Anda di halaman 1dari 8

Indonesia Menjual Kredit Karbon

untuk Melestarikan Hutan

Created by: Fitri Rusmayanti (41612120085)

KIMIA INDUSTRI (Tugas III)

Teknik Industri Universitas Mercu Buana

A. Apa Karbon itu?

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Karbon Dioksida adalah senyawa

karbon dengan oksigen yang berupa gas tanpa warna, lebih berat dari udara,
tidak terbakar, dan larut dalam air (digunakan dalam alat pemadam kebakaran). Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.

B. Siklus Karbon

C. Mengapa Ada Kredit Karbon?


Proyek CDM yang dilakukan di negara berkembang dapat menghemat biaya karena ongkos menurunkan satu ton emisi CO2 di negara maju mencapai $300-500 sedangkan di negara berkembang hanya $10-25. Melalui CDM, pengurangan potensi polusi oleh perusahaan di negara berkembang itulah yang dibeli oleh pabrik-pabrik di negara maju guna mengkompensasi ketidakmampuan mereka menurunkan emisi karbon s e b a g a i m a n a d i t a r g e t k a n .

D. Bagaimana Aplikasinya?
Negara-negara Uni Eropa (EU), menciptakan sistem alokasi di mana perusahaanperusahaan di dalam EU dialokasikan berapa besar emisi karbon yang dikeluarkan perusahaan tersebut. Bila melebihi alokasinya, maka mereka akan dihukum dengan

membayar uang. Kalau tidak ingin dihukum, perusahaan tersebut bisa membeli
alokasi dari perusahaan lain yang tidak terpakai. Maka terciptalah sistem perdangangan alokasi karbon Uni Eropa (European Union Allowances).

E. Bagaimana Cara Kerja Perdagangan Karbon?

Secara umum terdapat dua sistem utama dalam perdagangan tersebut, yaitu: 1. Cap and Trade 2. Baseline and Credit

F. Dampak dari Kredit Karbon


Dampak positif: 1. Negara berkembang memperoleh devisa dari sistem

perdagangan karbon. 2. Adanya pengurangan karbon dalam skema karbon di bumi.

Dampak Negatif: 1. Negara-negara berkembang (negara miskin) mengalami

stagnasi ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai