Anda di halaman 1dari 5

Fluida dinamis adalah fluida yang mengalir atau bergerak terhadap sekitarnya.

Pada pembahasan fluida dinamis, kita akan mempelajari mengenai persamaan kontinuitas, dan Hukum Bernoulli beserta penerapannya. Fluida ideal mempunyai ciri-ciri berikut ini. a. Alirannya tunak (steady), yaitu kecepatan setiap partikel fluida pada satu titik tertentu adalah tetap, baik besar maupun arahnya. Aliran tunak terjadi pada aliran yang pelan. b. Alirannya tak rotasional, artinya pada setiap titik partikel fluida tidak memiliki momentum sudut terhadap titik tersebut. Alirannya mengikuti garis arus (streamline) . c. Tidak kompresibel (tidak termampatkan), artinya fluida tidak mengalami perubahan volume (massa jenis) karena pengaruh tekanan. d. Tak kental, artinya tidak mengalami gesekan baik dengan lapisan fluida di sekitarnya maupun dengan dinding tempat yang dilaluinya. Kekentalan pada aliran fluida berkaitan dengan viskositas.

Persamaan Kontinuitas

Gambar diatas menunjukkan aliran fluida ideal dalam sebuah pipa yang berbeda penampangnya. Kecepatan fluida pada penampang A1 adalah v1 dan pada penampang A2 sebesar v2.

Dalam selang waktu t partikel-partikel dalam fluida bergerak sejauh x = v t sehingga massa fluida m yang melalui penampang A1 dalam waktu t adalah: m1 =V = A1.v1. t Dengan cara yang sama, maka besarnya massa fluida m2 yang melalui penampang A2 adalah: m2 = V = A2 .v2 . t Karena fluida ideal, maka massa fluida yang melalui penampang A1 sama dengan massa fluida yang melalui A2, sehingga: m1 = m2 A1.v1. t = A2 .v2 . t A1v1 = A2v2 ................................................. (1) dengan: A1 = luas penampang 1(m2) A2 = luas penampang 2 (m2) v1 = kecepatan aliran fluida pada penampang 1 (m/s) v2 = kecepatan aliran fluida pada penampang 2 (m/s) Persamaan (1) disebut sebagai persamaan kontinuitas.

Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa pada fluida tak kompresibel dan tunak, kecepatan aliran fluida berbanding terbalik dengan luas penampangnya. Pada pipa yang luas penampangnya kecil, maka alirannya besar. Hasil kali A.v adalah debit, yaitu banyaknya fluida yang mengalir melalui suatu penampang tiap satuan waktu, dirumuskan: Q = A.v atau Q = A.V.t/t karena v.t = x dan A.x = V, maka: Q= V/t dengan: Q = debit (m3/s); V = volume fluida (m3); t = waktu (s)

Hukum Bernoulli membahas mengenai hubungan antara kecepatan aliran fluida, ketinggian, dan tekanan dengan menggunakan konsep usaha dan energi. Perhatikan Gambar 7.26. Fluida mengalir melalui pipa yang luas penampang dan ketinggiannya berbeda.

Hukum Bernoulli membahas mengenai hubungan antara kecepatan aliran fluida, ketinggian, dan tekanan dengan menggunakan konsep usaha dan energi , perhatikan gambar dibawah ! . Fluida mengalir melalui pipa yang luas penampang dan ketinggiannya berbeda.

Fluida mengalir dari penampang A1 ke ujung pipa dengan penampang A2 karena adanya perbedaan tekanan kedua ujung pipa. Apabila massa jenis fluida , laju aliran fluida pada penampang A1 adalah v1, dan pada penampang A2 sebesar v2. Bagian fluida sepanjang x1 = v1.t bergerak ke kanan oleh gaya F1 = P1.A1 yang ditimbulkan tekanan P1. Setelah selang waktu t sampai pada penampang A2 sejauh x2 = v2.t. Gaya F1 melakukan usaha sebesar: W1 = +F1.x1 = P1.A1.x1 Sementara itu, gaya F2 melakukan usaha sebesar: W2 = -F2.x2 = -P2.A2.x2 (tanda negatif karena gaya F2 berlawanan dengan arah gerak fluida). Sehingga usaha total yang dilakukan adalah: W = W1 + W 2 W = P1.A1.x1 P2.A2.x2 karena A1.x1 = A2.x2 = V dan V= m/ , maka: W =P1 m/ P2 m/p = (P1-P2)m/

W adalah usaha total yang dilakukan pada bagian fluida yang volumenya V= A1.x1 = A2.x2, yang akan menjadi tambahan energi mekanik total pada bagian fluida tersebut.

Em = Ek + Ep = (12 . m . v22 12 . m . v12) + (m . g . h2 m . g . h1) Sehingga : W = Em (P1-P2) m/ P1+1/2 v12+ gh1 = (12 . m . v22 12 . m . v12) + (m . g . h2 m . g . h1) = P2+1/2 v22+ gh2

Atau di setiap titik pada fluida yang bergerak berlaku : P+1/2 v2+ gh = Konstan P = tekanan (N/m2) = massa jenis fluida (kg/m3) v = kecepatan aliran (m/s) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = ketinggian pipa diukur dari bidang acuan (m)

Persamaan Bernoulli adalah

dan

kontinuitas A1.v1 = A2.v2, maka Kelajuan gas dari lengan kanan manometer tegak lurus terhadap aliran gas maka kelajuan gas terus berkurang sampai ke nol di B (vB = 0 ) beda tinggi a dan b diabaikan ( ha = hb ) Maka Pa Pb = ..v2 ----------- (1) Tekanan hidrostatis cairan dalam manometer P P = .g.h --------- (2) Substitusi persamaan (1) ke (2) maka kecepatan gas pada pipa:

v : kelajuan gas, satuan m/s h : beda tinggi air raksa, satuan m A1 : luas penampang pipa yang besar satuannya m2 A2 : luas penampang pipa yang kecil (pipa manometer) satuannya m2 : massa jenis gas, satuannya Kg/m3 : massa jenis cairan pada manometer satuannya Kg/m3

Anda mungkin juga menyukai