Anda di halaman 1dari 2

TOPIK CL 2

Ketahanan pangan bangsa Indonesia


Tanah longsor telah menewaskan lebih dari 15 warga di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Banjir yang terjadi di Lampung, pada hari Selasa 29 Januari 2013, meluas dan telah mengakibatkan 6000 rumah rusak. Banjir tersebut juga merusak infrastruktur seperti tanggul, siring, dan jalan. Terjangan gelombang pasang akibat cuaca ekstrem di Probolinggo, mengakibatkan tambak rusak dan petani tambak pun gagal panen, dan kemarau panjang merupakan beberapa contoh berita tentang bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia. Berbagai bencana tersebut, dapat terjadi karena murni bencana alam, namun juga banyak bencana alam yang diakibatkan oleh ulah manusia, yang cenderung berpikir secara parsial dan hanya melihat keuntungan ekonomi jangka pendek. Hal lain yang juga menghiasi media massa di Indonesia ialah problem perilaku manusia yang serakah dan egois, kebutuhan dasar manusia seperti tempat tinggal yang semakin belum juga terpenuhi, pertumbuhan populasi dan dampak yang mungkin terjadi jika overpopulasi, serta upaya-upaya dalam meminimalkan dampak bencana. Berita-berita tersebut, setiap hari, selalu muncul di media cetak maupuk elektronik. Pada tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 255 juta jiwa, dan itu menjadi persoalan besar bangsa ini untuk menjamin ketersediaan pangan yang cukup bagi semua warga. Ironisnya, lahan pertanian kian sempit. Lahan (sawah beririgasi teknis, nonteknis, dan lahan kering) di Jawa pada tahun 2007 masih 4,1 juta hektar, kini hanya tinggal 3,5 juta hektar. Dalam jangka pendek, konversi lahan seolah-olah menguntungkan secara ekonomi. Padahal, konversi lahan yang tidak terkendali akan menjadi ancaman serius di masa depan. Konversi lahan membuat ketahanan pangan rapuh, produksi domestik merosot, lalu kita akan bergantung pangan impor. Walaupun, program diversifikasi pangan, seperti sagu, singkong, ubi, berbagai macam umbi-umbian, dan jagung sebenarnya dapat digunakan untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan. Selain itu, problem pencemaran lingkungan (baik tanah, udara, maupun air) yang diakibatkan oleh berbagai penyebab seperti , macam polutan, sumber polutan, cara penyebaran polutan, serta dampak polutan terhadap lingkungan, juga berpengaruh terhadap ketersediaan pangan yang aman dan sehat. Lingkungan hidup manusia dan gagasan ideal lingkungan hidup manusia seperti apakah yang seharusnya dipikirkan

dan direalisasikan oleh bangsa Indonesia?. Akan seperti apakah ekosistem bumi masa depan? Teknologi, perkembangan teknologi, prasyarat perkembangan teknologi, dan analisis dampak perkembangan teknologi harus dijadikan pertimbangan untuk mengatasi permasalahan ketahanan pangan. Diolah dari: Kompas, Selasa 29 Januari 2013; Kompas, Rabu 30 Januari 2013; Kompas, Selasa 5 Februari 2013.

Anda mungkin juga menyukai