etelah hampir delapan sampai sepuluh jam saluran pencernaan beristirahat selama anak tidur, tubuh membutuhkan asupan makanan untuk menyokong energi untuk beraktivitas dan konsentrasi belajar. Sarapan pagi sangat penting diberikan kepada anak di usia sekolah, maka dari itu orangtua harus selalu memberikan dan juga membiasakan anak untuk sarapan setiap pagi. Karena dengan sarapan pagi banyak manfaat yang bisa kita peroleh dan dapat melatih anak untuk disiplin. Sarapan mungkin terdengar sepele, namun sangat vital bagi tubuh kita, apalagi bila dituntut untuk beraktivitas seharian. Seringkali kita mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, atau bosan dengan menu sarapan yang itu-itu saja. Padahal, sarapan bukan sekedar pengganjal perut, tapi juga memberikan energi agar kita
bisa beraktivitas dengan baik, otak bekerja lebih optimal, dan tidak cepat mengantuk. Sarapan juga dapat mengembalikan fungsi metabolisme tubuh, dan membiasakan sarapan pada anak setiap pagi ternyata membantu anak-anak fokus mengerjakan tugastugas di sekolah. Seorang ilmuwan mengatakan sarapan pagi merupakan makanan khusus untuk otak, hal ini didukung dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental, dalam artian, sarapan memberikan nilai positif terhadap aktivitas otak, otak menjadi lebih cerdas, peka dan lebih mudah untuk berkonsentrasi. Hal ini secara tidak langsung akan mendatangkan pengaruh positif terhadap anak sekolah dalam beraktivitas di sekolah.
ika anak berada di sekolah lebih dari 5 jam, berarti anak harus mendapat makanan selingan
Kemungkinan potensi bahaya yang timbul dalam PJAS antara lain bahaya fisik, bahaya kimia, dan bahaya biologis, yang bila dikonsumsi manusia, dapat menimbulkan gangguan terhadap kesehatan. Bahaya tersebut dapat terjadi melalui berbagai cara yaitu dari pekerja, makanan, peralatan, proses pembersihan dan dari rambut, kuku, perhiasan, serangga mati, batu atau kerikil, potongan ranting atau kayu, pecahan gelas atau kaca, potongan plastik dan potongan kaleng yang dapat mencederai secara fisik. Benda asing lainnya dapat menjadi pembawa mikroba berbahaya ke dalam pangan dan menyebabkan keracunan pangan. Bahaya fisik dapat terjadi apabila pangan dijual di tempat terbuka dan tidak disimpan dalam wadah tertutup, penjual mengenakan perhiasan tangan, dan penjual menangani makanan dan bahan pangan dengan ceroboh.
yang biasanya dimakan pada waktu istirahat. Membekali anak ke sekolah dengan makanan selingan merupakan tindakan yang bijaksana untuk menghindari anak jajan yang tidak sehat. Makanan selingan / bekal menjadi
sangat penting karena anak membutuhkan tambahan energi untuk aktivitasnya. Contoh menu makanan selingan adalah arem-arem, kue nagasari, pastel isi telur atau kroket daging.
Bahaya kimia dapat terjadi karena penggunaan bahan berbahaya yang memang tidak boleh digunakan pada makanan, yang hingga saat ini masih kerap terjadi. Seperti penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet makanan, penggunaan pewarna tekstil, rhodamin (merah) dan methanil yellow (kuning) agar makanan menjadi lebih menarik. Selain itu masih ditemukannya penggunaan bahan tambahan pangan
(BTP) yang melebihi batas yang diijinkan. Penggunaan bahan-bahan tersebut masih sering dilakukan oleh pedagang-pedagang kecil yang memang mereka belum tahu atau sudah tahu bahayanya namun lebih memilih yang harganya lebih murah. Bahaya kimia lainnya misalnya cairan pembersih, pestisida, cat, minyak, komponen kimia dari peralatan atau kemasan yang lepas dan masuk ke dalam pangan.
penjual kantin harus mendukung dan terlibat dalam kegiatan UKS. Sehingga perlu diupayakan berdirinya kantin sehat di sekolah untuk mencegah agar anak tidak jajan sembarang di luar pagar sekolah. Dalam pembentukan kantin sehat sekolah dikoordinasikan oleh pihak sekolah, dinas kesehatan (perizinan) setempat dan komite sekolah sesuai dengan persyaratan kantin sehat sekolah.
b. Pengelola Mendapat izin sertifikasi dari dinas kesehatan setempat. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan, masker, celemek dan tutup kepala c. Penjual Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sarung tangan, masker, celemek dan tutup kepala Mencuci tangan Makanan yang dijual adalah makanan yang dimasak pada hari itu (fresh), seperti makanan lokal (gadogado, lontong sayur, nasi uduk, tahu isi, pisang goring, arem-arem dll) . Minuman yang dijual tidak boleh mengandung soda, pemanis buatan yang berlebih, pewarna bukan untuk makanan. Minuman yang boleh dijual seperti air mineral, jus buah dan teh. Tidak boleh menjual permen, cokelat, dodol atau makanan yang manis-manis, yang dapat merusak gigi. Harga makanan dan minuman yang dijual terjangkau Minuman menggunakan air bersih bersih dan matang
Logam berat masuk melalui air yang tercemar, kertas koran yang digunakan untuk mengemas pangan dan asap kendaraan bermotor. Beberapa bahan pangan secara alami mengandung toksin atau bahan beracun. Contohnya jamur beracun, singkong racun, ikan buntel, dan sebagainya. Sebagian besar toksin penyebab penyakit ini tidak berasa dan tidak dapat dihancurkan dengan proses pemasakan. Bahaya mikrobiologi dapat disebabkan oleh mikroba dan binatang. Mikroba lebih sering menyebabkan keracunan pangan dibandingkan bahan kimia (termasuk racun alami) dan bahan asing (cemaran fisik). Sebagian mikroba tersebut tidak berbahaya dan bahkan beberapa di antaranya dapat digunakan untuk membuat produk pangan seperti yoghurt dan tempe. Tetapi, banyak juga mikroba yang dapat menyebabkan infeksi dan intoksikasi pada manusia dan hewan. Pangan menjadi beracun karena tercemar oleh mikroba tertentu dan mikroba tersebut menghasilkan racun yang dapat membahayakan konsumen. Jenis mikroba penyebab keracunan pangan adalah virus, parasit, kapang dan bakteri.
Makanan Sehat
Anak Sekolah
A
nak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena merupakan generasi penerus dan aset masa depan. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, secara sistematis dan berkesinambungan. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal salah satunya dipengaruhi oleh pemberian gizi yang sesuai dengan gizi seimbang. Dalam masa tumbuh kembang tersebut, pemberian gizi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah anak tidak mau sarapan terutama disebabkan karena keterbatasan penting termasuk pemberian sarapan pagi. Kebutuhan gizi anak sekolah usia 6 12 tahun berkisar antara 1.550 2050 Kkal. Sarapan pagi harus memenuhi sebanyak 20-25% kebutuhan kalori sehari. Makan siang dan makan malam masing-masing 30 %, sedangkan makanan selingan dapat dilakukan dua kali dengan porsi masing-masing 10%. Para orang tua hendaknya memperhatikan dalam mempersiapkan menu dan membiasakan anak-anak sarapan pagi setiap hari. Makan siang biasanya menu Anak diharapkan menjadi agen perilaku pada lingkungan baik di sekolah maupun di rumah, sehingga pemberian makanan yang bergizi pada anak usia sekolah sangat makanannya lebih bervariasi karena waktu tidak terbatas. Makan malam merupakan saat makan yang menyenangkan karena bisa berkumpul dengan keluarga.
Makanan dan minuman yang dijual ternyata sangat berisiko cemaran biologis atau kimiawi yang dapat menggangu kesehatan, karena: Penjual tidak mengindahkan kebersihan makanan Penjual tidak mengindahkan keamanan pangan Penjual tidak mengunakan alat pelindung diri Penjual makanan tidak menggunakan penjepit makanan, sarung tangan, masker, tutup kepala, celemek, dll) Penjual tidak melakuan cuci tangan sebelum memulai aktivitas Penjual tidak mengindahkan pencemaran lingkungan, seperti tidak menggunakan etalase kaca untuk menempatkan makanan
waktu dan pengolahan makanan. Keadaan ini dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak sekolah, seperti mengantuk dan kurang konsentrasi.