Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Pulau Bali masih menjadi destinasi favorit wisatawan asing dan domestik. Terbukti,

jumlah kunjungannya pada 2012 mencapai 3,4 juta orang. Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Firmansyah Rahim mengatakan, wisatawan yang datang saat ini sudah melebihi jumlah penduduk Bali. "Dari data yang masuk, jumlah wisatawan ke Pulau Dewata telah mencapai 3,4 juta orang," katanya di sela Gerakan Bali Bersih oleh Kemenparekraf di Pantai Kuta, Bali, barubaru ini. Kawasa kuta yang menjadi ciri khas pariwisata Bali dan dunia internasional, saat ini sangat memerlukan fasilitas penunjang kepariwisataan yang memadai dan berkualitas internasional. Namun dengan pesatnya perkembangan kini kuta dihadapkan pada kondisi penunjang infrastruktur yang kurang memadai, bahkan cenderung berada pada ambang batas sebuah kelayakan kawasan wisata yang bertaraf internasional. Dengan berkembangnya Kuta sebagai pusat pariwisata maka dibangunlah fasilitas fasilitas yang dibangun meliputi : Jalan raya, pasar, swalayan, kantor kantor dan fasilitas fasilitas yang mendukungnya. Seperti diketahui bahwa sekarang ini banyak sekali alat transportasi yang dapat digunakan, namun alat transportasi daratlah yang banyak dan sering digunakan oleh pemakainya. Sekarang ini pengaturan lalu lintas tidak hanya terbatas pada arus lalu lintas saja, tetapi juga dirasakan perlu diketahui hubungan dan akibat dari adanya fasilitas -fasilitas transportasi pada keadaan lingkungan sekitarnya, sehingga akan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dengan semakin berkembangya pariwisata di wilayah Kuta, maka sarana transportasi menjadi semakin padat karena bertambahnya volume lalu lintas sehinggga sering terjadi kemacetan pada ruas ruas jalan, disamping itu hambatan samping yang terjadi pada ruas ruas jalan yang dapat mengakibatkan kapasitas jalan menjadi berkurang dari rencana kapasitas yang telah dirancanakan sebelumnya.

Ruas jalan Raya Kuta merupakan jalur alternatif menuju kawasan pantai Kuta dan obyek obyek wisata lainya yang ada dikawasan Kuta. Dalam hal ini permasalahan hambatan samping yang terjadi pada ruas jalan perlu ditangani dengan serius. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan menyiapkan lahan parkir khusus bagi pengunjung yang akan singgah dipertokoan yang ada di sepanjang jalan Raya Kuta, mengatur tempat keluar dan masuk kendaraan, mengatur tempat parkir kendaraan sesuai dengan jenis kendaraan. Dengan selalu bertambahnya pengguna jalan, terutama pada jam-jam tertentu sehigga menuntut adanya peningkatan kualitas dan kuantitas suatu jalan, untuk itulah perlu adanya analisa kapasitas jalan dan hambatan- hambatan samping serta mencari solusi dari permasalahan yang terjadi sehingga dapat dievaluasi dan dianalisa untuk mengantisipasi perkembangan jumlah kendaraan pada ruas jalan Raya Kuta guna memberikan tingkat pelayanan jalan yang lebih baik bagi masyarakat serta bagi parawisatawan yang akan berkunjung ke kawasan Kuta.

1.2

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang akan di bahas yaitu : a. b. Bagaimana pengaruh variable hambatan samping yang terjadi di jalan Raya Kuta Berapa besar pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan Raya Kuta dalam bentuk prosentase % c. Bagaimana pengaruh hambatan samping terhadap kecepatan kendaraan yang melintas di jalan Raya Kuta

1.3

Tujuan Penelitian

Melihat permasalahan yang ada maka tujuan yang inggin dicapai dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui variable hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan Raya Kuta b. Mengetahui seberapa besar pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas kendaraan pada ruas jalan Raya Kuta

c.

Mengetahui seberapa besar pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas ruas jalan Raya Kuta dalam prosentase (%)

1.4

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Untuk pemerintah daerah atau instansi terkait dapat dipakai sebagai masukan dan menentukan tata guna lahan agar sesuia peruntukannya. b. Bagi masyarakat dapat mengetahui tingkat pelayanan jalan terhadap pengguna jalan sehingga dapat memberikan masukan atau pemecahan yang terbaik bagi permasalahan yang terjadi pada ruas jalan kuta c. Bagi mahasiswa dapat menambah wawasan sebagai aplikasi ilmu lalu lintas yang telah didapatkan dan sebagai bahan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III di Politeknik Negeri Bali.

1.5

Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dan dalam laporan ini adalah : a. b. Lokasi penelitian adalah ruas jalan raya kuta Pengaruh yang ditinjau adalah hambatan samping yang terjadi sepanjang ruas jalan raya kuta .

1.6

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada ruas jalan raya kuta

Anda mungkin juga menyukai