ANAK (Usia
REMAJA
Sekolah)
3
USIA SUBUR
4
5
1
KONSEPSI (Ibu hamil dan janin
ANAK BALITA
2 2
BAYI
USIA TUA
BAYI
menyusui ASI eksklusif (dan ibu menyusui
2
BAYI BARU LAHIR (dan ibu bersalin
Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek Cephalocaudal atau head to tail direction ( dari arah kepala kemudian kekaki). Mis : Mengangkat kepala dulu kemudian dada dan ekstremitas bawah. Proximodistal atau Near to far direction ( menggerkaan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat/sumbuh tengah dan yang lebih jauh dari pusat).
Differensiasi hal yang unik -- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya Tugas perkembangan perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan
Faktor eksternal / lingkungan mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Keluarga nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi. Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku b. Kelompok teman sebaya lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda. fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari Tahapan proses pembelajaran mengenali kebutuhan penguasaan ketrampilan menjalankan tugas integrasi ke dalam seluruh fungsi mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.
Kesehatan Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin) Nutrisi adekuat Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugastugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu e. Lingkungan tempat tinggal : Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial ekonomi
Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun) Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang raguragu jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
f.
Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri dewasa tengah (45 65 tahun) indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan materi Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.
Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas) indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain. Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.
Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler) Karakteristik : Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan Masa toilet training --- dapat terjadi konflik Mengotori adalah aktivitas yang umum Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum
Implikasi : toilet training sebaiknya adalah sebagai pengalaman yang menyenangkan, pujian yang tepat dapat menimbulkan kepribadian yang kreatif dan produktif
Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah) Karakteristik : Organ genital sebagai sumber kenyamanan Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut.
Implikasi : mengembangkan identitas seksual. Anak sebaiknya mengenali hubungan dengan orang lain di luar anggota keluarga.
Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah) Karakteristik : energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur). Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya. Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri. Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik dan intelektual
Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai dewasa) Karakteristik : genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan heteroseksual Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang matur Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang, kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat keputusan sendiri dan berpisah dengan kedua orang tua
GUNA PERAWAT MEMPELAJARI TUKEM 1. Sebagai alat ukur dalam memberikan askep. 2. Dengan mengobservasi dapat mendeteksi dini penyimpangan/deviasi tukem anak. 3. Mengetahui perkembangan anak baik secara fisik, psikologis, sosial dan intelektual