Anda di halaman 1dari 11

Log Masuk Mendaftar Browse X. TRAKTUS DIGESTIVUS DAN BILIARIS 1.

PENDAHULUAN Sukonto Kartoleksono Pemeriksaan radiologic traktus digestivus dapat dibagi atas dua golongan besar, yaitu pemeriksaan tanpa kontras, dan pemeriksaan dengan kontras. A.Pemeriksaan tanpa kontras Foto-foto Roentgen polos sering kali sudah banyak memberikan informasi penting seperti halnya pada beberapa foto polos abdomen berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Askariasis (Gamb.X.1.1) Batu empedu opak (yang mengandung kalsium) (Gamb.X.1.2) Batu ginjal opak (yang mengandung kalsium) (Gamb.X.1.3) Batu pankreas (Gamb.X.1.4) Meteorismus (Gamb.X.1.5) Ileus (Gamb.X.1.6) Pneunoperitoneum (Gamb.X.1.7)

B.Pemeriksaan dengan kontras Pada pemeriksaan dengan kontras, ada dua macam kontras yang di gunakan, yaitu: 1. Kontras positif 2. Kontras negatif 1.Kontras positif Kontras positif yang biasanya digunakan dalam pemeriksaan radiologik alat cerna adalah barium sulfat (BaSO). Bahan ini adalah suatu garam berwarna putih berat (karena barium mempunyai berat atom besar) dan tidak larut dalam air. Garam tersebut diaduk dengan air dalam perbandingan tertentu sehingga terjadi suspensi (bukan larutan). suspensi tersebut harus diminum oleh pasien pada pemeriksaan esophagus, lambung dan usus halus, atau dimasukkan lewat klisma pada pemeriksaan kolon (lazim disebut juga enema).

Sinar Roentgen tidak dapat menembus barium sulfat tersebut, sehingga menimbulkan bayangan dalam foto Roentgen. Misalnya bila pasien minum suspensi tersebut kemudian di potret esofagusnya, maka tergambarlah esophagus oleh suspensi itu pada foto Roentgen. Kontras positif lainnya yang lazim dipakai ialah zat yang mengandung unsur jodium. Untuk pemeriksaan ginjal, kandung empedu, pembuluh-pembuluh darah, limfe, dan sum-sum tulang belakang, dipergunakan zat-zat yang mengandung jodium. Perlu ditambahkan bahwa untuk beberapa pemeriksaan saluran cerna kadang-kadang tidak dipilih barium sulfat sebagai kontras, misalnya pada penyakit Hirschprung dan atresia esofagus. Dalam hal itu dipakai zat-zat yang mengandung jodium. 2.Kontras negatif Yang pertama kali harus disebut sebagai contoh kontras negatif ialah udara, karena paling murah dan paling bagus, alamiah dan dapat diperoleh di mana-mana. Sayang tidak selalu dapat diterapkan. Sebagai kontras negatif pengganti dalam halhal demikian adalah CO2 yang akan disinggung nanti pada uraian lambung. Sebelum diuraikan pemeriksaan esofagus, lambung, usus-usus halus dan besar, perlu diutarakan cara pemeriksaan kontras tunggal atau single contrast (SC), yaitu suatu cara lama, serta cara baru, yang dalam empat dekade ini semakin populer dan bahkan makin mendesak cara lama, yaitu cara kontras ganda atau double contrast (DC). Caranya agak berbeda untuk lambung dan untuk usus besar dan akan diuraikan tersendiri. DC sangat diperlukan untuk mendeteksi lesi-lesi kecil, misalnya ulkus kecil (kurang dari 2 mm) dan karsinoma yang masih dini dipermukaan mukosa lambung (early cancer). Oleh karena itu, cara DC makin banyak diminta dan makin mendesak SC.Meskipun DC makin populer, terutama di beberapa negara maju seperti Jepang, namun cara lama SC ini tidak perlu ditinggalkan keseluruhannya, karena cara SC mudah dimengerti sehingga bagus untuk pendidikan dan dalam hal-hal besar, mampu lebih cepat serta langsung, memberikan informasi. 2.ESOFAGUS, LAMBUNG, DUODUNUM DAN USUS KECIL Sukonto Kartoleksono Esofagus Kontras tunggal (SC) Pada pemeriksaan kontras tunggal (SC) esofagus pasien diminta minum suspensi barium sulfat kental. Dengan fluoroskopi, kontras tersebut diikuti sewaktu menyelusuri esofagus sampai tercapai persambungan esofagogastrik kemudian dibuat potret isi penuh (Gamb.X.2.1A). Pada foto isi penuh ini, secara normal terdapat indentasi di dua tempat, yaitu oleh arkus aorta dan oleh cabang-cabang bronkus besar. Indentasi ini jangan dikelirukan dengan tumor. Setelah menunggu

kontras sudah hampir habis, dibuat potret lagi, sisa barium sulfat yang masih ada tersebut akan memberikan gambaran selaput lendir esofagus yang kirakira sejajar jalannya bila normal (Gamb.X.2.1B). Bandingkanlah dengan foto pasien yang menderita varises dibawah selaput lendirnya (Gamb.X.2.2 dan X.2.3). Gamb. X.2.4, X.2.5, X.2.6 dan X.2.7 memperlihatkan tumor di dalam lumen esofagus. Tumor tersebut menyita tempat (space occupying lesion/SOL atau luput isi). Pinggir SOL yang rata menandakan benignitas, sedangkan pinggir tidak rata menandakan malignitas. Gamb.X.2.8 memperlihatkan kardiospasme. Kardiospasme dapat dibedakan dengan karsinoma yang berada di esofagusdistal. Kardiospasme biasanya memperlihatkan esofagus yang lebar karena biasanya sudah berlangsung lama, sedangkan pada kasus karsinoma jaga ada pelebaran, tapi tidak sehebat itu. Esofagus pada kardiospasme biasanya penjang sekali, selain lebar, sehingga tampak berbelit. Juga meruncing seperti buntut tikus dengan penyempitan terletak di tengan-tengah, sedangkan pada karsinoma penyempitan tampak eksentris. Kontras ganda (DC) Bila pasien diminta meneguk udara/hawa sebanyak mungkin bersama dengan suspensi barium sulfat, maka akan diperoleh foto kontras ganda. Ini baik untuk memperlihatkan ulkus atau tumor yang kecil. Lambung-Duodenum Pasien diminta minum suspensi yang agak lebih encer. Foto harus dibuat dalam berbagai posisi agar sesedikit mungkin membuat kesalahan diagnosis, yaitu masing-masing dalam keadaan tegak (erect) (Gamb.X.2.9), terlentang (suspine) agak miring, telungkup (prone) agak miring (Gamb.X.2.10, dan 11). Biasanya dapat dilihat, apakah foto dibuat tegak, suspine ataukah prone. Hal ini lebih jelas dengan melihat sketsa-sketsa (Gamb.X.2.12). Ulkus peptik Prinsip pemeriksaan ulkus peptik adalah : suspensi yang diminum pasien memasuki ulkus di dalam dinding lambung. Dengan demikian ulkus menampakkan diri di dalam gambar lambung yang berkontras itu. Kemampuan mengenal tanda ulkus itu pada foto memerlukan latihan. Perhatikan sketsa. Harus diingat bahwa foto, suspensi sebenarnya hanya memperlihatkan dinding bagian dalam, sedang dinding bagian luar tidak tampak. Bila ulkus yang berada di dalam dinding itu terisi suspensi barium sulfat, maka seolah-olah terlihat sebuah bayangan di luar gambar normal, sehingga biasa disebut bayangan tambahan atau dalam bahasa asing disebut additional shadow. Ulkus sendiri yang tergambar oleh additional shadow tersebut disebut nis atau Nisse atau niche. Dalam bahasa Indonesia dipakai istilah junud (Gamb.X.2.13).

Kontras tunggal (SC) Pasien harus datang dalam keadaan puasa, agar pemeriksaan tidak terganggu oleh sisa makanan. Setelah minum barium sulfat, maka dengan fluoroskopi diikuti kontrasnya sampai masuk ke dalam lambung, kemudian dibuat foto-foto dalam posisi-posisi yang telah diuraikan pada halaman-halaman sebelumnya. Dalam cara SC, diusahakan agar junud dapat terpotret dari samping atau en profile (Gamb.X.2.14A dan X.2.14B). bila ulkus berada dalam kurvatura minor atau major, maka hal ini mudah; tinggal memotret saja. Bila ulkus berada di dinding depan atau belakan, tetapi dekat kurvatura major atau monor tersebut, juga tidak sulit, putar sedikit pasiennya sampai ulkus (junud) tampak dan buatlah potret. Tapi bila ulkus berada di dinding belakang atau depan dan jauh dari kedua kurvatura (di tengah-tengah), maka tidak dapatlah dengan memutar-mutar pasien lagi karena selalu bayangan ulkus akan berimpitan dengan tulang belakang dan junud tidak akan dapat dipotret bebas. Dalam hal itu pasien tidak usah diputarputar, melainkan dipotret saja. Maka akan tampak ulkusnya terpotret dari depan (atau belakang) atau en face (Gamb.X.2.15A, X.2.15B, X.2.15C dan X.2.16). Kontras ganda (DC) Pasien juga harus dalam keadaan puasa. Sebelum dimulai, diberikan suntikan antispasmodik, dengan maksud agar lambung dan usus tenang dan lemas (supple atau pliable). Hal ini akan membantu membuat gambaran lambung menjadi bagus dan halus. Pasien di minta minum suspensi barium sulfat. Kemudian dilanjutkan dengan jintras ganda. Kontras negatif yang paling bagus dan murah ialah udara/hawa. Sebuah tabung kaet nasogastrik dimasukkan lewat hidung dan esofagus ke dalam lambung, kemudian dipompakan udara/hawa. Sebaiknya sebanyak jumlah suspensi yang diminum tadi (kira-kira 300 ml). Dengan demikian lambung dan bulbus duodeni menjadi kembung dan selaput lendir menjadi rata dan gambaran lambung menjadi jernih dan transparan (Gamb.X.2.17). selaput lendirnya tak kentara lagi; tampak sekarang adalah area gastricanya (yaitu bagian-bagian terkecil yang membentuk selaput lendir tersebut). Ulkus kecil (kurang dari 2 mm) dapat terdeteksi dengan cara ini; demikian pula sikatriksnya. Juga kanker yang masih kecil dan masih berada di mukosa (early cancer) dapat terlihat. Hal ini sangat penting, khususnya di negara-negara yang banyak dihantui oleh kanker, seperti Jepang dan beberapa negara lain. Terutama di Jepang, cara kontras ganda ini dikembangkan secara besarbesaran agar sebanyak mungkin mendeteksi keganasan dini dalam usaha nasionalnya menekan insidens kanker lambung. Meskipun udara/hawa merupakan kontras negatif paling bagus dan bersih, namun tak disukai oleh pasien. Untuk ini dapat diganti dengan serbukan yang disebut effervescent powders. Pada prinsipnya, serbukan ini terdiri atas natrium bikarbonat dan asam lemah (umpamanya asam nitrat). Campuran kedua bahan ini dibuat sedemikian rupa sehingga tidak bereaksi selama masih dalam tabungnya atau kapsulnya. Begitu tabung terbuka dan serbukan tiba di mulut dan perut yang basah itu, maka terjadilah reaksi kimiawi antara kedua bahan tersebut, yang menghasilkan gas CO2 cukup banyak untuk pemeriksaan kontras ganda. Dalam cara DC memotret ulkus en face lebih informatif daripada en profile (kebalikan dari cara DC) (Gamb.X.2.16). Bahkan potret en profile dari ulkus dengan cara DC sering tidak kelihatan

lesinya.Ulkus dapat berkedudukan di lambung, pilorus dan duodenum. Ada perbedaan yang menarik antara gejala radiologik ulkus lambung dengan ulkus duodeni. Bila lambung merupakan ruangan yang cukup luas, maka bulbus duodeni adalah ruangan yang jauh lebih sempit. Ini menyebabkan perbedaan di mana ulkus duodeni lebih cepat menyebabkan perubahan-perubahan pada dinding usus, yaitu lebih cepat menyebabkan deformitas bulbus duodeni. Deformitas yang sering ditemukan ialah deformitas seperti daun dadap, yang biasa disebut trefoil deformity atau cloverleaf deformity (Gamb.X.2.18A, X.2.18B dan X.2.18C). deformitas lain yang terkenal ialah bentuk pohon pinus, yang disebut pinetree deformity (Gamb.X.2.19). Bila pemeriksaan mempergunakan cara kontras tunggal, maka sering ulkusnya sendriri tidak kelihatan, sehingga diagnosisnya didasarkan pada deformitas bulbus saja, yang dalam hal ini hanya merupakan gejala sekunder saja. Haruslah diingat bahwa deformis tersebut juga dapat timbul karena peradangan lanjut organ yang berdekatan dengan bulbus, yaitu kandung empedu. Maka harus ingat diagnosis diferensial kolesistitis kronis. Bila dipergunakan cara kontras ganda, maka posisi pasien dapat dimanipulasi sedemikian rupa, sehingga hawa atau udara memasuki bulbus, sehingga dengan demikian dapat terlihat ulkus duodeninya sendiri sebagai gejala primer (Gamb.X.2.20).

TRAKTUS DIGESTIVUS DAN BILIARIS


Tambahkan ke Koleksi 491 Reads 7 Readcasts 0 Embed Views

Published by Sami Aji

Info dan Peringkat


Kategori: Tugas Sekolah > Esai & Tesis Peringkat Tanggal diunggah: 03/05/2012 Hak Cipta: Attribution Non-commercial traktus Tag: digestivus

biliaris Tandai dokumen karena berisi materi yang tidak pantas

Unduh dan cetak dokumen ini


Pilih sebuah format untuk mengunduh dalam

.PDF

.DOC

.TXT

Direkomendasikan

74 p. Presentasi TRAKTUS DIGESTIVUS

Agung_Wibowo_6484 1593 Reads

45 p. digestivus tika501 2328 Reads

3 p. Atresia Duodenum Dwichi Gusdianingsih 5495 Reads

32 p. PENGATURAN SUHU TUBUH Achas 41561 Reads

Lainnya Dari Pengguna Ini

20 p. Bunga Bangkai Sami Aji 30 Reads

6 p. Mengubah Kata Sandi Pengguna Pada Windows Xp Sami Aji 105 Reads

1 p. Rencana Program Kerja PKK Sami Aji 413 Reads

25 p. Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Sami Aji 1513 Reads Notes

Post Note Tentang


Tentang Scribd Blog Bergabung dengan tim kami! Hubungi Kami

Premium

Premium Reader Toko Scribd

Beriklan dengan kami


Memulai AdChoices

Dukungan

Bantuan FAQ Tekan

Mitra

Pengembang / API

Legal

Terms Privasi Hak cipta

Copyright 2013 Scribd Inc. Bahasa: Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai