Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REFERENSI
1. Kern, D.Q., Process Heat Transfer, International Student Edition, McGraw Hill Kogakusha, Ltd., New York. 2. Holman, J.P., Heat Transfer, sixth edition, McGraw Hill, Ltd., New York, 1986. 3. Mikheyev, M., Fundamentals of Heat Transfer, John Willey & Sons Inc., New York, 1986. 4. Incopera De Witt, Fundamentals of Heat Transfer, John Willey & Sons Inc., New York, 1981. 5. Ozisik, Heat Transfer, a basic approach, 1984.
6. McAdams, W.H., Heat Transmision, 3rd edition, McGraw Hill Book Company, Inc., New York.
MATERI KULIAH
1. Dasar-dasar perpindahan panas (Konduksi, Konveksi, Radiasi). 2. Aplikasi perpindahan panas dalam Industri Dasar-dasar mempelajari perpindahan panas:
Persamaan differensial biasa/parsial Mekanika fluida Konsep neraca energi thermodinamika
Definisi :
Ilmu yang mempelajari laju perpindahan panas material/benda karena perbedaan suhu (panas dingin) tentang diantara adanya dan
Panas akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah
1. KONDUKSI
Adalah proses perpindahan panas jika panas mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah, dengan media penghantar panas tetap. Dasar Fourier
Hukum
dT q =kA
ata u
qk
dT
dx
dx
Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan ketebalan berbeda, mana yang lebih lama naik suhunya ?
Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan panjang berbeda, mana yang lebih lama panasnya ?
Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan suhu berbeda, mana yang lebih cepat
konduksinya ?
2. KONVEKSI
Yaitu perpindahan panas yang terjadi antara permukaan padat dengan fluida yang mengalir di sekitarnya, dengan menggunakan media penghantar berupa fluida (cairan/gas) Dasar : Newton Hukum
q =h
atau
c= w s
T w s
Macam-macam Konveksi :
1. Konveksi bebas/konveksi alamiah (free convection/natural convection) perpindahan panas yang disebabkan oleh beda suhu dan beda rapat saja dan tidak ada tenaga dari luar yang mendorongnya.
Contoh : plat panas dibiarkan berada di udara sekitar tanpa ada sumber gerakan dari luar
2. Konveksi paksaan (forced convection) perpindahan panas aliran gas atau cairan yang
3. RADIASI
Adalah perpindahan panas yang terjadi karena pancaran/sinaran/radiasi gelombang elektro- magnetik, tanpa memerlukan media perantara Dasar : Hukum Stefan-Boltzman
q r = AT
blok beton
q = k A dT dx
Koordinat Cartesian
arah x : arah y : arah z :
q = k A dT x dx
q = k A dT y dy
q =kA dT dz z
Koordinat Silinder
arah r : arah z : arah :
q = k A dT r dr
q = k A dT r d
dT q z = k A dz
Koordinat Bola
arah r :
arah :
arah :
dT q r = k A dr
k q = dT A r d
q = r sin d
dT A
Adalah sifat bahan yang menunjukkan seberapa cepat bahan itu dapat menghantarkan panas konduksi
Pada umumnya nilai k dianggap tetap, namun sebenarnya nilai k dipengaruhi oleh suhu (T). Konduktor bahan yang mempunyai konduktivitas yang baik Contoh : logam Isolator bahan yang mempunyai
k.
Fourier :
q = k A= kA x dT dx
T q= x kA
Laju perpindahan panas, q aliran Temperatur potensial konduktivitas k tebal bahan,thermal, x luas permukaan, A Analogi listrik (Hk. Ohm) tahanan
I =V R
q
T q= x kA
T1 T2
R
q = T = x R
T 2
T 1
kA
T T T q= =
1 2
kA
Contoh Soal : Salah satu permukaan sebuah plat tembaga yang tebalnya 3 cm mempunyai suhu tetap 400oC, sedangkan suhu permukaan yang sebelah lagi dijaga tetap 100oC. Berapa panas yang berpindah melintas lempeng itu?
2. Perpindahan Panas Konduksi Pada Satu Seri Bahan z Aliran panas dilewatkan pada bidang datar yang disusun berlapis-lapis dengan bahan yang berbeda-beda. z Aliran panas masuk dengan suhu T1 dan keluar dengan suhu T4. Suhu antar muka masing-masingnya adalah T2 dan T3. z Contoh : pada konstruksi furnace, boiler, dll.
A T1 T2 q kA
q kB T3 kC T4
x A
xB
x C
RA
RB
RC
q=
menyeluruh R th
Rth adalah jumlah tahanan thermal. Untuk bahan yang disusun seri : Rth = RA + RB + RC + Persamaan aliran panas untuk bidang yang disusun seri adalah :
q=
T menyeluruh = R +R +R R B A C th
q=
T T x A
1
x B x C + + k A A k BA k CA
Pada keadaan steady state, panas yang masuk pada sisi muka sebelah kiri harus sama dengan panas yang muka sebelah kanan, qinput = qoutput sehingga,
q = qA = qB = qC
T TA TB TC = = q= = R R R R A B th
C
qA =
TT x A
1
k AA
T qB = T 2 3 x B k BA
qC =
T T x
3 C
k CA
Contoh Soal: Dinding furnace dilapisi oleh 3 lapisan : firebrick dengan ketebalan 6 in (k=0.95 Btu/h.ft.oF), insulating brick (k=0.4 Btu/h.ft.oF) dan common brick (k=0.8 Btu/h.ft.oF). Suhu masuk firebrick, T1 = 1800oF, suhu maksimum insulating brick, T2 = 1720oF dan suhu T3 = 280oF . z Hitunglah ketebalan lapisan insulating brick ! z Jika common brick tebalnya 9 in, hitunglah suhu keluar !
3. Perpindahan Panas Konduksi Melalui Bahan yang Disusun Seri dan Paralel
Dinding yang terdiri atas beberapa macam bahan yang dihubungkan seri dan paralel dialiri panas. Perpindahan panas konduksi dianggap berlangsung hanya satu arah (arah x).
T0 T1 2a q 4b 1 2b 3 q T2 T3 4a T4
4c
3. Perpindahan Panas Konduksi Melalui Bahan yang Disusun Seri Paralel x1 dan x2 x3 x4
Untuk menyelesaikan susunan di atas, maka tahanan yang disusun paralel harus diselesaikan lebih dahulu sehingga pada akhirnya akan terbentuk susunan seri. Untuk susunan paralel :
1 1 1 1 + ..... = + + R R1 R 2 R 3
q=
T T = R + R +R +R R 1 3 k1 k2 th
x1 R1 = k1A1 x R3= 3 k 3A 3
x 4 = k 4aA 4a + k A 4b 4b
k 4c A 4c
Penyelesaian persamaan aliran panas untuk susunan seri dan paralel adalah :
q=
x1 kA
1 1
x 2 k A
2a
+k A 2b 2a
T0 T4 x3 + + k A k A
2b 3 3 4a
x +k A 4b 4a
+k A
4b 4c 4c
Analogi listrik :
Ti
q
To
Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja. Luas bidang aliran panas dalam system silinder ini adalah : Ar = 2rL Sehingga hukum Fourier menjadi :
q = kAr dT = k2rL dT dr dr
Kondisi batas (Boundary Condition, BC) : (i)r = ri T = Ti (ii) r = ro T = To Dengan kondisi batas di atas, persamaan aliran panas untuk koordinat silinder adalah : 2kL T To i q=
ata
2kL T To
q=
ln ro r i
2,3 log ro r i
T T T o q= = i R r ln r th o i 2kL
Dalam hal ini tahanan thermalnya adalah : Jika D adalah diameter silinder maka : Persamaan aliran panas dapat ditulis, 2kL T To i q= ln Do D i
ln ro r R = i th 2kL ro Do = r i Di
ata u
Jika diameter dalam silinder (Di) > 0,75 diameter luar (Do), aliran panas bisa dengan : dicari Ti To
q=
T D D2 o i Do 2 kL D + i
kC
kB
kA
r1 A B C
T1
r2
T2 r3 T3 T4
r4
Analogi listrik :
T1
T2
T3
T4
RA
RB
RC
Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentuk silinder adalah : T T menyeluruh q= = R +R +R R A B C th
RA =
ln(r2 r1) 2k AL
RB=
ln(r3 r2 ) 2k BL
RC =
ln(r4 r3 ) 2k CL
sehingga ,
q=
ln r
r
2 1
)
+
T T 1 4 ln r r
) ln(r
+
4
r
3
2 B
ata u
q=
ln r k
A
r
2 1
) ln(r
+
2L T T
1
r
3 B
4 2
) ln(r
+ k
r
4 C
)
3
2k A L
2k L
2kC L
T TA TB TC = = q= = R R R R B A th
C
T T q=
1
R
4 th
T T
1
ln r2 r1
= 2 3 = 3 4 ln r3 r2 ln r4 r 3
T T
T T
2kA L
2k L
B
2kC L
Contoh soal :
Sebuah pipa uap panas mempunyai suhu dalam 250oC. Diameter dalam pipa adalah 8 cm, tebalnya 5,5 mm. Pipa itu dilapisi dengan lapisan isolasi yang mempunyak k = 0,5 W/m.oC setebal 9 cm, diikuti dengan lapisan lain dengan k = 0,25 W/m.oC setebal 4 cm. Suhu luar isolasi adalah 20oC. Hitunglah kehilangan kalor per satuan panjang andaikan k = 47
ri
Analogi listrik :
Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja. Luas bidang aliran panas adalah : Ar = 4r2 Sehingga hukum Fourier menjadi :
2 dT q = kAr dT k4 r = dr dr Kondisi batas (Boundary Condition, BC) : (i) r = ri T = Ti (ii) r = ro T = To Dengan kondisi batas di atas, persamaan aliran panas untuk koordinat bola adalah : T T 4k T T T o i o i q = = q= 1 1 R 1 1 th r r i o r r i 4k
o
Dalam hal ini tahanan thermalnya adalah : 1r 1r r r o R = i = o i th 4k 4k r ro i
T2
Sebuah bola yang suhu permukaannya relatif tinggi dapat diisolasi dengan beberapa macam bahan.
Analogi listrik :
q
T1 T2 T3 T4
R1
R2
R3
Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentuk bola adalah T : menyeluruh T q= R + R +R = 1 2 R 3 th sehingga, q= 1 1 r1 r2 4k1 + T1 T4 1 1 r2 r3 4k 2 + 1 1 r3 r4 4k 3 qinput = qoutput T T1 T T 2 q= = = = 3 R R R R
th 1 2 3
T T 4 4 1
ata u
q= 1 1 r1 r2 k1 +
1 1 r2 r3 k2
1 1 r3 r4 k3
T T
T T
4k1
4k 2
4k 3
Contoh Soal :
Sebuah bola lowong terbuat dari alumunium (k = 202 W/m.oC) dengan diameter dalam 4 cm dan diameter luar 8 cm. Suhu bagian dalam adalah 100oC dan suhu luar 50oC. Hitunglah perpindahan kalornya !
Adalah merupakan aliran panas menyeluruh sebagai hasil gabungan proses konduksi dan konveksi.
Koefisien perpindahan panas menyeluruh dinyatakan dengan W/m2.oC (Btu/h.ft2.oF)
TB
listrik : Analogi
q
TA T2 T1 TB
R
A
R
12
R
B
Selain itu
q = UA Tmenyeluruh
U=
1 1 + x + 1 h1 k h2
h +
1
x + 1 h k 2
U=
1 1 + x + 1 h h k 1 2
U= A
R C + R +RC
1
r1
r2
TA T1 T T2
TB r
RC1 Rk RC2
Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zat alir di luar pipa adalah
q=
T A T B ln r r 1 1 2 1 + + h1A1 2kL h 2A 2
Luas permukaan untuk perpindahan panas zat alir : A1 = 2r1L di dalam pipa, di luar pipa, A2 = 2r2L sehingga,
q=
T A T
ln r r 1 1 + 2 1 + h1 2 r1L 2kL h 2 2 r2 L
2LTA T B
ln r r 1 1 + 2 1 + k h 2 r2 h 1r1
Koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat didasarkan atas bidangatau bidang luar tabung. dalam
Bidang dalam,
(
A
)
B
q= 1 + h1 U1 =
= A1 h 2A 2 r1
2r L T T r r r 1 1 r ln 1 2 1 + + h1 k h 2 r2
h 2 r2
(
2 A
)
B
A T
T + 1 h2 r2
2 r L T T h1r1 + r 2ln r2 r1 k
A 2ln r2 r 1 2kL
1 h2
Koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat didasarkan atas bidang 1 U2 = r r2 r 2ln r 1 2 1 + + h1r1 k h2
q
T2 TA T1 T2 TB
TB
RA
R12
RB
Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zat alir di luar pipa adalah
q= 1 h 1A 1 +
T A T B 1 1 r1 r 2 4k
1 h A
2
2 1 A
q= 1+ h1 U1 = 1 +
A1 TA TB A 1
1r 1r 2 + 1
= A h A 2 2 k r2 +
1 1
4 r 1+ h
2 r
T T
4k
1 r 1 r 1 2 +
r2 h 2 r2 2
1
1
2 1 1r 1 r
h1 k Bidang luar, A ( T T) B 2 A q=
h 2 r2 2 = 1 h r
2 2 2 2 A B
4 r 2 T T
2
A 2 +
1r 1r 2 1
r2 +
h A
4k
1r 1r 2 1
h r
1 h
1 1
11
U2 = r
2 2
1
2 1 1 r 2 r 2
1 h
h1r1
Contoh soal :
Sebuah bola lowong terbuat dari alumunium (k = 202 W/m.oC) dengan diameter dalam 4 cm dan diameter luar 8 cm. Suhu bagian dalam adalah o o 100 C dan suhu luar 50 C. Hitunglah perpindahan kalornya! Jika bola di atas dilapisi dengan bahan isolasi o yang mempunyai k = 50 mW/m. C setebal 1 cm. Bagian luar isolasi ini bersentuhan dengan 2 o lingkungan yang mempunyai h = 20 W/m . C o dan Ts = 10 C. Bagian dalam bola tetap o mempunyai suhu 100 C, hitunglah perpindahan kalor dalam kondisi ini!
h, Ts
ri Ti rc T
ln rc r Rk = i 2kL R h = 2 r1Lh c
Rk
Rh
q=
T menyeluruh
R th
T i Ts
ln r r 1 c i + 2kL 2 rc Lh
q=
2L T T s i
ln c r ir 1 + k rh
Untuk menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) agar perpindahan panasnya maksimum dapat dicari dengan 2 cara, yaitu
dq drc = 0
Jari-jari kritis diperoleh :
ata u
dR = 0 drc
k rc = h
Artinya, perpindahan panas maksimum dari pipa terjadi ketika jari- jari kritis sama dengan ratio konduktivitas thermal isolasi dengan koefisien perpindahan panas permukaan.
Jika rc <
k h
perpindahan panas meningkat dengan penambahan tebal isolasi. perpindahan panas menurun dengan penambahan tebal
rc > k h
isolasi.
2. BOLA TERISOLASI
Sebuah bola dipasang selapis isolasi di sekelilingnya. Suhu dinding dalam isolasi adalah Ti sedang suhu luarnya terkena konveksi sebesar Ts.
h, Ts
ri Ti
rc
Rk
Rh
1 1 rc r i Rk= 4k
Rh =
1 4 rc2h
Untuk menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) agar perpindahan panasnya maksimum dapat dicari dengan 2 cara, yaitu
dq drc = 0
Jari-jari kritis diperoleh
ata u :
dR drc = 0
= 2k h
Contoh soal :
Sebuah benda berbentuk pipa berdiameter 5 cm dan bersuhu 200oC diisolasi dengan menggunakan asbes (k = 0,17 W/m.oC). Benda tersebut terkena udara kamar yang suhunya 20oC dengan h = 3,0 W/m2.oC. Turunkan persamaan untuk jari-jari kritis isolasi tersebut ! Hitunglah jari-jari kritis isolasi asbes ! Hitung panas yang hilang pada jari-jari kritis ! Hitung panas yang hilang jika tanpa isolasi !
U U U U
Pengelompokan aliran yang mengalir di atas plat diketahui dari bilangan Reynolds
U .x .U .x Re = =
dimana :
= kecepatan aliran U bebas x = jarak dari tepi depan = / = viskositas kinematik Transisi dari aliran laminar menjadi turbulen terjadi bila Re > 5.105 Untuk aliran sepanjang plat rata, lapisan batas selalu turbulen untuk Re 4. 106
Re d
U m .d = =
Daerah dimana terdapat gradien suhu dalam aliran akibat proses pertukaran kalor antara fluida dan dinding
Lapisan Batas Hidrodinamik
termal
Tw
qw
A dT = k dy
w
Angka Prandtl
Parameter yang menghubungkan ketebalan relatif antara lapisan batas hidrodinamik dan lapisan batas termal
Cp. = = k Cp k Nu x = h x Angka Nusselt .x : k Untuk plat yang dipanaskan pada keseluruhan panjangnya : Pr =
Nu x = 0,332 Pr 1 3 Re x1 2 berlaku untuk fluida yang mempunyai angka Prandtl antara 0,6 50. Untuk angka Prandtl yang rendah : Untuk Angka Prandtl yang tinggi :
Nu x = P 1 2 Re x 0,530 r
12
Nu x =
0,3387 Re x1 2 Pr 1 3 0,0468 1 + Pr
23
14
Koefisien perpindahan kalor rata-rata dan angka Nusselt bisa diperoleh dengan :
h=2hx
Nu L = 2 Nu x = 0,664 Re L
12
Pr
13
diman a
Re L =
.U .L
Analisa di atas didasarkan atas pengandaian bahwa sifat-sifat fluida konstan di seluruh aliran. Jika terdapat perbedaan menyolok antara kondisi dinding dan kondisi aliran bebas, sifat-sifat tersebut dievaluasi pada suhu film, Tf yaitu rata-rata aritmatik antara suhu dinding dan suhu aliran bebas. Tf = Tw + T 2 Beda suhu rata-rata sepanjang plat dapat dihitung dengan : T w T = qw L k 0,6795 Re L
12
Pr
13
Umd Re d =
Nu d = h d k
Nu d = 0,023 Re d0,8 Prn
Nilai n
: n = 0,4 n = 0,3
q = h d (Tw Tb ) L
Contoh Soal :
Udara pada 27oC dan 1 atm mengalir di atas sebuah plat rata dengan kecepatan 2 m/s. Jika plat dipanaskan keseluruhan panjangnya hingga mencapai suhu 60oC, hitunglah panas yang dipindahkan pada (a) 20 cm pertama plat, dan (b) 40 cm pertama plat .
bouyancy (apung) yang dialaminya apabila kerapatan fluida di dekat permukaan perpindahan kalor berkurang sebagai akibat proses pemanasan.
PLAT/SILINDER VERTIKAL
Bilangan Grashoff : dimana : g
Gr =
L
g.(Tw T )L3 2
= percepatan gravitasi = viskositas kinematik = 1/T = koefisien ekspansi volume (K-1) q w = h A (Tw T )
Koefisien perpindahan kalor dievaluasi dari : Koefisien perpindahan kalor konveksi bebas rata-rata untuk berbagai situasi dinyatakan dalam bentuk : hL Nu f = C (Grf Prf )m = k f menunjukkan bahwa sifat-sifat untuk gugus tak berdimensi dievaluasi pada suhu film : Tf = Tw + T 2
Korelasi yang lebih rumit diberikan oleh Churchill dan Chu : Nu = 0,68 + 0,670 Ra 1 4 untuk 10-1 < RaL < 9 10
[1 + (0,492 / Pr ) ]
0,387 Ra 1 6
9 16 4 9
Nu +
12
= 0,825
[1 + (0,492 / Pr ) ]
9 16 8 27
PLAT HORISONTAL
Plat horisontal dengan permukaan panas menghadap ke atas :
Nu L = 0,16 (GrL Pr )
13
Nu L =
hL k
q = h A (Tw T )
SILINDER HORISONTAL
)1 4
h= k Nu d d
elektromagnetik
yang
c=
dimana : c = kecepatan cahaya = panjang gelombang ( = 10-8 cm) = frekuensi Perambatan radiasi thermal berlangsung dalam bentuk kuantum dan setiap kuantum mengandung energi sebesar
E=h
Radiasi pancaran sinaran h = konstanta Planck, 6,625 x 10-34 J.s Setiap kuantum dianggap sebagai suatu seperti partikel yang gas mempunyai energi, massa dan momentum molekul photon Sehingga, pd hakekatnya radiasi merupakan pancaran yg disebabkan oleh gas photon yang mengalir dari satu tempat ke tempat lain.
Dengan teori relatifitas dan thermodinamika statistik maka akan diperoleh suatu rumus yang disebut Hukum Stefan-Boltzmann dimana energi total yang dipancarkan oleh suatu benda sebanding dengan pangkat empat suhu absolut :
Eb = T4
Dilihat dari daya emisinya, benda terbagi ke dalam 3 macam : 1. Benda putih sempurna (absolutely white) menyerap sinar, tanpa mengemisikan kembali. Emisivitas () = 0 2. Benda abu-abu (gray body) 0<< 1 3. Benda hitam (blackbody) menyerap 100%, mengemisikan 100%.
Emisivitas () = 1
SIFAT-SIFAT RADIASI
Sifat-sifat benda yang menerima energi radiasi :
radiasi datang dipantulkan/refleksi ()
diserap/absorpsi ()
diteruskan/transmisi ()
++ =1
Kebanyakan benda padat tidak meneruskan radiasi thermal, = 0, sehingga
+ =1
Sifat-sifat radiasi benda, 1. Benda yang sifatnya dapat menyerap energi yang datang seluruhnya (100%) disebut benda hitam (blackbody) =1 ; =0 Emisi benda hitam, = 1 = = 1 2. Benda yang dapat memantulkan energi yang datang 100% disebut benda putih sempurna (absolutely white)
; =0 3. Benda yang diantara black body dan white body disebut benda abu-abu (grey body) 0<< 1
=1
IDENTITAS KIRCHHOFF Emisivitas () suatu benda sama dengan absorpsivitas ()-nya pada suhu yang sama
Emisivitas suatu benda () perbandingan antara energi yang dapat dipancarkan oleh benda itu pada suhu T dibandingkan = EE dengan energi yang b dipancarkan oleh benda hitam pada suhu yang sama
Energi yang dipancarkan oleh suatu benda selalu lebih kecil dari energi harga 1. yang dipancarkan oleh benda hitam sehingga
Faktor bentuk (shape factor) Faktor pandang (view factor) Faktor sudut (angle factor) Faktor konfigurasi (configuration factor) Faktor geometris (geometry factor)
Eb1
Eb2
T1 A1
T2 A2
Pertukaran energi antara dua permukaan yang mempunyai suhu yang berlainan
Permukaan 1 dan permukaan 2 saling meradiasi energi di permukaan 1 bisa sampai di permukaan 2 dan sebaliknya. F1-2 = fraksi energi diterima oleh F2-1 = fraksi energi diterima oleh yang meninggalkan permukaan 1 dan permukaan 2. yang meninggalkan permukaan 2 dan permukaan 1
Fm-n = fraksi energi yang meninggalkan permukaan m dan diterima oleh permukaan n
Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan sampai di permukaan 2 adalah : Eb1A1F12 Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan sampai di permukaan 1 adalah : Eb2A2F21 Pertukaran energi nettonya adalah : q1-2 = Eb1A1F12 Eb2A2F21 Pada 2 permukaan m dan n berlaku hubungan resiprositas AmFmn = AnFnm Sehingga pertukaran kalor nettonya menjadi :
Fij = 1
Untuk lengkung tiga permukaan dapat kita tuliskan : F11 + F12 + F13 =1 F11 = 0 F13 = 1 F12 F21 + F22 + F23
panas radiasi total yang menimpa suatu permukaan sebuah benda per satuan waktu per satuan luas
J = radiositas
panas radiasi total yang meninggalkan suatu permukaan sebuah benda per satuan waktu per satuan luas
Dianggap seluruh permukaan mempunyai G dan J yang sama.
dan energi yang dipantulkan (refleksi) apabila tidak ada energi yang diteruskan (transmisi, = 0)
sehingg a += 1 =1-=1 - J = Eb + G = Eb + (1 )G
J E G= 1
b
=J A G = Eb + (1 )G G = E b G
q = A E J 1 b
E q=
J
b
Arus =
1 A
Jaringan permukaan :
Eb
1 A
J2 F12 F21
Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan mencapai permukaan 2 adalah : J1A1F12 Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan mencapai permukaan 1 adalah : J2A2F21 Pertukaran kalor netto antara kedua permukaan adalah q12 = J1A1F12
A1F12 = Dari hubungan resiprositas Sehingga : : q12 = A1F12(J1 J2) = A2F21(J1 J2) A 2F21
q=
(J 1 J2 )
1 A1F12
Jaringan ruang
J1
q 1 A1F12
J2
Jaringan radiasi merupakan gabungan antara jaringan permukaan dan jaringan ruang. Kedua unsur jaringan itu merupakan pokok- pokok metode jaringan radiasi (radiation network method).
1 1 1 1A1
1 2
A1 F 12
2A 2
= Eb1
4 4 E b2 T T 1 1 1 1 2 + +
net
1 A1 A F 1 1
2
2A 2
1 2 1 + + 1A A1F1 2A2
1 2
Contoh Soal :
Dua buah piring sejajar berdiameter 60 cm, terpisah pada jarak 15 cm. Suhu pada permukaan bagian atas adalah 250 K dan suhu pada permukaan bagian bawah adalah 300 K. Andaikan semua permukaan hitam, berapakah laju perpindahan kalornya ?
Eb2
1 1 1A1
1 A1F12
1 A1F13
1 2A 2 1 A 2F23
J3
1 3 3A 3
Eb3
Untuk menghitung perpindahan panas antara tiga benda ini dapat diselesaikan dengan menerapkan hukum arus Kirchhoff : Jumlah semua arus yang memasuki suatu node ialah nol. Node I :
Eb1 J1 1 1 1A1
J 2 J1
J3 J1
=0
1 A1F1
2
1 A1F13
Node II :
Node III:
J 1 J3 J 2 J 3 + + 1 1 A1F13 A2F23
Eb 3 J3 =0 1 3 3A3
PERPINDAHAN PANAS RADIASI ANTARA DUA BIDANG DATAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN BIDANG YANG TIDAK DAPAT MENGHANTARKAN PANAS TETAPI DAPAT MEMANTULKAN SEMUA PANAS YANG DITERIMA
q
Eb1 J1 J2
1 2 2 A 2
Eb2
1 1 1A1
1 A1F12
1 A1F13
1 A 2F23
J3= Eb3
Contoh : Dua buah plat yang berada dalam ruangan yang besar. Karena luas ruang A3 sangat besar maka tahanan ruang
1 3 = 0 sehingga E = J b3 3 3A3
Untuk menghitung aliran panas permukaan, kita cari radiositas menggunakan hukum arus Kirchhoff. Eb1 J1 J J J3 J1 2 1 + + =0 Node J1 1 1 1 A1F1 A 1 F : 1 1 12 2 1A
1
Node J2 :
q = 1
Eb1 J1 1
1 1A1
E J Panas total yang dilepas plat q = b2 2 2 1 2 2 : 2A 2 Panas yang diterima dinding kamar :
q 3 = q1 + q 2
ata u
q = +3
J1 J 3 J 2 J 3 1 A 1F13 1 A 2 F23
J1 E b 3 1 A 1(1 F 12
J 2 E b3
1 ) A 2 (1 F 21
Contoh Soal :
Dua buah plat sejajar, ukuran 0,5 x 1,0 m berjarak 0,5 m satu sama lain. Plat yang satu dipelihara pada suhu 1000oC dan yang satu lagi pada 500oC. Emisivitas plat itu masing-masing 0,2 dan 0,5. Kedua plat itu terletak di dalam sebuah ruang yang sangat besar yang dinding-dindingnya dipelihara pada suhu 27oC. Kedua plat itu saling bertukaan kalor satu sama lain. Tentukan perpindahan netto ke setiap plat dan ke ruang !