Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, pasien dapat dikelompokkan ke dalam kategori kelompok resiko spesifik, yaitu: 1.

Pasien dengan resiko rendah Pada penderita dengan resiko rendah, yaitu control metaboliknya baik dengan obatobatan yang dalam keadaan stabil, asimtomatik, tidak ada komplikasi neurologik, vascular maupun infeksi, kadar gula darah puasa < 200 mg/dl dan kadar HbA1c < 7%

2. Pasien dengan resiko menengah Pasien ini memiliki simtom yang sama namun, berada dalam kondisi metabolic yang seimbang. Tidak terdapat riwayat hipoglikemik atau ketoasidosis, dan komplikasi diabetes yang terlihat. Glukosa darah puasa tidak lebih dari 250 mg/dl. Pasien dengan konsentrasi HbA1c sekitar 7-9%. 3. Pasien dengan resiko tinggi Pada tipe penderita dengan resiko tinggi, memiliki banyak komplikasi dan control metaboliknya sangat buruk, seringkali mengalami hipoglikemi atau ketoasidosis dan sering membutuhkan injeksi insulin. Glukosa darah puasa dapat meningkat tajam, terkadang melampaui 250 mg/dl. Pasien dengan konsentrasi HbA1c lebih dari 9% diduga berada pada control glukosa yang buruk dalam waktu jangka panjang dan mempunyai resiko yang tinggi terhadap perawatan gigi. Sebelum melaksanankan perawatan gigi dan mulut pada pasien diabetes mellitus, perlu diperhatikan tipe-tipe perawatan menurut Sonis S. T., dkk (1995) yang dapat dilakukan secara umum. Tipe I: pemeriksaan/ radiograf, instruksi OH, pencetakan model studi Tipe II: tambalan gigi sedrehana, profilaksis, perawatan ortodonsia Tipe III: tambalan lanjut, scaling dan root planning, perawatan endodontic Tipe IV: pencabutan gigi sederhana, kuretase, pencabutan lebih dari 2 gigi, gingivoplasti Tipe V: pencabutan serial, bedah flap, gingivektomi

Tipe VI: bedah besar, reseksi gingival

Berdasarkan tipe perawatan menurut Sonis, S. T, dkk, maka perlu diperhatikan hal berikut dalam melakukan perawatan pasien penderita diabetes mellitus, yaitu: Pasien dengan resiko rendah Pasien ini dapat dirawat dengan protocol normal untuk seluruh prosedur perawatan gigi restorative (tipe I sampai III). Perhatian khusus pada control diet, mengurangi stress, dan resiko infeksi pada seluruh prosedur pembedahan (tipe IV sampa VI). Teknik sedasi tambahan harus dipertimbangkan untuk seluruh tindakan pembedahan. Biasanya, tidak dibutuhkan penyesuaian pada terapi insulin. Pasien dengan resiko menengah Petunjuk umum terhadap kontrol diet, mengurangi stress, dan resiko infeksi sangatlah penting bagi pasien dengan standar resiko menengah. Pasien ini dapat menerima perawatan dental (tipe I sampai III) dengan menggunakan protocol normal, tapi penggunaan teknik sedasi harus dipertimbangkan. Perawatan gigi dengan tindakan bedah menengah dan besar (tipe IV sampai VI) hanya dapat dilakukan setelah konsultasi dengan dokter yang merawat pasien. Untuk tindakan prosedur bedah lebih besar (tipe VI) perlu dipertimbangkan teknik sedasi tambahan dan perawatan di dalam rumah sakit. Untuk tindakan pembedahan dental yang ringan (tipe IV) dan menengah besar serta besar (tipe V dan VI) direkomendasikan penyesuaian dosis insulin, dengan terlebih dahulu konsultasi dengan dokter yang merawat pasien. Pasien dengan resiko tinggi Pasien ini dapat menerima perawatan dental setelah terlebih dahulu menerima perawatan pendahuluan untuk menurunkan tingkat stress. Seluruh tindakan perawatan dilakukan bia kondisi medis dalam keadaan stabil. Pengecualian yang penting pada pasien diabetes yang terkontrol, tetapi mengalami infeksi gigi yang aktif, maka tindakan yang dilakukan berupa kontrol terhadap infeksi tersebut Sonis ST, Fazio RC, Fang L. principle and practice og oral medicine. 2 nd edition. WB Saunders. Phyladelphia. 1995: 13-145

Anda mungkin juga menyukai