Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Om Swastyastu Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat dan karunia beliau, saya dapat menyelesaikan penyusunan sebuah laporan pelajaran Bahasa Indonesia yang berjudul Menganalisis Keefektifan dan Kebermaknaan Bahasa dalam suatu Artikel. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesempurnaan dalam laporan ini, maka dari itu untuk mencapai suatu kesempurnaan dengan senang hati saya menerima setiap saran dan kritikan dari pembaca yang bersifat membangun, yang nantinya dapat menjadi pedoman bagi saya dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan. Dalam hal ini tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman serta pihak-pihak yang telah menyumbangkan pemikirannya dalam menyusun laporan ini, sehingga saya dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya. Semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Saya minta maaf apabila ada kekurangan serta kekeliruan yang ada pada laporan ini. Sekian dan terima kasih.

Tejakula, 27 Pebruari 2011

Penyusun

Daftar Isi

Kata Pengantar...........1 Daftar Isi................2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........3 1.2 Rumusan Masalah.......3 1.3 Tujuan ........4 1.4 Manfaat...........................................................................................4 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Kalimat Efektif .5 2.2 Jalur Pembinaan Bahasa..5 2.3 Pembinaan Bahasa di SMA.5 Guntingan Koran7 Bab III pemecahan masalah...........8
3.1.1 Pemakaian Bahasa yang tidak sesuai dengan EYD.....................................8 3.1.2 Pemakaian bahasa yang tidak sesuai dengan pembakuan............................8 3.1.3 Pemakaian bahasa yang tidak sesuai dengan keefektifan kalimat...............8 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.10

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa Nasional sejak Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, mempunyai banyak fungsi. Salah satu fungsi bahasa yang paling menunjang pada semua aspek pembangunan nasional adalah fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Sebagai alat komunikasi, penerapan aspek-aspek kebahasaan atau penggunaan aspek-aspek kebahasan tersebut hendaknya selalu diperhatikan. Aspek-aspek kebahasaan yang dimaksudkan adalah, seperti : a. Penggunaan kalimat efektif. b. Penggunaan tanda baca yang tepat. c. Pemisahan kata yang tepat. Penggunaan aspek-aspek kebahasaan seperti tersebut di atas yang tidak tepat, akan menyebabkan pesan yang ada didalamnya tidak mencapai sasaran yang diharapkan. Demikian pulan sebaliknya. Oleh karena itu perhatian terhadap penggunaan aspek-aspek kebahasaan pada bahasa artikel dalam pembelajaran bahasa Indonesia senantiasa ditingkatkan, agar pesanpesan yang terkandung didalamnya baik yang ada pada buku-buku, artikel-artikel, dan media massa lainnya dapat mencapai tujuan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan atas uraian singkat pada bagian latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan 2 rumusan pokok sebagai berikut : 1.2.1 Bagaimana penulisan kata-kata baku pada sebuah artikel dalam pelajaran bahasa Indonesia di SMA ? 1.2.2 Sejauh mana ketepatan pemakaian tanda baca pada sebuah artikel dalam pelajaran bahasa Indonesia di SMA ? 1.2.3 Sejauh mana ketepatan pemisahan kata yang tepat pada sebuah artikel dalam pelajaran bahasa Indonesia di SMA ? 1.2.4 Sejauh mana ketepatan penggunaan kalimat efektif yang sesuai dengan EYD pada sebuah artikel dalam pelajaran bahasa Indonesia di SMA ? 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui ketepatan pemakaian / penulisan kata-kata baku pada sebuah artikel dalam pelajaran bahasa Indonesia. 1.3.2 Untuk mengetahui ketepatan pemakaian / penulisan tanda baca pada bahasa sebuah artikel dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 1.3.3 Untuk mengetahui ketepatan pemakaian / penulisan pemisahan kata pada bahasa artikel dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 1.3.4 Untuk mengetahui ketepatan pemakaian / penulisan kalimat efektif pada bahasa sebuah artikel dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 3

1.4

Manfaat 1.4.1 Dapat mengetahui ketepatan pamakaian/penulisan kata-kata baku pada bahasa sebuah artikel dalam pengajaran bahasa Indonesia. 1.4.2 Dapat mengetahui ketepatan pemakaian/penulisan tanda baca pada bahasa artikel dalam pengajaran bahasa Indonesia. 1.4.3 Dapat mengetahui ketepatan pemakaian/penulisan pemisahan kata pada bahasa artikel dalam pengajaran bahasa Indonesia. 1.4.4 Dapat mengetahui ketepatan pemakaian/penulisan kalimat efektif pada bahasa sebuah artikel dalam pengajaran bahasa Indonesia.

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1

Pengertian Kalimat Efektif Setiap gagasan yang dimiliki dapat diungkapkan dalam bentuk kalimat. Pada

hakikatnya kejelasan suatu kalimat sangat ditentukan oleh kelengkapan kalimat tersebut. Sebuah kalimat minimal terdiri dari subyek dan predikat. Agar kalimat yang ditulis dapat memberikan informasi kepada pembaca secara tepat dan benar, maka perlu diperhatikan penulisan kalimat tersebut sehingga menghasilkan kalimat yang efektif. Kalimat yang efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Mempunyai unsur kesepadanan. Mempunyai unsur kesejajaran. Memberikan penekanan dalam kalimat. Menunjukan adanya kehematan. Disisi lain, kalimat efektif juga mempunyai ciri sebagai berikut, yakni : a. Pemilihan kata yang tepat. b. Pemilihan bentuk kalimat yang tepat. c. Intonasi yang benar. d. Pengucapan / penulisan yang tepat. Dengan mencermati pernyataan-pernyataan diatas, dengan jelas dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif memiliki kemampuan untuk dapat mempermudah pendengar atau pembaca memahami gagasan yang hendak disampaikan oleh pembicara atau penulis. 2.2 Jalur Pembinaan Bahasa Pembinaan bahasa dapat dilakukan / melalui jalur formal dan jalur informal. Pembinaan jalur formal biasanya dilakukan di sekolah-sekolah termasuk juga dilingkungan pesantren. Sedangkan jalur informal yaitu pembinaan yang dilakukan lewat radio, TV, majalah-majalah dan media cetak lainnya. 2.3 Pembinaan Bahasa di SMA Pembinaan bahasa di SMA biasanya lebih banyak dilakukan oleh guru bahasa dibandingkan dengan yang dilakukan oleh guru bidang studi yang bukan guru bahasa. Oleh karena itu, tidak tertutup kemungkinan akan pemakaian kalimat yang tidak efektif dalam interaksi antara guru bidang studi yang bukan guru bahasa dengan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung relatif banyak. Untuk menghindari pemakaian kalimat yang tidak efektif dalam proses belajar mengajar biasanya guru bidang studi bahasa Indonesia memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak datang ke perpustakaan untuk membaca buku-buku yang ada,

disamping memberikan tugas tentang atau yang menyangkut masalah pemakaian kalimat efektif baik melalui pengajaran pragmatik, melalui pembelajaran karang-mengarang, dan mencermati isi-isi sebuah majalah atau mencermati penulisan media cetak yang lain. Untuk mengetahui ketepatan pemakaian / penulisan kata-kata baku dan tanda baca pada bahasa penyuluhan dalam pengajaran bahasa Indonesia sebagai mana tujuan diatas, penulis mencatumkan guntingan koran yang memuat masalah tentang Banjir Jakarta karena cuaca Ekstrem. Masalah yang akan dibahas / dicermati dalam tulisan ini adalah : a. Penulisan sesuai EYD. b. Pemenggalan kata. c. Penulisan kata baku d. Penulisan kalimat efektif.

BAB III PEMECAAN MASALAH


3.1 Artikel tentang : Banjir Jakarta Karena Cuaca Ekstrem Ditinjau dari segi makna, pemakaian bahasa pada sebuah artikel hendaknya selalu memperhatikan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Berkenaan dengan pemakaian bahasa Indonesia tersebut, khususnya pada media cetak (majalah, surat kabar atau artikel) sering ditemukan adanya sejumlah kekeliruan, baik kekeliruan pemakaian bahasa yang berhubungan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, penulisan kata-kata baku, dan pemakaian kalimat efektif. 3.1.1 Pemakaian Bahasa yang tidak sesuai dengan EYD Dalam guntingan koran yang memuat artikel mengenai Banjir Jakarta Karena Cuaca Ekstrem ditemukan kekeliruan seperti ini ; Contoh : Sangat = san-gat (kekeliruan ini terdapat pada paragraf pertama) Contoh : Mengatur = Men-gatur (kekeliruan ini terdapat pada paragraf kedua) Contoh: Kemarin = kemar-in (kekeliruan ini terdapat pada paragraf ke enam) Contoh : Drainase = drain-ase (kekeliruan ini terdapat pada paragraf ke tujuh) Contoh : Kapasitasnya = kapasitasn-ya semestinya : kapasitas-nya semestinya : drai-nase semestinya : ke-marin semestinya : me-ngatur semestinya : Sa-ngat

3.1.2 Pemakaian bahasa yang tidak sesuai dengan pembakuan Kekeliruan ini ditemukan pada paragraf kedua Contohnya : Personel Semestinya: personil

3.1.3 Pemakaian bahasa yang tidak sesuai dengan keefektifan kalimat. Contohnya: .... misalnya simpul-simpul yang kurang terjaga atau kurang personel yang mengatur..... Semestinya:..... ....misalnya simpul-simpul yang kurang terjaga mengatur..... (kekeliruan ini terdapat pada paragraf kedua) atau kurangnya personel yang

Contohnya: Itu barangkali kesalahan ada pada pihak pemda Semestinya :.... Barangkali ada kesalahan pada pihak pemda (kekeliruan ini terdapat pada paragraf kedua) Contohnya: Itu yang kita kerjakan dalam rangka merespons perubahan iklim karena sekarang tidak ada lagi musim kering, mau tidak mau kita tidak akan mendiamkan Semestinya:.... Itu yang kita kerjakan dalam rangka merespons perubahan iklim karena sekarang tidak ada lagi musim kering, mau tidak mau kita tidak akan mendiamkannya (kekeliruan ini terdapat pada paragraf ketiga).

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1. Kesimpulan Berdasarkan dari uraian singkat diatas, dapat disimpulkan : Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk dapat mempermudah pendengar atau pembaca memahami gagasan yang hendak disampaikan oleh pembicara atau penulis. Kalimat efektif mempunyai ciri sebagai berikut Mempunyai unsur kesepadanan. Mempunyai unsur kesejajaran. Memberikan penekanan dalam kalimat. Menunjukan adanya kehematan. :

Disisi lain, kalimat efektif juga mempunyai ciri sebagai berikut, yakni : e. Pemilihan kata yang tepat. f. Pemilihan bentuk kalimat yang tepat. g. Intonasi yang benar. h. Pengucapan / penulisan yang tepat.

4.2

Saran Dalam hubungannya dengan masalah keefektifan kalimat dan kebermaknaan bahasa dalam sebuah artikel, penulis menyarankan pada semua pemakai bahasa agar senantiasa memperhatikan keefektifan kalimat, agar pesan yang disampaikan itu dapat diterima dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

10

Anda mungkin juga menyukai