Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Fisiologi Tumbuhan dengan judul Pengaruh Intensitas Cahaya dan Suhu Terhadap Laju Fotosintesis yang disusun oleh : Nama Nim Kelas Kelompok : Pasmawati : 101414040 :B : IV

telah dikonsultasikan kepada Asisten dan Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.

Makassar, Juni 2012 Koordinator Asisten Asisten

Risna Irawati, S.Si.

Abdul Fatta Syam

Mengetahui Dosen penanggung jawab

Drs. Abd. Muis, M.Si Nip. 1964 09 13 1990 11 1 001

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sebagai makhluk hidup maka didalam tubuh tumbuh-tumbuhan

berlangsung pula berbagai macam proses yang sangat berperan dalam menunjang kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Yakni proses fotosintesis dimana dalam proses ini dihasilkan karbohidrat dan air yang dapat menunjang kelangsungan hidup tumbuhan, fotosintesis merupakan reaksi yang membutuhkan cahaya. Dimana cahaya digunakan sebagai energi untuk merombak karbondioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen. Berbicara mengenai fotosintesis, biasanya sangat erat kaitannya dengan cahaya dan suhu yang merupakan kata yang sudah tidak asing lagi buat kita. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan, tanpa adanya cahaya matahari kehidupan tidak akan ada Bagi pertumbuhan tanaman ternyata pengaruh cahaya selain ditentukan oleh kualitasnya ternyata ditentukan intensitasnya Intensitas cahaya berpengaruh nyata terhadap sifat morfologi tanaman. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengamati bahagaimana pengaruh suhu serta intensitas cahaya pada laju Fotosintesis tanaman Hydrilla sp. untuk mengetahui adanya pengaruh maka pengamatan ini kami lakukan di tempat yang berbeda yaitu tempat yang cukup cahaya (cahaya redup) dengan tempat yang cahayanya terik, sehingga terjadi perbedaan suhu dan intensitas cahaya yang akan memberikan perbedaan gelembung gas yang akan dikeluarkan oleh tanaman tersebut.

B. Tujuan Tujuan praktikum ini dilaksanakan adalah untuk melihat pengaruh suhu dan Intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis dengan mengukur banyaknya O2 yang dikeluarkan. C. Manfaat Manfaat praktikum ini dilaksanakan adalah Mahasiswa mampu memahami pengaruh suhu dan Intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis dengan mengukur banyaknya O2 yang dikeluarkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Fotosintesis merupakan proses dimana tumbuhan, beberapa bakteri, dan protista menggunakan energi dari matahari untuk menghasilkan gula, dimana dengan respirasi seluler mengubahnya menjadi ATP, sebagai gudang energi untuk aktivitas kehidupan. Konversi energi matahari menjadi energi kimia, berkaitan erat dengan kerja pigmen hijau, klorofil (Ismail, 2008: 93). Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya, oleh karena itu asimilasi zat karbon disebut juga fotosintesis. Jadi, fotosintesis atau asimilasi merupakan suatu proses, di mana zat-zat organik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan sinar matahari. Organismeorganisme tertentu dapat hidup dari zat-zat anorganik karena organisme tersebut dapat mengubah zat-zat anorganik tersebut menjadi zat-zat organik sehingga hidupnya tidak bergantung pada organisme hidup yang lain. Organisme-organisme yang demikian disebut organisme autotrof. Dalam proses pembentukan zat-zat tersebut organisme mendapatkan energi dari luar tubuh (Salisbury, 1996). Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian

besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan (Wiki, 2012). Senyawa kimia yang penting dalam mengubah energi cahaya menjadi energi kimia pada tumbuhan adalah pigmen-pigmen yang terdapat dalam kloroplas. Tumbuhan tinggi mengandung pigmen-pigmen fotosintesis yaitu klorofil a, b dan karetinoid. Karetinoid yang paling banyak terdapat dalam tumbuhan adalah - karetinoid dan lutein. Pigmen-pigmen tersebut terdapat di dalam kloroplas yaitu pada membrane internal yang disebut tilakoid

(Sastramihardja, 1996). Menurut Anonim (2012), proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi, yaitu: 1. Reaksi Terang, terjadi bila terdapat sinar, misalkan sinar matahari. Selama tahap ini klorofil didalam membrane gana menyerap sinar merah dan nila yang bergelombang panjang pada spectrum sinar. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Pemecahan ini disebut fotolisis. Fotolisis mengakibatkan molekul air pecah menjadi hydrogen dan oksigen. 2. Reaksi Gelap, reaksi gelap merupakan penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tersebut. Dalam peristiwa ini , penyusutan CO2 tidak membutuhkan sinar , sehingga reaksi tersebut dinamakan reaksi gelap. Pada intensitas cahaya yang sangat rendah, hasilan CO2 dari proses respirasi dapat melampaui jumlah CO2 yang difiksasi melalui fotosintesis. Intensitas cahaya pada saat laju fiksasi CO2 (fotosintesis) setara dengan laju pembebasan CO2 (respirasi) disebut sebagai Titik Kompensasi Cahaya. Intensitas cahaya pada saat titik kompensasi cahaya tercapai adalah beragam antara spesies tumbuhan dan dipengaruhi oleh tumbuhan tersebut selama masa pertumbuhannya, suhu pada saat pengukuran, dan konsentrasi CO2 udara (Lakitan, 1993: 161).

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Hari/ Tanggal Waktu Tempat B. Alat dan Bahan 1. Alat a. b. c. d. e. 2. Gelas kimia 250 ml Corong Tabung Reaksi Pengukur suhu Pengukur waktu : Jumat/ 28 Juni 2012 : Pukul 11.00 s.d 12.50 Wita : Lab. Biologi Lantai. III Barat dan Taman FMIPA UNM.

Bahan a. b. Tanaman Hydrilla sp Air

C. Prosedur Kerja 1. 2. Memotong pangkal batang tanaman Hydrilla sp. Mengisi gelas kimia dengan air, selanjutnya memasukkan tanaman Hydrilla sp. ke dalam gelas kimia tersebut. 3. Menyelupkan bagian lebar corong kedalam gelas kimia yang berisi air kolam dan tanaman Hydrilla sp. 4. Memasukan tabung reaksi yang berisi air ke dalam bagian runcing dari corong dalam keadaan terbalik. Mengusahakan agar tabung reaksi tetap terisi air. 5. Melihat gelembung gelembung O2 yang terkumpul pada bagian atas tabung reaksi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan Tabel hasil pengamatan Pengaruh Suhu dan Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis. Gelembung No Menit keKlp I 1 2 3 4 5 5 10 15 20 25 1 7 13 8 34 Terang 36C Klp II 1 2 42 3 12 Klp III 1 2 4 10 Klp IV 13 Teduh 39C Klp V 11 16 Klp VI 1 12

B. Pembahasan Pengamatan ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan Intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis dengan mengukur banyaknya O2 yang dikeluarkan. Berdasarkan hasil pengamatan di atas kita melihat bahwa suhu maupun intensitas cahaya sangat mempengaruhi laju fotosintesis. Sebagai perbandingan diantara kedua tanaman yang diamati, tanaman yang diruang kurang cahaya (redup) memperlihatkan reaksi foosintesis yang sangat rendah dan sebaliknya diruang terang atau terbuka memperlihatkan terjadinya fotosintesis sangat cepat dengan terbentuknya gelembung dalam tabung. Semakin lama waktunya maka semakin banyak gelembung yang ditimbulkan. Hal ini

menunjukkan bahwa proses fotosintesis memerlukan cahaya dan menunjukkan adanya pengaruh besar terhadap laju keseluruhan dari fotosintesis. Pernyatan tersebut ditunjang oleh teori Ismail (2008), cahaya menjadi faktor pembatas fotosintesis sebagai fungsi dari intensitas cahaya. Pada keadaan ini laju dari keseluruhan proses ditentukan laju suplai energi cahaya. Dibawah intensitas cahaya tertentu kenaikannya tidak akan mempengaruhi produksi oksigen. Keadaan ini disebut jenuh cahaya pada suatu kondisi percobaan. Laju difusi CO2 kedalam sel juga dapat mengontrol laju fotosintesis secara

keseluruhan. Ada kemungkinan jenuh cahaya dicapai karena CO2 menjadi faktor pembatas. Jika demikian maka kenaikan konsentrasi CO2 akan menghilangkan pembatas tadi dan dapat diharapkan bahwa peningkatan intensitas cahaya

selanjutnya akan meningkatkan laju fotosintesis. Pada reaksi enzimatik, kenaikan suhu akan mempengaruhi laju dan keseluruhan reaksi fotosintesis. Selain faktorfaktor luar, yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah faktor dalam yang juga penting dalam mengontrol proses ini adalah konsentrasi klorofil, visit air dan konsentrasi enzim. Konsentrasi enzim pada tingkat yang cukup berbeda dan membatasi laju fotosntesis.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh maka dapat disesimpulankan bahwa, Pada dasarnya proses berlangsungnya fotosintesis dipengaruhi oleh keadaan cahaya dimana energi dari radiasi cahaya matahai yang diserap dikonversi kedalam bentuk glukosa. Pada keadaan intensitas cahaya rendah maka laju fotosintesis akan rendah sedangkan pada tempat yang terang laju fotosintesis berlangsung secara cepat/tinggi. B. Saran 1. Diharapkan kepada semua praktikan agar sebelum melakukan pengamatan, terlebih dahulu harus mengetahui apa yang akan dipraktikunkan. 2. 3. Diharapkan kepada asisten agar maksimal dalam membimbing. Diharapkan kepada laboran agar menyediakan alat yang lebih lengkap dan berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Fotosintesis. http://www.biologikelompok6.blogspot.com. Diakses pada tanggal 28 Juni 2012. Ismail. 2008. Fisiologi Tanaman. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM Makassar. Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sastramihardja. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Jurusan Biologi FMIPA ITB Wiki, 2012. Fotosintesis. http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis. Diakses Pada Tanggal 28 Juni 2012.

Anda mungkin juga menyukai