Anda di halaman 1dari 8

Pertanyaan beserta Jawaban Materi Filsafat Etika Islam antara Paradigma Mistikis dan Teologi

1. Jelaskan pengertian hati dari segi jasmaniah dan rohaniah dan kaitanya dengan motivasi iman Jawab : Pengertian hati ada dua macam yakni dilihat dari sudut anatomi dan sudut rohani Sudut anatomi : bagian dari isi perut yang kehitaman terletak disebelah kanan perut Sudut rohani : hati adalah qalb, sesuatu yang menjadi sumber dan menentukan tingkah laku manusia yang mendatangkan nikmat dan celaka. Dalam pandangan Islam yang menjadi pendorong paling kuat dan paling dalam untuk bebuat kebaikan adalah iman yang berpatri dalam hati. Iman itulah sebagai motivasi dan kekuatan penggerak yang paling ampuh dalam pribadinya yang membuat dia melakukan kegiatan kebajikan dan amal saleh Apabila turbin penggerak iman bekerja lahirlah amal saleh dan akhlaqul karimah. 2. Jelaskan pengertian Irfan ! Jawab : Irfn (mistisisme) secara etimologis berarti sejenis pengetahuan (makrifat), konsepsi (tashawwur), dan pengetahuan yang dalam (bashrah). Sementara itu, secara terminologis, irfn dapat dikatakan sebagai sejenis warnanya merah

pengetahuan langsung yang berada di luar indera dan akal. Tidak mudah mencapai pengetahuan itu, kecuali bagi orang yang secara amaliah bersungguh-sungguh menghilangkan berbagai rintangan dan tabir-tabir hati melalui sejenis perjalanan spiritual (sulk) atau tarikan Ilahi (jadzb). Dengan cara itu, seorang arif dapat mencapai batin, kegaiban, dan kesatuan sejati yang tersembunyi di balik hal-hal yang tampak dan kemajemukan (katsrah). Dalam sulk ini terdapat perjalanan ruh yang mendatangkan kesempurnaan jiwa serta diperoleh pengenalan diri dan pencerahan batin.

3. Jelaskan Pembagian Irfan !

Jawab : Untuk menjelaskan makna irfn secara lebih dalam dan penjelasan berbagai dimensi dan aspeknya, kita harus membagi bangunan irfn ini ke dalam beberapa bagian. Bagian-bagian itu sebagai berikut. 1. Irfn bisa berarti idrk (persepsi), yakni makrifat langsung tanpa melalui perantaraan dari akar ilmu hudhr (ilmu pemberian Ilahi) dan yang dimasuki seorang arif ketika berhadapan langsung dengan jiwa hakiki dan ilmu kesatuan (wahdah). Demikian pula batin atau kegaiban alam. 2. Irfn bisa berarti sejenis pandangan (nazhrah) atau penglihatan (ruyah). Berdasarkan hal ini, irfn membahas bentuk kajian yang diformulasi dan batiniah yang didasarkan pada penakwilan terhadap nash-nash agama atau pengaruh-pengaruh etika di dalam

tema al-qirah al-irfniyyah (kajian mistisisme). Ketika itu, irfn dapat digunakan dalam berbagai kajian lain, seperti kajian-kajian filsafat, fiqih, dan kalam. 3. Irfn bisa berarti uslb (metode). Dalam hal ini, irfn terbatas dalam lingkup alamiah, yang berarti sejenis sulk dan jalan kehidupan yang membawa satu individu cenderung untuk keluar dari kemapanan secara ilmiah, amaliah, dan etis. Tindakan itu berbeda dengan kebiasaan sehari-hari, keinginan hawa nafsu, dan kecenderungan diri karena keinginan untuk sampai pada hakikat kegaiban yang tersembunyi di balik tabir-tabir lahiriah. 4. Irfn bisa berarti kumpulan berbagai ajaran yang termuat di dalam buku-buku dan ucapan-ucapan khusus para arif (dalam dimensi teoretis dan praktisnya), karena tujuannya adalah menjelaskan jalan sulk. 5. Irfn bisa berarti institusi sejarah. Eksistensi dan manifestasi eksternal dan sosial kelompok ini dalam Islam direpresentasikan dalam kelompok sufi yang memiliki banyak hubungan dan interaksi dengan kelompok-kelompok sosial dan keagamaan yang lain. 4. Sebutkan 3 daya utama yang terdapat dalam Fitrah ! Jawab : Fitrah terdiri dari tiga daya utama yaitu:

1. Akal, berfungsi untuk mengenal, mengesakan dan mencintai Tuhan

2. Syahwat, berfungsi untuk menginduksi segala yang menyenagkan 3. Ghadab, berfungsi untuk mempertahankan diri. 5. Sebutkan masalah-masalah apa saja yang dibahas dalam mistimisme Jawab : Masalah-masalah yang dibahas dalam mistisisme sebagai berikut. 1. Sifat keberadaan kemajemukan (katsrah) (hubungan alam semesta ini dengan Al-Haqq dan perjalanan turunnya). 2. Penjelasan manifestasi nama-nama dan sifat-sifat. 3. Penjelasan metode kembalinya kemajemukan (katsrah) ke kesatuan (wahdah) (perjalanan naik alam semesta). 4. Metode kembali (sulk), dimana yang terakhir ini berkaitan dengan mistisisme praktis (irfn amal). 6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Syariat ! Jawab : Syariat Islam (Arab: Syariat Islamiyyah) adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mistimisme Islam sebagai olahan rohani !

Jawab : Misitimisme dipercaya sebagai unsur vital dalam berbagai keyakinan beragama. Mistimisme muncul sebagai pemberontakan jiwa, dalam diri orang yang benar benar berpikir rohaniah. Mereka percaya bahwa manusia yang dapat memiliki pengalaman ini, pastilah dalam dirinya ada suatu bagian dari sifat ilahiah, bahwa jiwa diciptakan untuk mencerminkan Tuhan, dan segala sesuatu ambil bagian dalam kehidupan Tuhan. Ada kecenderungan awal terhadap asketisme dan disiplin diri yang ditemukan dalam islam. Gerakan asketisme ini berkaitan dengan kecenderungan kecenderungan terhadap mistimisme Yudaisme dan agama kristen, serta agama agama lain di Indonesia.

8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mata rantai etika dalam Islam Jawab : Dengan didasari oleh motivasi iman, seorang mukmin akan terdorong untuk mengerjakan kebaikan sebayak banyaknya menurut kemamuan tenaganya. Dalam memanifestasikan iman tersebut, terdapat mata rantai yang berkaitan dengan realisasinya. Setelah ada niat yang terpasang dalam hati, bergeraklah anggota tubuh (jasmani) mengerjakan kebajikan, memproduksi kebajikan sesuai dengan yang diniatkan itu dan didasarkan pada perintah Allah. 9. Jelaskan pengertian etika dan ahlak ! Jawab :

Etika dalam bahasa Inggris ethics artinya tata susila. Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang apa yang baik dan apa yang buruk (akhlak), moral adalah (ajaran) baik buruk yang diterima umumnya mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dsb, Akhlak adalah budi pekerti. Pada umumnya etika diidentikkan dengan moral. Meskipun keduanya terkait dengan baik-buruk tindakan manusia, etika dan moral memiliki perbedaan pengertian. Etika (etics atau ilm al-akhlaq) adalah ilmu yamg mempelajari tentang baik buruk, Moral (akhlaq) lebih condong kepada nilai baik dan buruk dari setiap perbuatan manusia. Jadi dapat dikatakan etika sebagai teori dari perbuatan baik dan buruk, moral sebagai praktiknya. Islam memahamkan bahwa antara etika dan akhlak itu berbeda, bahwa etika hanya berhubungan dengan sopan santun antara sesama manusia, berupa tingkah laku lahiriyah, maka akhlah akhlak mencakup hal-hal lahiriyah dan batiniyah serta pikiran manusia. 10. Sebutkan dan jelaskan empat bagian dari diri manusia menurut AlGazali ! Jawab : Al-Ghazali berpendapat bahwa terdapat empat bagian dari diri manusia: 1. Jiwa Berfikir (nafs nthiqoh) atau dalam al-Quran disebut sebagai nafs muthmainnah (jiwa yang tenteram) dan rh amr atau istilah lainnya disebut sebagai kalbu. Jiwa ini adalah esensi yang hidup, aktif dan

rasional. Kalbu ini dipercaya memiliki substansi seperti jasad. Ia dapat melihat segala yang tampak dengan mata dan melihat hakekat dengan akal. Sebagaimana sabda rasul: ( artinya: tidak ada dari seorang hamba itu kecuali kalbunya memili dua mata). Keduanya dapat melihat hal yang ghaib. Dan ia pun tidak akan mati namun hanya kembali kepada Tuhan mereka :

[ 23]

(wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridloi). Dalam kehidupannya, jiwa ini selalu bekerja mencari ilmu, karena ilmu adalah perhiasannya di akherat. 2. Jasad, perangkat tubuh manusia yang kasar dan empiris. Allah menyusun jasad ini dari saripati tanah dan disusun dan dibangun dari sari-sari makanan. Ia terdiri dari bagian-bagian keras dan kuat serta melaksanakan tugas-tugas berjalan, gerakan, penginderaan yang diperintahkan oleh ruh hewani (sebagai pelayan ruh hewani). 3. Ruh Hewani sering pula disebut sebagai nafsu. Ruh hewani ini merupakan penggerak syahwat dan emosi. Lebih jauh lagi Ia pula yang melahirkan keinginan-keinginan untuk melakukan kekerasan, amarah, berbuat sadis menguasai segala sesuatu dan lain sebagainya.Ruh hewani dapat digambarkan sebagai jasad lembut yang bertempat di dalam kalbu. Ia bagaikan lampu menyala di dalam kaca kalbu. Kehidupan adalah cahaya

lampu itu dan darah adalah minyaknya . emosi adalah panasnya, sedangkan kekuatan yang menggerakkan jasad adalah ajudannya. 4. Ruh kehidupan. Ruh ini tidak menunjukkan pada ilmu serta tidak menegtahui jalan makhluk dan kebenaran pencipta. Ia merupakan kehidupan di saat jasad hidup, dan ia akan mati seiring jasad mati.

Anda mungkin juga menyukai