LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Siklus Hidup Dan Determinasi Drosophilla sp Rifki Muhammad Iqbal 1211702067 Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung 2013 ABSTRAK Perbedaan jenis kelamin pada Drosophilla sp secara morfologi terlihat dari bentuk pantat Drosophilla sp, lalat jantan memiliki ujung posterior yang tumpul sedangkan lalat betina memiliki ujung posterior yang runcing. Lalat jantan memiliki sex comb pada kakinya sedangkan lalat betina tidak. Ciri lainnya yang dapat membedakan jantan dan betina adalah dari ukuran tubuhnya, dimana lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan ukuran lalat betina. Selain itu, Drosophilla sp normal memiliki sungut yang berbentuk tidak runcing dan bercabang-cabang. Kepala berbentuk elips. Thorax terlihat berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih. Abdomen bersegmen lima, segmen terlihat dari garis-garis hitam yang terletak pada abdomen. Sayap Drosophil sp normal memiliki ukuran yang panjang hingga melebihi abdomen lalat, lurus, dan bermula dari thorax dengan warna transparan. Kata Kunci: Siklus Hidup Drosophilla sp, Determinasi, Jantan dan Betina
ABSTRACT Gender differences in the morphology sp Drosophilla seen from the shape of the buttocks Drosophilla sp, male flies have a blunt posterior end while the female fly has a pointed posterior end. Male flies have sex comb on his feet while the females do not fly. Other characteristics that can distinguish male and female are of the size of the body, whereas male flies have a smaller body size than the size of the female flies. In addition, normal sp Drosophilla have not pointed tentacle shaped and branched. Elliptical head. Thorax creamy visible, covered a lot of fur, with a white background. Fivesegmented abdomen, visible segment of the black lines are located in the abdomen. Sp Drosophil normal wing have long to exceed the size of the fly abdomen, straight, and stems from the thorax with transparent colors.
pertumbuhan
dari
Drosophilla
sp.
Pengenceran medium akan mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan namun tidak berpengaruh pada siklus hidupnya.
morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophilla jantan
Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin. Sedangkan pada yang betina ukuran 6 ruas relatif pada lebih bagian
Tingkat survival dan lamanya waktu hidup akan berkurang apabila lalat dewasa berada pada medium yang sangat encer. Pada Drosophilla diremukan 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing (Silvia, 2003). Telur Drosophilla berbentuk kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina Drosophilla dewasa meletakkan telur 50-70 telur perhari atau maksimumnya 400-500 buah dalam 10 hari ( Silvia, 2003 ) . telur Drosophilla dilapisi oleh dua lapisan, yang pertama selaput vitelin tipis yang
besar,memiliki
abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin. Drosophilla normal memiliki mata yang berwarna merah berbentuk elips. Terdapat pula mata oceli yang ukurannya jauh lebih kecil dari mata majemuk, berada pada bagian atas kepala, di atas di antara mata dua mata majemuk, berbentuk (Ghostrecon, 2008). Selain itu, Drosophilla normal memiliki sungut yang berbentuk tidak runcing dan bercabang-cabang. Kepala berbentuk elips. Thorax terlihat berwarna krem, ditumbuhi banyak bulu, dengan warna dasar putih. Abdomen bersegmen lima, segmen terlihat dari garis-garis hitam yang terletak pada abdomen. Sayap bulat
mengelilingi sitoplasma dan yang kedua selaput tipis tetapi kuat ( korion ) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangakai tipis. Khorion mempunyai kulit bagian luar yang sangat keras dari telur tersebut ( Borror, 1992 ). Saat larva Drososphila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikulum menjadi keras berpigmen, tanpa kepala dan sayap yang disebut larva instar. Formasi pupa ditandai dengan
Drosophilla normal memiliki ukuran yang panjang hingga melebihi abdomen lalat, lurus, dan bermula dari thorax dengan warna transparan (Ghostrecon, 2008). Kekentalan dan keenceran dari suatu medium akan mempengaruhi
kai. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif dan dalam keadaan ini larva berganti menjadi lalat dewasa
morfologi terlihat dari bentuk pantat Drosophilla, lalat jantan memiliki ujung posterior yang tumpul sedangkan lalat betina memiliki ujung posterior yang
runcing. Lalat jantan memiliki sex comb pada kakinya sedangkan lalat betina tidak. Ciri lainnya yang dapat membedakan jantan dan betina adalah dari ukuran tubuhnya, dimana lalat jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil
Drosophilla melanogaster sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya pun belum merentang. Sementara itu lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan. Walupun banyak sperma yang masuk kedalam mikrophyle yang terdapat pada ujung anterior tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronoleus
dibandingkan ukuran lalat betina. (Silvia, 2003). BAHAN DAN METODE Pada praktikum ini dilakukan
betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio (Borror,1992). Perbedaan Drosophilla jenis kelamin pada secara
sebelumnya. Kemudian salah satu lalat diambil untuk diamati jenis kelaminnya dibawah mikroskop.
melanogaster
Laporan Praktikum Genetika, 2013, 5. 11 April 2013 FASE TELUR 05.00 09.00 13.00 17.00 21.00 01.00 05.00 FASE LARVA INSTAR 1 09.00 13.00 17.00 21.00 Sabtu 13 April 2013 01.00 05.00 09.00 13.00 FASE LARVA INSTAR II 17.00 21.00 Perubahan semakin jelas Tumbuh jamur Jamur+ telur Media sedikit cair Telur dan jamur bertambah Media bertambah mencair Terlihat ada larva+jamur menempel Jamur bertambah banyak Larva semakin banyak Jamu bertambah banyak Ada larva kecil motil (bergerak) Larva besar Larva semakin besar Larva naik keatas (motil) Larva menjadi agak kecoklatan Larva menjadi warna coklat Larva jadi coklat kehitaman Larva coklat tua kehitaman Larva lebih besar Mulut larva hitam Mulut larva hitam Larva menjadi prepupa ukuran mengecil Prepupa mengecil Prepupa mengecil Jamur semakin banyak Prepupa semakin coklat dan mengeras Muncul selaput Muncul selaput+ tidak bergerak,tubuh memendek Mulai menjadi pupa Pupa mulai terlihat jelas Pupa tidak bergerak Warna pupa semakin Telur ada ditepi botol Ditepi botol jam Di media dan botol jam Di media dan botol jam Lebih banyak dimedia Semakin bau Dimedia dan botol jam Kabut putih dimedia dan botol jam Dikertas saring Dimedia Dimedia + botol jam Dikertas saring Dikertas saring dan dimedia Ditepi botol jam Ditepi botol jam Larva naik ke Sumbat/penutup botol Larva menempel pada botol jam naik/jalan perlahan Menempel dibotol jam bergerak aktif Menempel dikertas saring Semakin banyak larva Menempel disumbat ,bergerak keluar Kulit mengeras Semakin mengeras Dikertas saring dan botol jam Dimedia yang menempel Ditepi botol jam Dimedia Ditutup/disumbat Dibotol jam dan disumbat Dibotol jam dan disumbatan Kutikula keras Tidak berpigmen Diam ditempat Tidak bergerak
Laporan Praktikum Genetika, 2013, 5. FASE PUPA 17.00 21.00 coklat tua Kulit pupa menipis Imago mulai terlihat dan tumbuh
01.00
Jamur dan imago semakin banyak tapi ukuran badanya kurus. Imago semakin tumbuh banyak 13 ekor Imago menjadi 20 ekor Sayap mulai terbentang Mulai bisa terbang dan semua menempel ditepi botol jam dan disumbatan
Terlihat ditepi botol jam Jelas terlihat berwarna pucat,ukuran kecil dan berjumlah 1 ekor lalu dipisahkan /diisolasi Sayap belum terbentang Menempel dibotol jam dan disumbat Menempel dibotol jam dan disumbat Terlihat jelas Terlihat jelas morfologinya
Hasil Pengamatan determinasi Drosophilla sp. Gambar Keterangan Drosophila Drosophila Betina Sayap Drosophila Jantan Drosophila Jantan
Drosophila Betina
Kaki Drosophila
mengalami periode lama waktu yang berbeda-beda. Tahap yang dilewati adlah telur, larva, pupa dan imago lalu
dilakukan
menunjukkan hasil yang signifikan. Siklus mengalami tiap fase yang berbeda. Tiap siklus yang dilewati Drosophilla sp
selanjutnya
berkembang
menjadi
Drosophilla sp dewasa.
Setelah
menetas
larva
akan
Larva makan dengan mulut yang terdapat pada bagian ventral segmen kepala dan bernapas menggunakan
mengalami 3 tahapan yaitu, larva instar 1, larva instar 2, dan larva instar 3. Larva instar 1 muncul setelah telur menetas, selanjutnya larva instar 1 akan berubah menjadi larva instar 2 sehari kemudian, dan setelah 2 hari larva instar 2
spirakel anterior. Pada tahap akhir larva, larva instar 3 akan mencapai panjang 4,5 mm. Tubuh larva terdiri dari 12 segmen: 1 segmen kepala, 3 segmen thorax, dan 8 segmen abdomen. Karena tubuhnya yang transparan beberapa organ dalam larva dapat dilihat. Lemak tubuh larva, usus yang terpilin, gonad (organ seks) dan tabung Malpighian kuning merupakan organ-organ yang dapat dilihat. Dalam Drosophilla teramati sp mengembangbiakkan dalam botol medium kontaminasi dengan
berkembang menjadi larva instar 3. Larva akan terus makan hingga ukurannya membesar. Kecepatan makan dan
geraknya akan bertambah seiring dengan perkembangan larva. Selama makan, larva akan membuat saluran-saluran pada
medium. Aktivitas membuat saluran pada medium dapat dijadikan indikator apakah larva tumbuh dan berkembang dengan baik. Telur Drosphila berbentuk kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina Drosophilla dewasa meletakkan telur 50-70 telur perhari atau maksimumnya 400-500 buah dalam 10 hari. Saat larva Drososphilla
adanya
tumbuhnya jamur diatas medium buah pisang yang dilumatkan. karena media Hal ini
disebabkan
semakin
membusuk. Selain itu, beberapa saat botol sempat ditaruh di tempat yang cukup lembab (di dalam lemari). Namun, setelah beberapa waktu dilakukan pengamatan kembali, jamur yang tumbuh di atas medium buah tersebut menghilang karena Drosophilla memakan jamur yang
berpigmen, tanpa kepala dan sayap yang disebut larva intisar 4. formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap dan kai. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif dan dalam keadaan ini larva berganti menjadi lalat dewasa.
tumbuh dalam medium buah dalam botol. Hal ini memperlihatkan melanogaster, bahwa sejenis
Drosophilla
Percobaan
dikatakan
berhasil,
karena pada pengamatan dapat dilihat semua tahapan siklus pada perkembangan Drosophilla. Praktikum yang bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari siklus hidup Drosophilla melanogaster sangatlah penting. Dengan mempelajari siklus
Gadjah Mada Press. Demerec et al, 1996. The Genome of Drosophilla melanogaster.
hidupnya, akan lebih mudah bagi kita untuk mengamati dan fase-fase proses literatur, pergiliran penurunan genom Ghostrecon,
keturunannya sifatnya.
Menurut
Genetics with Drosophilla. London: John Wiley and Sons, inc. Shorrocks, B. 1972. Drosophilla. London: Ginn & Company Limited. Silvia, Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Formaldehida Konsenterasi Terhadap Larva :
Drosophilla
dengan genom pada manusia, hal ini yang menyebabkan Drosophilla melanogaster sebagai model yang ideal untuk dipelajari. Selain itu, juga dapat diaplikasikan untuk meningkatkan jangka hidup manusia dan mempelajari mortalitas manusia. KESIMPULAN Siklus mengalami tiap fase yang berbeda. Tiap siklus yang dilewati Drosophilla sp mengalami periode lama waktu yang berbeda-beda. Tahap yang dilewati adalah telur, larva, pupa dan imago lalu selanjutnya berkembang menjadi Drosophilla sp dewasa. DAFTAR PUSTAKA Ashburner, Michael. 1985. Drosophilla, A Laboratory Handbook. USA : Coldspring Laboratory Press. Harbor