Penyebab
a. Kegagalan dalam menggoyangkan film selama pencucian. b. Terdapat endapan zat kimia pada jepitan yang digunakan untuk mengantung film.
Karena
adanya
gelembung udara
yang
terjebak pada permukaan film, sehingga menghalangi pembentukkan emulsi secara merata. 8. Bercak hitam pada film Film terkena percikkan larutan developer sebelum developer. 9. Bercak putih dan garis garis pada film a. Robeknya emulsi karena penanganan film yang kasar dalam tangki pemroses. b. Artefak fiksasi. 10. Artefak dari pemrosesan a. Lengkungan lengkungan hitam b. Cetakan sidik jari pada filmm ( scup ) 1) Hitam 2) Abu abu hitam 3) Putih c. Goresan goresan sinar Penanganan film yang kasar. Abrasi karena jari atau sidik jari. Terjadi kontaminasi dengan komponen ditempatkan dalam tangki
stannous flouride. Terjadi kontaminasi dengan developer. Terjadi kontaminasi dengan larutan fiksasi. Karena operator terlalu cepat mengeluarkan film dari bungkusnya ke udara terbuka dengan kelembaban rendah. 11. Cone cutting Kesalahan operator dalam meletakkan sudut pemotretan dari cone beam, sehingga sinar X tidak tepat mengenai pertengahan film. Masalah Densitas Film 1. Turunnya densitas film a. Temperatur dari larutan developer rendah. b. Larutan developer telah mencapai titik
lemahnya. c. Kontaminasi larutan developer karena larutan fiksasi terpercik atau menetes kedalam larutan developer. d. Tidak ada penggetaran pada tangki developer. 2. Naiknya densitas film sehingga film Temperatur developer terlalu tinggi. menjadi gelap keseluruhan. 3. Film berkabut a. Larutan developer terkontaminasi
dengan larutan fiksasi. b. Kebocoran sinar prosesor. c. Kebocoran sinar dalam ruang gelap. d. Lampu pengaman tidak benar.
DAFTAR PUSTAKA Langlais. Kasle. 1996. Latihan Membaca Foto Rongga Mulut Edisi 3. Jakarta: Hipokrates. http://www.scribd.com/doc/45247479/Isi-Radiologi-Content-of-Radio-Graphic.