Anda di halaman 1dari 5

4.

2 Pembahasan Pada pratikum kali ini kami melakukan penyimpanan terhadap berbagai bahan serealia,kacang-kacangan,umbi-umbian,rempah dan telur dengan berbagai perlakuan berikut kami akan membahas tentang bahan makanan tersebut,penyimpanannya,dan perlakuan yang paling baik untuk melindungi bahan makanan agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. 1. Penyimpanan serealia dan kacang-kacangan Untuk kacang kedelai,dalam tabel dapat kita lihat bahwa kacang kedelai yang disimpan dalam kaleng lebih cepat rusak yaitu hanya tahan disimpan selama 2 minggu jika dibanding dengan kacang yang disimpan dalam karung kain dan keranjang anyaman yang tahan disimpan selama 3 minggu.Hal ini terjadi karena kaleng yang terbuat dari bahan logam bereaksi dengan senyawa yang terdapat kacang,dan mempengaruhi ketahanan kacang tersebut,untuk kacang yang disimpan dalam karung kain lebih banyak ditumbuhi jamur dibanding dengan kacang yang disimpan dalam keranjang anyaman.Hal ini terjadi karena karung kain memiliki pori-pori udara yang cukup besar yang menyebabkan bakteri dengan mudah masuk dan merusak kacang,jika dibanding dengan keranjang anyaman yang memiliki pori-pori ataupun selasela yang lebih rapat daripada karung kain,sehingga bakteri ataupun udara yang mempengaruhi ketahanan pangan dapat diatasi,bahan anyaman yang terbuat dari bambu pun tidak begitu mempengaruhi percepatan kerusakan kacang kedelai. Untuk kacang tanah pada tabel kacang tanah yang disimpan dalam kaleng, dan keranjang anyaman rusak dalam waktu yang bersamaan dan hanya tahan disimpan selama 2 minggu,hal ini terjadi karena jika kacang disimpan dalam kaleng dalam jangka waktu yang lama, maka senyawa logam dalam kaleng bereaksi dengan senyawa pada kacang tanah sehingga mempercepat proses kerusakan,.sedangkan bila disimpan dalam keranjang anyaman,bahan bambu yang menyusun keranjang mempercepat proses kerusakan kacang tanah,karena mudah untuk dihinggapi bakteri.Sedangkan

kacang tanah yang disimpan dalam karung kain lebih lama tahan karena karung kain memiliki pori-pori udara yang cukup bagus untuk menjaga ketahanan kacang tanah. Untuk jagung pipil,pada hari pengamatan semuanya sudah mengalami kerusakan,namun kerusakan pada jagung yang paling buruk adalah jagung yang disimpan dalam karung kain yang jagungnya paling banyak ditumbuhi jamur,karena tekstur jagung yang berair diserap oleh karung kain,hal ini menyebabkan karung kain menjadi lembab dan mudah ditumbuhi jamur ,sehingga mempercepat proses perusakan dimana jagung pipil ditumbuhi banyak jamur,dibanding dalam keranjang anyaman yang tidak terlalu menyerap air,tidak mudah dimasuki udara,sehingga jamur yang tumbuh hanya sedikit,sedangkan jagung yang disimpan dalam kaleng hampir ditumbuhi jamur,karena kaleng yang tidak banyak dimasuki oleh udara,jamur mungkin berasal dari reaksi yang terjadi antara senyawa pada jagung dan senyawa logam yang menyusun kaleng. Untuk beras ketan,secara keseluruhan tidak terjadi perubahan ataupun kerusakan apa-apa hingga pratikum berakhir.Hal ini terjadi karena beras merupakan bahan makanan yang tahan disimpan dalam jangka waktu yang lama,asalkan disimpan dalam suasana tempat yang kering. Untuk tepung ketan,yang disimpan dalam alumunium foil yang sudah mengalami kerusakan,karena alumunium foil yang terbuat dari bahan logam merusak struktur kimia tepung sehingga mengakibatkan tepung berbau tengik bila dibanding dengan tepung yang disimpan dalam plastic yang senyawa kimianya tidak begitu mempercepat kerusakan,begitu juga dengan karung kertas. Untuk tepung terigu dan hunkwe,hanya bertahan selama 2 minggu pada plastik,teksturnya mulai menggumpal yang ditimbulkan karena bereaksi dengan senyawa kimia palstik,pada alumunium foil bertahan selama 3 minggu ,namun juga sudah mengalami kerusakan karena pengaruh senyawa penyusun alumunium foil,tepung terigu dalam karung kertas lebih tahan lama,karena

senyawa kimia dalam karung kertas tidak begitu mempengaruhi kecepatan kerusakan. 2. Penyimpanan rempah dan umbi Untuk biji lada yang disimpan dalam plastik suhu ruang masih bagus kondisinya hingga 3 minggu terakhir,karena plastic yang kedap udara menyebabkan bakteri sukar mengkontaminasinya,berbeda dengan plastic yang ada pada suhu lembab,yang menyebabkan tekstur biji lada menjadi menggumpal pada minggu kedua.Untuk biji lada yang disimpan dalam karung kertas baik dalam suhu ruang maupun suhu lembab sama-sama mengalami kerusakan, factor tempat penyimpanannya yang menyebabkan biji lada cepat rusak,karena karung kertas mudah dimasuki oleh udara sehingga mempercepat proses perusakan,dan hanya mampu bertahan 1minggu.Untuk yang disimpan dalam alumunium foil yang paling cepat rusak,hanya mampu bertahan beberapa hari karena,bahan logam yang menyusun alumunium foil mempengaruhi perusakan biji lada dan bubuk lada. Untuk singkong yang disimpan dalam plastic yang diberi tanah dan pasir sama-sama mengalami kerusakan,singkong dalam plastic yang berisi tanah berbau busuk dan tekstur menjadi lembab karena tanah yang memiliki kandungan air melekat dan mempengaruhi tekstur ubi,ditambah lagi karena disimpan dalam plastik yang tidak dilobangi,sedangkan dalam pasir bertunas karena pasir mengandung zat atau unsur hara yang merangsang pertumbuhan tunas.Sedangkan yang disimpan dalam plastic berlubang yang berisi tanah dan pasir hanya mapu bertahan 4 hari,karena suhu yang lembab yang disebabkan oleh masuknya udara melalui lobang pada plastic merangsang pertumbuhan tunas menjadi lebih cepat dari biasanya,sehingga singkong menjadi cepat rusak dan teksturnya menjadi lunak. Untuk ubi jalar dengan semua perlakuan sudah mengalami kerusakan pada hari keempat kecuali yang disimpan dalam plastic yang berisi pasir yang rusak pada hari ketujuh,hal ini sangat dipengaruhi oleh factor suhu dan

kelemabapan,ubi jalar lebih bertahan lama dalam plastic berisi pasir karena pasir tidak banyak mengandung kadar air,dan udara pun tidak terlalu banyak yang masuk,berbeda dengan yang berisi tanah,meskipun sama-sama dalam plastic karena tanah mengandung kadar air lebih banyak dibanding pasir.Aroma busuk yang terjadi karena plastic yang dilobangi mempermudah organisme lain masuk dan merusak tekstur serta aroma umbi. 3. Penyimpanan Telur Telur tanpa perlakuan yang disimpan dalam plastic tidak berlubang pada suhu dingin,suhu ruang dan plastic berlubang pada suhu ruang baik untuk penyimpanan telur karena tidak ada reaksi kimia yang mempengaruhi percepatan kerusakan,plastic yang tidak berlubang lebih tahan karena tidak ada udara yang masuk sehingga tidak ada factor yang mengganggu telur,suhu dingin pun membantu proses pencegahan kerusakan telur.sedangkan telur pada plastic berlubang suhu dingin rusak karena masuknya udara yang merangsang organisme untuk merusak telur. Telur yang direndam dengan air kapur tanpa direbus pada kedua perlakuan rusak karena kapur mengikis lapisan permukaan kulit telur sehingga mempermudah organisme masuk dan merusak telur,sedangkan telur yang direbus keduanya masih bagus karena proses pendidihan menjadikan kapur yang melapisi kulit telur menjadi keras dan melindungi lapisan permukaan kulit telur sehingga telur tahan disimpan selama 3 minggu. Telur yang dilapisi minyak keduanya masih baik ,karena lapisan minyak menutup pori-pori telur sehingga pada suhu apapun telur akan tetap awet .Minyak yang melapisi telur membuat bakteri enggan hinggap sehingga telur akan tetap awet.Begitupun dengan telur yang sudah direndam dalam ekstrak daun suji pada suhu dingin,telur masih tetap awet hanya karena berada dalam suhu dingin,tidak pada suhu ruang,karena perendaman telur setelah pelapisan dengan minyak akan mengakibatkan lapisan minyak menipis dan telur akan cepat rusak.

4.2 Pembahasan Dalam pratikum kali ini kami melakukan penyimpanan terhadap ikan,daging,susu.Berikut adalah pembahasan kami dari setiap pengamatan. 1. Penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai