Anda di halaman 1dari 6

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk kegunaan lain, lihat Matahari (disambiguasi). "Mentari" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Mentari (disambiguasi). "Surya" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Surya (disambiguasi).

Gambar Matahari yang berhasil ditangkap Soft X-Ray Telescope (SXT) yang dibawa satelit Yohkoh ketika sedang mengorbit.

Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. putih yang berperan sebagai pusat tata surya.
[2][3][4]

[1]

Matahari termasuk bintang berwarna

Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit


[5]

masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan.
[6]

Di

Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya


[6]

menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
[6]

Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan

Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16.
[7]

Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat angkasa lainnya.

[7]

Teori yang

kemudian dikenal dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi.
[8]

Konsep fusi nuklir yang

dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.
[7]

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Karakteristik umum Matahari 2 Struktur Matahari

o o

2.1 Inti Matahari 2.2 Zona radiatif

o o o o

2.3 Zona konvektif 2.4 Fotosfer 2.5 Kromosfer 2.6 Korona

3 Pergerakan Matahari 4 Jarak Matahari ke bintang terdekat 5 Ciri khas Matahari

o o o o

5.1 Prominensa (lidah api Matahari) 5.2 Bintik Matahari 5.3 Angin Matahari 5.4 Badai Matahari

6 Eksplorasi Matahari 7 Matahari sebagai simbol kepercayaan dan kebudayaan

o o

7.1 Peran Matahari di berbagai kebudayaan dan kepercayaan 7.2 Bangunan dan benda yang berhubungan dengan Matahari

8 Manfaat dan peran Matahari 9 Referensi 10 Pranala Luar

[sunting]Karakteristik

umum Matahari

Ilustrasi perbandingan ukuran Matahari dengan planet-planet dalam sistem tata surya. Diameter Matahari adalah 11 kali diameter planet terbesar, Jupiter. Gambar ini tidak memuat informasi perbandingan jarak.

Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa gas hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi.
[4] [9][5]

Senyawa penyusun lainnya terdiri


[10]

dari besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium.
[11]

Cahaya Matahari berasal dari

Berdasarkan penghitungan menggunakan Hukum Newton dengan melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak Matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh massa Matahari sebesar 1,989x10
30

kilogram.

[12][9]

Angka tersebut sama

dengan 333.000 kali massa Bumi.

[9]

Sementara itu, diameter Matahari adalah 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil,
[5]

sama dengan 109 kali diameter Bumi. masuk ke dalam Matahari.


[5]

Sebagai perbandingan, sebanyak 1,3 juta planet seukuran Bumi dapat

Oleh karena itu, Matahari menjadi obyek terbesar di tata surya dengan massa mencapai
[13]

99,85% dari total massa tata surya.

Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil).
[4][14]

Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk
[4][13]

penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km.

Berdasarkan penghitungan dengan metode analisis radioaktif, diketahui bahwa batuan bulan, meteorit dan batuan Bumi tertua yang pernah ditemukan berusia sekitar 4,6 miliar tahun.
[15]

Sementara itu, sampel batuan Matahari belum

pernah didapatkan sehingga penghitungan dilakukan secara matematika menggunakan model interior Matahari. tahun.
[16] [16]

Berdasarkan hasil penghitungan matematika adalah Matahari diperkirakan berusia 5 1,5 miliar

Namun, oleh karena tata surya diketahui terbentuk sebagai satu kesatuan dalam waktu yang berdekatan
[15][16]

maka kini secara umum Matahari dianggap berusia 4,6 miliar tahun.

Matahari tergolong bintang tipe G V,


[11]

dengan ciri memiliki suhu permukaan sekitar 6.000 K dan umumnya bertahan selama 10 miliar tahun. diperkirakan berusia sekitar 7 miliar tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya habis.
[5]

Matahari

Bila hal tersebut terjadi, Matahari

akan berekspansi menjadi bintang raksasa berwarna merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet kecil di sekitarnya (mungkin termasuk Bumi) sebelum akhirnya kembali menjadi bintang kerdil berwarna putih kembali. Gaya gravitasi di Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi.
[17] [5]

Secara teori hal tersebut berarti bila

seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di permukaan Matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg.
[17]

Gravitasi Matahari memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya membentuk


[17]

suatu bentuk bola sempurna.

Gravitasi Matahari jugalah yang menahan planet-planet yang mengelilinginya tetap


[17]

berada pada orbit masing-masing. cahaya.


[17]

Pengaruh dari gravitasi Matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun

Radiasi Matahari, lebih dikenal sebagai cahaya Matahari, adalah campuran gelombang elektromagnetik yang terdiri dari gelombang inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet. dengan kecepatan sekitar 3,0 x 10 m/s. sampai ke Bumi.
[18] 8 [18] [18]

Semua gelombang elektromagnetik ini bergerak

Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk

Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun frekuensinya semakin kecil seiring dengan
[18]

jaraknya meninggalkan inti. [sunting]Struktur

Matahari

Ilustrasi bagian-bagian Matahari. (1) Inti (2) Zona radiatif (3) Zona konvektif (4) Fotosfer (5) Kromosfer (6) Korona (7) Bintik Matahari (8) Granula (9) Prominensa.

Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu.

[4]

Keenam lapisan tersebut

meliputi inti Matahari, zona radiatif, dan zona konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar dari Matahari. [sunting]Inti
[4]

Matahari

Inti adalah area terdalam dari Matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit).
[4][19]

Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari


[20]

pusat ke permukaan dan 1/64 total volume Matahari.

Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm . Suhu dan tekanan

yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. luar.
[19] [19][20]

Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih

Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan
[4][19]

bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir). adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen.
[20]

Inti Matahari

Energi hasil reaksi termonuklir di inti

berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. [sunting]Zona
[4][19][21]

Energi tersebut dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.

[4]

radiatif
[22]

Zona radiatif adalah daerah yang menyelubungi inti Matahari.

Energi dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di


[22]

daerah ini sebelum diteruskan ke bagian Matahari yang lebih luar.


3

Kepadatan zona radiatif adalah sekitar 20


[23]

g/cm dengan suhu dari bagian dalam ke luar antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. radiatif masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir. [sunting]Zona
[23]

Suhu dan densitas zona

konvektif

Zona konvektif adalah lapisan di mana suhu mulai menurun. Celcius (3.5 juta derajat Fahrenheit).
[4]

[4]

Suhu zona konvektif adalah sekitar 2 juta derajat

Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom berenergi dari inti Matahari akan
[24]

bergerak menuju lapisan lebih luar yang memiliki suhu lebih rendah.

Penurunan suhu tersebut menyebabkan


[21]

terjadinya perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang efisien lagi. inti Matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk mencapai zona konvektif.
[4]

Energi dari

Saat berada di zona konvektif,

pergerakan atom akan terjadi secara konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi.
[21]

Atom-atom bersuhu tinggi yang baru keluar dari zona radiatif akan bergerak

dengan lambat mencapai lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas yang kemudian kembali naik lagi.
[24]

Peristiwa ini terus berulang

menyebabkan adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan transfer energi seperti yang terjadi saat memanaskan air dalam panci. boiling zone).
[24] [24]

Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal juga dengan nama zona pendidihan ( the
[24]

Materi energi akan mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu.

[sunting]Fotosfer Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit).
[4]

Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer.
[4]

[4]

Energi

tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari. [sunting]Kromosfer Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer. begitu terang yang dihasilkan fotosfer.
[4] [4]

Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang

Namun saat terjadigerhana Matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer,


[4][21]

bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling Matahari. disebabkan oleh tingginya kandungan helium di sana. [sunting]Korona Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari.
[21] [21]

Warna merah tersebut

Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi
[21]

gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam. terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari.

Saat gerhana total

[4]

Lapisan korona memiliki

suhu yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit, namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit. [sunting]Pergerakan
[21]

Matahari

Ilustrasi rotasi Matahari. Terdapat perubahan posisi bintik Matahari selama terjadi pergerakan

Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut :

Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari.
[25]

[25]

Gerakan

Sumbu rotasi

Matahari miring sejauh 7,25 dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan Matahari lebih terlihat di bulanMaret.
[25]

Matahari bukanlah bola


[25]

padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam.

Ahli astronomi Bagian inti

mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Matahari tidak sama dengan bagian permukaannya.

[26]

dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang berbeda.
[26]

Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari


[25][27]

sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari. tersebut masih diteliti.
[25]

Sumber perbedaan waktu rotasi Matahari

Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti. sejauh 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti.
[27]

[27]

Matahari terletak

Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828.000

km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.
[27]

Anda mungkin juga menyukai