Anda di halaman 1dari 10

Ikan mas (Cyorinus carpio, L.

) merupakan spesies ikan air tawar yang sudah lama dibudidayakan dan terdomestikasi dengan baik di dunia. Di Cina, para Petani telah membudidayakan sekitar 4000 tahun yang lalu sedangkan di Eropa beberapa ratus tahun yang lalu. Sejumlah varietas dan subvarietas ikan mas telah banyak dibudidayakan Asia Tenggara sebagai ikan konsumsi dan ikan hias. Berdasarkan keanekaragaman genetik, ikan mas memiliki keistimewaan karena banyak strain/ras. Hal ini disebabkan karena: 1) penyebaran daerah asal mulai dari Cina sampai ke daratan Eropa sangat luas dengan keadaan lingkungan yang bervariasi dan secara geografis terisolasi, 2) daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan, 3) akumulasi mutasi dan 4) seleksi secara alami maupun oleh karya manusia (Hulata, 1995). Daya adaptasi yang tinggi juga menyebabkan ikan mas dapat hidup dalam ekosistem dataran rendah sampai dataran tinggi (sampai ketinggian 1800 m dpl.). Strain tersebut tampak dari keragaman bentuk sisik, bentuk tubuh dan warna. Beberapa strain yang sudah di kenal di tanah air diantaranya adalah Majalaya, Punten, Sinyonya, Domas, Merah/Cangkringan, Kumpai dan sebagainya (Hardjamulia, 1995). Hardjamulia,A. 1995. system pengadaan stok induk ikan mas unggul. Makalah disampaikan pada pelatihan Pengelolaan Induk Ikan Mas di Balai Budidaya Air Tawar, tanggal 10-24 Desember 1995. 13 hal. Penting!!!!!! Pemeliharaan ikan mas di kolam air deras harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain lokasi dekat dengan sumber air (sungai, irigasi, dll.) dengan topografi yang memungkinkan air kolam dapat dikeringkan dengan cara gravitasi, kualitas air yang digunakan berkualitas baik dan tidak tercemar (kandungan oksigen terlarut 6-8 ppm) dan dengan debit air minimal 100 liter permenit.

ASPEK EKONOMIS Aspek ekonomis berkaitan dengan faktor-faktor pendukung kemudahan produksi dan pemasaran. Semakin sulit menyiapkan faktor produksi dan pemasaran maka semakin besar biaya yang dikeluarkan dan otomatis menekan keuntungan. Secara ekonomis usaha budidaya ikan mas sangat menguntungkan karena ikan Mas memiliki nilai ekonomi yang tinggi, banyak diminati konsumen karena rasa dagingnya yang enak dan gurih serta memiliki kandungan protein yang cukup tinggi . Disamping itu, ikan juga sangat mendukung bagi pemenuhna gizi bagi masyrakat. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat ikan, maka tingkat kebutuhan akan daging ikan makin meningkat. 1. Dekat dengan sumber air, tetapi bukan daerah banjir, serta harus dapat diairi sepanjang tahun. Semakin jauh dengan sumber air, maka semakin banyak biaya pengadaan air untuk budidaya ikan. 2. Dekat dan atau memiliki sarana penunjang seperti : sarana komunikasi, jaringan listrik, dan sarana atau prasarana transportasi 3. Tidak terlalu jauh dari sumber pakan, benih, sarana produksi lainnya, serta alat dan bahan untuk membangun komplek budidaya. 4. Dekat dengan daerah pemasaran. Jarak yang dekat dengan pemasaran dapat menekan biaya transportasi dan penurunan kualitas ikan. 5. Tidak dekat dengan pemukiman dan industry. Pemukiman dan industry yang menghasilkan limbah menjadikan kualitas air untuk budidaya berkurang dan mengganggu pertumbuhan ikan. 6. Mudah mendapatkan tenaga kerja. Kemudahan mendapatkan tenaga kerja dari warga sekitar dapat menekan biaya mendatangkan tenaga kerja dari daerah lain, serta memberikan pendapatan bagi masyarakat sekitar. 7. Sesuai dengan rencana induk pengembangan daerah setempat 8. Status kepemilikan dengan bukti sertifikat sangat berguna untuk mengatasi masalah tanah atau dapat digunakan sebagai agunan

ASPEK SOSIAL Ditinjau dari aspek sosiologis/ social , lokasi yang dipilih untuk budidaya ikan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Lingkungan hidup dan kelestarian alam dapat dijaga, artinya lahan yang digunakan tidak merusak lingkungan yang sudah ada sehingga nantinya dapat terjalin hubungan yang baik dengan masyarakat pengguna tanah di sekitarnya. 2. Sumberdaya alam sekitar dapat digunakan, artinya dalam penyediaan sarana dan prasarana tidak perlu harus dicari ke daerah lain. 3. Penduduk sekitar dapat digunakan sebagai tenaga kerja, artinya orang yang bekerja pada usaha yang akan dibangun berasal dari lingkungan sekitarnya sehingga dapat mengurangi pengangguran. 4. Ada dampak positif bagi masyarakat sekitar, artinya lokasi usaha yang akan dibangun dapat dijadikan contoh bagi masyarakat dan adapat diadakan kerja sama produksi dengan penduduk sekitarnya 5. Keamanan lokasi terjamin atau tidak terganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

ASPEK TANAH

Tentunya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam budidaya ikan mas, kita harus mengetahui hal-hal dasar yang menjadi persyaratannya. Karena dengan mengetahui hal tersebut sudah didapatkan satu langkah penting dalam memulai budidaya. Dengan pengetahuan yang cukup, didukung keuletan maka potensi keuntungan budidaya ikan ini akan dapat anda dapatkan. Hal dasar yang terlihat sepele, namun sebenarnya memegang peranan penting dalam pemeliharaan ikan mas adalah masalah lokasi. Dengan lokasi yang bagus maka diharapkan hasil yang didapat juga akan mengikuti. Hal-hal berikut adalah halhal dasar tentang persyaratan lokasi budidaya ikan mas : 1. Perlu diketahui tanah yang baik untuk kolam budidaya ikan mas adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Hal ini disebabkan karena jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. 2. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. 3. Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl. 4. Kualitas air memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan budidaya ikan mas. Untuk pemeliharaan ikan mas air yang digunakan harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. 5. Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3. 6. Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8. 7. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

1.1

Latar

Belakang

Ikan mas merupakan komoditas perikanan yang potensial untuk dikembangkan, karena selain mempunyai potensi sumber daya berlimpah juga peluang pasar yang besar. Namun, hingga saat ini perkembangan ikan mas di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat.

Secara ekonomis usaha budidaya ikan mas sangat menguntungkan karena ikan Mas memiliki nilai ekonomi yang tinggi, banyak diminati konsumen karena rasa dagingnya yang enak dan gurih serta memiliki kandungan protein yang cukup tinggi . Disamping itu, ikan juga sangat mendukung bagi pemenuhna gizi bagi masyrakat. Sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat ikan, maka tingkat kebutuhan akan daging ikan makin meningkat.

Akuakultur merupakan usaha produksi biota akuatik di dalam lingkungan terkontrol untuk tujuan komersial. Akuakultur dikelompokkan ke dalam 2 (dua) bagian besar, yaitu pembenihan dan pembesaran. Produk utama dari pembenihan, yaitu benih siap tebar untuk kegiatan pembesaran. Sedangkan kegiatan pembesaran menghasilkan biomassa ikan yang siap konsumsi. Dalam kegiatan pembenihan terdapat beberapa rangkaian kegiatan, salah satunya yaitu pemijahan ikan. pembenihan adalah merupakan faktor penentu sehingga tidak kesulitan dalam penyediaan benih. Pembenihan ikan air tawar baik ikan konsumsi maupun ikan hias memberikan peluang usaha yang sangat potensial dikarenakan telah merambah ke pasar ekspor.

Salah satu usaha yang di tempuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ikan konsumsi telah ditempuh bebrapa cara, salah satunya adalah pengembangan budidaya intensif. Budidaya ikan intensif ditujukan untuk memanfaatkan lahan yang ada semaksimal mungkin dengan menggunakan teknologi budidaya yang sudah maju, sehingga diharapkan produksi ikan persatuan luas dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan.

Ikan mas ( Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas perikanan darat yang telah lama dibudidayakan karena pertumbuhannya sangat cepat dan potensi pemasarannya cukup baik. Pemeliharaanya sangat mudah dikarenakan ikan ini mempunyai kemampuan adaptasi yang baik dalm lingkungan budidaya, terutama pada kadar oksigen terlarut rendah dan serangan penyakit. Makanan alami ikan Mas umumnya hewan kecil yang hidup didasar perairan, misalnya larva Chironimidae, Tubificiedae, dan moluska.

Didorong dengan kelebihan tersebut diatas dan juga dengan banyaknya masyarakat yang membudidayakan ikan Mas ini, maka diperlukan usaha budidaya yang baik untuk

membudidayakannya, baik dalam pembenihan maupun pembesaran dalam berbagai sistem dan intensitas budidaya.

Habitat dan Penyebaran Di alam asli, ikan mas dapat ditemui di pinggiran sungai, danau, atau perairan tawar lainnya yang keadaan air tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras. Meskipun ikan mas termasuk ikan air tawar, namun tidak jarang ikan ini ditemui hidup di daerah muara sungai yang berair payau (Djarijah, 2001). Khairuman et.al (2005), menyatakan ikan mas dapat hidup di tempat (habitat) perairan air tawar yang tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, misalnya di pinggiran sungai atau danau. Ikan ini dapat hidup baik di ketinggian 150-600 meter di atas permukaan laut dan pada suhu 25300C. Ikan mas yang dibudidayakan di areal perkolaman dapat dikawinkan sepanjang tahun (tidak mengenal musim). Tetapi di alam aslinya misal: sungai, danau ataupun genangan air lainnya, ikan mas memijah pada awal atau sepanjang musim penghujan. Biasanya memijah pada perairan dangkal, setelah mengalami kekeringan musim kemarau, dan menempelkan seluruh telurnya pada tanaman atau rerumputan di tepi perairan. Atas dasar inilah orang kemudian beranggapan bahwa ikan mas yang akan memijah harus didahului dengan tindakan memanipulasi lingkungan yang meliputi pengeringan kolam dan pengisian air baru. Sebagai bahan penempel telurnya digunakan kakaban, yaitu ijuk yang dijepitkan di dua bilah bambu. 2.4 Di alam telah menjadi kebiasaan, sebelum memijah ikan akan mencari tempat rimbun dengan tanaman air atau rumput-rumput yang menutupi permukaan air. Substrat-substrat tersebut dapat merangsang pemijahan dan digunakan untuk meletakan telur-telurnya. Sifat telur ikan mas adalah melekat pada substrat. Telur- telur ikan mas berbentuk bulat, bening, dan ukurannya bervariasi menurut umur dan bobot induk. Diameter telur ikan mas tersebut antara 1,5 - 1,8 mm dengan bobot antara 0,17 - 0,20 mg (Kilawati, 2004). 2.5 Kebiasaan Makan Ikan Mas Makanan merupakan fungsi yang sangat penting bagi organisme. Fungsi dasar tersebut adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Berdasarkan kebiasaan makanannya, ikan dapat digolongkan menjadi ikan karnivor, herbivor, dan omnivor. Penggolongan ini didasarkan atas morfologi pencernaannya. Ikan karnivor mempunyai panjang usus kurang dari 100% panjang tubuhnya. Adapaun ikan herbivor mempunyai panjang usus lebih dari 100% panjang tubuhnya (Cahyono,2001), menyatakan bahwa ciri khas dari ikan karnivor yaitu terdapatnya lambung dan usus yang pendek. Adapun pada ikan omnivor tidak ada lambung tetapi ususnya lebih panjang. Dengan melihat kebiasaan makanan tersebut, maka dapat ditentukan beberapa hal, antara lain gizi alamiah ikan, hubungan ekologi di antara organism di suatu perairan seperti bentuk-bentuk pemangsaan, saingan, dan rantai makanan sehingga makanan dapat menjadi faktor yang menentukan bagi populasi, pertumbuhan, dan kondisi ikan Effendie (2002) menerangkan bahwa jenis makanan suatu spesies ikan tergantung pada umur,tempat, dan waktu. Ikan mas adalah ikan omnivor yang lebih mengarah pada makanan yang berasal dari sumber hewani. Menurut Susanto (2003), makanan ikan mas pada waktu muda adalah protozoa dan crustacea yang berukuran kecil. Setelah kira-kira berukuran panjang 10 cm, makanan ikan mas tersebut terdiri dari hewan air yang hidup di dasar perairan seperti Chironomidae, Ephermeridae, Tricoptera, dan Mollusca. Selain itu, ikan mas juga memakan tanaman yang telah membusuk dan epipiton.

Makanan alami ikan mas muda adalah zooplankton, adapun padahidup selanjutnya ikan mas memakan invertebrata dasar. Makanan alami di alam yang dikonsumsi ikan mas meliputi algae, ikan kecil, cacing, terrestrial invertebrates, detritus, dan tanaman yang membusuk (Bardach et al., 1972). Menurut Maruf (1980), kebiasaan makanan ikan mas terdiri dari beberapa kelompok makanan, yaitu alga (diatom desmid, filamentous algae, dan nonfilamentous algae), crustacean, rotifer, protozoa, oligochaeta, mollusca, dan insekta. Selain itu juga ditemukan makanan berupa hancuran tanaman dan bahan yang tidak teridentifikasi. Selanjutnya Maruf (1980) menyatakan bahwa berdasarkan Index of Preponderance, makanan utama ikan mas terdiri dari crustacean dan filamentous algae. Adapun hancuran tanaman dan diatom merupakan makanan yang kedua.

ASPEK EKOLOGIS Habitat dan Penyebaran Di alam asli, ikan mas dapat ditemui di pinggiran sungai, danau, atau perairan tawar lainnya yang keadaan air tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras. Meskipun ikan mas termasuk ikan air tawar, namun tidak jarang ikan ini ditemui hidup di daerah muara sungai yang berair payau (Djarijah, 2001). Khairuman et.al (2005), menyatakan ikan mas dapat hidup di tempat (habitat) perairan air tawar yang tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, misalnya di pinggiran sungai atau danau. Ikan ini dapat hidup baik di ketinggian 150-600 meter di atas permukaan laut dan pada suhu 25300C. Ikan mas yang dibudidayakan di areal perkolaman dapat dikawinkan sepanjang tahun (tidak mengenal musim). Tetapi di alam aslinya misal: sungai, danau ataupun genangan air lainnya, ikan mas memijah pada awal atau sepanjang musim penghujan. Biasanya memijah pada perairan dangkal, setelah mengalami kekeringan musim kemarau, dan menempelkan seluruh telurnya pada tanaman atau rerumputan di tepi perairan. Perkembangbiakan

Djarijah (2001), menyatakan di wilayah beriklim tropis, ikan mas mencapai tingkat kedewasaan yaitu sekitar umur 12 tahun dengan kisaran berat antara 1,5 - 2 kg/ekor untuk betina. Sedangkan ikan mas jantan mencapai matang kelamin relatif lebih mudah dari pada betina yaitu 8 bulan dengan berat badan 0,5 0,7 kg/ekor. Proses matang kelamin ikan mas berlangsung relatif lama dan pelan-pelan. Perkembangan gametnya sangat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan. Perkembangan telur dan sperma induk ikan mas yang hidup di daerah tropis relatif lebih cepat dibandingkan dengan kawasan subtropis. Siklus reproduksi ikan mas dimulai di dalam gonad, yaitu ovari pada ikan betina dan testis pada ikan jantan. Dari ovari akan dihasilkan telur dan dari testis akan dihasilkan spermatozoa. Pemijahan pada ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Secara alami pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang ikan mas memijah induk-induk ikan mas bersifat lebih agresif.

Kebiasaan Makan Ikan Mas

Makanan merupakan fungsi yang sangat penting bagi organisme. Fungsi dasar tersebut adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Berdasarkan kebiasaan makanannya, ikan dapat digolongkan menjadi ikan karnivor, herbivor, dan omnivor. Penggolongan ini didasarkan atas morfologi pencernaannya. Ikan karnivor mempunyai panjang usus kurang dari 100% panjang tubuhnya. Adapaun ikan herbivor mempunyai panjang usus lebih dari 100% panjang tubuhnya (Cahyono,2001). Menurut Susanto (2003), makanan ikan mas pada waktu muda adalah protozoa dan crustacea yang berukuran kecil. Setelah kira-kira berukuran panjang 10 cm, makanan ikan mas tersebut terdiri dari hewan air yang hidup di dasar perairan seperti Chironomidae, Ephermeridae. Menurut Maruf (1980), kebiasaan makanan ikan mas terdiri dari beberapa kelompok makanan, yaitu alga (diatom desmid, filamentous algae, dan nonfilamentous algae), crustacean, rotifer, protozoa, oligochaeta, mollusca, dan insekta. Selain itu juga ditemukan makanan berupa hancuran tanaman dan bahan yang tidak teridentifikasi. Selanjutnya Maruf (1980) menyatakan bahwa berdasarkan Index of Preponderance, makanan utama ikan mas terdiri dari crustacean dan filamentous algae. Adapun hancuran tanaman dan diatom merupakan makanan yang kedua.

DAFTAR PUSTAKA

Husen, Umar. 1996. Petunjuk Lengkap Membuat Karya Tulis Dan Tesis. Jakarta. Rajawali Pres. Departemen pendidikan dan kebudayaan. 1994. kurikulum sekolah menengah umum ( GBPP ) mata pelajaran Biologi. Depdikbud. Jakarta Atmaja, Harjamulia, Dkk. 1976. Beberapa aspek tentang pemuliaan ikan. Bandung : Fakultas Pertanian, UNPAD Balai Informasi Pertanian. 1970. Budidaya Ikan Air Tawar dan Payau. Bogor Fakultas Pertanian, IPB Sumantadinata, Komar. 1981 . Pengembangan Ikan ikan pemeliharaan di Indonesia.Jakarta. Sastra Hudaya. Syamsudin, A.R. 1981. Pengantar Perikanan. Jakarta : Karya Nusantara. Htt/hpp.www.Peternakan Ikan .com. www.Peternakan ikan air tawar.net

Anda mungkin juga menyukai