Anda di halaman 1dari 3

TNDONESIAN MIGRANTWORKERS UNION (IMWU

Ntl

MEMPERINGATI MAYDAY 2013

lir}qfiftr !itEr'.$t j 1,r,


!/hortw: tlrun
i

ilnffi

yang diperingati setiap Masih dalam suasana peringatan Mayday atau Hari buruh lnternasional Serikat pada tanggal 1 Mei. Sejarah hari buruh ini diawali oleh peristiwa Hoy Market d Amerika pengurangan jam kerja tahun 1886, dimana terjadi demonstrasi besar para buruh yang menuntut berlangsung damai dan dari LZ hingga 1g jam per hari menjadi 8 jam kerja per hari. Demonstrasi aman hingga terjadi bentrokan dengan aparat kepolisian yang menyebabkan ratusan orang meninggal serta para pemimpin yang tertangkap pun mendapat hukuman mati. 1 Mei sebagai hari Setelah kejadian itu, pada Juli 1889, Kongres Buruh lnternasional menetapkan kita sekarang dapat Buruh Sedunia atau May Day. Dari hasil perjuangan lebih dari seabad lalu, jam seminggu serta penghapusan menikmati hasilnya yaitu standar jam kerja 8 jam perhari, 40
segala bentuk perbudakan dan kerja paksa.

begitu saja Gerakan buruh yang telah berlangsung sejak berabad-abad lalu pun tak berhenti paksa telah dihapuskan meskipun telah mendapatkan kemenangan besar. Perbudakan dan kerja perbudakan modern dimuka bumi ini, tetapi masih ada pekerja-pekerja yang masih mengalami yang masih terjebak khususnya seperti pekerja di sektor informal. Salah satu pekerja sektor informal (PRT)' dalam perbudakan modern adalah pekerja domestik atau Pekerja Rumah Tangga
pun masih mengalami perbudakan sejak jaman kolonial, PRT dianggap sebagai budak dan hingga kini dan lain sebagainya' seperti tak bebas keluar rumah, tak memiliki hari libur, tak memilikijam kerja lama dan bulan Juni Gerakan memperjuangkan hak pekerja domestik atau PR initelah berlangsung Konvensi ini 2011, akhirnya lLo mengadopsi Konvensi mengenai Kerja Layak bagi Pekerja Domestik' (PRT) dan memberikan perlindungan hak-hak pekerja domestik di pekerja meregulasi

domestik

hanya di lndonesia seluruh dunia, juga bagi pekerja domestik lndonesia khususnya, yang berada tak tetapijuga di seluruh dunia termasuk di Belanda'

sBY yang Dalam memperingati Hari Buruh 2013 ini, IMWU NL menghargai usaha Presiden untuk menjadikan Mayday sebagai hari libur nasional. Meskipun begitu, IMWU NL berkesempatan
menyatakan dan menyerukan serta mengingatkan kembali:

termasuk

yang tinggal dan bekerja di Belanda BAHWA terdapat banyak Warga Negara lndonesia (WNl) pekerja migran mereka yang tak memiliki perpanjangan dokumen ijin tinggal. Bagi

disebut pekerja tndonesia di Belanda yang tak memiliki perpanjangan ijin tinggal, selanjutnya pekerja illegal tak terdokumentasi p'lr.IMWU NL menolak tesas penyebutan PTT sebagai

maupun Pekerja gelaP mengingat: a. Tak seorang pun di muka bumi ini merupakan manusia ilegal, penggunaan kata "ilegal" melanggar hak asasi sebagai pribadi di depan hukum

b.

Kata "ilegal" menciptakan stereotip, kebencian, ketakutan

c.
d.

Kata ',ilegal" menunjukkan kriminalitas padahal tak terdokumentasi bukan


merupakan kejahatan semua orang dapat sewaktu-waktu berada dalam situasi tak terdokumentasi

e.

Kata "ilegal" menjadikan manusia yang telah rentan menjadi lebh rentan lagi (PTT rentan atas jual beli manusia dan eksploitasi kerja serta jual beli kerja yang sangat merugikan pekerja lndonesia ) dan dikecualikan dari perlindungan sosial
dan hukum

sesungguhnya merupakan cerminan bahwa pemerintah lndonesia belum berhasil melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 khususnya dalam mewujudkan BAHWA adanya

keadlan sosial, dan menciptakan lapangan pekerjaan yang layak serta menggunakan kekayaan alam untuk hajat hidup dalam menyejahterakan rakyat sehingga memaksa rakyat untuk mencari kerja hingga ke luar negeri dan menetap meskipun tanpa memiliki dokumen yang sah dan hidup dalam rasa was-was (keterpaksaan bermigrasi meski dengan resiko tak
terdokumentasi).
BAHWA sebagian besar PTT lndonesia di Belanda datang merupakan korban penipuan dan

pemerasan yang dilakukan oleh agen-agen di lndonesia dan di Belanda yang mengimingimingi kerja layak (entah sebagai au pair maupun sebagai pekerja) untuk mendapatkan upah besar

di

Belanda. Maka kami menghimbau untuk menindak agen-agen yang merugikan

bangsa.

BAHWA PTT lndonesia di Belanda BERHAK untuk mendapatkan dokumen identitas diri yang sah dari pemerintah lndonesia. Saat ini , telah ada rencana pemerintah untuk mengadakan

penyeragaman diseluruh dunia mengenai pemberian identitas ini, passport maupun

SPLP.

Kami menyerukan agar pemberian identitas ini tidak hanya sesuai yuridis tetapi juga disesuaikan dengan keadaan WNI dilapangan dimana bahwa pemberian SPLP menyulitkan WNI dalam penggunaannya sebagai identitas diri dan banyak WNI yang menjadi korban penipuan agen dimana diberikan passport palsu sehingga tidak bisa memperbaharui passport ataupun SPLP dan pada akhirnya tidak memiliki identitas diri yang dapat berakibat juga ke anak-anak mereka.
BAHWA banyak pekerja migran lndonesia (berdokumen maupun tidak) bekerja sebagai pekerja domestik. Untuk itu penting bagi lndonesia untuk segera dan meratifikasi Konvensi ILO mengenai Kerja Layak bagi Pekerja Domestik dan mensahkan UU Perlindungan
PRT.

IMWU NL menghimbau agar Pemerintah lndonesia turut mendukung kampanye perlindungan hak dan kerja layak bagi Pekerja Domestik di Belanda dan Negara-negara lainnya (seperti di Hongkong Macau, aiwan, Singapura, Malaysia dll) dan mendesak
pemerintahan negara setempat agar mengakui pekerja domestik/ PR dan memberikan hakhaknya. IMWU NL juga menghimbau pemerintah untuk mengupayakan pengiriman pekerja

domestik secara formal untuk menghindari pengiriman ilegal oleh para agen yang tak bertanggungjawab.

BAHWA IMWU NL mendesak pemerintah lndonesia untuk segera mengimplementasikan peraturan yang tertera dalam Konvensi PBB 1990 mengenai Perlindungan hak-hak buruh
migran dan keluarganya khususnya dengan mengadopsi aturan tersebut dalam revsi UU No.
39 tahun 2004 tentang PPTKILN. Apabila peraturan dalam UU No.39 tahun 2004 tidak sesuai

dengan Konvensi PBB 1990 maka UU tersebut perlu dicabut dan perlu adanya penggantian
UU.

BAHWA IMWU NL menyerukan kepada pemerintah lndonesia untuk turut menentang rencana pengkriminalisasian migran yang tak terdokumentasi di Belanda dan IMWU NL

menyerukan agar Pemerintah lndonesia memperjuangkan warganya dengan melakukan pendekatan kepada Pemerintah Belanda bahwa Pfi bukan Kriminal dan bukan merupakan illegal quoto tetapi merupakan work force quoto dan layak mendapatkan ijin kerja dan ijin tinggal.

Mayday 2013,

KETUA

Anda mungkin juga menyukai