluas wilayah dakwah islam, mempertahankan ideologi

Umar bin Khattab Situasi sosial, politik, ekonomi sangat maju. Memiliki kesempatan lebih luas untuk melakukan dakwah. Penetapan permulaan Islam, 622M tahun 1 hijriah

Usman bin Affan

Melakukan pembukuan Al-Quran secara resmi, Pekerjaan ini diserahkan kepada Zaid bin Tsabit dan susunan Al Quran itu hingga sekarang tidak mengalami perubahan

Ali bin Abi Thalib Melakukan pembenahan sistem pemerintah dan mengganti para pejabat yang korupsi dan pemberontak. Terjadi perang saudara karena keluarga Ummayah tidak menyetujui Ali sebagai khalifah

Periode Bani Ummayah Dasar demokrasi Arab lenyap, karena jabatan khalifah dipegang secara turun temurun (Sistem pemerintahan monarchi heridetis ) Pasukan Islam dengan mudah dapat menguasai Spanyol karena memperoleh dukungan penuh dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa Daerah Kekuasaaan Islam pada masa Bani Umayah meliputi : Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah, Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, Pakistan, Rurkmenia, Uzbek, Kirgis di Asia Tengah.

Periode Bani Abbasiyah Didirikan oleh Abdullah al-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas bin Abdul Muthalib. Mengalami masa keemasan pada: Harun al-Rasyid : kekayaan negara banyak digunakan untuk keperluan social Al-Mamun : penerjemahan buku-buku asing digalakkan. Al-Mahdi : perekonomian mulai meningkat. Al-Mutashim : orang turki direkrut menjadi tentara pengawal

Periode Turki Usmani Pada masa ini juga banyak dikenal para ilmuan papan atas, diantaranya : Bidang Teologi : Abul Hasan al-Asyari, al-Nazzam, dan Abul al-Huzhail Bidang Astronomi : al-Fargani dan al-Fazari Bidang Kedokteran : Ibnu Sina Bidang Optik : Abu Ali al-Hasan al-Haitami atau Alhazen Bidang Sejarah atau Geografi : al-Musudi bidang Filsafat ; al-Farabi, Ibnu Sina, Abnu Rusyd.

VII.

Islam di Indonesia

Islam dapat diterima dan berkembang pesat sejak sekitar abad ke 13 M. Alasanya adalah sebagai berikut . Islam bersifat terbuka. Penyebaran islam dilakukan secara damai.

Islam tidak membedakan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Upacara-upacara dalam agama Islam dilakukan dengan sangat sederhana. Jalur masuk islam di Indonesia : Perdagangan (pedagang dari Arab, Persia, Gujarat dan India) Perkawinan (perkawinan antara putri kaum pribumi dengan para pedagang islam . ) Politik (kekuasaan raja) Pendidikan (pondok-pondok pesantren) Kesenian (contoh: Sunan Kalijaga memanfatkan seni wayang untuk proses Islamisasi) Tassawuf (Penyebaran oleh ahli tasawuf masyarakat pada masa itu) disesuaikan dengan kondisi, dalam pikiran, dan budaya

Para wali berjasa dalam menyebarkan agama dan kebudayaan Islam di Indonesia dikenal dengan sebutan Wali Songo.

Anda mungkin juga menyukai