Anda di halaman 1dari 9

Kasus BTLS

By Kelompok 2 1. Dian Rahmania 2. Dewi Khusniawati 1. Mohammad Jemik 2. Mufnaiti 3. Vivin Indah Pertiwi 4. Binti Nurmalitasari (08060060) (08060092) (08060075) (08060086) (08060094) (08060097)

5. M.Jemik Supiyon

(08060075)

6. Aguz jaipur

(08060107)

Kasus
Sebuah KLL antara mobil yang bertabrakan dengan mobil dari arah berlawanan. Ketika menghampiri klien kemudian mengecek kesadaran, klien tidak sadar. Tidak ada suara napas tambahan, pernapasan klien hiperventilasi, nadi takikardi. Akral hangat dan kering, tidak ada perdarahan mayor. Pada rapid trauma assesment: Pemeriksaan: Leher : DCAP-BTLS negatif ,JVD positif ,deviasi thrakea ke kanan Thorak : terdapat jejas atau kontusio dan abrasi pada thorak sinistra,TIC negatif, suara nafas tidak simetris ,paru sinistra tidak terdengar, perkusi paru dextra sonor , paru sinistra hipersonor.

Continue...

Abdoment : DCAP-BTLS negatif ,abdomen supel Pelvis : DCAP-BTLS negatif , TIC negatif Ektremitas bawah : terdapat abrasi , TIC negatif ,pulse teraba ,motorik dan sensorik tidak terkaji Ektremitas atas : terdapat abrasi pulse teraba , motorik dan sensorik

tidak terkaji
Belakang tubuh : DCAP-BTLS negatif , TIC negatif

1. Apakah klien tersebut termasuk kriteria LOAD and GO? Sebutkan alasannya? Iya ,karena pada kasus tersebut klien menunjukan tanda-tanda seperti : Pasien mangalami penurunan kesadaran

Pasien mengalami kesulitan bernafas,hal ini dibuktikan


pada hasil pemeriksaan didapatkan pernafasan klien hiperventilasi Ditemukan gejala-gejala syok :nadi takikardi ,klien tidak sadar

2. Intervensi apa yang harus dilakukan pada tahap primary survey?


1. melihat keadaan umum korban
2.menententukan respon pasien : pasien tidak sadar 3. melakukan jawtrust manuever 4. memasang NRM > 10 liter 5. memasang collar neck

3. Bagaimana metode yang digunakan untukmengevakuasi korban? menggunakan alat evakuasi apa ? Metode yang digunakan untuk evakuasi korban adalah metode log up.

Long back board : alat ini dipilih karena pada pemeriksaan, tidak di dapatkan trauma pelvis , fraktur femur bilateral.

4. Intervensi apa yang harus dilakukan pada tahap rapid trauma assessment ?
Bila memungkinkan melakukan horacostomy Memasang NGT : untuk mencegah aspirasi, karena pasien dalam keadaan tidak sadar Memasang infus :untuk mencegah dehidrasi Memasang pulse oximetri :untuk mengetahui saturasi oksigen Memasang kateter : untuk mengetahui urine output-input Mengambil sampel darah : untuk pemeriksaan laboraturium

5. Simpulkan perkiraan keadaan klien ! Apa yang dialami klien ? Ditandai dengan gejala apa?

Kesimpulan sementara tentang keadaan klien adalah klien mengalami tension pneumothorak hal ini di tandai dengan: - JVD positif - Deviasi trakhea ke kanan - Nadi takikardi - Perkusi paru sinistra hipersonor - terdapat jejas / contusio dan abrasi thorak di sinistra - Suara nafas tidak simetri, paru sinistra tidak terdengar - Hiperventilasi

Thanks 4 attention

Anda mungkin juga menyukai