Anda di halaman 1dari 26

Studi Korelasional antara Komunikasi Interpersonal, Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan dan Penalaran dengan Daya Bersaing Aparat

Pemerintah Kab. Sumenep (2011)


Oleh : H. SOENGKONO SIDIK

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu penentu agar suatu organisasi tetap bertahan dan berkembang adalah daya bersaing sumber daya manusia organisasi tersebut. Demikian pula aparat pemerintah yang dituntut untuk semakin profesional dan berdaya saing.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut, kemudian dilakukan identifikasi masalah, sebagai berikut : Pertama, tingkat pendidikan; Kedua, keterampilan; Ketiga, komunikasi interpersonal; Keempat, motivasi kerja; Kelima, kreativitas; Keenam, partisipasi dalam pengambilan keputusan; Ketujuh, kebiasaan belajar; Kedelapan, penalaran.
3

C. PEMBATASAN MASALAH
Sehubungan dengan keterbatasan waktu maka penelitian ini dilakukan pembatasan masalah yaitu hanya meneliti tentang hubungan antara daya bersaing dengan variabel komunikasi interpersonal, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan penalaran. Sedangkan variable yang lain tidak akan diteliti.

D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah seperti yang telah diungkap dalam uraian dimuka, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal dengan daya bersaing? Apakah terdapat hubungan antara partisipasi dalam pengambilan keputusan dengan daya bersaing? Apakah terdapat hubungan antara penalaran dengan daya bersaing? Apakah terdapat hubungan antara komunikasi interpersonal, partisipasi dalam pengambilan keputusandan penalaran secara bersama sama dengan daya bersaing?
5

E. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat memberikan wawasan lebih luas pada pihak yang berminat meneliti tentang daya bersaing individu.
Dapat bermanfaat bagi pengambil keputusan di institusi swasta, pemerintah lebih khusus Pemda Kab. Sumenep dalam meningkatkan daya saing institusinya.

II. DESKRIPSI TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN


A. DESKRIPSI TEORITIS 1. Hakikat Daya Bersaing Porter (1985) Mengatakan bahwa, salah satu pilar utama dalam kompetisi adalah perubahan teknologi , organisasi yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan tertinggal dan menjadi pecundang. Dengan kata lain organisasi yang pegawainya yang lebih tanggap terhadap perubahan teknologi memiliki daya bersaing yang lebih tinggi . Hawkins, Mansell dan Skea (1995) Berpendapat bahwa, Persaingan dalam dunia usaha maupun layanan publik , sangat dipengaruhi hubungan antar komponen produksi . SDM merupakan salah satu faktor produksi yang memiliki peran sangat menentukan.
7

Berdasarkan analisis kritis terhadap setiap teori tersebut diatas maka yang dimaksud daya bersaing dalam penulisan ini

adalah perilaku pembawaan individu yang menunjukkan


kondisi dan posisi relative individu tersebut terhadap individu lain dalam kelompoknya yang tinggi atau rendahnya ditandai dengan kemampuan untuk mengembangkan diri, berusaha unggul dalam kelompoknya, proaktif menanggapi peristiwa,

dorongan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan


kepekaan terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya.
8

2.

Hakikat Komunikasi interpersonal


Effendi (1986) Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication yang berarti sama , jika kita mengadakan komunikasi dengan orang lain maka sedang mengadakan kesamaan dengan orang lain. Komunikator yang berpengalaman akan selalu menaruh perhatian pada arus balik dan selalu mengubah cara penyampaian pesannya sesuai dengan tanggapan komunikan yang berguna untuk mengontrol sukses atau tidaknya komunikasi. Curtis, Floyd dan Winsor (1998) mengatakan bahwa, salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan informasi kepada klien, kolega, bawahan dan penyedia (supervisor) sedangkan tujuan lainnya adalah menerima informasi. Komunikasi interpersonal dalam Rakhmad (1998) dapat dijelaskan oleh beberapa faktor yaitu : persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal.

Persepsi interpersonal dipengaruhi oleh faktorfaktor personal dan situasional. Konsep diri yaitu pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya. Atraksi interpersonal , dengan mengetahui seseorang dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal antara lain daya tarik fisik, kedekatan dan kemampuan. Hubungan interpersonal, makin baik hubungan interpersonal makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi diantara komunikan.
10

3. Hakikat Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan Bridges, Olm dan Barnhill ( 1971) Berpendapat bahwa, Pengambilan keputusan adalah pemikiran yang berkaitan dengan hasilnya sebagai suatu pilihan dari sejumlah alternative tindakan . Moody (1983) Berpendapat bahwa Pengambilan keputusan adalah seni dan bukan ilmu . Dalam pengambilan keputusan hendaknya didasarkan pada 5 unsur yaitu : fakta, pengetahuan, pengalaman, analisis dan pertimbangan.

11

Johnson (1975) mengemukakan bahwa, keterlibatan dalam pengambilan keputusan mengembangkan pemanfaatan sumber-sumber dan potensi anggota, meningkatkan komitmen anggota untuk menjalankan keputusan yang dibuat lembaga . Hasil penelitian Jenkins (1973) menunjukkan bahwa, adanya peningkatan penampilan kinerja anggota organisasi bila mereka dilibatkan dalam pengambilan keputusan, karena merasakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebagai hasil keputusan mereka, akibatnya mereka merasa memiliki keputusan tersebut .

12

4. Hakikat Penalaran Menurut Garlikov (1999), Penalaran adalah suatu kegiatan dimana kadang-kadang orang seperti melakukan hal kurang baik, lebih tepat dan lebih berguna berpikir tanpa nalar sama sekali, meski mereka mungkin berpikir keliru, dan meski mereka mungkin melakukan sesuatu itu seperti menalar . Pranaka (1987) mendifinisikan penalaran adalah suatu proses melalui dimana manusia berdasarkan suatu pengetahuan sampai kepada pengetahuan baru lebih lanjut , secara singkat penalaran adalah jalan terjadinya proses evolusinya pengetahuan .

13

Suriasumantri (1998) mengatakan bahwa Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang berupa pengetahuan . Kemudian Suriasumantri menyimpulkan bahwa, Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menggunakan kebenaran dimana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing . Logika induktif adalah penarikan kesimpulan dari kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khusus).
14

B. KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan uraian terdahulu telah dirumuskan masalah dalam penelitian yaitu apakah terdapat hubungan variabel bebas secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan variabel terkait. Maka dibuat kerangka berpikir tentang kemungkinankemungkinan adanya hubungan antar variabel bebas dan terikat sebagai berikut : 1. Hubungan antara komunikasi interpersonal dengan daya bersaing. Seorang dapat dikatakan memiliki tingkat komunikasi interpersonal yang tinggi apabila dia dapat berkomunikasi dengan orang yang sudah dikenalnya dengan lancar.
15

2. Hubungan antara partisipasi dalam pengambilan keputusan denga daya bersaing. Seseorang dikatakan memiliki tingkat kemampuan partisipasi dalam pengambilan keputusan apabila dia memiliki keterlibatan tinggi dalam pengambilan keputusan kelompoknya. Dengan demikian apabila tingkat keterlibatan seseorang dalam pengambilan keputusan tinggi maka semakin tinggi pula daya bersaing orang tersebut. 3. Hubungan penalaran dengan daya bersaing Tingkat penalaran seseorang banyak dipengaruhi oleh daya ingat seseorang, karena didalam seseorang itu berpikir dan kemudian menyimpulkan sesuatu yang baru, itu bisa diperoleh dari proses merangkai yang ada di otak orang itu.

16

4. Hubungan antara komunikasi interpersonal, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan penalaran secara bersama-sama dengan daya bersaing.
Dalam uraian diatas telah dilakukan analisis bahwa diduga terdapat hubungan positf (1) antara komunikasi interpersonal dengan daya bersaing, (2) antara partisipasi dalam pengambilan keputusan dengan daya bersaing dan (3) antara penalaran dengan daya bersaing. Ketiga faktor yang mempengaruhi daya bersaing itu baru berkontribusi secara terpisah pada daya bersaing. Dari kajian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara ketiga variabel tersebut secara bersamasama dengan daya bersaing, atau dengan kata lain makin lancar komunikasi interpersonal, makin tinggi partisipasi dalam pengambilan keputusan dan makin tinggi kemampuan penalaran , makin tinggi daya bersaing.
17

C. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir yang ada maka diajukan hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal dengan daya bersaing, makin lancar komunikasi interpersonal akan makin tinggi daya bersaing. 2. Terdapat hubungan positif antara partisipasi dalam pengambilan keputusan dengan daya bersaing, makin tinggi partisipasi dalam pengambilan akan makin tinggi daya bersaing. 3. Terdapat hubungan positif antara penalaran dengan daya bersaing, makin tinggi penalaran akan makin tinggi daya bersaing. 4. Terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan penalaran secara bersama sama dengan daya bersaing, makin lancar komunikasi interpersonal, makin tinggi partisipasi dalam pengambilan keputusan dan makin tinggi penalaran secara bersama sama akan makin tinggi pula daya bersaing.
18

III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkap ada atau tidaknya hubungan dan sekaligus mengetahui seberapa besar dan kuat hubungan antara : 1. Variabel komunikasi interpersonal dengan Variabel daya bersaing. 2. Variabel partisipasi dalam pengambilan keputusan dengan Variabel daya bersaing. 3. Variabel penalaran dengan Variabel daya bersaing. 4. Variabel komunikasi interpersonal, Variabel partisipasi dalam pengambilan keputusan dan Variabel penalaran dengan Variabel daya bersaing
19

B. Tempat dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan terhadap aparat Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan pelaksanaan penelitian telah dilakukan dari bulan Desember 2011 s/d Januari 2012.

20

C. METODE PENELITIAN :
Penelitian dirancang menggunakan metode survey dan dilaksanakan di kantor kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan menggunakan Sembilan puluh aparat yang terpilih secara acak sederhana. Data penelitian daya bersaing, komunikasi interpersonal dan partisipasi dalam pengambilan keputusan dikumpulkan melalui instrument yang disusun oleh penulis, sebelum disebarkan pada responden validitas instrument peneliti dikalibrasi dengan menggunakan analisis korelasi pearson product moment dan koefisien realibilitas instrument dihitung dengan rumus alpha cronbach.
21

Setelah diperoleh data dari responden, kemudian dicari hubungan antar variabel dengan menggunakan pendekatan studi korelasional dan regresi, adapun hubungan antar variabel tersebut diatas dapat digambarkan dalam model konstelasi sebagai berikut :
Keterangan : X1 = Variabel bebas komunikasi interpersonal X2 = Variabel partisipasi dalam pengambilan keputusan X3 = Variabel bebas penalaran Y = Variabel terikat daya bersaing

X1

X2

X3

22

D. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


Populasi penelitian adalah semua aparat Pemda Kab. Sumenep . Dalam teknik pengambilan sampel dilakukan dua tahap. Tahap pertama menetapkan tiga kantor yang dipilih secara acak sederhana dari seluruh satuan kerja dan Tahap kedua pada setiap kantor dilakukan pengambilan sampel secara acak sederhana sebanyak 30 sampel, sehingga penelitian ini melibatkan 90 sampel. Adapun pengambilan sampel pada tiap kantor dilakukan sebagai berikut :

1. Kerangka sampel dibuat berupa daftar nama aparat golongan II dan III dari masing-masing kantor. 2. Kerangka sampel dipilih secara acak sederhana sebanyak 30 sampel. 3. Jumlah anggota sampel dipertahankan. 4. Dari 90 sampel diambil sebanyak 30 sampel untuk melaksanakan uji coba instrument penelitian, sedangkan sisanya 60 sampel digunakan untuk penelitian.
23

E. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrument penelitian untuk mengumpulkan data berupa daftar pertanyaan yang akan direspon oleh para responden. Adapun instrument penelitian yang dikembangkan dari teori-teori yang kemudian melalui analisis dan sistesis melahirkan konstruk dapat dijelaskan dalam uraian sbb : 1. Variabel Daya Bersaing 2. Variabel Komunikasi Interpersonal 3. Variabel Partisipasi dalam pengambilan keputusan 4. Variabel Penalaran

24

F. Teknik Analisis Data


Data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik statistika, baik statistika deskriptif maupaun statistika inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan data masing-masing variabel penelitian secara tunggal, sedangkan statistika inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan pada setiap hipotesis yang diajukan yaitu hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas secara sendiri-sendiri dan secara bersama-sama.
25

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA


26

Anda mungkin juga menyukai