Anda di halaman 1dari 43

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PUSAT KAJIAN KINERJA OTONOMI DAERAH

KEBIJAKAN, KONSEP DAN MANFAAT STANDAR PELAYANAN MINIMAL DALAM PENCAPAIAN KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH
TIM PKKOD

DISAMPAIKAN PADA ACARA BINTEK DAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL Painan, Agustus 2006

DEKONSENTRASI DEKONSENTRASI PEMERINTAH (PMERINTAHWILAYAH/FIELD WILAYAH/FIELDADMINISTRATION ADMINISTRATION) FUNCTIONAL FIELD ADMINISTRATION : Kanwil/Kandep

INTEGRATED/UNIFIED ADMS : Kepala Wilayah PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PUSAT

POWER SHARING 1. OTONOMI MATERIIL 2. OTONOMI FORMIL

DESENTRALISASI (PEMERINTAH DAERAH)

OTONOMI MATERIIL : PADA PRINSIPNYA KEWENANGAN ADALAH MILIK PUSAT YANG KEMUDIAN SEBAGIAN DIANTARANYA DISERAHKAN KEPADA DAERAH

OTONOMI RIIL : KEWENANGAN PUSAT DIBATASI, DAN LAINNYA ADALAH MILIK DAERAH UU No. 22 tahun 1999 dan UU No. 32 tahun 2004

Prinsip Otonomi

Pembentukan daerah, pembagian urusan pemerintahan, dan pelayanan umum adalah konsekwensi dari pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah oleh NKRI; Otonomi daerah dilaksanakan menggunakan prinsip otonomi luasnya. dengan seluas-

Sejalan dengan prinsip tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan bertanggungjawab;

PRINSIP OTONOMI LUAS :


DAERAH DIBERIKAN KEWENANGAN MENGURUS DAN MENGATUR SEMUA URUSAN PEMERINTAHAN DILUAR YANG MENJADI URUSAN PEMERINTAH YANG DITETAPKAN UU 32/2004

Prinsip Otonomi Nyata


Prinsip

otonomi nyata adalah suatu prinsip dalam menangani urusan pemerintahan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang, sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah;

Prinsip Otonomi Bertanggungjawab


Prinsip

otonomi yang bertanggungjawab adalah prinsip penyelenggaraan otonomi yang harus benar-benar sejalan dengan tujuan pemberian otonomi daerah, yaitu (i) demokratisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dan (ii) meningkatkan kesejahteraan rakyat;memberdayakan daerah;

Pembagian Urusan

Pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah a.l. membawa konsekwensi pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah (Pusat) dan daerah (otonom); Pembagian urusan pemerintahan dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa selalu terdapat berbagai urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah (Pusat), utk keberlanjutan dan keutuhan negara.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


URUSAN PEMERINTAHAN Urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi wewenang Pemerintah: {Psl 10 (1) & (3)} Politik Luar Negeri; Pertahanan; Keamanan; Yustisi; Moneter & Fiskal Nasional; & Agama. Pem menyelenggarakan sendiri atau dpt melimpahkan sebagian urusannya kpd perngktnya atau kpd wakil Pem di daerah, atau menugskn kpd Pem-an Daerah/ Pemdes {Psl 10 (4)}
Standar Pelayanan Minimal {Psl 11 (4)} Urusan pemerintahan selain Psl 10 (3) dapat dikelola bersama oleh Pemerintah (Pusat), Prov, Kab/Kota Dibagi dgn kriteria Psl 11 (1):

Eksternalitas (scope dampak) Akuntabilitas (distance dampak) Efisiensi (rasio untung-rugi)

Urusan Pemerintahan Daerah

Urusan Pemerintah

{Psl 10 (5)}
PILIHAN Sektor Unggulan {Psl 11 (3)} Menyelenggarakan sendiri; Melimpahkan sebgn ursn kpd Gub selaku wkl Pem.; Menugaskan sebgn ursn kpda Pem-an Daerah/Pemdes.

WAJIB Pelayanan Dasar {Psl 11 (3)}

Diselenggarakan berdasarkan asas otonomi & tugas pembantuan {Psl 10 (2)}

UU 32/2004, Titik Berat Otonomi pada Kabupaten dan Kota

Daerah Kabupaten dan Kota adalah penerima kewenangan terbesar Provinsi menerima kewenangan yang lebih bersifat - koordinatif, - pengawasan, dan - pembinaan

Kriteria Pembagian Urusan Pemerintahan

Kriteria atau pendekatan pembagian urusan pemerintahan yang dipergunakan adalah sbb: ekternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi, dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan atau tingkatan pemerintahan.

1. Pendekatan Eksternalitas (Spill-over) Pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan scope atau lingkup dampak atau akibat dari penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Bila dampaknya bersifat lokal, maka urusan pemerintahan tersebut menjadi urusan pemerintahan kabupaten/kota; bila regional, menjadi urusan pemerintahan provinsi; dan bila nasional, menjadi urusan Pemerintah (Pusat);

2. Pendekatan Akuntabilitas
Pendekatan dalam pembagian urusan pemerintahan dengan mempertimbangkan jarak atau derajat kedekatan dampak atau akibat penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan dengan berbagai tingkatan pemerintahan yang ada. Dengan demikian, akuntabilitas penyelenggaraan bagian urusan pemerintahan dimaksud kepada masyarakat akan lebih terjamin;

3. Pendekatan Efisiensi Bila penanganan suatu bagian urusan pemerintahan dipastikan akan lebih berdaya-guna dan berhasil-guna dilakukan oleh strata pemerintahan tertentu, maka strata pemerintahan tersebut akan lebih tepat untuk menangani bagian urusan pemerintahan dimaksud dibandingkan dengan strata pemerintahan lainnya.

Catatan: Daya-guna dan hasil-guna dapat diukur dari a.l. kecepatan, ketepatan, dan cost proses yang dilakukan
diperbandingkan dengan hasil dan manfaat yang diperoleh, atau rasio untung rugi.

Urusan Pemerintahan Wajib & Urusan Pemerintahan Pilihan

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah meliputi urusan pemerintahan bersama wajib dan urusan pemerintahan bersama pilihan; Urusan pemerintahan bersama wajib adalah suatu urusan pemerintahan yang berkaitan dengan pelayan dasar, seperti pendidikan dasar, kesehatan, pemenuhan kebutuhan hidup minimal, prasarana lingkungan dasar, dan pengendalian lingkungan hidup; Sedangkan urusan pemerintahan bersama pilihan berkaitan erat dengan potensi dan kekhasan daerah.

Kriteria Urusan Wajib

Perlindungan hak-hak konstitusional (perorangan dan kelompok masyarakat); Perlindungan kepentingan nasional yang ditetapkan berdasarkan konsensus nasional dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, kesejahteraan masyarakat, ketentraman, dan ketertiban umum; Pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi internasional.

MATRIK PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


SEPENUHNYA DILAKSANAKAN PEMERINTAH {Psl 10 (3)} (1)
1.

BERSAMA DAERAH PEMERINTAH {Psl 10 (5)}

PROVINSI (SKALA PROVINSI) WAJIB PILIHAN {Psl 13 (1)} {Psl 13 (2)}


(3)

KAB/KOTA (SKALA KAB/KOTA) WAJIB PILIHAN {Psl 14 (1)} {Psl 14 (2)}


(5)

(2)
1.

(4) Urusan pemerintahan yg scr nyata ada & berpotensi utk meningkatkan kesejhtrn masy sesuai dgn kondisi, kekhasan, & potensi unggulan drh yg bersngktn. Contoh : pertanian, kehutanan dll

(6) Urusan pemerintahan yg scr nyata ada & berpotensi utk meningkatkan kesejhtrn masy sesuai dgn kondisi, kekhasan, & potensi unggulan drh yg bersngktn. Contoh : pertanian, kehutanan dll

2.

3.

4. 5.

6.

Politik luar negeri; Pertahanan; Keamanan; Yustisi; Moneter & fiskal nasional; Agama

2.

Menyusun standar, norma, prosedur, monev supervisi & pengawasan, serta fasilitasi urusan2 pemerintahan konkuren Melaksanakan sebagian urusan2 pemerintahan konkuren lintas prov atau utk kepentingan nas, misalnya dalam bidang pendidikan dan Kesehatan

Perenc & pengendalian pemb.; Perenc, pemanfaatan, & pengawasan Tata Ruang Penyelengg. tibum dan ketentraman masy Penyed. Sarana dan prasarana umum Pelayanan bid. Kesehatan Penyelengg pddk & alokasi SDM potensia

Perenc & pengendalian pemb.; Perenc, pemanfaatan, & pengawasan Tata Ruang Penyelengg. tibum dan ketentraman masy Penyed. Sarana dan prasarana umum Penanganan bid. Kesehatan Penyelengg pendidikan Penanggulangan mslh sos;

(1)

(2)

(3)
Penanggulangan mslh sos lintas kab/kota; Pelayanan bid. Kenaker-an lintas kab/kota Fasilitasi pengem KUKM termasuk lintas kab/kota Pengendalian LH Pelayanan pertanahan termasuk lintas kab/kota Pelayanan kependudukan dan capil Pelayanan adm. Umpem Pelayanan adm. Penanaman modal termasuk lintas kab/kota Penyelengg pelayanan dasar lainnya yg blm dpt dillaksanakan kab/kota Urusan wajib lainnya yg diamanatkan peraturan per-UU-an

(4)

(5)
Pelayanan bid. Kenaker-an; Fasilitasi pengemb KUKM; Pengendalian LH; Pelayanan pertanahan; Pelayanan kependudukan dan capil; Pelayanan adm. Umpem; Pelayanan adm. Penanaman modal; Penyelengg pelayanan dasar lainnya; Urusan wajib lainnya yg diamanatkan peraturan per-UU-an

(6)

Hak & Kewajiban Daerah


Hak Daerah: a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya; b. Memilih pimpinan daerah; c. Mengelola aparatur daerah; d. Mengelola kekayaan daerah; e. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah; f. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah; g. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan h. Mendapatkan hak-hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Hak & Kewajiban Daerah


Kewajiban Daerah: a. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan NKRI; b. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat; c. Mengembangkan kehidupan demokrasi; d. Mewujudkan keadilan dan pemerataan; e. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan; f. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan; g. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak; h. Mengembangkan sistem jaminan sosial; i. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah; j. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah; k. Melestarikan lingkungan hidup; l. Mengelola administrasi kependudukan; m. Melestarikan nilai sosial budaya; n. Membentuk dan menerapkan peraturan perundangundangan sesuai dengan kewenangannya; dan o. Kewajiban yang diatur dalam perundang-undangan.

HAK DAN KEWAJIBAN PEMERINTAHAN DAERAH


HAK & KEWAJIBAN DRH PS. 21 & PS 22 MENGATUR & MENGURUS SENDIRI MEMILIH PIMPIP. DRH MENGELOLA APARATUR DRH MENGELOLA KEKAYAAN DRH MEMUNGUT PJK. & RETRIBUSI DRH MENDAPATKAN BAGI HASIL MENDAPATKAN SUMBER PENDT. LAIN YG SYAH KEWJ. DAERAH: MELINDUNGI MASYARAKAT MENJAGA PERSATUAN, PERSATUAN & KERUKUNAN NASIONAL, SERTA KEUTUHAN NKRI MENINGKT. KUALITAS KEHIDUPAN MENGEMB. KEHDP. DEMOKR. MEWUJUDKAN ADIL & MERATA MENINGKT PELAYANAN & PENDDK. MENYD. FAS. PELY. KES. MENYEDIAKAN FAS PELY. SARANA & UMUM MENGEMB. SISTEM JAR. SOSIAL MENYUSUN TATA RUANG DRH MENGEMB. SDP MELESTARIKAN LH MENGELOLA ADM. KEPPNDK. MELESTARIKAN NILAI HAK & KEWAJIBAN KEWAJIBAN KDH PS. 25 S.D. PS. 27 HAK & KEW. DPRD PS. 43, PS. 44 & PS. 45

HAK DAERAH:

KEWJ. KDH & WKDH

HAK DPRD:

MEMEGANG TEGUH & MENGAMALKAN PANCASILA, UUD, MEMPERTAHANKAN & MEMELIHARA KEUTUHAN NKRI MENINGKT KERSRA MEMLIHARA TRANTIBMAS MELAKSN. KEHIDUPAN DEMOKRASI MENTAATI & MENEGAKKAN PER-UU-AN MENJAGA ETIKA & NORMA MEWUJUDKAN DAYA SAING DRH MELAKSANAKAN PRINSIP TATA PEM. YG BERSIH & BAIK MEMPERTANGG. PENGEL. KEUDA MENJALANI HUB. KERJASAMA MENYAMPAIKAN RENSTRA PENYELEGG. PEMDA PEMBUKAAN UUDN RI TAHUN 1945 MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YG BERDASARKAN KEMERDEKAAN, PERDAMAIAN ABADI & KEADILAN SOSIAL

INTERPLASI ANGKET MENYATAKAN PENDAPAT HAK ANGGOTA: MENGAJUKAN RAPERDA MENGAJUKAN PERTANYAAN MENYAMPAIKAN USUL & PENDAPAT MEMILIH & DIPILIH MEMBELA DIRI IMUNITAS PROTOKOLER KEU & ADMINISTRATIF KEWJ. ANGGOTA: MENGAMALKAN PANCASILA, UUD, & TAAT SGL PER-UU-AN MELAKS. KEHIDUP. DEMOKRASI MEMPERTAHNKN & MEMLIHARA KERUKUNAN NAS. & KEUTUHAN NKRI MENINGKT., MEMPERJUANGKAN KESRA. MENYERAP, MENAMPUNG, MENGHIMPUN & MENINDAKLANJUTI ASPRS. MSY. MEMBERIKAN PERTANGG. ATAS TUGAS & KINERJANYA SELAKU ANGG. DPRD MENTAATI TATIB, KODE ETIK, & SUMPAH/JANJI MENTAATI NORMA & ETIKA, HAK & KEW

KEBUTUHAN MASYARAKAT BERKAITAN DENGAN : a. PELAYANAN KEBUTUHAN POKOK (BASIC SERVICES) b. PENGEMBANGAN CORE COMPETENCY (SEKTOR UNGGULAN)
BIAYA UNTUK FUNGSI PENYEDIAAN BASIC SERVICES
1. 2. 3. 4. 5. MENENTUKAN PELAYANAN POKOK APA SAJA YANG HARUS DISEDIAKAN PEMDA MENENTUKAN STANDAR PELAYANAN MINIMUM TENTUKAN BIAYA RUTIN DAN PEMBANGUNAN YANG DIPERLUKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN STANDAR DAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TOTAL COST DARI SETIAP PELAYANAN POKOK AKAN TERDETEKSI AGREGAT COST PELAYANAN POKOK TERDETEKSI

BIAYA PENGEMBANGAN CORE COMPETENCY


1. 2. 3. 4. DISUSUN SKALA PRIORITAS CORE COMPETENCY DAERAH ALOKASI DANA SESUAI SKALA PRIORITAS PRIORITASKAN PEMBANGUNAN YANG MENCIPTAKAN TRICKLE DOWN EFFECT PRIORITASKAN PEMBANGUNAN YANG MEMPUNYAI FORWARD AND BACKWARD LINGKAGES

APA ITU STANDAR PELAYANAN MINIMAL ?

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM). Standar Pelayanan Minimal sebagai tolok ukur kinerja pelayanan dasar kepada masyarakat yang secara minimal harus disediakan oleh daerah dalam penyelenggaraan urusan wajib.

SPM berarti ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi & pemerintahan

Urusan

Wajib :

Urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara yang penyelenggaraanya diwajibkan oleh peraturan perUUan kepada daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan nasional, kesejahteraan masyarakat, serta ketentraman & ketertiban umum dalam rangka NKRI serta pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan konvensi nasional

URUSAN WAJIB DALAM SKALA PROVINSI


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

15.
16.

Perencanaan & Pengendalian Pembangunan Perencanaan, Pemanfaatan & Pengawasan Tata Ruang Penyelenggaraan Ketertiban umum & ketentraman masy. Penyediaan sarana dan prasarana umum Penangana Bidang Kesehatan Penyelenggaraan Pendidikan & Alokasi SDM potensial Penanggulangan masalah sosial lintas kab/kota Pelayanan Bidang Ketenagakerjaaan Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil & menengah Pengendalian lingkungan hidup Pelayanan pertanahan termasuk lintas kab/kota Pelayanan kependudukan dan catatan sipil Pelayanan administrasi umum pemerintahan Pelayanan administrasi penanaman modal Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yg belum dapat dilaksanakan oleh kab/kota Urusan wajib lainnya yg diamanatkan oleh peraturan PerUUan

URUSAN WAJIB DALAM SKALA KABUPATEN/KOTA 1. Perencanaan & Pengendalian Pembangunan 2. Perencanaan, Pemanfaatan & Pengawasan Tata Ruang 3. Penyelenggaraan Ketertiban umum & ketentraman masy. 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum 5. Penangana Bidang Kesehatan 6. Penyelenggaraan Pendidikan 7. Penanggulangan masalah sosial 8. Pelayanan Bidang Ketenagakerjaaan 9. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil & menengah 10 Pengendalian lingkungan hidup 11 Pelayanan pertanahan 12 Pelayanan kependudukan dan catatan sipil 13 Pelayanan administrasi umum pemerintahan 14 Pelayanan administrasi penanaman modal 15 Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya 16 Urusan wajib lainnya yg diamanatkan oleh peraturan PerUUan

JENIS-JENIS URUSAN PILIHAN (POTENSI UNGGULAN)


1.

2.
3. 4. 5. 6. 7.

PERTAMBANGAN PERIKANAN PERTANIAN PERKEBUNAN KEHUTANAN PARIWISATA LAIN-LAIN

1. Terjaminnya hak masyarakat untuk menerima suatu pelayanan dasar dari Pemda dengan mutu tertentu; 2. Alat untuk menentukan jumlah anggaran

3. Menjadi landasan dalam menentukan perimbangan keuangan


4. Menjadi dasar dalam menentukan anggaran kinerja berbasis manajemen kinerja

5. Checks and balances


6. Mendorong transparansi dan partisipasi masyarakat

SPM DEPT/LPND
Penyelenggaran Urusan Wajib & Pilihan

-Penyusunan (Psl. 4) -Kriteria PENYUSUN (Psl. 7) -Pembinaan (Psl. 2 (1)) (Psl. 14) Pembinaan (Psl.14) Monev (Psl. 15)

SPM
Masyarakat

PROVINSI

SPM KAB./KOTA

-Rencana Pencapaian SPM (Psl.9 (4)) PENERAPAN -Rencana (Psl. 2 (1)) Target Tahunan Pembinaan (Psl.14) (Psl. 9 (5)) Monev (Psl. 15)

Diinformasikan (Psl. 11)

Analisis Kemapuan Dan Potensi Daerah (Psl. 10)

Penyusunan SPM dilaksanakan oleh Menteri/Pimpinan

LPND
Penerapan SPM oleh Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai dengan peraturan per-UU-an Dalam penyusunan SPM, ditetapkan jenis pelayanan dasar, Indikator SPM dan Batas waktu pencapaian SPM

1. Keberadaan sistem informasi, pelaporan dan evaluasi 2. Standar Pelayanan Tertinggi 3. Keterkaitan antar SPM 4. Kemampuan keuangan nasional/daerah, kelembagaan dan personil 5. Pengalaman empiris

SPM DITETAPKAN PEM.

TARGET TAHUNAN PENCAPAIAN SPM RPJMD RENSTRA SKPD

PEMDA SUSUN RENCANA & ANGGARAN PENY. PEM.DAERAH

PEMDA SUSUN RENCANA PENCAPAIAN SPM

BATAS WAKTU PENCAPAIAN SPM RKPD RENJA SKPD KAU RKA-SKPD

Sesuai Klasifikasi Belanja Daerah & Kemampuan Keuangan Daerah

UU 32/2004 Bab III - Kewenangan


Urusan
Enam Urusan Pusat

Pusat

Daerah

Kriteria
Sudah Fix

Wajib

Wajib Plus

Paling Tidak SPM

Akuntabilitas Externalitas Efisiensi

Pilihan

Kondisi Pembangkit Kekhasan kesejahteraa Potensi n Keunggulan

Prinsip-prinsip Penyelenggaraan SPM

SPM disusun sebagai alat pemerintah dan Pemda untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib. SPM diterapkan pada urusan pemerintahan bersama wajib daerah. Untuk urusan pemerintahan pilihan, daerah dapat mengembangkan standar kinerja; SPM ditetapkan secara nasional oleh Pemerintah dan diberlakukan untuk seluruh daerah (provinsi dan kabupaten/kota);

Penerapan

SPM oleh Pemda merupakan bagian dari penyelenggaraan pelayanan dasar nasional; SPM bersifat sederhana, kongkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau, dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas waktu pencapaian; SPM disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan, prioritas dan kemampuan keuangan nasional dan daerah serta kemampuan kelembagaan dan personil daerah dalam bidang yang bersangkutan.

SPM memberikan informasi indikator kinerja dan nilai yang terukur secara kualitas dan kuantitas di setiap jenis pelayanan dasar pada setiap urusan wajib daerah. SPM ditetapkan pada tingkat minimal yang diharapkan secara nasional untuk jenis pelayanan tertentu. Minimal dapat merupakan kondisi ratarata seluruh daerah, merupakan konsensus nasional, dll;

SPM harus menjamin akses masyarakat pada pelayanan tertentu yang disediakan oleh Pemerintahan Daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan-nya;

SPM bersifat dinamis dan perlu dikaji-ulang serta diperbaiki dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan kebutuhan nasional dan kapasitas daerah; Pemerintahan Daerah yang tidak mencapai SPM diperkenankan untuk mencapainya dalam jangka waktu tertentu yang targetnya dituangkan dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD dan RKPD).

Penyusunan rencana pencapaian SPM dan anggaran kegiatan yg

terkait dengan pencapaian SPM dilakukan berdasarkan analisis kemampuan dan potensi daerah dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri. Rencana pencapaian target tahunan SPM serta realisasinya diinformasikan kepada masyarakat sesuai peraturan per-UU-an.

Bila dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan mengakibat dampak lintas daerah, daerah wajib mengelola pelayanan secara bersama dengan daerah sekitarnya rencana pencapaian SPM perlu disepakati dan dasar dalam merencanakan/menganggarkan kontribusi masing-masing daerah. Dalam upaya pencapaian SPM dimungkinkan dengan bekerjasama dengan pihak swasta.

Pembinaan dilakukan dalam bentuk fasilitasi,

pemberian orientasi umum, petunjuk teknis,bimbingan teknis, diklat Cakupan Pembinaan : a. perhitungan sumber daya dan dana b. penyusunan rencana pencapaian SPM & penetapan target tahunan pencapaian SPM c. penilaian prestasi kerja pencapaian SPM d. pelaporan prestasi kerja pencapaian SPM

TUJUAN : Dalam rangka menjamin akses dan mutu pelayanan dasar Kepada masyarakat;

MEKANISME PELAKSANAAN : a. Pemerintah untuk Pemerintahan Daerah Provinsi b. Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Daerah untuk Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

Pemerintah Wajib mendukung pengembangan kapasitas Pemda yang belum mampu mencapai SPM
Ketidakmampuan Pemda dalam mencapai SPM, ditetapkan Pemerintah berdasarkan pelaporan dan hasil evaluasi penyelenggaraan Pemda sesuai dengan peraturan perUUan Mendagri bertanggungjawab atas pengawasan umum penerapan SPM oleh Pemda Menteri/Pimpinan LPND bertanggungjawab atas pengawasan teknis penerapan SPM oleh Pemda

Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada Pemda yang berhasil mencapai SPM dengan baik dalam batas waktu yang ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Pemerintah
Pemerintah dapat memberikan sanksi kepada Pemda yang tidak berhasil mencapai SPM dengan baik dalam batas waktu yang ditetapkan, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dengan mempertimbangkan kondisi khusus daerah yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai