Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT THT (TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK) BERBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

Tedy Rismawan, Ninki Hermaduanti, Ardhitya Wiedha I., Indrato, Wahyu Prabowo Jurusan Teknik Informatika UII

ABSTRACT Mobile phone is one result of the development of technology communications today. Services provided mobile phones and is becoming a trend in society today is SMS (Short Message Service) or short message service. Disease ENT (Ear, Nose, Throat) is one of the diseases that often found in the community. ENT examination should be unity because three interconnected. If there is one part of the organ is impaired, the other organs will be affected. This research tries to build software for the early diagnosis of disease ENT-based SMS & Web based expert systems. Expert system is a system that seeks to adopt human knowledge into computer so that the computer can solve the problem as was done by experts. As for the methods of an expert system is the method of Certainty Factor. From the research conducted it can be concluded that the expert system can ENT used to diagnose diseases based on SMS. System can be used community to obtain the diagnosis of disease based on symptoms ENT given. Keywords: Expert System, ENT, SMS, Web. ABSTRAK Telepon seluler (ponsel) merupakan salah satu hasil dari berkembangnya teknologi komunikasi saat ini. Layanan yang disediakan ponsel dan sedang menjadi trend di masyarakat saat ini adalah SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat. Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tengorok) merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan pada masyarakat. Pemeriksaan THT harus menjadi kesatuan karena ketiganya saling berhubungan. Bila ada satu bagian dari organ tersebut terganggu, maka organ lainnya akan terimbas. Penelitian ini mencoba membangun perangkat lunak untuk diagnosis awal penyakit THT berbasis SMS & Web dengan berdasarkan sistem pakar (expert system). Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Adapun metode sistem pakar yang digunakan adalah metode Certainty Factor (Faktor Kepastian). Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Sistem Pakar dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit THT berbasis SMS. Sstem ini dapat digunakan masyarakat untuk memperoleh hasil diagnosa penyakit THT berdasarkan gejala yang diberikan. Kata kunci : Sistem Pakar, THT, SMS, Web. PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini membuat kebutuhan manusia semakin meningkat pula. Terlebih lagi didorong dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. Sebagai contoh, dengan adanya komputer segala kegiatan dapat dilakukan dengan cepat dan resiko kesalahan dapat dikurangi. Di dalam perkembangan

komputer, para ahli computer mencoba untuk menciptakan suatu sistem dapat memiliki yang

diharapkan

kemampuan

memecahkan suatu permasalahan seperti

seorang ahli. Hal inilah yang mendorong lahirnya konsep sistem pakar. LANDASAN TEORI Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi

SMS merupakan berbagai

(Short salah

Message satu GSM.

Service) dari

layanan

operator

Dimungkinkan

dengan teknologi SMS untuk mengirim pesan alphanumeric singkat dari sebuah handphone ke handphone yang lain. Ada ide menarik yang kemudian diadopsi oleh berbagai portal besar saat ini, yakni

pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan

menyediakan layanan pengiriman SMS dari website ke sebuah nomor handphone baik gratis ataupun dipungut bayaran. Teknologi seperti inilah yang disebut dengan SMS Gateway. Dimungkinkan dengan SMS

tertentu dengan meniru kerja dari para pakar/ahli. Dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat

Gateway untuk mengirim SMS melalui jaringan TCP/IP (Wicaksono, 2007). Salah satu bagan GSM SMS Gateway yang cukup sederhana adalah sebagai berikut (Wicaksono, 2007):

diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktifitasnya sebagai asisten

yang sangat berpengalaman. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup sering ditemukan pada masyarakat. Cabang ilmu kedokteran yang khusus meneliti penyakit diagnosis telinga, dan

pengobatan

hidung,

tenggorok serta kepala dan leher disebut dengan Otolaringologi (Rahman, 2007). Pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorok (THT) harus menjadi kesatuan karena ketiganya saling berhubungan. Bila ada satu bagian dari organ tersebut terganggu, maka kedua organ lainnya akan terimbas (Murjantyo, 2006). Website merupakan dokumen yang tersimpan dalam web server yang memiliki jenis dan topik tertentu (Lanangmulia, Bagan GSM SMS Gateway

2007). Website adalah sebuah tempat di internet, siapa saja di dunia ini dapat

mengujunginya kapan saja dan di mana saja dia berada selama dia terhubung dengan jaringan internet. Website dapat dibedakan menjadi dua yaitu web statis dan web dinamis. Web statis adalah web yang berisi informasi-informasi yang bersifat statis (tetap), sedangkan web dinamis adalah web yang menampilkan informasi yang bersifat dinamis (berubah-ubah) dan dapat saling berinteraksi dengan user

pada objek yang diteliti. Objek yang diteliti disini adalah masyarakat pengguna. b. Data Sekunder Adalah data yang tidak langsung diperoleh dari subjek atau para pakar THT, seperti dari literatur-literatur mengenai THT. 2. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Dalam pengembangan pembuatan aplikasi sistem pakar untuk diagnosa awal penyakit THT berbasis SMS gateway menggunakan fase-fase yang dibutuhkan dalam

(Iwan, 2007). Adapun jenis website antara lain (Lanangmulia, 2007) : Corporate Sites, Education Sites, E-learning Sites, E-

pengembangan perangkat lunak sehingga hasil akhir akan menghasilkan sistem

Commerce, Portal Sites, Personal Sites.

aplikasi yang strukturnya dapat didefinisikan METODE PENELITIAN 1. Metode Pengumpulan Data Metode dilakukan dengan mengumpulkan data yang dapat mendukung masalah atau objek yang sedang diteliti. Jenis data yang dapat diperoleh yaitu : a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek atau para pakar THT. Pakar THT di sini adalah dokter spesialis THT sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer diperoleh dengan cara melakukan: Interview, metode ini dipakai lebih guna detail HASIL DAN PEMBAHASAN Pada sistem berbasis SMS (Short Message Service) terdapat beberapa format dengan baik. Adapun gambaran alur kerja serta spesifikasi dari perangkat lunak yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut (Gambar 2):

mendapat

penerangan

mengenai nilai kepercayaan suatu penyakit yang disebabkan oleh gejalagejala tertentu. Observasi, metode ini dipakai dengan melakukan pengamatan secara langsung

pengetikan isi SMS yang digunakan untuk memperoleh informasi. Adapun informasi yang dapat diperoleh beserta format isi

SMS yang harus dikirimkan adalah sebagai berikut: a. Format SMS untuk melakukan konsultasi: THT<spasi>gejala1<spasi>gejala2<spasi>g ejala3<spasi><spasi>gejala b. Format SMS untuk memperoleh informasi mengenai format SMS untuk melakukan konsultasi: THT<spasi>format c. Format SMS untuk mengetahui kata SMS yang digunakan untuk memasukkan nama gejala pada saat melakukan konsultasi: THT<spasi>katasms Untuk melihat keterangan yang lebih jelas, user dapat melihat langsung di website dari sistem ini. Sedangkan pada sistem yang berbasis mengakuisisi web, basis digunakan pengetahuan untuk yang

ada

(Lampiran

1)

dapat

dilakukan

perhitungan untuk mendiagnosis penyakit yang dialami oleh user berdasarkan input yang diberikan. Berikut ini diberikan

beberapa contoh kasus yang diselesaikan dengan perhitungan secara manual dan sistem pakar yang telah dibangun. Contoh kasus: Seorang pasien menderita air liur menetes dan ada yang tumbuh di mulut. Kemungkinan penyakit yang diderita oleh pasien tersebut (CF) beserta dapat nilai dihitung

kepercayaannya

sebagai berikut: Berdasarkan gejala yang diberikan, maka dapat dihitung

kemungkinan penyakit dan nilai CF: 1. Menggunakan perhitungan manual a. CF[abses peritonsiler, air liur menetes] = MB[abses peritonsiler, air liur menetes]MD[abses peritonsiler, air liur menetes] = 1 0=1 b. MB[abses peritonsiler, air liur menetes ada yang tumbuh di mulut] = MB[abses peritonsiler, air liur menetes]+MB[abses peritonsiler, ada yang tumbuh di mulut]*(1MB[abses peritonsiler, air liur menetes]) = 1 + 1 * (1-1) = 1 c. MD[abses peritonsiler, air liur menetes ada yang tumbuh di mulut] = MD[abses peritonsiler, air liur menetes]+MD[abses peritonsiler, ada yang tumbuh di mulut]*(1MD[abses peritonsiler, air liur menetes]) = 0 + 0 * (1-0) = 0

dilakukan oleh para pakar dimana mereka telah diberikan hak akses untuk mengubah/ menambah/ menghapus data yang ada pada basis pengetahuan. Selain itu pada sistem berbasi web disediakan juga

halaman untuk melakukan konsultasi, jadi apabila user sedang terkoneksi dengan internet dapat melakukan konsultasi

langsung pada sistem. Pada halaman web konsultasi dapat dilakukan dengan lebih mudah karena user hanya perlu

memberikan gejala-gejalanya. dengan cara mengisi checkbox yang sesuai. Melalui sistem web ini juga dapat diperoleh

keterangan

tentang

cara

penggunaan

program, baik yang berbasis SMS maupun yang berbasis web. Berdasarkan data yang

d. CF[abses peritonsiler, air liur menetes ada yang tumbuh di mulut] = 1 0 = 1 Maka, hasil perhitungan diperoleh bahwa pasien tersebut terdiagnosa menderita 3. Menggunakan sistem web (seperti

ditunjukkan pada Gambar 4)

penyakit abses peritonsiler dengan nilai CF sebesar 1.

2. Menggunakan sistem SMS

Keterangan:

Gambar

4.a

merupakan

tampilan halaman konsultasi yang terdapat pada system berbasis web. Pada sistem berbasis web, user cukup memilih jenis Keterangan: Gambar 3.a merupakan gejala yang dialaminya. Setelah user

tampilan masukan SMS yang dikirimkan oleh user. SMS format yang untuk dikirimkan melakukan

memasukkan semua gejala yang dialami dan meng-klik tombol proses, maka

menggunakan

selanjutnya perhitungan terhadap mungkin. terhadap

sistem untuk

akan mencari

melakukan nilai CF yang CF yang

diagnosa dengan memberikan 2 gejala, yaitu ada benjolan di mulut dan air liur menetes. Setelah SMS dari user diterima oleh sistem maka selanjutnya dilakukan perhitungan (Certainty untuk Factor / mencari Faktor nilai CF

semua Setelah semua

jenis

penyakit nilai

diperoleh jenis

penyakit

mungkin, maka kemudian diambil jenis penyakit yang memiliki nilai CF yang tertinggi dan ditampilkan pada

Kepastian)

dengan menggunakan persamaan (1), (2) dan (3). Setelah diperoleh nilai CF untuk semua jenis penyakit yang mungkin, maka diambil jenis penyakit yang memiliki nilai CF yang tertinggi. Setelah diperoleh jenis

sistem(Gambar 4.b). Berikut ini adalah contoh tampilan sistem berbasis SMS apabila user ingin

memperoleh informasi selain konsultasi.

penyakit yang memiliki nilai CF yang tertinggi, selanjutnya jenis penyakit tersebut dikirimkan kembali kepada user (Gambar 3.b).

Hal

ini

dilakukan

untuk

menghindari

pemborosan SMS apabila terdapat banyak gejala yang dimiliki oleh user karena seperti diketahui bahwa isi 1 kali SMS hanya dibatasi sebanyak 160 karakter.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Sistem pakar dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) seseorang berdasarkan gejala yang diberikan. b. Sistem pakar yang dibangun dapat Keterangan: tampilan Gambar pada 5.a saat SMS merupakan user yang ingin harus DAFTAR PUSTAKA digunakan berbasis SMS ataupun web, sehingga memudahkan pengguna. SMS

mengetahui

format

dikirimkan apabila user ingin melakukan konsultasi via SMS. Setelah sms tersebut dikirim ke sistem, selanjutnya sistem akan mengirimkan SMS yang berisi format yang digunakan untuk melakukan konsultasi

Arhami, M. (2005). Konsep Dasar sistem Pakar. Yogyakarta : Andi Offset. Iwan (2007). Modul PHP. http://oneesc.wordpress.com/2007/04/ 14/php/. Diakses pada 28 September 2007. Kurniasih, D. (2006). Seputar Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok. http://www.mailarchive.com/ne@news .gramediamajalah.com/msg01674.html. Diakses pada 18 September 2007

(Gambar 5.b) Gambar 6.a merupakan tampilan SMS pada saat user ingin

mengetahui jenis-jenis gejala yang dapat diproses oleh sistem. Setelah SMS diterima oleh sistem, maka sistem akan otomatis mengirimkan balasan yang berisikan jenisjenis gejala yang dapat diproses. Selain itu, gejala-gejala singkatan, tersebut dimana juga memiliki tersebut

singkatan

digunakan oleh user untuk memasukkan jenis-jenis gejalanya (Gambar 6.b dan 6.c).

okia.pd f. Diakses pada 18 September Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta : Graha Ilmu. Lanangmulia.(2007).Lanangmulia.net.http: //lanangmulia.net/detailpage.php?id=47&me nu=Layanan%20Kami. Diakses pada 18 September 2007 Murjantyo, C. H. (2006). Seputar Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok.http://www.mailarchive.com/ne@news.gramediamajalah.com/msg01674.html.Diakses pada 18 September 2007. Rahman, S. (2007). Otolaringologi. http://id.wikipedia.org/wiki/Otolaringolo gi. Diakses pada 18 September 2007. Wikipedia. (2007). Wikimedia Foundation, Inc. http://en.wikipedia.org/ wiki/Mycin.Diakses pada Februari 2007 2007.

Ramnarayan, P.; Kulkarni, G.; Tomlinson, A.; dan Britto, J. (2004). ISABEL: A Novel Internet-Delivered Clinical Decision Support System. Healthcare Computing. www.healthinformatics.org/hc2004/P28_Ramnara yan. Diakses pada November 2004. Wicaksono, A. (2007). Membangun SMS Gateway dengan Linux dan Nokia. http://www.sms.or.id/article/pdf/GSM %20SMS%20Gateway%20with%20N

Anda mungkin juga menyukai