Anda di halaman 1dari 1

BAHASA SMS MERUSAK BAHASA NASIONAL

Tak dapat dipungkiri jika akhir-akhir ini kemajuan ilmu teknologi berkembang sangat pesat khususnya yang berkaitan dengan alat-alat komunikasi. Handphone atau lebih dikenal hp adalah salah satu alat komunikasi yang sangat pesat perkembangannya. Tak butuh waktu satu tahun bagi perusahaan hp untuk menciptakan atau meluncurkan produk-produk barunya tapi terkadang dalam hitungan bulan mereka telah mampu meluncurkan produk-produk baru dengan fitur-fitur yang menarik yang menjadi andalannya. Tak dapat dipungkiri jika kemajuan teknologi, khususnya dibidang komunikasi memberi keuntungan tersendiri bagi para konsumen tapi terkadang dibalik itu semua ada hal-hal negatif yang kurang kita perhatikan. Sebagai contoh adalah perkembangan handphone (hp), dulu sebelum hp berkembang sepesat ini orang mengalami kesulitan untuk berkomunikasi apalagi untuk berkomunikasi dengan jarak yang cukup jauh. Namun sekarang dengan munculnya tipe-tipe hp dengan fitur-fitur canggih yang menjadi andalannya, berkomunikasi dengan jarak yang cukup jauh tak lagi menjadi masalah. Orang bisa saja dengan mudah mengirim sms untuk menyampaikan pesan kepada keluarga, teman terdekat, kerabat dan lain lain, tetapi terkadang kita tidak menyadari bahwa bahasa sms secara bertahap akan menghancurkan keberadaan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Bahasa sms mempunyai ciri khas tersendiri dalam penulisannya yaitu singkat, padat dan yang terpenting orang yang menerima pesan atau sms kita mengerti. Bahasa sms tidak hanya keluar dari kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar atau yang sesuai dengan EYD, contoh sekarang kamu sedang berada di mana? Dalam bahasa sms penulisannya bisa berubah menjadi u da di mna?. Keberadaan bahasa sms jika digunakan dalam sms saja, mungkin dapat dimaklumi tetapi kini gaya bahasa sms tampaknya sudah merambah ke tata cara penulisan siwa atau siswi ketika guru-guru mereka menjelaskan suatu pelajaran tertentu. Misalnya untuk itu kita sebagai mahasiswa harus mampu berpikir kritis bisa ditulis u/ i2 qt sbg Mhasiswa hrs mpu bpikir kritis. Jika itu dibiarkan terus menerus maka keberadaan bahasa nasional terutama dalam hal penulisan lama kelamaan dikhawatirkan akan punah. Bayangkan saja, sejak usia dini anakanak yang berada dibangku sekolah sudah menggunakan hp dan rata-rata mereka semua menggunakan bahasa sms seperti yang telah dibahas di atas kemudian mereka mengaplikasikan bahasa sms tersebut ketika mencatat pelajaran yang diberikan oleh guruguru mereka dengan alasan cepat, efisien, dan mudah akhirnya apa yang terjadi mereka hanya mengenal tata cara penulisan bahasa Indonesia sebatas hanya teori saja tapi mereka tidak pernah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai