Anda di halaman 1dari 2

ALDY KURNIA HIDAYAT 1211702003 BIO IV A

ALIRAN DARAH (SIRKULASI) KATAK DI AIR DAN DIDARAT


Amfibi memiliki tahap remaja dan tahap dewasa dan sistem peredaran darah dari keduanya berbeda. Pada tahap ( kecebong) remaja, insang digunakan untuk oksigenat darah dan gerakan mirip dengan ikan. Pada tahap dewasa, amfibi (terutama katak) kehilangan insang mereka dan mengembangkan paru-paru. Mereka memiliki hati yang terdiri dari ventrikel dan dua atrium (mungkin dianggap sebagai atrium tunggal, jika tidak total atau sebagian terbagi) yang memompa darah beroksigen melalui arteri dan darah terdeoksigenasi melalui pembuluh darah ke paru-paru. Sejak amfibi adalah hewan berdarah dingin, mereka harus menemukan cara untuk menjaga darah mereka pada suhu konstan untuk mempertahankan homeostasis Sistem peredaran darah katak berupa system peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada system peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organorgan tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabangcabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dank e otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru. Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katakmemiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sitem peredaran

ALDY KURNIA HIDAYAT 1211702003 BIO IV A darah, katak juga memilki sistem peredaran limfe. System peredaran limfe berperdan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah. Katak memiliki jantung dengan tiga ruang yang terdiri atas satu bilik dan dua serambi. Di antara bilik dan serambi terdapat klep untuk mencegah darah kembali ke serambi ketika bilik berkontraksi. Serambi kanan berhubungan dengan sinus venosus yang menampung darah dari seluruh tubuh sebelum memasuki serambi kanan. Darah katak terdiri atas plasma darah yang jernih dan sel-sel darah. Plasma terdiri atas air, garam-garam mineral, dan protein darah. Sel-sel darah merah pada katak berbentuk pipih bulat-panjang, dengan hemoglobin yang terkandung dalam protoplasmanya. Sel-sel darah merah katak juga memiliki inti sel. Darah putih pada katak tidak berwarna dan memiliki inti. Darah dari seluruh tubuh yang kaya CO2 akan memasuki sinus venosus, kemudian masuk ke serambi kanan. Pada saat yang hampir bersamaan, darah dari paruparu dan permukaan kulit memasuki serambi kiri. Darah ini kaya dengan O2. Selain menggunakan paru-paru sebagai organ pernapasan, katak juga mampu menggunakan kulitnya yang lembap sebagai tempat pertukaran udara. Di bawah kulit ini, terdapat arteri tempat pertukaran CO2 dan O2. Darah yang kaya O2 dari kulit dan paru-paru akan kembali ke serambi kiri jantung melalui vena pulmo (paru-paru) dan kutaneus (kulit). Oleh karena serambi kanan dan kiri berkontraksi pada waktu yang hampir bersamaan, darah yang kaya dengan CO2 dari serambi kanan akan sedikit bercampur dengan darah kaya O2 dari serambi kiri. Darah dari bilik memasuki pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus). Dari trunkus arteriosus, sebagian darah akan masuk arteri menuju paru-paru dan kulit (arteri pulmo-kutaneus). Adapun sebagian lagi akan masuk ke arteri yang membawa darah ke seluruh tubuh

Anda mungkin juga menyukai