Anda di halaman 1dari 16

SMK3 diatur dalam Permenaker No.05/MEN/1996 tentang SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.

Sistem

Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharan kewajiban K3, dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produkatif.

Tujuan penerapan SMK3 : Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia Meningkatkan komitmen pimpinan dalam melindungi tenaga kerja Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi globalisasi Proteksi terhadap industri dalam negeri Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor nasional Meningkatkan pencegahan kecelakaan melalui pendekatan sistem Pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi terkait dengan penerapan K3L

Sesuai

Pasal 3 Permenaker 05/MEN/1996, perusahaan yang mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja dan atau ada potensi bahaya ledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan SMK3.

Manfaat Langsung :

Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja. Meningkatkan image market terhadap perusahaan. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat umur alat semakin lama.

Manfaat tidak langsung :


Hasil

identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko Persyaratan dan peraturan perundangundangan Pengalaman yang terjadi sebelumnya atas kecelakaan, insiden dan darurat Tinjauan yang dilakukan pada kondisi darurat Tanggapanyang dilakukan saatterjadi kondisi darurat

PRINSIP DASAR 1. Penetapan kebijakan K3 2. Perencanaan penerapan K3 3. Penerapan K3 4. Pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja K3 5. Peninjauan secara teratur untuk meningkatkan kinerja K3 secara berkesinambung

Tujuan penyusunan sistem tersebut adalah : Agar pengelolaan manajerial kegiatan K3 dapat terintegrasi, efektif dan efisien. Untuk memenuhi peraturan/regulasi pemerintah Agar dapat terhindar dari kecelakaan kerja dan timbulnya penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif

Obyek pekerjaan antara lain : Memeriksa semua prosedur (SOP), instruksi kerja alat dan dokumen yang ada dalam kaitannya dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Memberikan rekomendasi terhadap hasil verifikasi prosedur dan dokumen yang ada Membuat sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen yang ada.

Tujuan keselamatan pada tingkat perusahaan adalah sebagai berikut : pencegahan terjadinya kecelakaan pencegahan terhjadinya penyakit-penyakit akibat kerja. pencegahan atau penekanan menjadi sekecil-kecilnya terjadinya kematian akibat kecelakaan oleh karena pekerjaan. pencegahan atau penekanan menjadi sekecil-kecilnya cacat akibat pekerjaan. pengamatan material, konstruksi, bangunan, alat-alat kerja, mesinmesin, pesawat-peawat, instalansi-instalansi, dan lain-lain. peningkatan produktifitas kerja atas dasar tingkat keamanan kerja yang tinggi. penghindaran pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat dan sumber produksi lainnya sewaktu bekerja. pemeliharaan tempat kerja yang bersih, sehat, aman, dan nyaman. peningkatan dan pengamanan produksi dalam rangka industrialisasi dan pembangunan.

adanya

biaya pencegahan. kerugian akibat kecelakaan yang menimpa tenaga kerja dan peralatan. antara biaya pencegahan dan kerugian akibat kecelakaan terdapat selisih yang sulit ditetapkan. kecelakaan kerja selalu melibatkan manusia, peralatan dan proses. manusia merupakan faktor dominan dalam kecelakaan.

Manajemen K3 pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan operasional yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: Mengungkapkan sebab-sebab suatu kecelakaan ( akar kecelakaan ). Mengamati apakah pengendalian kecelakaan secara cermat dilaksanakan atau tidak

Tingkat penerapan sistem manajemen K3 dibagi menjadi tiga tingkat :

Perusahaan kecil atau perusahaan dengan tingkat resiko rendah harus menerapkan sebanyak 64 kriteria. Perusahaan sedang atau perusahaan dengan tingkat resiko menengah harus menerapkan sebanyak 122 kriteria. Perusahaan besar atau perusahaan dengan tingkat resiko tinggi harus menerapkan sebanyak 166 kriteria.

Keberhasilan pernerapan sistem manajeman K3 di tempat kerja diukur sebagai berikut:


Untuk

tingkat pencapaian 0 sampai 59 % dan pelanggaran peraturan perundangan dikenai tindakan hukum. Untuk tingkat pencapaian 60 sampai 84 % diberikan sertifikat dan bendera perak Untuk tingkat pencapaian 85 sampai 100 % diberikan sertifikat dan bendera emas.

Soal-soal Perlatihan
1.Jelaskan pengertian dan tujuan penerapan Manajemen Resiko K3 di tempat kerja.

2.Uraikan strategi-strategi yang digunakan untuk menerapkan Manajemen Resiko K3.


3 Jelaskan konsep Sistem Manajemen K3 (SMK3) sesuai dengan aturan yang berlaku. 4Jelaskan tujuan dan alasan penerapan SMK3 di tempat kerja. 5.Jelaskan tahap-tahap penerapan SMK3 di tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai