Anda di halaman 1dari 3

1.

Tumbuhan Perdu/Semak Tumbuhan perdu adalah tumbuhan yang umumnya berakar tunggang, berbatang kayu, hidup bergerombol lebih dari satu pohon, cabang, ranting dan daunnya tumbuh bergerombol. Contoh : mawar, melati dan kumis kucing.

2.

Tumbuhan Rumput Tumbuhan Rumput adalah tumbuhan yang memiliki ciri-ciri berakar serabut, batangnya beruas-ruas dan berongga, daunnya berbentuk pita, tulang daunnya sejajar dan menempel langsung pada batangnya. Contoh : padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum.

3.

Tumbuhan Liana Tumbuhan liana adalah tumbuhan yang tumbuh memanjat tumbuhan lain yang lebih besar dan tinggi untuk mendapatkan cahaya matahari, tetapi akarnya tetap berada di dalam tanah sebagai sarana untuk mendapatkan makanan. Contoh : rotan, anggur, monkey ladder.

5.

Tumbuhan Berbatang/Pepohonan Adalah kelompok tumbuhan yang umumnya mempunyai ciri-ciri yang serupa dengan tumbuhan semak yaitu berakar tunggang, berbatang kayu. Bedanya dengan semak adalah ukurannya lebih besar, tumbuh tegak, cabang, ranting dan daunnya tidak tumbuh bergerombol. Contoh : Pokon Ek, pohon Beringin, Pohon Nangka, Pohon Pisang dll

Umur pohon yang berbatang kayu dapat kita ketahui dengan menghitung jumlah garis lingkaran yang terdapat pada penampangnya. 6. tanaman herba: adalah tumbuhan yang berbatang lunak (batangnya tidak berkayu) atau hanya mengandung jaringan kayu sedikit sekali. Sehingga ketika tumbuhan itu mati tidak ada bagian batang yang tersisa di permukaan tanah.
1. Pohon : Tumbuhan dengan diameter lebih dari 20 cm. Pengukuran yang akan dilakukan untuk pohon adalah diameter batang. tinggi pohon serta jumlah individu dan jenis pohon. Pengukuran diameter batang dilakukan pada ketinggian 1,3 meter atau 20 cm di atas akar papan jika akar papan lebih tinggi dari 1,3 meter. Pengukuran tinggi pohon adalah tinggi bebas cabang. Rekaman hasil pengukuran dicatat dalam tally sheet yang telah disiapkan. Ukuran petak (kuadran) untuk pengukuran pohon adalah 20 x 20 meter. 2. Tiang : Tumbuhan dengan diameter antara 10 20 cm. Pengukuran dilakukan pada petak subkuadran berukuran 10 x 10 in. Sama dengan pohon. maka parameter pengukuran adalah diameter tiang, tinggi tiang bebas cabang. jumlah tiang dan jumlah jenis. Pengukuran diameter batang juga dilakukan pada ketinggian 1,3 meter. Rekaman hasil pengukuran dicatat pada tally sheet yang telah disiapkan 3. Pancang : Pancang adalah regenerasi pohon dengan ukuran lebih tinggi dari 1,5 meter serta

diameter batang kurang dari 10 cm. Ukuran petak pengamatan yang digunakan untuk pengukuran pancang ini adalah 5x5 meter. Tidak seperti tiang dan pohon, diameter pancang tidak diukur. Pengukuran hanya dilakukan pada jumlah mdividu dan jumlah spesies. Karena pada tahap pertumbuhan pancang, yang penting untuk diketahui adalah kerapatan dan frekuensi 4. Semai / anakan : Anakan pohon adalah regenerasi awal dari pohon dengan ukuran ketinggian kurang dari 1,5 meter. Ukuran petak yang digunakan untuk pengukuran anakan adalah 2x2 meter. Sebagaimana pancang, tahap pertumbuhan anakan hanya dihitung individu serta jenis anakan saja. Tidak perlu dilakukan pengukuran diameter batang. 5. Liana : Liana adalah tumbuhan yang biasanya tumbuh melilit atau memanjat pohon (woody climbers). Yang tergolong dalam kelompok liana berkayu ini jika panjarig batang utamanya lebih dari 1,5 meter. Liana tidak berkayu (non-woody liana) jika panjang batang utamanya kurang dari"1.5 meter. Pengenalan jenis liana ini agak rumit sehingga jika tidak dimungkinkan spesimen yang terdiri dari batang. daun dan bunga/biji (jika ada) perlu untuk diambil dan dilakukan penomoran spesimen (misal: Liana sp1. Liana sp2.). Petak contoh untuk pengamatan liana berukuran 5x5 meter. Rekaman hasil pengamatan dicatat dalam tally sheet yang telah disiapkan. 6. Epifit : Epifit adalah tumbuhan yang menempel di pohon lain atau yang menjadikan pohon lain sebagai inangnya. Anggrek adalah jenis epifit yang banyak diternui di dalam hutan. Selain jenis-jenis anggrek, epifit berupa paku-pakuan juga banyak dijumpai. Untuk memperlancar pengamatan dilapangan, pengamatan terhadap epifit hanya dilakukan sampai pada ketinggian 2 meter dari permukaan tanah karena pengamatan pada ketinggian lebih dari 2 meter akan sulit dilakukan atau diperlukan pemanjatan pohon kecuali jika fokus pengamatannya adalah epifit. Pengukuran terhadap epifit dilakukan terhadap jumlah individu dan spesies, jika bisa diidentifikasi oleh pengenal pohon karena biasanya jenis epifit sulit untuk dikenali, kecuali oleh ahli epifit. Pengukuran terhadap epifit dilakukan pada petak 5x5 meter. 7. Tumbuhan Bawah : Tumbuhan bawah adalah semua tumbuhan yang hidup di lantai hutan kecuali regenerasi pohon (anakan dan pancang). Beberapa tumbuhan bawah diantaranya adalah: (1) keluarga palma. jika tingkatan pohon dewasanya lebih tinggi dari 1,5 meter; (2) pandan. tidak ada kategori untuk jenis tumbuhan bawah ini: (3) pakupakuan: dan (4) semak atau herba lainnya. Sebagaimana liana dan epifit jika tidak dimungkinkan pengenalan jenis, penomoran spesimen/contoh (Palma sp1.. Pakupakuan sp1., Herba sp1., dst). Ukuran petak contoh pengamatan tumbuhan bawah bcrukuran 5x5 meter. Rekaman hasil pengamatan dicatat pada tally sheet yang telah disediakan.

Penyebaran atau distribusi tumbuhan dalam suatu populasi bisa bermacam-macam, pada umumnya memperlihatkan tiga pola penyebaran, yaitu
1. Penyebaran secara acak , jarang terdapat di alam. Penyebaran ini biasanya terjadi apabila faktor lingkungan sangat beragam untuk seluruh daerah dimana populasi berada, selain itu tidak ada sifat-sifat untuk berkelompok dari organisme tersebut. Dalam tumbuhan ada bentuk-bentuk organ tertentu yang menunjang untuk terjadinya pengelompkan tumbuhan. 2. Penyebaran secara merata, umumnya terdapat pada tumbuhan. Penyebaran semacam ini terjadi apabila ada persaingan yang kuat antara individu-individu dalam populasi tersebut. Pada tumbuhan misalnya persaingan untuk mendapatkan nutrisi dan ruang. 3. Penyebaran secara berkelompok, adalah yang paling umum di alam, terutama untuk hewan. Pengelompokan ini disebabkan oleh berbagai hal: 1. Respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal 2. Respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman akibat dari cara atau proses reproduksi atau regenerasi.

Anda mungkin juga menyukai