Anda di halaman 1dari 3

Alhamdulillah..

Alhamdulillahi rabbil alamin wassolatu wassalamu ala asrofil anbiyai war mursalin, wa ala alihi wa ishabihi ajmain amma badu.. Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita ke hadirat Allah SWT dimana kita masih diberikan waktu luang dan kesempatan sehingga kita dapat berkumpul ditempat yang berbahagia ini dalam rangka menghadiri mata kuliah SPAI ini.. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah ke junjungan nabi besar kita nabi Muhammad SAW karena dengan perjuangannyalah kita umat manusia terbebas dari zaman yang gelap gulita yaitu zaman jahilliyah ke zaman yang terang benderang yang diterangi oleh iman dan takwa.. Hadirin wal hadirat yang saya hormati.. Yang saya hormati bapak Hilman selaku dosen pembimbing mata kuliah SPAI ini, dan temanteman yang saya cintai semoga selalu diberi kelimpahan rahmat oleh Allah SWT.. Sebelum memulai khutbah singkat ini izinkan saya menyampaikan salah satu hadis arbain nabawi, yaitu :

An abu amr, waqila : abu amrata sufyanu bin abdillahi ats tsaqofi radiyallahuanhu qala : qaltu : ya rasulullahhi qulli fii islami qaula laaslu anhu ahad goyroka . qola : qul amantu billahi tsumma istaqim

Artinya : Dari Abu Amr, - ada juga yang mengatakan - : Abu Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollalohu alaihi wassalam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorapun selainmu. Beliau bersabda : Katakanlah : saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah. (Hadits Riwayat Muslim)

Didalam hadits ini secara tidak langsung menyampaikan 2 pesan ke kita yaitu : mengenai bertanya untuk mendapat kebaikan dan mengenai iman dan istiqomah Pernah dengar pepatah Malu bertanya sesat dijalan ? Ini juga berlaku dalam Islam. Dalam Islam kita dianjurkan untuk bertanya kepada yang lebih mengerti mengenai permasalah yang kita akan tanyakan agar kita mendapatkan pencerahan bahkan dapat menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi.

Dalam kehidupan Rasulullah pun para sahabat selalu bertanya kepada Rasulullah mengenai segala hal yang tidak mereka ketahui dan Rasulullah selalu berusaha menjawab sebisa beliau. Jika beliau tidak bisa menjawab maka akan turun ayat Al-Quran yang membahasnya. Contoh kita ingin mengetahui masalah Agama maka kita bisa menanyakan kepada guru Agama ataupun Ustadz dilingkungan kita insya Allah kita mendapatkan pencerahan Contoh lain kita ingin menanyakan materi pelajaran yang sulit jangan sungkan-sungkan bertanya kepada dosen, kakak tingkat atau teman yang lebih mengerti. Dan sebagai teman yang mengerti jangan sungkan-sungkan memberi penjelasan teman yang bertanya. Didalam hadits ini terdapat pula kata iman dan istiqomah. Apa itu iman ? Iman menurut bahasa artinya percaya. Menurut istilah artinya membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Ini berarti orang yang beriman kepada Allah adalah orang yang membenarkan dalam hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Seorang dikatakan mukmin (orang yang beriman) kalau ketiga unsur tersebut dipenuhi. Dan pengertian istiqomah adalah teguh pendirian dalam tauhid dan tetap beramal yang saleh. Istiqomah merupakan jalan menuju siratal mustaqim. Istiqomah ada dua, yaitu : 1. Istiqomah hati Pokok inti dari istiqomah adalah istiqomah hati terhadap tauhid, hatinya senantiasa mengingat Allah dan takut kepada-Nya. Dan hati merupakan bagian paling penting dalam tubuh kita karena apabila hati kita baik, maka seluruh tubuh kita juga baik, dan apabila hati kita rusak maka rusak pula seluruh tubuhnya (H.R. Bukhari Muslim). Oleh karena itu kita jaga hati kita jangan sampai hati kita rusak dan dapat menyimpang dari istiqomah. 2. Istiqomah lisan Setelah kita menjaga hati kita agar tetap istiqomah maka kita juga harus menjaga lisan. Karena lisan yang menerjemahkan dan mengungkapkan apa yang ada didalam hati seseorang. Bahkan Rasulullah mengajurkan kita agar kita menjaga lisan kita. Pernah mendengar ungkapan Lidah tak bertulang dan Mulutmu harimaumu, ini membuktikan bahwa lidah dapat dengan mudah menyakiti perasaan seseorang melalui perkataan. Oleh karena itu kita harus menjaga lisan kita dari ucapan yang tidak seperlunya di ucapkan. Dan belumlah lurus keimanan seorang hamba sampai lurus juga hatinya, dan tidak lurus hatinya sampai lurus juga lisannya.

Allah telah menjamin untuk kita yang senantiasa beristiqomah maka akan mendapat ganjaran Surga di akhirat nanti (Q.S. Fushilat : 30)

Dalam hadits ini kita diperintah oleh Rasulullah untuk selalu memperbarui imannya dengan ucapan lisan dan mengingat didalam hati, serta menyuruh kita secara teguh dan konsisten melaksanakan amal-amal shalih dan menjauhi semua perbuatan dosa. Teguh dalam hal ini berarti memegang erat-erat dalam hati bahwa tiada Tuhan yang layak disembah selain Allah. Dan kita sebagai mahasiswa juga bisa beristiqomah dengan cara menuntut ilmu di kampus. Karena dengan ilmu yang kita dapat menjadi landasan perkataan dan perbuatan kita sehari-hari. Pelajaran yang terdapat dalam hadits ini, diantaranya : Iman kepada Allah taala harus mendahului ketaatan Amal saleh dapat menjaga keimanan Iman dan amal saleh keduanya harus dilaksanakan Istiqomah merupakan derajat yang tinggi Keinginan yang kuat dari para sahabat dalam menjaga agamanya dan merawat keimanannya 6. Perintah untuk istiqomah dalam tauhid dan ikhlas beribadah hanya kepada Allah semata hingga mati 1. 2. 3. 4. 5.

Anda mungkin juga menyukai