Anda di halaman 1dari 4

Yoghurt Gagal Sebab

Sebab-sebab kegagalan pembuatan yoghurt dan cara mengatasinya


Masalah Kemungkinan sebab
A. Yoghurt tidak jadi Susu dimasak dengan api kecil atau sedang. Diaduk secukupnya. Susu yang pecah Susu dimasak terlalu lama atau tidak dapat digunakan lagi api terlalu besar. karena telah rusak. Oleh sebab itu perlu diganti dengan susu yang baru. Susu masam karena basi atau Diganti dengan susu yang terkena larutan asam. baru. Jangan membiarkan susu segar terlalu lama.Pemasakan dan penyimpanan di lemari pendingin tak boleh lebih dari 2 hari. Lupa menambahkan bibit. Membuat yoghurt lagi Bibit harus dimasukkan setelah susu dimasak. Susu harus cukup hangat (40 44C) sebelum memasukkan bibit. Untuk memastikan, Bibit ditambahkan saat susu digunakan termometer. Juga masih terlalu panas sehingga perlu dihindari memasukkan bakteri dalam bibit mati. bibit yang baru diambil dari lemari pendingin. Bibit harus dikeluarkan dan dibiarkan dulu mencapai suhu ruangan. Jumlah bibit terlalu banyak Memasukkan bibit dalam atau terlalu sedikit. jumlah tepat yaitu 23% atau 34 sendok makan per liter susu. Bibit sudah mati karena terlalu Diganti bibit dengan yang lama disimpan. baru. Susu mengandung pengawet atau sisa antibiotik dari Diganti bibit dengan yang peternakan, menyebabkan baru. pertumbuhan bakteri yoghurt terhambat. Bibit sudah tercemar atau Diganti bibit dengan yang Bibit ditambahkan sebelum susu dimasak.

Cara mengatasi

Susu pecah atau menggumpal saat dimasak.

Susu tetap encer meskipun sudah lama disimpan.

rusak, atau berasal dariyoghurt yang sudah dipasteurisasi (sehingga tidak mengandung bakteri yoghurt hidup). B. Yoghurt terlalu lama jadi Susu difermentasi di suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, sehingga pertumbuhan bakteri lambat. Bibit terlalu lemah karena sudah terlalu lama disimpan

baru.

Fermentasi susu di suhu yang tepat (antara 4044C). Perlu digunakan termos atau alat pembuat yoghurt. Diganti bibit dengan yang lebih baru. Membuat bibit baru setiap minggu untuk menjaga keaktifan bakteri.

Yoghurt lama sekali jadi (lebih dari 8 jam).

Bibit terlalu lemah karena berasal dari yoghurt yang dipasteurisasi. Akibatnya tidak terdapat cukup bakteri untuk mengubah susu menjadi yoghurt. Jumlah bibit terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Diganti bibit dengan yang lebih baru.

Memasukkan bibit dalam jumlah tepat yaitu 23% atau 34 sendok makan per liter susu).

Susu terlalu kuat diaduk saat dicampur bibit, sehingga Susu diaduk secukupnya saja. mengganggu keaktifan starter. C. Yoghurt jadi tetapi kurang enak rasanya Cara melarutkan susu bubuk adalah menambahkan air hangat atau air panas ke dalam tumpukan susu sedikit demi Susu bubuk yang digunakan Yoghurt terasakasar di sedikit. Dilakukan sambil terus bukan susu instan dan belum lidah, mengaduk campuran hingga larut benar. Banyakmengandung butiran menjadi adonan. Barulah kecil. dituangkan air dalam jumlah yang lebih banyak. Agar lebih larut, campuran ini dimasak selama 1520 menit. Yoghurt tidak enak, tidak Diganti bibit dengan yang seperti yoghurt (rasanya Bibit tercemar mikroba lain. baru. aneh atau asing, baunya busuk/tengik). Suhu fermentasi agak terlalu Suhu fermentasi diatur agar tinggi (4752C), berakibat tetap beradadi antara 4044C keseimbangan dan kelakuan L. (atau dibaca petunjuk dari Rasa yoghurt hambar bulgaricus dan S.thermophilus pembuat bibit yoghurt). (kurang asam). dalam yoghurt terganggu. Disimpan lebih lama. Bila Produksi laktasedan asam ingin yoghurt lebih asam lagi,

laktat pun berkurang.

Rasa yoghurt terlalu asam.

Fermentasi terlalu lama (lebih dari 12 hari), mengakibatkan produksi asam banyak. Suhu fermentasi terlalu rendah (di bawah 25C), berakibat keseimbangan serta kelakuan L. Bulgaricus dan S. thermophilus dalam yoghurt terganggu. Susu terlalu lama dipanaskan sehingga menimbulkan bau hangus. D. Yoghurt jadi tetapi memisah

setelah fermentasi ditambahkan asam dari buah atau asam sitrat. Begitu yoghurt jadi, segera dimasukkan ke dalam lemari pendingin untuk menghentikan produksi asam. Yoghurt difermentasi pada suhu yang tepat (4044C, atau dibaca petunjuk dari pembuat bibit yoghurt). Susu dimasak secukupnya saja (1020 menit, 8090C). Jika menggunakan susu bubuk, diaduk teratur selama dimasak untuk menjaga agar susu tidak gosong di dasar wadah.

Ada bau hangus.

Terbentuk air dadih di atas permukaan yoghurt.

Susu diamati setiap atau 1 jam. Jika sudah jadi, segera Yoghurt difermentasi terlalu dipindahkan ke wadah lain dan lama (lebih dari 12 jam). dimasukkan dalam lemari pendingin. Tempat menyimpan dipilih Wadah susu terguncang atau yang stabil dan bebas dipindahkan saat difermentasi. gangguan. Kekentalan susu perlu Yoghurt terlalu encer sehingga ditingkatkan atau ditambahkan akhirnya memisah sedikit zat penstabil

Faktor-faktor dibawah ini juga kerap kali dapat menyebabkan kegagalan : 1. Sanitasi/kebersihan kebersihan alat-alat dan perangkat yang digunakan dalam pembuatan harus benar-benar steril. usahakan untuk menyucihamakan alat-alat dengan menggodoknya dalam air mendidih atau minimal membersihkannya dengan air mendidih. 2. Lingkungan usahakan pembuatan yoghurt dalam lingkungan yang sehat dan bersih sehingga diharapkan tidak ada bakteri lain yang masuk, dan tidak ditempat yang berangin 3. Penyimpanan simpan yoghurt dalam lemari pendingin dengan suhu sekitar 4-7 derajat celcius, dengan suhu ini bakteri-bakteri yoghurt tidur/tetap bisa hidup sehingga akan memberi manfaat yang maksimal apabila dikonsumsi. penyimpanan pada suhu dibawah 4 derajat celcius dapat menyebabkan protein susu terpisah dari yoghurtnya sehingga terlihat seperti ada air diatas yoghurt, penanggulangannya, diamkan pada suhu ruang kemudian kocok jika perlu tambahkan penstabil

Kesimpulan : Faktor Kegagalan ini meliputi : 1. Bahan Dasar Susu Yang kurang baik (yang menggunakan susu murni sebagai bahan dasar ) Kualitas Bibit Proses Produksi Waktu dan Suhu Inkubasi Tingkat Sanitasi / Kebersihan Alat produksi dan Lingkungan TIPS : Pergunakan Susu Full Cream bagi yang menggunakan susu tepung sebagai bahan dasar pembuatan Yoghurt dengan perbandingan sesuai dengan tingkat kekentalan yang diinginkan...kitu ceunah Referensi : 1. 2.
Wahyu Widodo Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang 2002

2. 3. 4. 5.

http://transaksiinternet.blogspot.com/2010/12/8-faktor-penyebab-kegagalan-pembuatan.html

Anda mungkin juga menyukai