Latar Belakang Pendidikan tinggi kefarmasian di Indonesia sudah berkembang, setelah melewati berbagai era yang panjang. di Indonesia, perkembangan farmasi dimulai dari zaman pra perang dunia II dimana selama penjajahan belanda hanya terdapat apoteker dari luar negeri saja dan dari Indonesia sendiri hanya setara dengan asisten apoteker . Apoteker adalah seorang yang mempunyai keahlian dan wewenang di bidang kefarmasian baik di apotik, rumah sakit, dan bidang lain yang berhubungan dengan kefarmasian. kemudian pada masa pendudukan jepang mulai di rintis pendidikan tinggi farmasi dengan nama Yukugaku sebagai bagian dari Jakarta ika daigaku. Pada tahun 1944 yakugaku di ubah menjadi yaku daigaku. Tahun 1946 di buka perguruan tinggi ahli obat di klaten yang kemudian di pindah dan berubah menjadi Fakultas Farmasi Gadjah Mada di Yogyakarta dan mulai di ikuti oleh beberapa perguruan tinggi yang lain. Pada tahun 2005 Universitas Negeri Gorontalo secara resmi membuka jurusan farmasi program studi D3 di Fakultas MIPA. tahun 2007 Jurusan Farmasi di pindah dan bergabung dengan Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan. tahun 2010 Universitas Gorontalo secara resmi membuka Program studi S1. Pada Program Studi S1 telah di susun berbagai macam mata kuliah yang menunjang mahasiswa dalam mempelajari ilmu farmasi secara mendetail guna dalam menunjang seorang calon farmasis pada praktek kerja nanti, Salah satunya adalah Farmasetika Dasar. Farmasetika Dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk sediaan Obat dan cara pembuatannya.
Obat dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang di maksudkan untuk di pakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan. (Ansel ; 1) Pada praktikum Farmasetika Dasar di ajarkan cara membuat berbagai sediaan obat seperti Serbuk Bagi, Salep, Serbuk tabur, Sirup, Suspensi, Emulsi, Suppositoria dan Kapsul. Kapsul ialah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. (Farmakope Indonesia Edisi IV; 2) I.2 Maksud Dan Tujuan Percobaan I.2.1. Maksud Percobaan Mengetahui bentuk sediaan kapsul, jenis dan ukuran kapsul Memahami Proses pembuatan kapsul dan komponen - komponennya Mempelajari perhitungan bahan dan perhitungan dosis pada kapsul Mengetahui keuntungan dan kerugian bentuk sediaan kapsul
I.2.2. Tujuan Percobaan Menentukan jenis dan ukuran kapsul yang akan digunakan Meracik serbuk dan mahir memasukkan serbuk kedalam kapsul Menghitung dosis dari bahan yang akan digunakan Menjelaskan keuntungan dan kerugian dari bentuk sediaan kapsul