Anda di halaman 1dari 55

TRYPANOSOMA

RACHMAT HIDAYAT
Department of Parasitologi

Hemoflagellata
Disebut juga dengan Hemoflagelata karena memiliki flagella dan membutuhkan media

darah untuk kultur. Kinetoplast


Flagellum berhubungan erat dengan undulating

membrane yang berhubungan dengan kinetoplast. Kinetoplast terletak di dalam mitokondria


Mengandung DNA (kDNA) yang terpisah dari mtDNA

Terdapat bukti reproduksi seksual akan tetapi kapan terjadinya tidak diketahui.
Parasit ini juga dapat mengabsorbsi dan

menggunakan DNA asing.

Family Trypanosomatidae
Heteroxenous umumnya memiliki dua fase dalam daur hidupnya
Fase pertama, hidup dalam darah dan

jaringan beberapa hewan vertebrata(sering disebut hemoflagellata) Fase kedua dijumpai dalam saluran cerna pada beberapa hewan invertebrata(serangga)

(monoxenous) memiliki satu hospes

Dua hospes dalam daur hidupnya


Manusia merupakan hospes definitif Vektor serangga merupakan hopses Intermediate

Daur hidup
Tidak semua stadium berlangsung pada semua

hospes Stadium tertentu dijumpai pada beberapa hospes


Epimastigot dan promastigot pada serangga Amastigot dan trypomastigot pada hewan vertebrata

Parasit
Polymorphic spindle-shaped Kinetoplast Flagella & undulating membrane
Trypomastigote Epimastigote

African Trypanosomiasis
manusia Tse fly

Trypomastigot
Stumpy Intermediate Slender

Trypomastigot
Metacyclic Epimastigote Trypomastigote

Bentuk-bentuk Trypanosomat

Bentuk Trypanosomat

Trypanosoma brucei
Tiga sub spesies yang berbeda
Trypanosoma brucei brucei Trypanosoma brucei gambiense Trypanosoma brucei rhodensiense

Perbdaan dalam distribusi, gambaran

patologis yang ditimbulkan ataupun hospes akan tetapi morfologinya identik. Semuanya ditularkan oleh lalat tse-tse (Glossina) sebagai hospes prantara/intermediate

T. b. brucei

Hospes Definitif :
Sangat patogenik pada

anjing, unta dll. Kurang patogenik pada babi. Tidak bersifat patogen pada manusia

Hospes Intermediat: lalat Tsetse (Glossina) Cara penularan : gigitan serangga yang terinfeksi

Glossina

T. b. brucei
Distribusi geografis: disepanjang subsahara

afrika Pathology: menyebabkan timbulnya kelainan nagana yang mirip dengan human African Sleeping Sickness. Treatment: umumnya hanya diberikan pada manusia bila terinfeksi.

Glossina breeding habitat

Cleared Strips to Control Trypanosoma gambiense

T. b. gambiense dan T. b. rhodesiense


Hospes Definitif: manusia. Tidak bersifat patogen pada spesies lain. Binatang liar seperti antilop berperan sebagai hospes

reservoar T.b. rhodesiense. Pada T.b gambiense hewan seperti sapi, babi, kambing berperan sebagai hospes resrvoar. Hospes perantara: lalat Tsetse (Glossina) Cara penularan: gigitan serangga yang terinfeksi

African Sleeping Sickness


Parasit - Trypanosoma brucei ssp
Trypanosoma brucei rhodesiense Trypanosoma brucei gambiense

Vector lalat Tse Tse


Glossina mortisans (Eastern Africa) Glossina palpalis (Western Africa)

T. b. gambiense

T. b. rhodesiense

Distribusi geografis: T. b. gambiense dijumpai di afrika barat dan afrika tengah T. b. rhodesiense dijumapai di afrika timur dan afrika tengah

Daur hidup T. brucei


Trypomastigot dalam aliran darah hospes definitif Tryps terhisap oleh lalat tsetse bersama dengan darah Pembelahan biner di hind gut

Belah pasang

Beberapa tryps masuk ke CNS

Berpindah ke foregut dan kemudian ke kelenjar ludah

Tryps masuk ke hospes definitif lain melalui gigitan lalat tsetse

Berubah bentuk kmbali menjadi tryps (metasiklik)

Berubah menjadi epimastigot, membelah diri

Trypanosoma brucei Gambiense/ rhodesiense


Vektor: lalat Tsetse TseTse flue

Trypanosoma brucei rhodesiense / gambiense

Veterinr mikrobiologi: www.microbiologyatlas.kvl.dk

T. b. gambiense dan T. b. rhodesiense


Patology: kedua spesies menyebabkan African

Sleeping Sickness.
T.b. gambiense menyebabkan bentuk kronis, jangka

panjang. T.b. rhodesiense menyebabkan bentuk akut.

Dimulai dengan ulkus kecil pada bekas gigitan serangga. Tripomastgot membelah secara cepat dan menyebar ke seluruh tubuh.
Tidak menginvasi sel Hidup dalam ringga jaringan ikat atau dalam plasma

darah

T. b. gambiense dan T. b. rhodesiense


Patology : kelanjar limfe menjadi bengkak dan kongesti Terutama kelenjar limfe di daerah leher Disebut dengan Winterbottoms sign

Patology
T.b. gambiense sering mencapai CNS
Menyebabkan kasus kronik, sleepiness yang

berhubungan dengan African Sleeping Sickness


Apati, letargi dan gangguan koordinasi.
Tremors pada beberapa bagian tubuh atau kejang

sering dijumpai Kasus lanjut dapat menyebabkan koma dan kematian. Kematian dapat juga terjadi akibat malnutrisi atau infeksi lainnya.

T. b. gambiense dan T. b. rhodesiense Patology


T.b. rhodiensiense jarang menginvasi CNS akan

tetapi lebih cepat menyebabkan kematian


Biasanya akibat dari invasi ke otot-otot jantung

Kedua spesies menyebabkan periode demam

intermitn, terutama pada stadium/tahap awal.


Akibat pelepasan antigen dari parasit. Juga dapat mengambil antigens dari tubuh hospes dan

memasukkannya kedalam bagian tubuhnya Banyak gambran patologis akibat dari respon imun yang berlebihan untuk membunuh sel-sel tubuh yang tidak terinfeksi

T. b. gambiense dan T.b. rhodesiense


Diagnosis: Trypomastigot dalam apusan darah(blood smear).
Dapat juga dijumpai

dalam cairan cerebrospinal

Card agglutination (CATT) test digunakan untuk mendeteksi antibodi.

TERAPI
Terapi: Arsenic-based drugs merupakan

terapi tradisional
Menyebabkan kerusakan berat pada mata Harus diberikan secara intravena

Kasus awal berespon dengan Suramin,

pentamidine, dan Berenil. Difluoromethylornithine (DFMO) obat yang dianjurkan terutama bila sudah mengenai CNS
Sangat mahal Banyak strain yang resisten

T. brucei - Pencegahan
Banyak cara pencgahan ditujukan untuk mengeliminasi lalat tsetse.
pembersihan Penyemprotan DDT dan insektisida lain

Lalat menggigit pada waktu siang hari.


Aktivitas aktif pada malam hari.

Terdapat begitu banyak hospes reservoar. beberapa menyerankan eliminasi hospes resrvoar Perkembangan hewan ternak yang resisten

terhadap T brucei

Hewan ternak (sapi) resisten akan tetapi kurang

menghasilkan susu dan daging.

Manusia cenderung mengalami sakit.


Nutrisi berperan penting dalam perkembangan

Trypanosoma brucei
Dependen terhadap glycolysis
Treatment
Entry of glucose
Arsenate (AsO4 = Asi) Competitive with Pi

Phosphorylation

Breakdown to triose phosphates

Asi

AMP-P-As

Conversion to pyruvate Release of pyruvate

AMP-P +Asi

Trypanosoma brucei
Dependen terhadap glycolysis
Treatment
inhibitor1
Something more specific?

Choice #1 Starve the cell

Trypanosoma brucei
Dependen terhadap glycolysis
Treatment
Something more specific?

Choice #1 Starve the cell

Choice #2 Stuff the cell

pyruvate inhibitor2

Trypanosoma brucei

inhibitor1

Typanosoma lain
Trypanosoma evansi Trypanosoma equinum

Trypanosoma epuiperdum

Trypanosoma cruzi Protozoa parasit


Banyak spesies Trypanosoma bersifat

HETEROXENOUS hidup pada lebih satu hospes dalam daur hidupnya

Trypanosoma cruzi

Hospes Definitif: manusia, anjing, kucing, dan hewan pengerat kayu Hosps perantara: Reduviid bugs (Kissing bug

atau assasin bugs). Cara penularan: hospes definitif meletakkan tryps pada bagian luka bekas gigitan saat menghisap darah.

Engorged Reduviid

Trypanosoma cruzi Selama satu tahapan daur hidupnya, parasit

hidup dalam darah atau jaringan( dapat bersifat intraselluler) pada semua hewan vertebrata Pada tahapan lainnya, parasit hidup dalam usus serangga invertebrata(blood-sucking invertebrates).

Trypanosoma cruzi Individu umumnya mengandung berbagai tahapan morfologi, bergantung kepada fase daur hidupnya dan tipe hospes.

Trypomastigote

Amastigote

Epimastigote

Trypanosoma cruzi Riwayat daur hidup


Hemiptera (true bugs) dalam Family

Reduviidae merupakan vektor.


Nama umum- Kissing bugs
Menghisap darah manusia melalui gigitan pada

kulit. T. cruzi ditularkan kepada hospes setelah vektor berdefkasi pada kulit hospes setelah menghisap darah.
Parasit bermigrasi didalam luka terbuka. Penyakit yang disebabkan disebut dengan penyakit CHAGAS

Vektor Trypanosoma cruzi

Trypanosoma cruzi Vektor penyakit Chagas .


Menginfeksi 16-18 juta individu. > 50,000 kematian setiap tahun.

Distribusi geografis: sepanjang amerika Tengah dan Amerika Selatan 12-19 juta terinfeksi pada tahun 1990 Berkurang menjadi 11 juta pada tahun-tahun berikutnya

Angka insidensi 561,000


2-3 juta dengan keluhan kronis 45,000 meninggal akibat penyakit setiap tahun.

Beberapa kasus di U.S. : Maryland, Georgia, Florida, Texas, Arizona, New Mexico, California, Alabama, dan Louisiana.

Daur hidup T. cruzi


Tryps pada darah dan kulit Tryps terhisap oleh Reduviid bug bersama darah Masuk ke hindgut

epimastigot Binary Fission Masuk ke rectum Membentuk amastigot dalam sel hospes Binary Fission

trypomastigot

Tryps memasuki luka bekas gigitan/garukan hospes akibat gatal

Reduviid bug berdefikasi ketika menghisap darah. Tryps terdapat dalam kotoran seranggat tsb.

Trypanosoma cruzi Daur hidup

T. cruzi Patology

Dimulai sebagai pembengkakan lokal di sepanjang luka bekas gigitan


50% kasus terletak di dekat

mata Jaringan di sekitar mata mulai mengalami pembengkakan Disebut dengan Romanas Sign Disebabkan oleh tryps yang menginvasi sel, dimulai dari amastigote, berkembang dan kemudian menyebabkansel

Romanas sign

T. cruzi Patology

Penyakit disebut dengan Chagas Disease


Disebabkan oleh tryps yang

menginvasi sel, membentuk amastigot, reproduksi, kemudian pecah dan menginvasi sel baru.

Dua bentuk: Akut dan kronis Bentuk akut paling sering pada anak-anak usia

dibawah 5 tahun. Bentuk amastigot pada jaringan otot jantung


Kematian akibat heart failure

Trypanosoma cruzi - Patology


Gejala penyakit Chagas kronis bervariasi
Berhubungan dengan genetik, jenis kelamin, usia, dan

pemaparan sebelumnya Kebanyakan diantaranya bersifat asimtomatis Mekanismenya masih belum dipahami
Cenderung beberapa kerusakan akibat dari respon autoimmun.

70% gagal jantung(heart failure)akibat dari infestasi/infeksi parasit. Merusak otot dan saraf pada saluran cerna.
menyebabkan megacolon dan megaesofagus Tidak dapat menimbulkan gerakan peristaltis normal.

Megacolon

Megaesophagus

Trypanosoma cruzi
Diagnosis: Trypomastigot didalam darah,

jaringan, limfe atau cairan serebrospinal.


IFA dan test immunodiagnostic lain bersifat

effektif.
Banyak false positif pada individu yang dapat bertahan hidup dari penyakit tersebut
Xenodiagnosis digunakan jika jumlah parasit

sangat rendah.
membiarkan vektor(kissing bug) menginfeksi pasin Cari epimastigot dalam 10-30 hari

Trypanosoma cruzi
Terapi: sangat sulit , terutama pada penyakit Chagas kronis
Tidak berespon terhadap kemoterapi
Membunuh parasit ekstrasl akan tetapi tidak terhadap

parasit intraseluler. Ketoconazole menunjukkan efektif pada tikus( mice) Nifurtimox dan benzinidazole dianggap efektif pada fase akut akan tetapi menimbulkan efek samping berat. Dalam tahapan perkembangan vaksin.

Pencegahan: Eradikasi vektor(kissing bugs),, mengurangi hospes reservoar, pemeriksaan darah dan jaringan donor.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai