Anda di halaman 1dari 23

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (STAD) PADA MATERI NOTASI HIMPUNAN DAN DIAGRAM VENN

MAKALAH Disusun dalam rangka memenuhi tugas ilmiah Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Matematika 1 Dosen Pengampu : Bp. Aryo Andrie Nugroho, S.Si., M.Pd.

Disusun oleh : Kelas 3H YOHANES APRIAN GETA NGATINI RISTIANINGRUM (11310351) (11310355) (11310356)

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP PGRI SEMARANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada akhir akhir ini terlihat jelas bahwa rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Dari beberapa pelajaran yang di ujikan di sekolah sekolah, hasil yang diperoleh cenderung menurun khususnya pelajaran matematika, dan salah satu penyebabnya adalah penyajian materi pelajaran guru hanya menggunakan metode metode tertentu yang dikuasainya, serta model pembelajaran masih berpusat kepada guru. Di samping itu, matematika memiliki objek kajian yang abstrak dan pola pikir yang deduktif serta konsisten, sehingga untuk mempelajari matematika diperlukan cara berpikir logis, kreatif, serta rasional. Hal ini menjadi alasan kesulitan matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan menakutkan. Akibatnya siswa kurang berminat dan prestasi belajar matematika pun menjadi sangat rendah. Hal yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa dan mata pelajaran matematika salah satunya adalah kurang pahamnya siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, kurangnya penjelasan secara detail cara memecahkan soal atau masalah. Hal seperti ini sebaiknya segera diatasi untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sebagai instansi terkait juga pakar pendidikan mencari solusi untuk mengatasinya dengan berbagia kegiatan atau pendekatan diantaranya dengan seminar, symposium atau lokakarya. Dari pendekatan tersebut diperoleh strategi diantaranya dengan mengubah

pembelajaran yang berpusat kepada guru kepada pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan pembelajaran dalam kelompok yang lebih dikenal dengan istilah kooperatif. Diantara beberapa tipe kooperatif yang lebih mudah diterapkan dibeberapa pokok bahasan mata pelajaran matematika SLTP yaitu Student Team Achievement Divisions ( STAD ), karena merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Model ini akan di uraikan lebih lanjut dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari pernyataan dalam latar belakang di atas, maka akan timbul berbagai pertanyaan yang dapat dijadikan acuan untuk rumusan masalah, diantaranya sebagai berikut : 1. Apakah pengertian model pembelajaran kooperatif tipe STAD? 2. Apa saja komponen dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? 4. Mengapa model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi notasi himpunan dan diagram Venn perlu diterapkan dalam proses belajar mengajar?

C. PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan pengertian model pembelajaran koperatif tipe STAD. 2. Menjelaskan komponen-komponen model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 4. Menjelaskan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi notasi himpunan dan diagram Venn.

BAB II PEMBAHASAN

A. LandasanTeori Menurut Ismail (2003), istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur. Suatu model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu, yaitu rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan, serta lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurut Muslimin dkk (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur penghargaan. Menurut Muslimin dkk (2000), pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antarsiswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sementara itu menurut Wina (2006), model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif, yaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap anggota kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai. Sementara menurut Anita dalam Cooperative Learning (2007), model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok serta di dalamnya menekankan kerjasama. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta mengembangkan keterampilan sosial. Menurut banyak keluhan-keluhan guru tentang pembelajaran yang menggunakan diskusi kelompok yang sudah dilakukan, diantaranya : 1. pemborosan waktu; 2. siswa tidak dapat bekerjasama dengan teman secara efektif dalam kelompok; 3. siswa yang rajin dan pandai merasa pembagian tugas dan penilaiannya tidak adil; 4. siswa yang kurang pandai dan kurang rajin akan merasa minder bekerjasama dengan teman-temannya yang lebih mampu; 5. terjadi situasi kelas yang gaduh.

Telah disebutkan di atas bahwa tidak semua kerja dengan menggunakan diskusi kelompok bisa dianggap sebagai belajar dengan pembelajaran kooperatif. Oleh

karena itu, guru perlu mengembangkan wawasan tentang pembelajaran kooperatif sehingga dapat meminimalkan keluhan-keluhan yang ada. Ada unsur-unsur dasar dimana suatu pembelajaran disebut pembelajaran kooperatif. Dalam proses pembelajaran kooperatif, siswa didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif (Muslimin dkk, 2000) adalah sebagai berikut : 1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. 2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. 3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. 4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dievaluasi. 5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta untuk

mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Untuk itu Ibrahim, dkk (2000: 6-7) mengemukakan ciri-ciri metode pembelajaran kooperatif, antara lain : 1. Siswa bekerja sama dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin berbeda. 4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok ketimbang individu.

Ciri-ciri tersebut menempatkan metode pembelajaran kooperatif ini unik, karena selain membantu siswa memahami materi pelajaran juga melatih kemampuan siswa dalarn kerja sama kelompok.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam model pembelajaran kooperatif, diberikan beberapa jenis pendekatan yang salah satunya Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pendekatan paling sederhana yang

dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran (Rachmadiarti, 2001). Pada STAD siswa dalam suatu kelas tertentu dibagi menjadi kelompok dengan 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen yang terdiri dua laki-laki dan perempuan, berasal dan berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, rendah, dan anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya, dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan melakukan diskusi (Rachmadiarti, 2001). Metode diskusi yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa (Permana, 2004).

C. Komponen dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menurut Slavin 1998 (Permana, 2005) ada 5 komponen utama di dalam pembelajaran yang menggunakan model STAD, yaitu : 1. Penyajian Kelas Tujuannya adalah menyajikan materi berdasarkan pembelajaran yang telah disusun. Setiap pembelajaran dengan model STAD, selalu dimulai dengan penyajian kelas. Sebelum menyajikan materi, guru dapat memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi untuk berkooperatif dan sebagainya. 2. Tahapan Kegiatan Belajar Kelompok Dalam kegiatan belajar kelompok, materi yang digunakan adalah LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk setiap kelompok. 3. Tahapan Menguji Kinerja Individu Untuk menguji kinerja individu pada umumnya digunakan tes atau kuis. Setiap siswa wajib mengerjakan tes atau kuis. Setiap siswa berusaha untuk bertanggung jawab secara individual, melakukan yang terbaik sebagai kontribusinya kepada kelompok. 4. Penskoran Peningkatan Individu Tujuan memberikan skor peningkatan individu adalah memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk menunjukkan gambaran kinerja pencapaian tujuan dan hasil kerja maksimal yang telah dilakukan setiap individu untuk kelompoknya. 5. Tahapan Mengukur Kinerja Kelompok Setelah kegiatan penskoran peningkatan individu selesai, langkah selanjutnya adalah pemberian penghargaan kepada kelompok. Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan skor peningkatan kelompok yang diperoleh.

D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1. Kelebihan Beberapa hasil penelitian menunjukkan manfaat pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa (Linda Lundgren, 1994; dalam Ibrahim dkk, 2000: l8), antara lain : a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. b. Rasa harga diri menjadi tinggi. c. Memperbaiki sikap terhadap mata pelajaran dan sekolah. d. Memperbaiki kehadiran. e. Angka putus sekolah mejadi lebih rendah. f. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar, g. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil. h. Konflik antar pribadi berkurang. i. Sikap apatis berkurang. j. Pemahaman yang lebih mendalam. k. Motivasi lebih besar l. Hasil belajar lebih tinggi. m. Retensi lebih lama. n. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.

2. Kekurangan Pada saat guru menerapkan pembelajaran STAD, menurut Nur (2005:89-94) ada sejumlah masalah yang dapat dialaminya: a. Siswa dalam satu tim atau lebih tidak dapat menyesuaikan diri. b. Siswa berperilaku menyimpang. c. Siswa terlalu gaduh. d. Ketidakhadiran. e. Siswa tidak dapat menggunakan waktu latihan tim secara efektif. f. Rentang tingkat kinerja di dalam kelas terlalu lebar untuk pengajaran kelompok. g. Penggunaan sistem skor perbaikan individual. h. Meskipun poin tim didasarkan pada perbaikan, nilai tim masih tetap ditentukan menurut cara seperti biasanya. Akibatnya, siswa dengan kinerja tinggi yang tetap tinggi dalam kinerjanya akan tetap memperoleh nilai tinggi. i. Karena kuis tertentu begitu sulit, sehingga hampir setiap orang mendapat poin perbaikan nol.

E. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dewasa ini terdapat beberapa masalah dalam pemahaman materi notasi himpunan dan Diagram Venn. Letak maslahnya di antaranya yaitu menemukan pemecahan masalah dengan menggunakan konsep himpunan dan Diagram Venn. Untuk mengatasi kesulitan dalam materi tersebut, maka penulis mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan harapan peserta didik mampu memecahkan permasalahan baik secara individu maupun berkelompok.

BAB III PENUTUP

A. Simpulan Dari makalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok serta di dalamnya menekankan kerjasama. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta mengembangkan keterampilan sosial. Ciri-cirinya antara lain : a. Siswa bekerja sama dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. c. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin berbeda. d. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok ketimbang individu. Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pendekatan paling sederhana yang dikembangkan untuk melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. 2. Ada 5 komponen utama di dalam pembelajaran yang menggunakan model STAD, yaitu : a. Penyajian Kelas Tujuannya adalah menyajikan materi berdasarkan pembelajaran yang telah disusun. Setiap pembelajaran dengan model STAD, selalu dimulai dengan penyajian kelas. Sebelum menyajikan materi, guru dapat memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi untuk berkooperatif dan sebagainya. b. Tahapan Kegiatan Belajar Kelompok Dalam kegiatan belajar kelompok, materi yang digunakan adalah LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk setiap kelompok. c. Tahapan Menguji Kinerja Individu Untuk menguji kinerja individu pada umumnya digunakan tes atau kuis. Setiap siswa wajib mengerjakan tes atau kuis. Setiap siswa berusaha untuk bertanggung jawab secara individual, melakukan yang terbaik sebagai kontribusinya kepada kelompok.

d. Penskoran Peningkatan Individu Tujuan memberikan skor peningkatan individu adalah memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk menunjukkan gambaran kinerja pencapaian tujuan dan hasil kerja maksimal yang telah dilakukan setiap individu untuk kelompoknya. e. Tahapan Mengukur Kinerja Kelompok Setelah kegiatan penskoran peningkatan individu selesai, langkah

selanjutnya adalah pemberian penghargaan kepada kelompok. Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan skor peningkatan kelompok yang diperoleh. 3. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD : a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. b. Rasa harga diri menjadi tinggi. c. Memperbaiki sikap terhadap mata pelajaran dan sekolah. d. Memperbaiki kehadiran. e. Angka putus sekolah mejadi lebih rendah. f. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar, g. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil. h. Konflik antar pribadi berkurang. i. Sikap apatis berkurang. j. Pemahaman yang lebih mendalam. k. Motivasi lebih besar l. Hasil belajar lebih tinggi. m. Retensi lebih lama. n. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi. Adapun kelemahannya : a. Siswa dalam satu tim atau lebih tidak dapat menyesuaikan diri. b. Siswa berperilaku menyimpang. c. Siswa terlalu gaduh. d. Ketidakhadiran. e. Siswa tidak dapat menggunakan waktu latihan tim secara efektif. f. Rentang tingkat kinerja di dalam kelas terlalu lebar untuk pengajaran kelompok. g. Penggunaan sistem skor perbaikan individual. h. Meskipun poin tim didasarkan pada perbaikan, nilai tim masih tetap ditentukan menurut cara seperti biasanya. Akibatnya, siswa dengan kinerja tinggi yang tetap tinggi dalam kinerjanya akan tetap memperoleh nilai tinggi. i. Karena kuis tertentu begitu sulit, sehingga hampir setiap orang mendapat poin perbaikan nol.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/76550751/Pembelajaran-Kooperatif-Metode-Stad

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-stad-student-teamsachievement-division/

http://www.docstoc.com/docs/73869778/Penerapan-Strategi-PembelajaranKooperatif-Tipe-Stad-Pada-Mata-Pelajaran-Matematika

http://my.opera.com/MAN-Wonokromo/blog/2011/04/24/contoh-ptk-penerapanmodel-pembelajaran-kooperatif-tipe-stad-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-siswa

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MATERI NOTASI HIMPUNAN DAN DIAGRAM VENN

Disusun oleh :

Kelas 3H YOHANES APRIAN GETA NGATINI RISTIANINGRUM (11310351) (11310355) (11310356)

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP PGRI SEMARANG TAHUN 2012

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester

: ........................ : Matematika : VII/Dua

Sub Pokok Bahasan : Notasi Himpunan dan Diagram Venn Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

A. Standar Kompetensi Menggunakan konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mengidentifikasi data-data yang diketahui/tersedia pada masalah yang akan diselesaikan. 2. Merumuskan masalah yang akan diselesaikan. 3. Memilih strategi pemecahan masalah dengan tepat. 4. Memilih konsep yang relevan untuk diterapkan dalam pemecahan masalah.

D. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa dapat menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah. E. Kemampuan Prasyarat Kemampuan prasyarat yang seharusnya dikuasai siswa sebelum belajar kompetensi dasar ini adalah siswa sudah dapat memahami pengertian dan notasi himpunan serta penyajiannya, konsep himpunan bagian, operasi irisan, operasi gabungan, kurang, dan komplemen pada himpunan, serta menyajikan himpunan dengan diagram Venn. F. Materi Pembelajaran Notasi himpunan dan Diagram Venn.

H. Metode Pembelajaran Model : Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pendekatan : ceramah, diskusi kelompok, penugasan, tanya jawab

I. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru mengomunikasikan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang akan dicapai oleh setiap siswa. b. Guru memotivasi siswa dan menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh (pembelajaran kooperatif tipe STAD). c. Dengan tanya jawab guru dan siswa mengecek kemampuan prasyarat siswa (pengecekan kemampuan prasyarat terlampir).

2. Kegiatan Inti a. Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah mengenai konsep himpunan dalam pemecahan masalah. b. Guru memberikan tes awal setelah menyampaikan materi pembelajaran mengenai konsep himpunan dalam pemecahan masalah untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal sesuai dalam tahapan dalam model pembelajaran tipe STAD. c. Guru menginformasikan pengelompokan siswa dimana setiap kelompok terdiri dari 4 sampai dengan 5 siswa yang kemampuan akademiknya terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. d. Guru membagikan bahan-bahan diskusi kelompok pada setiap kelompok untuk dikerjakan anggota setiap kelompok tentang materi pembelajaran yang sudah diberikan guru untuk didiskusikan bersama-sama, dan saling bantumembantu antar anggota lain dalam kelompoknya, sedangkan guru memotivasi, memfasilitasi kerja siswa, membantu siswa yang mengalami kesulitan, dan mengamati kerjasama tiap anggota dalam kelompok belajar. e. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan guru bertindak sebagai fasilitator. f. Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual. g. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok melalui nilai penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan individual dari nilai dasar ke nilai berikutnya setelah mereka melalui kegiatan kelompok.

3. Kegiatan Penutup a. Guru memberikan refleksi dengan cara menunjuk siswa secara acak untuk mengomunikasikan pengalamannya selama diskusi kelompok dan selama menyelesaikan kuis secara individual. b. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

4. Sumber Belajar a. Buku Matematika Jilid VII dari Direktorat PLP, Depdiknas 2004 b. Buku Matematika SMP jilid VII c. Bahan diskusi kelompok d. Kuis individual e. Pengecekan kemampuan prasyarat.

5. Penilaian Hasil Teknik Penilaian: pengamatan dan tes tertulis

J. Uraian Materi Di dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sudah mengenal tentang himpunan. Contohnya, sekawanan lembu, sekumpulan ikan, dan sekelompok burung. Masing-masing kata kawanan, kumpulan, dan kelompok dapat diganti dengan kata himpunan. 1. Pengertian Himpunan a. Apakah arti himpunan? Perhatikan kumpulan berikut! (i) kumpulan wanita cantik (ii) kumpulan guru yang bijaksana (iii) kumpulan buku, penghapus, bolpoin, pensil, penggaris (iv) kumpulan pisang, anggur, stroberi, apel Pada bagian (i) dan (ii) pengertian cantik dan bijaksana relatif untuk setiap orang, sehingga kita bisa katakan bagian (i) dan (ii) bukan merupakan himpunan karena anggota-anggotanya tidak dapat ditetapkan dengan jelas. Sedangkan kumpulan benda atau objek pada bagian (iii) dan (iv) dapat didefinisikan sebagai kumpulan alat-alat tulis dan buah. Kumpulan demikian disebut himpunan karena anggota-anggotanya dapat ditentukan dengan jelas.
Himpunan adalah kumpulan benda/objek yang didefinisikan dengan jelas. Himpunan dituliskan dengan kurung kurawal {} Untuk membedakan himpunan yang satu dengan yang lain, sebuah himpunan dinamai dengan huruf capital, yaitu : A,B,C,,Z

b. Menyatakan suatu himpunan 1) Dengan kata-kata atau menyebutkan syarat keanggotaan contoh : P = {bilangan asli antara 4 sampai 10}

Q = {bilangan genap yang kurang dari 15} 2) Dengan menyebutkan atau mendaftar anggotanya contoh : (i) Untuk himpunan yang anggotanya terbatas dan sedikit A = {jerapah, gajah, macan, zebra} B = {pensil, penggaris, jangka, busur} (ii) Untuk himpunan yang anggotanya terbatas dan banyak C = {Sumatra, Jawa, Lombok, Bali,, Papua} D = {1, 3, 5, 7, 9, 11,,89} (iii) Untuk himpunan yang anggotanya tak terbatas E = {2, 3, 5, 7,} F = {1, 10, 100, 1000,}

3) Dengan notasi pembentuk himpunan (i) Benda atau objeknya dilambangkan dengan sebuah peubah contoh : a, b, c,, z (ii) Menuliskan syarat keanggotaannya di belakang tanda contoh : A = {x x < 5 , x bilangan asli}

dibaca : himpunan setiap x sedemikian hingga x kurang dari 5 dan x anggota bilangan asli. B = {(x,y) y + x = 5, x dan y bilangan asli}

dibaca : himpunan pasangan x dan y sedemikian hingga y ditambah x sama dengan 5 untuk x dan y anggota bilangan asli.

4) Dengan Diagram Venn contoh : gambar 4.4 adalah diagram Venn dari himpunan : A = {1, 2, 3, 4, 5} c. Anggota suatu himpunan 1) Menyatakan anggota suatu himpunan Setiap benda (objek) yang ada dalam himpunan disebut anggota atau elemen dari himpunan tersebut. Untuk menuliskan anggota himpunan, dipakai notasi . contoh : Bila A = {2, 3, 5, 7}, maka : * 2 termuat di A, berarti 2 * 3 termuat di A, berarti 3 A A

2) Menyatakan banyaknya anggota suatu himpunan contoh : Tentukan banyaknya anggota dari himpunan berikut : A = {kuda, kerbau, kambing, sapi} B = {sapu, cangkul, palu, ember, keranjang} C = {segitiga, persegi, persegi panjang} Jawab : Banyaknya anggota A = 4, ditulis n(A) = 4 Banyaknya anggota B = 5, ditulis n(B) = 5 Banyaknya anggota C = 3, ditulis n(C) = 3

2. Himpunan Bagian

Perhatikan diagram Venn pada gambar 4.7! Dari diagram Venn tersebut tampak bahwa anggota dari A = {2, 3, 5} dan B = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} Ternyata semua anggota A juga merupakan anggota B. Hal demikian dikatakan bahwa : A bagian dari B, ditulis A B; atau B memuat A, ditulis B A.

Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B (A B) bila setiap anggota A menjadi anggota B.

3. Operasi Himpunan a. Irisan atau interseksi


A irisan B (A B) adalah himpunan semua anggota yang merupakan anggota A dan juga anggota B.

Perhatikan gambar 4.8! Tampak bahwa :

A = {2, 3, 5, 7} dan B = {1, 3, 5, 7, 9} maka : A B = {3, 5, 7} (anggota A dan B yang berada di daerah arsiran)

b. Gabungan atau union


A gabungan B (A B) adalah himpunan semua anggota yang merupakan anggota A atau anggota B.

Perhatikan gambar 4.9! Tampak bahwa : A = {0, 1, 2, 3, 4, 5} dan B = {2, 4, 6, 8, 10} maka : A B = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10} (anggota A dan B yang berada di daerah

arsiran)

c. Selisih dua himpunan (difference)


Selisih A dan B (A B) adalah himpunan semua anggota yang merupakan anggota A tetapi bukan anggota B.

Perhatikan gambar 4.10! Tampak bahwa : A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {1, 3, 5, 7, 9} maka : A B = {2, 4} dan B A = {7, 9}

d. Komplemen
Komplemen A (A) adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota semesta pembicaraan tetapi bukan anggota himpunan A.

Perhatikan gambar 4.11! Bagian yang diarsir menunjukkan daerah komplemen dari himpunan A.

4. Diagram Venn a. Menyatakan diagram Venn (i) Himpunan digambarkan dengan kurva tertutup sederhana. (ii) Setiap anggota digambarkan dengan noktah (titik) di dalam kurva. (iii) Smesta pembicaraan dari himpunan itu digambarkan dengan persegi panjang dan pada pojok kiri atas ditulis huruf U atau S. Contoh : 1) Jika diketahui semesta pembicaraannya adalah S = {0, 1, 2, 3,, 10} dan himpunan A = {0, 1, 4, 9}, maka diagram Venn dari himpunan-himpunan di atas akan ditunjukkan oleh gambar 4.13(i). 2) Diketahui S = {0, 1, 2, 3,, 10}, A = {2, 3, 5, 7}, dan B = {1, 3, 5, 7, 9}, maka diagram Venn dari himpunan-himpunan di atas akan ditunjukkan oleh gambar 4.13(ii). 3) Diketahui S = {0, 1, 2, 3,, 10}, A = {1, 2, 3}, dan B = {0, 1, 2, 3, 4, 5}, maka diagram Venn dari himpunan-himpunan di atas akan ditunjukkan oleh gambar 4.13(iii).

b. Menggambar diagram Venn dari himpunan-himpunan yang mempunyai banyak anggota contoh :

Gambar 4.15 menunjukkan diagram Venn jika diketahui : n(A) = 18 + 13 = 31 n(B) = 25 + 13 = 38 n(S) = 18 + 13 + 25 + 9 = 65

5. Penerapan Himpunan Contoh : a. SMP Nusa Bangsa mengadakan kegiatan ekstrakurikuler Basket dan Voli. Kedua kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari yang berbeda. Dari

murid-murid kelas 7 yang mengikuti kegiatan tersebut, tercatat data sebagai berikut : 25 anak mengikuti basket, 23 anak mengikuti voli, 15 anak mengikuti keduanya, dan 7 anak tidak mengikuti keduanya. Tentukan : (i) Diagram Venn dari data di atas (ii) Berapa anak yang mengikuti basket saja dan voli saja? (iii) Berapa jumlah murid kelas 7 yang ada pada data tersebut? Jawab : Dari data di atas, dapat digambarkan diagram Venn seperti pada gambar 4.16, di mana B = Basket, V = Voli.

(ii) * Yang mengikuti basket saja = Jumlah seluruh murid yang mengikuti basket jumlah murid yang mengikuti basket dan voli = 25 15 = 10 anak * Yang mengikuti voli saja = Jumlah seluruh murid yang mengikuti voli jumlah murid yang mengikuti basket dan voli = 23 15 = 8 anak (iii) Jumlah murid kelas 7 = jumlah murid yang mengikuti basket saja + jumlah murid yang mengikuti basket dan voli + jumlah murid yang mengikuti voli saja + jumlah murid yang tidak mengikuti keduanya = 10 + 15 + 8 + 7 = 40 anak

Lampiran : Bahan Materi Pengecekan Prasyarat

1. H = Himpunan nama bulan dalam satu tahun yang namanya berakhiran i. Tulislah bulan-bulan yang merupakan anggota himpunan H dengan notasi anggota himpunan ( ) !

2. Nyatakan dengan kata-katamu sendiri suatu himpunan berikut ini! a. A = { Senin, Selasa, Rabu } b. B = { a, i, u, o, e }

3. Diketahui : P = { bilangan genap antara 1 dan 10 } Q = { faktor dari 24 } Gambarkan diagram Venn.nya dan sebutkan anggota dari himpunan P himpunan P Q! Q dan

Lampiran : Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa

Topik

: menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah

Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. Petunjuk: 1. Pelajari Lembar Kerja Siswa tentang menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah secara berdiskusi dengan teman-temanmu satu kelompok! 2. Diskusikan dan bahas bersama dengan temanmu tentang kesulitan yang kamu temui! Jika dalam kelompokmu belum diperoleh jawabannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah semaksimal mungkin terlebih dahulu! 3. Setelah selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Masalah: 1. Dari sekelompok siswa ternyata 25 siswa suka makan bakso, 20 siswa suka makan mie ayam, dan 12 siswa suka makan keduanya (bakso dan mie ayam). a. Gambarlah Diagram Venn untuk menunjukkan keadaan tersebut! b. Berapa banyak siswa dalam kelompok tersebut? c. Berapa banyak siswa yang suka makan bakso saja? d. Berapa banyak siswa yang suka makan bakso saja atau mie ayam saja? 2. Andi mengatakan bahwa dari 40 siswa di kelasnya terdapat 21 siswa memilih ekstrakurikuler sepak bola, 19 memilih ekstrakurikuler bola volley, 10 siswa memilih keduanya, dan 10 siswa lagi tidak memilih sepak bola maupun bola volley. Menurutmu, benarkah pernyataan Andi tersebut? Mengapa? Gambarkan diagram Venn.nya! 3. Dalam suatu kandang terdapat 50 ekor ayam, dimana 27 ekor adalah ayam jantan dan 19 diantaranya berwarna hitam. Yang berwarna hitam seluruhnya 35 ekor. Berapa ekorkah ayam betina yang tidak berwarna hitam? Gambarkan diagram Venn.nya! 4. Suatu pengamatan dilakukan terhadap 100 keluarga yang hasilnya menyatakan bahwa 55 keluarga memiliki sepeda motor dan 35 keluarga memiliki mobil. Jika ternyata ada 30 keluarga yang tidak memiliki sepeda motor maupun mobil, berapakah banyaknya keluarga yang memiliki sepeda motor dan mobil? Gambarkan diagram Venn.nya!

Lampiran : SOAL POST TEST

KUIS INDIVIDUAL

Dalam suatu kelas diketahui 37 siswa suka minum jus buah, 23 siswa suka minum susu, 18 suka minum kedua-duanya, dan 4 siswa tidak suka minum jus buah atau susu. Gambarkan diagram Venn dari data di atas, lalu hitung banyak siswa dalam kelas itu !

Anda mungkin juga menyukai