Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Batas cair merupakan (WL) merupakan salah satu titik perubahan atau transisi dari keadaan tanah yang digolongkan oleh sifat mekanik dan tergantung pada kadar airnya. Sedangkan batas plastis (Wp) merupakan batas antara tanah dengan keadaan semi plastis dan tanah dengan keadaan plastis. Alat untuk menentukan batas cair disiptakan oleh Atterberg (1911) dan dikembangkan oleh Casagrande, A. (1932) menjadi metode pengukuran yang baku sampai saat ini. Metode ini merupakan standar JIS A 1205-1980. Tujuan Menentukan batas cair dan batas plastis pada sampel tanah. Alat dan bahan Perangkat batas cair Casagrandes Pembuat alur (grooving tool) Spatula Permukaan gelas Penyemprot air Wadah dan penutupnya Peralatan pengukur kadar air Lap

Metode praktikum

Penyetelan alat = buat tinggi jatuh dari mangkuk setinggi 1 cm dari dasar karet. Mengambil contoh tanah yang lolos saringan 420 m. Meletakkan contoh tanah ke permukaan gelas. Menambahkan air distilasi dan mengaduk sehingga membentuk pasta yang kental Meletakkan pasta tanah kedalam mangkuk dengan ketebalan maksimum 1cm Membuar alur dengan alat grooving melalui sampel sepanjang sumbu simetris cawan,
memegang alat tegak lurus cangkir. 1

Memasang mangkuk pada alat. Memutar crank dengan kecepatan 2 putaran per detik Menghitung jumlah ketukan sampai alur bertemu sepanjang 1.5 cm (N) Mengukur kadar air dari contoh W(%) Jika jumlah ketukan tidak sesuaidengan data perhitungan, maka perlu ditambah air distilasi atau menambahkan sedikit tanah kering.

Data dan pengolahan hasil pengukuran


Berat dan (ma) 27.15 27.37 25.10 26.51 25.26 25.27 25.57 26.02 24.45 25.70 Wadah Berat Wadah Berat Wadan dan Tanah Kadar air (mc) Tanah Kering (mb) 74 112 99 T2 114 90 23 79 60 84 25.28 25.85 24.30 25.60 24.48 24.82 24.36 24.89 23.62 24.90 64.04 43.93 62.99 63.19 67.83 62.50 64.36 66.08 68.03 64.00 Kadar Air Ratarata 53.99

No Wadah 74 112 99 T2 114 90 23 79 60 84

Jumlah ketukan 44 44 40 40 35 35 30 30 23 23

63.09

65.16

65.22

66.02

Kadar Air =

100

Wc =

100

Wadah 74 dan 112

Wc

% berat kering.

Grafik hubungan kadar air dengan jumlah ketukan

dari grafik di atas dapat diperkirakan kadar air tanah pada 25 ketukan sekitar 65.73. Jadi batas cair (Liquid Limit)pada sampel tanh tersebut adalah 65.73 %. Indeks Plastisitas (IP) PI LL PL 65.73 % %

Pembahasan Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Pada praktikum ini kita menentukan batas cair pada suatu sampel tanah dimana sampel tanah yang digunakan adalah sampel tanah pada kedalaman 0-20. Sampel tersebut kemudian diayak pada saringan nomor 40. Setelah diayak sampel tersebut diberi air destilasi sampai membentuk pasta. Pada tanah, air destilasi diberikan sedikit demi sedikit untuk menentukan kadar airnya. Sampel tersebut kemudian diletakan pada perangkat batas cair Casagrande. Percobaan ini dilakukan sebanyak enam kali dan dari percobaan tersebut menghasilkan jumlah ketukan yang berbeda dimana ketukan tersebut ditentukan ketika tanah telah menyatu sepanjang 1.5 cm Setelah semua data terkumpul, kita dapat menentukan besarnya kadar air tanah tersebut dengan rumus yang telah ditetapkan dimana kadar air tersebut ditentukan berdasarkan jumlah ketukannya. Kadar air tersebut kemudian dirata-ratakan. Setelah keenam data terkumpul,kita dapat menentukan hubungan grafik antara kadar air rata-rata dengan jumlah ketukannya. Dari grafik tersebut kita dapat mentukan besarnya kadar air dengan 25 ketukan sebesar 65.73%.

Pada praktikum ini kemungkinan terjadi beberapa faktor kesalahan, diantaranya kesalahan dalam memberikan air distilasi sehingga juga mempengaruhi kadar air di dalam tanah yang akhirnya juga menentukan jumlah ketukan ketika belahan pada tanah terhimpit pada 1.5 cm. Kesimpulan Pada praktikum ini kita dapat menentukan kadar air tanah pada kedalaman 020 cm dengan menggunakan sampel tanah terganggu. Dari sampel tersebut kita dapat menentukan kadar air rata-rata pada 25 ketukan sehingga dapat juga ditentukan batas cairnya. Setalah semua data terkumpul kita dapat mencari besarnya indeks plastisitas. Dalam percobaan kali ini kemungkinan terjadinya faktor kesalahan yaitu pemberian air distilasi sehingga juga mempengaruhi kadar air di dalam tanah yang akhirnya juga menentukan jumlah ketukan Daftar Pustaka S, Asep, Dhalhar.M, dkk. 1990.Buku Penuntun Pengukuran Sifat-Sifat Fisik dan Mekanik Tanah. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai