Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TRAINER DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA


PELAJARAN PENGUKURAN TEKNIK LISTRIK

Oleh
Irfa Wahyudi
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta

ABSTRAK


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, apakah penggunaan media
trainer dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran pengukuran teknik
listrik kelas x (sepuluh) bidang Teknik Ketenagalistrikan di SMK Kemala
Bhayangkari 1 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan
membagi objek penelitian kedalam dua kelompok, satu kelompok menggunakan
media trainer sebagai kelompok eksperimen dan satu kelompok lagi
menggunakan media konvensional sebagai kelompok kontrol.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 2 kelas
dengan jumlah 70 orang, dari populasi diambil sampel secara random/acak
sebanyak 40 orang, 20 orang sebagai kelompok eksperimen dan 20 orang sebagai
kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah instrumen data berupa tes hasil belajar, adapun komponen tes yang
digunakan untuk pengumpulan data adalah tes objektif dan lembar kerja.

Dari data hasil penelitian dilakukan uji persyaratan analisis menggunakan
uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji normalitas dari data responden
kelompok eksperimen ialah L
hitung
= 0,1264 < L
tabel
= 0,190 yang artinya data
berdistribusi normal. Data responden kelompok kontrol ialah L
hitung
= 0,1526 <
L
tabel
= 0,190, berarti data tersebut juga berdistribusi normal. Hasil uji
homogenitas diperoleh F
hitung
= 1,264 < F
tabel
= 2,15, menunjukkan bahwa kedua
data tersebut homogen. Karena data berdistribusi normal dan homogen maka
pengujian hipotesis digunakan uji t. Hasil perhitungan diperoleh t
hitung
= 2,115 >
t
tabel
= 2,093 maka H
1
diterima, H
0
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar siswa yang menggunakan media trainer lebih besar dari hasil belajar
siswa yang menggunakan media konvensional dalam praktek pengukuran teknik
listrik.

Kata kunci : Media pembelajaran, trainer, hasil belajar, pengukuran teknik listrik.



ABSTRACT


The purpose of this study was to determine, whether the use of media
trainers can improve student learning outcomes measurement of electrical
engineering subjects in class x Electrical Engineering at SMK Kemala
Bhayangkari 1 Jakarta. This study uses an experimental method, object of
research by dividing into two groups, a group that uses media trainers for the
experimental group and another group that uses conventional media as a control
group.

The population in this study were students of class X by 2 class with 70
people, of the population to be sampled randomly 40 people, 20 people as the
experimental group and 20 as control group. Data collection techniques used in
this study is the instrument data such as achievement test, as for the test
components used for data collection are objective tests and jobsheet.

From the research data analysis requirements tested using the test for
normality and homogeneity tests. Normality test results of the experimental group
respondent data is L
hitung
= 0,1264 < L
tabel
= 0,190 which means that the data were
normally distributed. Data control group respondents is L
hitung
= 0,1526 < L
tabel
=
0,190, meaning the data is also normally distributed. Homogeneity test results
obtained F
hitung
= 1,264 < F
tabel
= 2,15, indicating that both homogeneous data.
Because the data were normally distributed and homogeneous, hypothesis testing
used the t test. Calculation results obtained t
hitung
= 2,115 > t
tabel
= 2,093 then H
1
is
accepted, H
0
is rejected, thus it can be concluded that the learning outcomes of
students who use media trainers better student learning outcomes using
conventional media in the practice of measuring electrical engineering.

Keyword : learning media, trainers, learning outcomes, measurement of electrical
engineering


I. Pendahuluan
Pada saat ini kegiatan praktik
pengukuran teknik listrik di sekolah
dirasa masih belum optimal karena
masih bergantung pada penggunaan
AVO (Ampere, Volt, Ohm) meter
sebagai alat ukur, ini dirasa masih
kurang berhubung AVO meter
membentuk kelompok pengukuran
yang terbatas yaitu arus, tegangan
dan hambatan.
Selain itu pengukuran secara
langsung menggunakan AVO meter
rentan terhadap terjadinya kerusakan
pada alat ukur, ini bisa ditimbulkan
akibat ketidakpahaman atau kelalaian
siswa dalam menggunakan alat ukur
tersebut seperti lupa memindahkan
sakelar pemilih ke posisi yang benar
dan batas ukur yang sesuai dengan
pengukuran.
Untuk itu dibutuhkan usaha
untuk meningkatkan kemampuan
keterampilan siswa dalam kegiatan
praktik, salah satunya menggunakan
media pembelajaran sebagai alat
bantu belajar dalam proses belajar-
mengajar berupa media trainer.
Trainer merupakan bagian-bagian
dari sebuah alat yang sesungguhnya
atau dapat berupa modul fisik untuk
mempermudah memahami dan
mempelajari cara kerja dari sebuah
alat.
Berdasarkan latar belakang
tersebut di atas dapat
diidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah penggunaan trainer
sebagai media pembelajaran
praktik berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa?
2. Apakah dengan penggunaan
trainer sabagai media
pembelajaran praktik membantu
guru dalam penyampaian materi
ajar?
3. Apakah penggunaan media
trainer sabagai media
pembelajaran praktik mampu
meningkatkan hasil belajar
siswa?
Penelitian ini dibatasi pada
penggunaan media trainer dalam
mata pelajaran pengukuran teknik
listrik di kelas x (sepuluh) bidang
Teknik Ketenagalistrikan di SMK
Kemala Bhayangkari 1 Jakarta.

II. Landasan Teori, Kerangka
Berfikir dan Pengajuan
Hipotesis
Belajar merupakan
komponen ilmu pendidikan yang
berkenaan dengan tujuan dan bahan
acuan interaksi. Teori-teori yang
dikembangkan dalam komponen ini
meliputi antara lain teori tentang
tujuan pendidikan, organisasi
kurikulum, isi kurikulum, dan
modul-modul pengembangan
kurikulum. Kegiatan atau tingkah
laku belajar terdiri dari kegiatan
psikhis dan fisis yang saling
bekerjasama secara terpadu dan
komprehensif integral. Sejalan
dengan itu, belajar dapat difahami
sebagai berusaha atau berlatih
supaya mendapat kepandaian. Dalam
implementasinya, belajar adalah
kegiatan individu memperoleh
pengetahuan, perilaku dan
keterampilan dengan cara mengolah
bahan ajar.
1

Mata pelajaran pengukuran
teknik listrik adalah salah satu
program diklat produktif pada bidang
keahlian Teknik Ketenagalistrikan.
Sesuai dengan spektrum dalam
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Jenjang
pendidikan kejuruan, hasil dari
belajar mata pelajaran pengukuran
teknik listrik siswa diharapkan
mampu mendeskripsikan konsep
pengukuran besaran-besaran listrik,
melakukan pengukuran besaran
listrik, menganalisis hasil
pengukuran besaran-besaran listrik.
Media pembelajaran adalah
media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat
bantu guru dalam mengajar serta
sarana pembawa pesan dari sumber
belajar ke penerima pesan belajar
(siswa). Sebagai penyaji dan
penyalur pesan, media belajar dalam
hal-hal tertentu bisa mewakili guru
menyajiakan informasi belajar

1
Syaiful Sagala.2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta, hal. 11
kepada siswa. Jika program media
itu didesain dan dikembangkan
secara baik, maka fungsi itu akan
dapat diperankan oleh media
meskipun tanpa keberadaan guru.
2

Trainer (alat peraga) dapat
dikelompokan pada media
pembelajaran yang memiliki fungsi
sebagai alat model yang dapat
memberikan pengertian tentang
struktur atau prinsip dari suatu
gejala, dan juga eksperimen atau
demonstrasi serta program yang
memberikan langkah-langkah untuk
memahami prinsip, atau struktur
pokok.
Pengajaran mata pelajaran
pengukuran teknik listrik di SMK
Kemala Bhayangkari selama ini
adalah Pengukuran langsung
menggunakan AVO meter pada
papan kerja instalasi (konvensional),
hal ini beresiko terhadap terjadinya
kerusakan pada alat ukur pada saat
siswa bereksperimen, ini bisa
diakibatkan ketidakpahaman atau
kelalaian siswa dalam menggunakan
alat ukur tersebut seperti lupa
memindahkan sakelar pemilih ke

2
http://edu-articles.com/mengenal-media-
pembelajaran/ [4 Feb 2012], 14:00
posisi yang benar sesuai dengan
besaran yang ingin di ukur, batas
ukur yang tidak sesuai dengan nilai
pengukuran besaran yang akan
diukur. Selain itu pembacaan harga
pada AVO meter rentan terhadap
terjadinya kesalahan pembacaan
dimana siswa tidak memperhatikan
batas ukur dan skala ukur yang
digunakan. Dan kalaupun siswa
dapat melakukan pengukuran dengan
benar, pemahaman tentang konsep
pemasangan alat ukur belum tentu
dimengerti oleh siswa.
Dengan penggunaan media
trainer sebagai alat bantu dalam
kegiatan praktik pengukuran teknik
listrik diduga akan menambah
pengetahuan tentang alat-alat ukur
besaran listrik, memperkecil resiko
kerusakan pada alat ukur,
meminimalisir kesalahan-kesalahan
dalam pengukuran dan berpengaruh
terhadap meningkatnya pemahaman
yang mengakibatkan meningkatnya
hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran pengukuran teknik listrik di
sekolah. Oleh sebab itu peneliti
terdorong untuk mengetahui apakah
dengan penggunaan trainer memiliki
pengaruh dalam meningkatkan hasil
belajar dalam mata pelajaran
pengukuran teknik listrik di SMK
Kemala Bhayangkari 1 Jakarta.
Hipotesis penelitian sebagai
berikut: Hasil belajar siswa yang
menggunakan media trainer lebih
besar dari hasil belajar siswa yang
menggunakan media konvensional
dalam praktek pengukuran teknik
listrik di SMK Kemala Bhayangkari
1 Jakarta

III. Metodologi Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui apakah
penggunaan media trainer dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
mata pelajaran pengukuran teknik
listrik kelas x (sepuluh) bidang
Teknik Ketenagalistrikan di SMK
Kemala Bhayangkari 1 Jakarta.
Penelitian ini akan dilaksanakan
pada semester genap tahun akademik
2011/2012 mulai dari bulan april-
juni 2012.
Metode penelitian yang
dipakai dalam penelitian pengaruh
penggunaan media trainer terhadap
hasil belajar siswa adalah metode
penelitian eksperimen. Berdasarkan
masalah penelitian yaitu untuk
mengetahui apakah penggunaan
media trainer berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran pengukuran teknik listrik,
maka peneliti menggunakan disain
dengan pola sebagai berikut :
XA
XB
Y

Kelompok X
A
sebagai
kelompok eksperimen diberi
perlakuan (treatment), yaitu
pembelajaran praktik menggunakan
media trainer, sedangkan kelompok
X
B
yang merupakan kelompok
kontrol, pembelajaran praktik
menggunakan papan instalasi
(konvensional).
Populasi diambil dari siswa
kelas x (sepuluh) bidang Teknik
Ketenagalistrikan di SMK Kemala
Bhayangkari 1 Jakarta yang belajar
mata pelajaran pengukuran teknik
listrik. Sampel diambil dari populasi
yaitu sebanyak 40 orang secara
random/acak. 20 siswa sebagai
sampel eksperimen dan 20 siswa
sebagai sampel kontrol. Penentuan
sampel sebesar 40 orang mengikuti
pendapat Roscoe yang dikutip oleh
sugiyono yaitu "bahwa ukuran
sampel yang layak dalam penelitian
adalah antara 30 sampai 500".
3

Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah adalah instrumen berupa tes
objektif dan lembar kerja. Hasil
belajar diukur dengan menggunakan
instrumen dalam bentuk tes dengan
indikator-indikator berdasarkan
Spektrum SMK.
Setelah hasil instrumen
diperoleh, maka untuk menganalisa
data mengenai pemahaman materi
pelajaran pengukuran teknik listrik
digunakan pengujian hipotesis
statistic parametric. Bila kedua data
berdistribusi normal dan homogen,
maka digunakan uji-t (dengan ujung
dua rata-rata) untuk menguji
hipotesis :
|
|
.
|

\
|
+
|
|
.
|

\
|

=
2
2
2
1
2
1
2 1
n
S
n
S
X X
t
hitung

Keterangan :
1
X = rata-rata siswa kelompok
eksperimen
2
X = rata-rata siswa kelompok
kontrol

3
Sugiyono.2003. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta, hal. 90
S
1
2
= simpang baku siswa
kelompok eksperimen
S
2
2
= simpang baku siswa
kelompok kontrol
n
1
= jumlah siswa kelompok
eksperimen
n
2
= jumlah siswa kelompok
kontrol

Pada taraf signifikansi = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk) (1-), (n-1)
H
1
diterima, bila t
hitung
> t
tabel

IV. Hasil Penelitian
Dibawah ini dapat dilihat
deskripsi data penelitian keseluruhan
keberhasilan siswa antara siswa yang
menggunakan media trainer dan
media konvensional dalam
pembelajaran mata pelajaran
pengukuran teknik listrik.
1. Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pengukuran Teknik Listrik
yang Menggunakan Media
trainer (X
A
).
Sampel ini ialah siswa yang
menggunakan media trainer saat
praktikum berjumlah 20 orang. Nilai
minimal = 65, nilai maksimal = 90,
nilai rata-rata = 77,75, simpangan
baku = 7,733, median =76,57 dan
modus = 79. Untuk perhitungan
dapat dilihat pada lampiran 15
halaman 88.
Tabel 4.1 Daftar distribusi
frekuensi nilai siswa variabel (X
A
)
No
Kelas
Interval
(Ki)
Frekuensi
absolute (F)
Frekuensi
komulatif
(F kom)
1 65-69 3 3
2 70-74 2 5
3 75-79 7 12
4 80-84 1 13
5 85-89 6 19
6 90-94 1 20
Jumlah 20


Histogram variabel X
A

1
2
3
4
5
6
7
65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
F
r
e
k
u
e
n
s
i

2. Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pengukuran Teknik Listrik
yang Menggunakan Media
Konvensinal (X
B
).
Sampel ini ialah siswa yang
menggunakan media trainer saat
praktikum berjumlah 20 orang. Nilai
minimal = 60, nilai maksimal = 85,
nilai rata-rata = 72,25, simpangan
baku = 8,69, median =70 dan modus
= 74.

Tabel 4.2 Daftar distribusi
frekuensi nilai siswa variabel (X
B
)
No
Kelas
Interval
(Ki)
Frekuensi
absolute (F)
Frekuensi
komulatif
(F kom)
1 60-64 3 3
2 65-69 4 7
3 70-74 5 12
4 75-79 2 14
5 80-84 2 16
6 85-89 4 20
Jumlah 20


Histogram variabel X
B

1
2
3
4
5
60-64 70-74 75-79 80-84 85-89 65-69
F
r
e
k
u
e
n
s
i
0

Sebelum dilakukan pengujian
terhadap hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan pengujian persyaratan
hipotesis yang meliputi : Perhitungan
normalitas, Pengujian Homogenitas,
dan Pengujian Uji-t.

1. Hasil Pengujian Normalitas
Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan uji liliefors
dengan taraf signifikansi = 0,05.
Hasil perhitungan diperoleh dari
sampel siswa kelas 1 Teknik
Ketenagalistrikan yang
menggunakan media Trainer dengan
X
A
maksimum atau L
hitung
= 0,1264,
sedangkan L
tabel(0,05)
= 0,190. Jadi
L
hitung
< L
tabel
. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sampel
untuk siswa kelas 1 Teknik
Ketenagalistrikan yang
menggunakan media Trainer berasal
dari populasi yang berdistribusi
normal.
Untuk sampel siswa kelas 1
Teknik Ketenagalistrikan yang
menggunakan media Konvensional
diperoleh hasil perhitungan untuk X
B

maksimum atau L
hitung
= 0,1526,
sedangkan L
tabel(0,05)
= 0,190. Jadi
L
hitung
< L
tabel
. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sampel
untuk siswa kelas 1 Teknik
Ketenagalistrikan yang
menggunakan media Konvensional
berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.

2. Hasil Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas
sampel yang dilakukan terhadap
siswa yang menggunakan media
trainer dengan media konvensional
dilakukan dengan uji-t dengan taraf
nyata = 0,05. Hasil perhitungan
menunjukkan F
hitung
= 1,264 dan
F
tabel
= 2,15. Dari kriteria tolak H
1

jika F
hitung
F
tabel
, dan karena F
hitung

< F
tabel
, maka H
1
diterima.
Dari perhitungan, diperoleh
nilai simpangan baku gabungan
sebesar 16,423, untuk perhitungan
uji t nilai t
hitung
= 2,115. Sedangkan
nilai t
tabel
= 2,093. Berdasarkan
kriteria pengujian hipotesis nol yang
digunakan, karena t
hitung
> t
tabel
,
maka H
0
ditolak dan H
1
diterima

V. Kesimpulan, Implikasi dan
Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian
analisa data menggunakan uji-t,
diperoleh hasil t
hitung
untuk hasil
belajar mata pelajaran pengukuran
teknik listrik yaitu sebesar 2,115 dan
t
tabel
pada taraf signifikansi = 0,05
sebesar 2,093; maka t
hitung
> t
tabel
.
Dengan demikian H
1
diterima dan
dapat ditarik kesimpulannya bahwa
hasil belajar siswa yang
menggunakan media trainer lebih
besar dari hasil belajar siswa yang
menggunakan media konvensional
dalam praktek pengukuran teknik
listrik.
Implikasi
Dapat dinyatakan bahwa
Penggunaan media trainer
memberikan dampak positif bagi
hasil belajar tertentu, sehingga hasil
belajar siswa dapat lebih baik. Dan
melihat analisis penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan
media trainer dapat memberikan
peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran pengukuran teknik
listrik.
Saran
Dari hasil penelitian,
penggunaan media trainer mampu
meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran pengukuran
teknik listrik, jadi disarankan guru
untuk menambahkan media trainer
dalam proses belajar-mengajar mata
pelajaran pengukuran teknik listrik.




Daftar Pustaka
[1] Mustika, Ardiani. 2008.
Mengenal Media Pembelajaran,
(online). (http://edu-
articles.com/mengenal-media-
pembelajaran/ diakses 4 Feb 2012,
14:00)

[2] Sagala, Syaiful.2010. Konsep dan
Makna Pembelajaran. Jakarta:
Alfabeta.

[3] Sugiyono. 2003. Metode
Penelitian Bisnis. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai