Anda di halaman 1dari 9

STATUS PASIEN I.

IDENTITAS PASIEN Nama Jenis kelamin Usia Agama Bangsa/Suku Status pernikahan Pendidikan Pekerjaan Alamat Masuk RS II. : Ny. D : Perempuan : 35 tahun. : Islam. : Indonesia / Jawa. : menikah. :: ibu rumah tangga : depok : datang berobat sendiri ke bangsal begkalis pada tanggal RIWAYAT PSIKIATRI : 12 april 2013 : 12 april 2013 Autoanamnesis Heteroanamnesis A. Keluhan Utama Pasien datang sendiri ke RSAL atas dorongan soekarno. B. Riwayat Gangguan Sekarang Autoanamnesis tanggal 12 april 2013 pukul 10.15wib Pasien datang ke bangsal bengkalis RSAL minthohardjo dengan keluhan bingung untuk jalan pulang ke rumah dan merasa disuruh soekarno untuk ke RSAL. Menurut pasien ada dorongan di dalam hatinya yang menyuruh ke RSAL karena sebelumnya pasien berada di jalanan beberapa hari tanpa tahu arah jalan pulang. Pasien mengatakan awalnya ia berada di rumah sepupunya, karena ayah sepupunya sakit pasien di suruh pulang dan di beri ongkos. Saat itu pasien membawa anak ke-2 nya yang berumur 4 tahun, selama perjalanan pasien bingung ingin ke mana karena pasien merasa ada yang membisikkan untuk ke rumah soekarno di menteng, namun pasien tidak tahu jalan ke menteng, lalu pasien merasa ada dorongan di dalam hatinya untuk 07 april tahun2013

datang ke RSAL.Sesampainya di RSAL pasien meninggalkan anaknya di lorong depan rumah sakit, pasien menuju ke bangsal bengkalis. Pasien merasa nyaman aman dan banyak orang yang memperhatikannya. Menurut pasien, suaminya sangat sibuk sehingga saat melihat perawat lelaki yang ia suka di dekati oleh pasien bangsal bengkalis pasien sangat cemburu, sehingga pasien memukul pasien lain tersebut. Pasien sekarang masih merasakan bahwa sering melihat sosok soekarno dan Megawati sering mengikutinya. Pasien mengaku bahwa soekarno itu adalah bapak pasien dan megawati adalah ibunya. Pasien merasa bahwa ibu aslinya yang bernama Sumarni bukan sosok ibu kandungnya, karena ibunya sering menyuruh dia dan suaminya untuk bercerai. Pada waktu berusia remaja, menurut pengakuan pasien ada salah satu temannya yang memberikan buku yang ada gambar soekarno memakai peci hitam, semenjak itu pasien merasa bahwa soekarno menjadi sosok inspirasi sekaligus ayah untuk dirinya. Heteroanamnesis pada jumat tanggal 13 aapril 2013 jam 13.35 wib Menurut penjelasan dari perawat bangsal Bengkalis RS AL Mintohardjo pasien datang dengan sendirinya dengan membawa anak kecil yang berusia kurang lebih 5 tahun, dengan kondisi pasien yang berpakaian kurang rapi dan kotor. Pasien tampak seperti kebinguan dan pemarah, di ajak bicara nyambung tetapi tanpa sebab pasien sering memukuli anaknya dengan cara mencubit. Saat perawat sedang menyiapkan status buat pasien, pasien tiba- tiba memukuli salah satu pasien bangsal bengkalis yang sedang duduk di depan gerbang bangsal. Pasien terlihat marah dan kesal sambil memukulnya, sampai akhirnya pasien di lerai oleh peawat lain dan di beri obat penenang. Terdapat keterangan dari perawat bangsal bengkalis RS AL mintohardjo bahwa pasien sering keluar masuk bangsal bengkalis sejak 10 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama. Pada 10 tahun yang lalu pasien datang pertama kalinya di antar keluarga dengan keluhan sering marah-marah, gangguan mood, dan merasa curiga terhadap orang. Pasien mempunyai pacar yang sekarang menjadi suaminya, dokter yang merawat pasien sudah menjelaskan kepada pacarnya tentang keadaan pasien bahwa pasien sudah mempunyai kondisi kelainan jiwa, tetapi tidak di dengarkan oleh pacarnya dan tetap ingin menikahi pasien. Suami pasien bertugas sebagai tentara dan sering di tugaskan ke luar kota, menurut pengakuan suaminya saat pasien di bawa kembali untuk di rawat ke bangsal bengkalis bahwa pasien melakukan hubungan

sexual kepada tetangga dan suami pasien tidak mau mengakui bahwa anak yang ke-2 itu anak kandung dari suaminya. Semenjak kejadian tersebut tahun 2008-2009 kondisi pasien mulai aneh, pasien bisa tiba- tiba telanjang buka baju, marah-marah, membuat suaminya menjadi kesal dan berniat untuk meceraikan pasien. C. Riwayat gangguan sebelumnya Gangguan Psikiatrik( LIHAT STATUS LAMA/REG DI PRWT:-):-) SEJAK KAPAN MRS 1 ?, brp kalimMRS? TIAP MRS : PREMORBID-GEJALA-STRESSOROBAT :-):-):-) PENGOBATAN TERATUR/TIDAK ? Pasien sudah sering masuk rumah sakit jiwa RS AL dengan gejala yang sama Gangguan medik Riwayat trauma, demam, kejang, operasi dan sakit lainnya disangkal. Riwayat penggunaan zat Pasien mengaku tidak pernah merokok, mengkonsumsi pil narkoba dan alkohol. D. Riwayat kehidupan pribadi Riwayat kehamilan dan Persalinan Masa Kanak Awal Menurut pasien, masa kanak merasa senang, bahagia karena disayang oleh semua orang. Masa Kanak Pertengahan Menurut pasien, pasien masuk SD selama 6 tahun, prestasi baik. tidak pernah tinggal kelas dan memiliki cukup banyak teman. Masa Kanak Akhir Menurut pasien, dia tidak memiliki masalah selama SMP dan SMA dan memliki prestasi yang biasa saja. Pasien tidak memiliki pacar. Masa Dewasa Pasien tidak masuk perguruan tinggi karena pasien sudah mulai melakukan perawatan psikiatri di Rumah Sakit AL Mintoharjo sejak berusia kurang lebih 20 tahun. Namun saat di wawancara, pasien mengakui bahwa pasien masuk ke perguruan tinggi Universitas Indonesia juruan Bahasa Inggris. Pasien tidak mempunyai teman dan pacar. Namun pada saat dirawat di bengkalis pasien bertemu dengan seorang lelaki yang sekarang menjadi suami pasien.

Riwayat Keluarga Pasien merupakan anak bungsu dikeluarganya. Pasien memiliki 1 kakak perempuan dan laki-laki. Ayahnya bekerja sebagai tentara di angkatan laut sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Tidak ada riwayat yang memiliki gangguan jiwa di keluarganya

Keterangan: =l Laki-laki = anak pasien = perempuan = Pasien Bagan 2. Genogram E. SITUASI SEKARANG Pasien datang sendiri ke bangsal bengkalis RS AL dengan alasan merasa lebih nyaman dan banyak yang perhatian. Pasien merasa curiga dengan beberapa pasien lain yang menurutnya orang tersebut adalah orang yang tidak baik. Pasien merasa mendengar bisikan yang memerintahkan supaya memukul pasien tersebut. F. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRINYA DAN KEHIDUPANNYA Pasien merasa banyak disayangi dan disukai oleh lawan jenis. Pasien mengaku bahwa dia adalah anak presiden soekarno dan ingin menjadi presiden Republik Indonesia selanjutnya. = Suami pasien

III. STATUS MENTAL (tanggal 12 april 2013) A. Deskripsi Umum a. Penampilan Pasien seorang perempuan berusia 35 tahun, berpenampilan fisik sesuai dengan usia yang semestinya, berbadan gemuk, wajah sedikit pucat, memakai daster, rambut acak-acakan dan tidak di sisir. Pasien sekarang terkunci di ruang bangsal bengkalis. b. Kesadaran Kuantitatif Kualitatif "BERUBAH" c. Perilaku dan aktivitas psikomotor Pasien bersikap tenang selama wawancara. Saat wawancara dilakukan, pasien bisa kontak mata dengan pemeriksa tetapi terkadang acuh terhadap pemeriksa. Pasien koperatif dalam menjawab pertanyaan namun kadang kurang mendengar pertanyaan yang diberikan. Pembicaraan Pasien kooperatif dalam menjawab pertanyaan namun jawaban terhadap pemeriksa kurang dapat di percaya. d. Sikap terhadap pemeriksa Pasien terlihat menjaga jarak terhadap pemeriksa dan seperti kurang nyaman untuk bercerita apabila ada orang baru yang ia belum kenal. B. Alam Perasaan Afek Keserasian Empati : Terbatas : Serasi : Bisa diempati. : compos mentis. : Tidak terganggu ( KALAU PSIKOTIK :-):-) HARUS

C. Fungsi Intelektual 1. Taraf pendidikan Taraf pengetahuan Taraf kecerdasan : : Pasien mengetahui Presiden RI sekarang. : Pasien dapat menjawab perhitungan sederhana.

2.

Daya konsentrasi Selama wawancara berlangsung pasien dapat mengikuti pembicaraan dengan baik.

3.

Daya ingat jangka panjang: Baik, pasien dapat mengingat masa saat kanak -kanak. Daya ingat jangka pendek: Baik, pasien mengingat makanan yang diberikan tadi pagi. Daya ingat segera : Baik, pasien dapat mengingat nama pemeriksa yang baru saja disebut.

4.

Daya orientasi waktu : Baik, pasien dapat mengetahui waktu sholat dengan baik dan benar. Daya orientasi tempat: Baik, pasien mengetahui sedang berada di rumah sakit. Daya orientasi personal: Baik, pasien mengetahui siapa yang membawa pasien ke rumah sakit.

5.

Pikiran Abstrak: Baik, pasien tahu persamaan jeruk dengan apel.

D. Gangguan Persepsi 1. Halusinasi (+) : Ada. Halusinasi auditorik (+), Halusinasi JUHA Visual PERLU :-):-) DISKRIPIKAN DG JELAS DI AAX (BISIKAN DLM HALUSINASI:-); H.VISUAL

HATI......BUKANLAH DITEGASKAN ULANG ) 2. Ilusi 4. Derealisasi E. Proses Pikir 1. Arus Pikiran e. Produktivitas f. Kontinuitas g. Hendaya berbahasa 2. Isi Pikiran a. Preokupasi

: Tidak ada. : Tidak ada

3. Depersonalisasi : Tidak ada.

: Irrelevansi (-), Inkoherensi (-). : Mutism(-), Blocking(-). : Neologisme (-), Word salad (-). : pasien ingin tinggal dan menetap di Menteng yang

merupakan kediaman Soekarno

b. Gangguan pikiran

: waham paranoid (+) . (WAHAM APA SAJA YG ADA

DISEBUTKN DAN DIDISKRPSIKAN DG JELAS DI AAX ) F. Pengendalian Impuls G. Daya Nilai a. Daya nilai sosial b. Uji daya nilai c. Daya nilai realita H. Tilikan I. Taraf Dapat Dipercaya PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Pemeriksaan sedang dalam proses pelaksanaan PEMERIKSAAN FISIK A. INTERNA Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Respirasi Suhu Mata Jantung Paru Abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi : Perut Cembung, Striae (-), tidak ada pelebaran vena. : Bising usus (+) kesan normal : Perut supel, tidak terdapat nyeri tekan. Tidak teraba pembesaran lien dan hepar. Tidak teraba adanya massa. : timpani di seluruh kuadran. : Tampak tidak sakit : compos mentis : 110/90 mmHg : 80 x/menit, regular, isi cukup : 20 x/menit, thorakoabdominal : 36,7 0C : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik : Bunyi jantung I/II normal, murmur (-), gallop (-) : Bunyi napas vesikular, ronkhi -/-, wheezing -/: Cukup Baik : Cukup baik, : Terganggu : Derajat V ( sadar bahwa pasien sakit tetapi tidak bisa : Tidak dapat dipercaya. : Pasien dapat mengendalikan impuls saat diwawancara.

menerapkan dalam mengatasinya

Ekstremitas

: Tidak terdapat edema tungkai. Akral hangat (+/+)

Status Neurologik Tetraparese (-), hipesthesia (-), kekuatan motorik : 5/5/5/5 V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Memenuhi kriteria Schizophrenia Paranoid : Berdasarkan penemuan dalam pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat dimasukan dalam tipe Skizofrenia Paranoid. Karena adanya waham paranoid yang menonjol dan halusinasi yang menonjol. Waham paranoid yang ditemukan adalah: Waham kebesaran yakni dimana pasien merasa bahwa pasien adalah anak dari mantan presiden Soekarno dan Megawati. Waham referensi dimana pasien merasa beberapa pasien lain khususnya orang yang berkulit lebih gelap merupakan orang yang mempunyai prilaku dan niat jahat pada dirinya, sehingga membuat pasien ingin memukul orang tersebut. Waham dikendalikan yakni pasien merasakan segala sesuatu yang ia lakukan dikendalikan oleh sosok soekarno yang merasuki dirinya. Halusinasi yang temukan adalah : Halusinasi auditorik dimana pasien selalu mendengar bisikan soekarno Halusinasi Visual yakni pasien sekali melihat sosok soekarno berada di dekat pasien. 00 ADAKAH DISORGANIZED BEHAVIOUR eg MEMUKUL PASIE ADAKAH DIS. SPEECH .? VI. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I : Skizofren Paranoid Aksis II : Ciri kepribadian Paranoid Aksis III : -. Aksis IV : Ingin diceraikan oleh suami dan disuruh bercerai oleh ibu pasien. Merasa kesepian karena tidak ada suami pasien. Aksis V : Saat wawancara, GAF Scale 70 - 61 VII. DAFTAR PROBLEM

Organobiologik : Tidak ditemukan Psikologik : merasa bangga terhadap diri sendiri, mudah curiga terhadap orang lain, merasa dirinya banyak dosa sehingga ingin menebus kesalahannya, merasa dirinya menarik dan mudah menarik lawan jenisnya untuk melakukan hubungan intim. c. Sosial/keluarga : Kurang memiliki teman dan kurang bersosialisasi. VIII. PROGNOSIS Ad Vitam : Dubia Ad functionam : Dubia ad bonam Ad Sanationam : Dubia ad malam IX. PENATALAKSANAAN Farmakoterapi : Risperidon 3 x 2 mg Chlorpromazine 0 - 0 - 100 mg Carbamazepine 2 x 100 mg Psikoterapi : Membimbing pasien mengenai pentingnya meminum obat secara rutin. Mendekatkan diri kepada Tuhan untuk rajin beribadah. Membekali diri untuk banyak bergaul, membuka diri dan tidak mudah curiga terhadap orang lain. Sosioterapi : Edukasi kepada seluruh keluarga inti pasien mengenai keadaan pasien sesungguhnya dan bagaimana menyikapi pasien dalam keseharian serta mengawasi pasien dalam minum obat.

Anda mungkin juga menyukai